"Bang, gue pulang dulu ya," Ucap Amira kepada Ahsan.
Ahsan yang sedang meneguk kopi nya, hampir saja tersedak dan menoleh kearah Amira yang berdiri disampingnya.
"Ngagetin aja lu, udahan ketemu mama?"
"Sudah bang, cuma nganterin itu doang," Ucap Amira sambil menggunakan sepatunya.
Antoni terus menatap Queen yang juga sedang memakai sepatunya.
"Duduk disini aja dulu," Ucap Antoni.
Queen menatap Antoni, pandangan mereka bertemu. Sorot mata Antoni membuat jantung Queen berdegup kencang. Lalu, ia pun menundukkan pandangan nya dan beranjak berdiri setelah kedua sepatunya terpasang di kaki mungil nya.
"Iya, duduk aja disini dulu. Kita ngobrol-ngobrol." Sambung Ahsan.
"Gimana Queen?" Tanya Amira.
Queen hanya tersenyum tanpa menjawab pertanyaan Amira.
"Nih ada goreng pisang, kalian mau minum apa? Biar abang bilang sama bi Inem, untuk membuatkan nya," Ucap Ahsan sambil menyodorkan sepiring Goreng pisang ke hadapan Amira.
Amira menyambar goreng pisang itu dan memberikan nya kepada Queen.
"Nih, laper kan lu. Ini makanan mewah, dirumah lu gak ada makanan kayak gini kan?"
Queen kembali tersenyum dan meraih goreng pisang itu dari tangan Amira.
"Siapa bilang, Bunda gue tiap hari bikin kok dan gue suka banget."
"Hah? Masa Queen? Anak orang kaya kayak elu? Bapak lu pejabat, emak lu pengusaha dan elu makan pisang goreng tiap hari?" Tanya Amira dengan terheran-heran.
"Yang kaya kan ortu gue, gue mah gak punya apa-apa. Makanan kayak gini memang nya gak boleh dimakan sama gue? Sehat kok, gak bikin sakit perut," Ucap Queen. Lalu, ia melahap goreng pisang itu.
Ahsan dan Antoni terpesona melihat kerendahan hati gadis cantik yang sedang berdiri di depan mereka.
"Ah iya, lu mau minum apa Queen. Biar gue bilang sama bi Inem."
"Apa aja terserah." Sahut Queen.
"Duduk dulu," Ucap Antoni sambil menarik kursi dan mempersilahkan Queen untuk duduk di sana.
"Terima kasih mas," Ucap Queen, lalu gadis itu duduk tepat di depan Antoni. Sedangkan Amira kembali kedalam untuk menemui bi Inem untuk meminta asisten rumah tangga tante nya itu, membuat dua gelas es teh manis.
"Kalau lulus sekolah, mau kuliah dimana?" Tanya Antoni yang mencoba akrab dengan Queen.
Queen menatap Antoni dan tersenyum simpul.
"Kayak nya mau di ITB aja."
"Kenapa harus di Bandung? Di Jakarta kan ada UI." Cecar Antoni.
"Tidak apa-apa."
"Mau ambil jurusan apa?" Tanya Antoni lagi.
Ahsan mencebik kan bibir nya saat melihat Antoni mulai meluncurkan aksi mendekati Queen.
"Sok akrab lu!"
"Diem... gue lagi serius," Ucap Antoni sambil mencubit bibir Ahsan.
Queen tertawa saat melihat tingkah dua orang lelaki di depan nya.
"Maaf ya Queen, dia memang suka sirik sama aku," Ucap Antoni sambil tersenyum manis kepada Queen.
"Huuuuu... sok baik." Keluh Ahsan.
"Belum tau mau ambil jurusan apa, soal nya masih kelas dua juga sih," Ucap Queen.
"Hah? Kirain sudah kelas tiga," Ucap Antoni dengan wajah tak percaya.
Ahsan menarik telinga Antoni hingga Antoni terpaksa mendekati Ahsan.
"Bocah bro, kena pasal kita kalau deketin bocah." Bisik Ahsan yang kuliah di jurusan hukum.
"Ya sudah, tunggu dewasa," Balas Antoni.
"Terniat amat lu!" Ahsan mendorong kepala Antoni dengan jari telunjuknya.
Antoni tertawa geli dan kembali menatap Queen.
"Kamu usianya berapa? " Tanya Antoni.
"Sudah tujuh belas kok mas. Baru minggu lalu." Sahut Queen.
"Sudah dewasa Bro..." Bisik Antoni kepada Ahsan, dengan wajah yang bersemangat.
"Lagi ngomongin apa?" Tanya Amira yang baru saja muncul dari dalam rumah Ahsan.
"Lagi ada yang modus," Ucap Ahsan dengan wajah yang kesal.
"Percuma modusin Queen, dia sudah punya pacar," Celetuk Amira.
Senyum di wajah Antoni perlahan sirna. Sedangkan Ahsan tersenyum puas sambil menatap Antoni yang kini terdiam membisu.
"Oh sudah punya pacar.." Ucap Antoni dengan suara yang nyaris tak terdengar.
"Iya, pacar nya Queen itu kakak kelas kita. Ganteng banget orang nya," Ucap Amira.
