"Queen...!" Panggil Amira, teman sekelas Queen yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas.
Gadis manis berwajah blasteran, dengan bulu mata yang lentik itu menoleh kearah suara yang memanggil namanya.
"Ya," Sahut Queen sambil menatap Amira yang berlari mendekati dirinya.
"Lu mau langsung pulang atau mau kemana dulu?" Tanya Amira yang nafasnya tersengal setelah mengejar Queen dari lorong hingga sampai ke depan gerbang sekolah itu.
"Mau langsung pulang, kenapa Mir?"
"Anterin gue dulu yuk, kerumah saudara gue, please..." Amira menatap Queen dengan wajah memohon.
"Memangnya lu gak dijemput sama supir lu?"
"Mobil gue masuk bengkel, nah supir gue itu dipecat sama mama gue, gara-gara nabrakin itu mobil ke tiang listrik."
"Ya Ampunn..." Queen memasang wajah prihatin saat mendengar cerita Amira.
"Ya, ya, ya... please. Gue tuh disuruh kesana sama mama, disuruh kasih ini untuk tante gue." Ucap Amira sambil memamerkan sebuah bungkusan kehadapan Queen.
"Itu apaan?" Tanya Queen penasaran.
"Ini tuh pesanan tante gue, gak tau isinya apaan."
"Mama gue, gak sempat kerumah tante gue hari ini, sedangkan ini harus di kirim hari ini juga. Gue juga bingung sama mama gue, padahal tinggal kirim lewat kurir aja sih susah banget. Kenapa harus membebani anak nya yang cantik jelita ini, malah pulang sekolah, gak ada yang ngaterin. Haizzzz!" Keluh Amira dengan wajah yang memelas.
Queen menghela nafasnya, lalu ia mengangguk setuju untuk menemani Amira ke rumah tantenya.
"Asikkkkk....! Thanks ya Queen, lu memang temen gue yang baik!" Amira melompat girang sambil memeluk Queen.
Mobil yang menjemput Queen pun tiba di depan gerbang sekolah nya. Queen dan Amira pun menghampiri supir yang dikirim oleh Ayah Queen untuk menjemput dirinya setiap pulang sekolah.
"Sore non Queen," Sapa Pak Ucup supir keluarganya, saat Queen baru saja masuk kedalam mobil itu dengan Amira.
"Sore Pak." Queen tersenyum ramah, saat ia menjawab sapaan Pak Ucup.
"Hmmm, ini non Amira mau ikut ke rumah?" Tanya Pak Ucup saat menyadari Amira ikut masuk kedalam mobil.
"Enggak kok Pak, Amira mau minta tolong antarkan dia kerumah tante nya, bisa kan Pak?"
"Bisa non, tapi rumah tante nya non Amira dimana?" Tanya Pak Ucup sambil menoleh kebelakang, dimana Queen dan Amira duduk dengan manis di kursi penumpang.
"Di Menteng Pak, bisa kan Pak?" Tanya Amira sambil tersenyum manis.
"Bisa dong non," Sahut Pak Ucup dengan bersemangat.
"Terima kasih ya Pak," Ucap Queen dengan sopan.
"Sama-sama non," Ucap Pak Ucup sambil menjalankan mobil itu.
Walaupun Queen terlahir dari dua orang tua yang berada, tetapi ia tetap di ajarkan sopan santun kepada semua orang tanpa memandang status sosial dan usia.
Hal itulah yang membuat Queen terkenal sebagai anak yang manis dan di sukai semua orang, termasuk para siswa di sekolah nya. Termasuk siswa bernama Langit.
Langit adalah kakak kelas Queen yang kini duduk di kelas 3. Lelaki yang sangat menyukai olahraga basket itu pun sangat tergila-gila dengan Queen yang ceria. Segala macam usaha untuk mendekati Queen telah ia lakukan. Berbagai rintangan pun juga ia hadapi saat banyak siswa lain yang berusaha menjatuhkan dirinya saat bersaing untuk mendapatkan Queen.
