Berbunga-bunga, itulah yang dirasakan Queen sepulang dari Bandung. Bundanya sempat merasa heran saat Queen menceritakan tentang Langit dengan wajah yang biasa saja. Tidak ada raut kesedihan disana. Tetapi, Queen belum menceritakan tentang Antoni yang berkenalan dengan dirinya saat mengantarkan Amira kerumah tante nya.
Queen tidak ingin terburu-buru menceritakan tentang Antoni. Lagi pula, ia dan Antoni masih hanya sebatas teman saja.
Begitupun disekolah, saat Queen bertemu Amira pertama kali setelah kejadian di Bandung. Queen tampak biasa saja, walaupun ia enggan menyapa atau sekedar mencari alasan mengapa Amira mengkhianati dirinya dengan berselingkuh dengan Langit.
Sikap acuh Queen, justru membuat Amira takut. Ia takut sekali, bila Queen menyebar berita tentang dirinya yang sudah tidur dengan Langit. Hal itu lah yang membuat Amira selalu menghindari Queen saat berselisih jalan di lorong sekolah.
Teman-teman mereka sempat bertanya-tanya mengapa Queen dan Amira tidak seakrab dulu. Tetapi, Queen hanya diam dan menyimpan rahasia itu rapat-rapat.
Justru, Queen lebih banyak memikirkan tentang Antoni. Lelaki humoris, tampan dan dewasa itu kini mulai menyita pikiran nya. Bahkan, Queen menjadi sering tersenyum sendiri, saat mengingat kenangan lucu dan manis selama tiga hari dua malam di Bandung.
Ada kejadian romantis yang tidak akan bisa hilang dari ingatan Queen. Saat dirinya sedang jalan-jalan di jalan Kota Bandung pada malam hari bersama dengan Antoni, tiba-tiba saja hujan turun dengan deras nya.
Lelaki itu dengan sigap membuka jaket kulitnya dan menutupi kepala Queen. Queen terpana menatap Antoni, saat mendapatkan perlakuan romantis itu. Sedangkan Langit, tidak pernah melakukan hal itu kepada dirinya.
Memang benar, hujan dan malam yang dingin mampu menciptakan sebuah kenangan yang akan dikenang sepanjang hidup manusia.
...
Enam bulan berlalu, Queen dan Antoni semakin dekat. Tetapi, Queen masih belum bisa menerima Antoni menjadi kekasihnya, walaupun Antoni sudah berkali-kali mengatakan cinta kepada dirinya. Queen hanya merasa terlalu terburu-buru bila ia menerima cinta Antoni. Walaupun setiap malam minggu tiba, Antoni selalu mampir kerumah Queen dan bersilaturahmi dengan keluarganya.
Queen yang saat ini sedang menghadapi ujian akhir sekolah nya, tampak gelisah saat mengerjakan soal ujian percobaan di sekolah. Pikiran nya selalu tertuju kepada Antoni yang sedang di dekati oleh seorang gadis di kantor nya.
Ada rasa cemburu di hati Queen. Hanya saja, ia merasa tidak berhak bila melarang Antoni untuk tidak menanggapi gadis itu. Karena hubungan mereka yang tidak ada kejelasan.
"Antoni, kamu ada waktu gak besok. Ini ada berkas yang aku bingung. Aku butuh kamu deh..." Queen mencoba meniru gaya bicara wanita yang sedang mendekati Antoni saat Queen mendengar wanita itu saat Antoni dan wanita itu berkomunikasi lewat telepon seluler.
"Dasar gatel!" Umpat nya sambil menaruh pena nya dengan kasar di atas meja.
"Queen, siapa yang gatel?" Tanya Bu Nur guru yang sedang mengawasi para murid yang sedang mengerjakan soal pra ujian.
"Ng-anu.. nggak kok Bu, saya sedang gatel-gatel," Ucap Queen sambil menggaruk-garuk tangan dan kakinya.
Bu Nur hanya menggelengkan kepalanya, sedangkan para siswa lain nya hanya tertawa mendengar jawaban Queen. Amira yang ikut menoleh kearah Queen mulai merasa tersinggung, ia merasa apa pun yang Queen ucapkan, adalah upaya untuk menjatuhkan mental nya. Begitulah bila orang bersalah, ia akan merasa apa pun tindakan orang lain, menjadi sensitif untuk dirinya.
Sama seperti Queen, Amira juga tidak berusaha menjelaskan apa-apa. Ia lebih memilih diam dan selalu menaruh curiga kepada Queen.
Sedikit tentang Amira,
Amira memang sudah menyukai Langit sejak ia duduk di bangku kelas 1 di SMA itu. Tetapi, Langit yang menjadi bintang disekolah, tampaknya sangat sulit untuk digapai. Lelaki itu terlalu banyak yang menyukainya. Hal itu membuat Amira sedikit berkecil hati.
Saat duduk dikelas 2, Amira sudah bertekad untuk mendekati Langit. Ia sudah mengubah penampilan nya dan rajin ke salon, agar dirinya tampak lebih cantik dan menarik.
