Sudah hampir 4 bulan Langit pindah ke Bandung untuk kuliah disana. Hubungan Queen dengan Langit tetap berjalan dengan baik. Hanya saja, komunikasi diantaranya sedikit berkurang, karena kesibukan yang tidak biasa bagi mahasiswa baru seperti Langit saat ini.
Jumat, pagi ini, Queen dengan bersemangat bergegas berangkat kesekolah. Setelah berpamitan dengan Ayah dan Bundanya. Seperti biasa, Queen diantarkan oleh Pak Ucup kesekolah. Bersamanya juga ikut Athar, adik lelaki Queen yang masih duduk di bangku sekolah dasar, yang juga akan diantarkan oleh Pak Ucup kesekolah.
Setibanya disekolah, Queen tampak gelisah. Karena Amira teman terdekatnya tidak masuk sekolah.
"Kemana sih anak itu? Bisa-bisanya gak masuk sekolah, padahal besok libur. Mana gue mau ngajakin dia ke mall sepulang sekolah juga..." Gumam Queen saat duduk di bangkunya.
Sepanjang mengikuti pelajaran disekolah, Queen terus menerus menatap arloji nya. Saking tidak sabarnya, ia pun meminta izin kepada guru, dengan alasan dirinya sedang tidak enak badan.
Guru pun memperbolehkan Queen pulang lebih awal. Dengan ekspresi wajah yang terlihat lemas, Queen pergi meninggalkan kelas nya. Setelah ia sampai di perempatan jalan, tak jauh dari sekolah, ekspresi Queen kembali bersemangat. Ia pun memberhentikan sebuah taksi dan meminta supir untuk mengantarkan dirinya ke sebuah mall.
30 menit kemudian, Queen pun tiba di mall tujuan nya. Queen mengeluarkan selembar uang 50.000-, rupiah dan memberikan nya kepada supir taksi tersebut. Setelah itu, Queen pun keluar dari taksi dan melangkah masuk kedalam mall tersebut.
Tujuan Queen ke mall itu hanya untuk mencari kado ulang tahun untuk Langit yang jatuh pada hari Sabtu. Queen berniat akan pergi ke Bandung nanti malam untuk memberikan kejutan untuk Langit, kekasihnya.
Queen masuk ke salah satu distro yang menjual perlengkapan laki-laki.
Queen mencoba mencari apa yang cocok untuk Langit. Matanya menyapu ke segala penjuru, melihat-lihat barang yang terpajang di distro itu.
Pandangan Queen mendarat kesebuah tas dengan model yang unik. Ia pun merasa tas itu sangat cocok dipakai oleh Langit yang memang selalu berpenampilan menarik dan unik.
Tanpa ragu, Queen memilih tas tersebut dan membawanya ke kasir.
"Satu juta sembilan ratus ribu rupiah kak," Ucap wanita dibalik meja kasir tersebut.
Queen mengeluarkan dompetnya dan menghitung uang yang ia butuhkan untuk membayar tas yang terbilang sangat mahal saat itu.
"Ini mbak, tolong di bungkus kado ya mbak," Pinta Queen kepada wanita di balik meja kasir itu.
"Baik kak,"
Queen tersenyum puas saat wanita itu menyanggupi untuk membungkus tas itu. Jadi, dirinya bisa langsung berkemas-kemas saat pulang kerumahnya dan tidak perlu lagi membungkus tas itu.
Begitulah Queen, gadis itu selalu mempersembahkan yang terbaik untuk orang yang ia cintai. Ia juga akan memberikan sepenuh hatinya untuk lelaki yang ia cintai, selama itu masih di batas kewajaran seperti apa yang di pesankan oleh Bundanya.
"Pacaran boleh, asal tahu batasan. Kalau kamu melakukan hal yang diluar batas, sebagai wanita, kamu yang akan menanggung buruk nya. Kebanyakan lelaki diluar sana, tidak akan mau tahu atau bahkan menyalahkan dan menghilang begitu saja. Ingat itu Queen?"
'Iya Bunda," Sahut Queen, pada malam saat ia bercerita tentang keputusan nya untuk menjadi kekasih Langit kepada Ibundanya.
...
40 menit kemudian, Queen sudah tiba di rumahnya. Bundanya menatap Queen dengan tatapan bingung.
"Loh, kok sudah pulang?" Tanya Bunda saat Queen menghampiri dan mencium punggung tangan Bunda.
"Ini Bun, sekolahan pulang cepat," Ucap Queen berbohong.
Bunda menatap wajah Queen dengan seksama.
"Kamu berbohong," Ucap Bundanya.
"Enggak kok." Queen mengerutkan kening dan dagunya.
"Queen, Bunda pernah remaja. Basi tau.." Ucap Bunda sambil beranjak dari depan Queen dan duduk di sofa ruang keluarga.
"Heheheh..."