Nasib baik bagi Langit, satu bulan sebelum pentas seni diadakan di sekolah nya, ia mendapatkan peran sebagai Rahwana, salah satu tokoh pewayangan. Sedangkan Queen berperan menjadi Sinta, wanita yang dicintai Rahwana.
Karena mereka mendapatkan peran itu di acara pentas seni, mereka berdua pun menjadi dekat, kesempatan itulah dipergunakan oleh Langit untuk memberikan perhatian lebih dan menyampaikan sinyal cinta nya kepada Queen.
Satu bulan berlalu, tibalah hari dimana pentas seni di gelar. Mereka berdua dan beberapa teman yang terlibat dalam drama itu bergegas naik ke atas panggung. Drama pun berlangsung disaksikan para Guru, murid dan juga para wali murid yang menyempatkan diri untuk menyaksikan pentas seni di sekolah putra putri mereka yang tercinta.
Salah satu adegan yang membuat Queen luluh saat melihat Langit memerankan Rahwana adalah, saat Rahwana mengatakan cinta kepada Sinta.
"Tidakkah kau juga mencintaiku Sinta? Tidakkah kau mengingatku walau sedikit saja, sebagai pria yg pernah kau cintai sampai mati"
Saat itu Queen merasa Langit mengatakan kalimat itu dari hati. Entah mengapa getaran cinta itu muncul saat ia menatap dua bola mata Langit, saat Langit mengucapkan dialog tersebut.
Setelah pentas seni berakhir, Queen mulai sering mencuri pandang kepada Langit. Ternyata gayung bersambut, tepat satu minggu setelah pentas seni berakhir, Langit menyatakan perasaannya kepada Queen di belakang gedung sekolah. Begitupun dengan Queen, ia juga mengungkapkan perasaan nya dengan Langit. Saat itu juga mereka resmi menjadi sepasang kekasih.
.
"Eh, si Langit kan mau lulus, nanti hubungan elu sama Langit gimana Queen?" Tanya Amira penasaran.
Queen melirik Amira dan tersenyum simpul.
"Dia bilang dia mau masuk ITB. Yah, gue bisa apa? Itukan impian dia. Jadi, kita sepakat untuk LDR sementara waktu. Nanti gue juga mau kuliah di ITB, biar bisa dekat dengan Langit." Ucap Queen sambil tersenyum malu-malu.
"Oh gitu, ya bagus deh. Tapi, elu juga kudu hati-hati ! Cewek di Bandung cakep-cakep loh Queen. Bisa jadi Langit nanti selingkuh dengan cewek disana."
Queen tertegun, ia menatap Amira dengan seksama.
"Lu lagi nakut nakutin gue atau gimana?" Ucap Queen dengan wajah yang malas.
"Bukan begitu, banyak kok kejadian begitu saat LDR. Kakak gue aja nih ya, dia punya cowok ganteng banget. Eh, setelah cowok nya kuliah di Bandung. Eh, itu cowok nya terpesona dengan cewek disana. Yah, si cewek mana tau kalau cowok nya kakak gue punya pacar di Jakarta, ya kan.... Makanya, gue bilang hati-hati aja lu, belajar dari pengalaman kakak gue lah Queen!"
Queen menghela nafasnya dan melempar pandangan nya ke luar jendela mobil.
Sebenarnya ada kekhawatiran itu di benak Queen saat Langit mengatakan dirinya akan kuliah di Bandung. Walaupun Bandung dan Jakarta lumayan dekat, tetapi sudah dapat dipastikan Queen dan Langit akan sangat jarang bertemu.
Queen hanya bisa berdoa, semoga Langit selalu menepati janji setianya kepada Queen. Tidak bisa dipungkiri, Langit adalah cinta pertama Queen yang sudah banyak mengukir kenangan indah selama hampir satu tahun ini. Sudah dipastikan untuk melupakan Langit bukanlah hal yang mudah bagi Queen.
..