Tetapi, kenyataan bertolak belakang dengan harapan. Tenyata, diam-diam Langit sudah menjadi kekasih Queen yang jauh lebih cantik dari dirinya.
Sempat kecil hati, ternyata Amira tidak menyerah. Ia sengaja mendekati Queen dan Langit dengan kedok teman dekat. Dengan begitu, ia menjadi teman curhat Langit dan mendapatkan nomor ponsel lelaki idola sekolah nya itu.
Segala macam cara ia lakukan, hingga akhirnya ia merasa puas saat Langit menjalani Long Distance Relationship dengan Queen. Tentu saja hal itu ia manfaatkan sebaik-baiknya.
Hingga suatu ketika, Amira nekat untuk menyusul Langit ke Bandung. Ia mencoba bertemu dengan lelaki itu. Sayangnya, Langit terperdaya, ia hanyut kedalam permainan yang sengaja di buat oleh Amira. Senjata Amira adalah tubuhnya. Langit adalah lelaki baik, saat ia tidak sengaja merenggut keperawanan Amira, saat itu juga ia terjerat dengan Amira. Ingin meninggalkan Amira dan tetap bersama dengan Queen itu tidak mungkin. Langit merasa harus bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan kepada Amira.
..
Queen berlari keluar gerbang sekolah saat jam pelajaran berakhir. Ia langsung masuk kedalam mobil nya saat Pak Ucup datang menjemput dirinya.
"Pak, tolong ke kantor Mas Antoni ya," Ucap Queen, yang masih menggunakan seragam putih abu-abu itu.
"Siap neng," Pak Ucup yang sudah tahu letak kantor Antoni pun segera melajukan mobil kearah kantor Antoni.
Dengan gelisah, Queen menatap jalan Ibukota yang sedikit padat pada sore hari itu.
"Semoga Mas Antoni masih di kantor," Gumam nya.
Beberapa saat kemudian, Queen tiba di depan kantor Antoni. Tidak ingin membuang waktu, Queen berlari masuk dan menemui Antoni di ruangan lelaki itu.
Antoni sempat terkejut saat melihat Queen yang masih memakai seragam sekolahnya menerobos masuk kedalam ruangan nya.
"Queen, ada apa?" Tanya Antoni dengan wajah yang terlihat kebingungan.
"Mas itu bikin rusak otak ku saat mau belajar tau gak!" Ucap Queen.
Antoni semakin tidak mengerti, ia beranjak dari duduknya dan berjalan menghampiri Queen.
"Kenapa sih? Ada apa? Salah ku apa?" Tanya Antoni dengan sabar.
"Aku gak konsentrasi Mas, gara-gara memikirkan Mas terus! Begini gimana aku bisa lulus?" Keluh Queen.
Antoni nyaris tertawa terbahak-bahak, hanya saja ia berusaha keras menahan tawanya, ia takut Queen akan tersinggung dan marah kepadanya.
"Kok bisa gitu?" Tanya Antoni sambil menuntun Queen untuk duduk di sofa.
"Mas bisa gak gak usah datang ke pikiranku?" Tanya Queen dengan ekspresi wajah yang polos.
"Lah, itu kan pikiran mu. Gimana Mas bisa?" Tanya Antoni terheran-heran.
"Bisa, kalau kita jadian," Ucap Queen dengan raut wajah yang serius.
Antoni tersenyum menahan geli, betapa polosnya gadis di hadapannya itu.
"Mas kan sudah minta jadian dari beberapa bulan yang lalu. Kamu saja yang terus menerus menolak," Ucap Antoni dengan kerut di dagu nya.
"Maaf ya, tapi bisa gak Mas nembak aku lagi, biar kesan nya bukan aku yang nembak?" Ucap Queen.
Perut Antoni terasa kaku, ingin sekali ia tertawa, tetapi ia terus bertahan agar ia tidak tertawa.
"Ya sudah, Queen cantik, mau gak jadi pacar Mas? Mas janji, akan menunggu kamu lulus, terus kuliah, kerja dan akan berakhir di pelaminan bersama kamu," Ucap Antoni dengan wajah yang serius.
Queen menatap kedua bola mata yang selalu membawa kedamaian di hatinya itu.
"Mau," Ucap Queen dengan cepat.
Antoni tersenyum puas, ia merengkuh tubuh Queen dan mencium puncak kepala gadis yang jauh lebih muda dari dirinya itu.
Saat itu juga mereka resmi menjadi sepasang kekasih dan Queen pun dapat melaksanakan ujian kelulusan nya dengan hati yang tenang.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Andien Zahro
Queen Quenn ada-ada aja kamu😂😂😂
2021-11-07
1
Sri Utari
😅😅quen msih polos bnget...
2021-08-25
1
Nur Zihane
hadeh ada yah nyatakan cinta diminta dulu🤣🤣🤣
2021-08-14
3