"Ketawa lagi, mulai nakal kamu ya. Jangan gitu lagi deh, Bunda gak suka. Tugas mu belajar, biar kamu menjadi orang yang berpendidikan."
"Alasan mu apa bisa pulang cepat? Dan itu apa yang kamu tenteng?" Tanya Bunda.
"Oh ini, kado buat Langit," Ucap Queen.
"Dan alasan mu?" Tanya Bunda lagi.
"Gak enak badan Bun, hehehehe..."
Bunda menghela nafas dengan berat dan menatap Queen dengan seksama.
"Jangan diulangi lagi ya,"
"Iya Bun, maaf ya Bun..." Ucap Queen dengan wajah yang tampak menyesal.
"Terus nanti malam kamu jadi pergi ke Bandung? Terus menginap dimana? Di antar kan Pak Ucup aja ya... Biar kamu tidak perlu pakai kendaraan umum. Bahaya loh.."
"Jadi Bun, Queen sudah di pesankan hotel sama Ayah Gunawan, untuk dua hari Bun."
Ayah Gunawan adalah Ayah kandung Queen. Sedangkan Ayah yang kini tinggal bersama dengan nya adalah ayah sambung gadis itu.
"Oh ya? Di daerah mana?"
"Dago Bun," Sahut Queen.
"Perginya?"
"Naik kereta eksekutif Bun."
"Naik kereta? Sampai jam berapa kamu disana?" Tanya Bunda dengan wajah yang khawatir.
"Ihh.. Bunda.. Jakarta dan Bandung itu dekat kok Bun. Bunda jangan khawatir ya. Queen berangkat pukul tujuh malam dari stasiun. Terus tiba disana paling pukul sepuluh malam. Terus, langsung ke hotel deh." Terang Queen.
"Ke hotel nya naik apa?" Tanya Bunda lagi.
"Naik taksi lah Bun..."
"Kamu tahu gak sih? Bunda itu khawatir loh Queen," Ucap Bunda dengan wajah yang gemas.
"Bun, Queen sudah besar. Percaya ya Bun, doakan Queen selamat ya Bun," Ucap Queen dengan tatapan yang memohon.
Bunda terdiam dan menatap anak gadisnya dengan seksama. Ia percaya dengan Queen, tetapi ia tidak dapat mempercayai orang diluar sana yang akan bertemu dengan anak gadis nya itu.
"Langit gak menjemput kamu?"
"Ya gak mungkin Queen minta dia menjemput lah Bun. Kan Queen kesana mau memberi kejutan,"
"Iya sih. Ya sudah, Bunda percaya dengan kamu. Tetapi ingat, jangan mengecewakan Bunda dan Ayah ya nak. Jaga diri baik-baik, selalu dekat dengan keramaian, jangan terlihat linglung atau sendirian. Diluar sana orang-orang begitu kejam dan kamu tidak tahu itu nak."
"Iya Bunda, terima kasih ya Bunda," Ucap Queen sambil memeluk Bundanya dengan erat dan perasaan bahagia.
Bundanya hanya tersenyum dan mengusap tangan Queen yang melingkar di leher nya.
"Tidak apa-apa lah aku membiarkan Queen pergi, ini pengalaman masa remajanya. Aku yakin, dengan doa dan nasihat, mudah-mudahan anak ku terjaga dimanapun dirinya berada." Batin Bunda.
"Ya sudah Bun, Queen siap-siap dulu ya. Mau memilih baju yang mau dibawa. Terus mau tidur siang, biar nanti gak ngantuk."
"Ya sudah sana. Jangan lupa, bawa obat masuk angin atau obat sakit kepala. Biar kalau kamu kenapa malam-malam, kamu gak perlu ke warung," Ucap Bunda.
"Siap Bunda." Queen mengecup pipi Bunda, lalu beranjak menuju ke kamarnya dengan hati yang riang.
Setelah Queen berada di dalam kamarnya, Queen langsung membuka lemarinya dan mempersiapkan koper kecil yang akan ia gunakan untuk membawa pakaian dan menaruh kado yang telah ia persiapkan untuk Langit.
"Kamu pasti terkejut melihat kedatangan ku kak. Setelah kita LDR selama empat bulan ini. Akhirnya, kita akan segera bertemu." Gumam Queen sambil tersenyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Andien Zahro
apa ada kejutan kebalik thoorr🤭
2021-11-07
1
Sita Aryanti
langit ja SM queen main sosor bibir..apalagi di sono Pati ntar kejutannya bukan main dr lngit
2021-10-23
1
sahabat syurga
kbnyakan ortu mbiarkan anknya pcaran, mlh ada ortu yg sneng anknya punya pcar. pdhal jls2 islam mlrang pcaran. org pcran pst udh mlkukan zina mata n zina hati...
ayo pr ortu slamatkan ank2 kt dr sgl jnis mcm zina dg tdk mperbolehkan ank2 kt pcaran.
2021-10-22
1