Laju mobil yang dikendarai Pak Ucup berhenti di depan sebuah rumah mewah berpagar tinggi. Seorang satpam menyambut mereka dan bertanya tentang keperluan mereka datang kerumah itu. Setelah Amira berbicara sebentar kepada satpam itu, mereka pun di izinkan masuk untuk menemui pemilik rumah tersebut.
Queen dan Amira pun keluar dari dalam mobil dan bergegas memasuki halaman rumah mewah itu. Sedangkan Pak Ucup memasukkan mobil kedalam halaman parkir yang berada di samping rumah mewah itu.
Di beranda rumah, terlihat dua lelaki yang sedang bercengkrama. Salah satu dari dua lelaki itu tersenyum kepada Amira.
"Eh, Mir, tumben kesini?" Tanya lelaki yang bertubuh gemuk dan bercelana pendek.
"Bang Ahsan, aku disuruh mama kesini. Mau ngasih ini untuk tante Anisa. Tante Anisa nya ada?" Terang Amira sambil mengangkat bungkusan yang ada di tangan nya.
"Oh... ada di dalam, masuk aja," Ucap Ahsan sambil melirik kepada Queen.
"Ini siapa?" Tanya Ahsan sambil tersenyum malu-malu.
"Ini teman sekelas Amira Bang, nama nya Queen."
"Queen, kenalin ini sepupu gue, namanya Ahsan. Dia kuliah di UI loh," Ucap Amira.
Queen tersenyum dan menyodorkan tangan nya kehadapan Ahsan.
"Queen," Ucap Queen dengan ramah.
"Ahsan," Ahsan terpesona melihat wajah Queen yang cantik.
"Antoni," Ucap lelaki berjaket kuning yang duduk disamping Ahsan sambil menyodorkan tangan nya kehadapan Queen.
Queen menatap lelaki berjaket kuning itu. Lalu, ia melepaskan jabat tangan nya dari Ahsan dan menyambut tangan lelaki bernama Antoni itu.
"Queen," Ucap Queen sambil tersenyum manis.
Lelaki itu terus menatap kedua mata Queen dan menggenggam tangan Queen dengan erat.
"Ah bisa aja kadal aer, liat cewek bening dikit aja langsung beraksi !" Ucap Ahsan dengan wajah yang kesal kepada Antoni.
Antoni hanya tersenyum dan membiarkan Queen menarik tangan nya.
"Sudah masuk sana, bahaya kalau lama-lama disini," Ahsan memerintahkan Amira dan Queen untuk segera masuk kedalam rumah nya.
"Yuk," Amira menarik tangan Queen untuk mengikuti dirinya kedalam rumah Ahsan.
Mata Antoni terus menatap wajah cantik Queen yang berlalu dari hadapan nya. Ia terus menatap Queen hingga Queen menghilang dari pandangan nya.
"Edan! Cantik banget!" Ucap Antoni.
"Woooo...! Modus lu! Gue duluan yang minat, ngalah apa!" Ahsan terlihat kesal kepada Antoni.
"Terserah deh sama yang lain, tapi yang ini kayak nya jodoh gue San!" Ucap Antoni dengan bersemangat.
"Dasar kadal aer! Susah dah kalau saingan sama elu. Dari tampang aja gue udeh kalah telak, apa lagi badan. Nyerah dah gue sebelum bersaing," Ucap Ahsan sambil menyambar goreng pisang yang berada di atas meja.
Antoni tersenyum geli, menatap Ahsan yang mengunyah goreng pisang dengan ekspresi wajah yang kesal.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Lina Maulina
perasaan Rama deh yg d cintai Sinta bkn rahwana
2022-11-08
2
Nur Zihane
nyimak
2021-08-14
1
Muh. Yahya Adiputra
Ooo. jadi begitu toh awal mula pertemuan Queen dan antonhi...
tp sayang aja udah lama2 pacaran,Anthoni ternyata cuma jagain jodohnya orang.
wkwkwk.
2021-08-12
4