"Apaan sih." Queen tersipu malu dan menundukkan wajahnya.
Setelah mengetahui Queen memiliki kekasih, Antoni pun menjadi tidak banyak bicara. Ia menghargai Queen yang sudah memiliki kekasih dan ia merasa tidak pantas menggoda kekasih orang lain.
pembicaraan pada sore itu berjalan biasa saja. Mereka berempat berbicara tentang jurusan kuliah yang menjanjikan di dunia pekerjaan.
Bahkan, mereka juga terlibat pembicaraan tentang kelakuan para mahasiswa dan pergaulan di dunia kampus.
Queen dan Amira banyak belajar dari Ahsan dan Antoni. Mereka jadi mengerti dunia kampus seperti apa dan bagaimana pergaulan mahasiswa dan mahasiswi jaman sekarang.
Hari beranjak malam, Queen pun sudah di hubungi oleh bunda nya untuk segera pulang. Queen dan Amira pun berpamitan kepada Antoni dan Ahsan.
Pertemuan antara Antoni dan Queen hanya sampai disitu. Mereka tidak sempat bertukar nomor ponsel dan tidak juga berniat untuk membuat janji bertemu.
Tetapi, bayang wajah Queen terus menghiasi malam-malam Antoni. Gadis cantik itu seperti hantu yang terus bergentayangan di sekitar Antoni. Bahkan, membuat dirinya yang sedang menyusun skripsi menjadi tidak fokus.
Tetapi, untuk menemui Queen atau mencari informasi tentang Queen, tidak ingin Antoni lakukan. Karena ia tidak mau mengusik Queen dan kekasih nya yang bernama Langit.
"Semoga segera putus, Aamiin!" Doa Antoni saat dirinya sudah tak tahan lagi membendung perasaan kepada cinta pada pandangan pertama nya itu.
..
Dari balik kaca jendela kelasnya, Queen melihat Langit yang sedang bersorak gembira. Lelaki itu berteriak dan berlari menuju lapangan sekolah, bergabung dengan para teman sekelasnya yang dinyatakan lulus dari sekolah itu.
Queen ikut bahagia melihat kebahagiaan Langit pada hari itu. Ia sudah menyiapkan sebuah kado untuk kekasih hatinya. Sebuah hoodie yang bertuliskan inisial nama mereka berdua.
Setelah jam istirahat, Queen menemui Langit yang sedang berkumpul dengan teman sekelasnya di belakang gedung sekolah.
Lelaki itu tersenyum dan menghampiri Queen yang berjalan mendekati dirinya.
Mereka pun memisahkan diri dari teman-teman Langit yang sedang duduk di rerumputan.
"Aku lulus Queen!" Ucap Langit dengan raut wajah bahagia.
"Alhamdulillah, aku ikut bahagia. Ini kado untuk kelulusan kakak," Ucap Queen sambil memberikan kotak kado dengan pita berwarna merah muda.
"Ini apa?" Tanya Langit dengan wajah yang penasaran.
"Buka aja," Sahut Queen.
Langit meraih kotak itu dan membukanya. Ia tersenyum saat melihat sebuah hoodie di dalam kotak tersebut.
"Hoodie?"
Queen mengangguk dan tersenyum manis.
"Suka kan?" Tanya Queen.
"Kenapa Hoodie?"
"Di Bandung kan dingin, Hoodie ini bisa kakak pakai saat kakak merasa dingin," Ucap Queen dengan bersemangat.
"Terima kasih ya..." Langit meraih tubuh Queen dan memeluknya dengan erat.
"Kapan kakak berangkat ke Bandung?" Tanya Queen, saat Langit melepaskan pelukannya dari tubuh mungil Queen.
"Mungkin minggu depan. Soal nya mau mencari kost-kostan dulu," Ucap Langit.
"Kakak jaga diri ya, jangan....."
"Macam-macam?" Potong Langit sambil tersenyum geli.
Queen tersipu malu dan menundukkan wajahnya.
"Aku cinta kamu Queen, aku akan menunggu kamu lulus. Kamu kuliah di Bandung juga ya, biar kita bisa dekat lagi," Ucap Langit.
Queen menatap kedua mata Langit, lalu ia mengangguk dengan pasti.
Langit meraih dagu Queen dan mengecup lembut bibir kekasihnya itu.
"Aku janji, hubungan kita tetap akan seperti ini." Bisik Langit.
Queen berharap, apa yang dikatakan Langit memang benar adanya. Queen sangat mencintai Langit. Lelaki berparas tampan itu benar-benar membuat dirinya terbuai, hingga tiada malam tanpa memikirkan cinta pertamanya itu.
"Aamiin." Gumam Queen dengan penuh harapan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 170 Episodes
Comments
Andien Zahro
seru thorr maaf baru mampir
2021-11-07
1
Muh. Yahya Adiputra
pasti langit selingkuh nih di bandung dan do's dari Anthoni terkabul deh...
maju bang jagooo..
🤣🤣🤣🤣
2021-08-12
2
fhayy
🤣🤣🤣doanya Antoni jadi keinget sama Athar 😀😀✌️
2021-08-11
4