05# Mengapa?

Tok! Tok! Tok!

Terdengar bunyi ketukan menggema di lorong. Seorang pengantar tart terus mengetuk pintu kamar Queen.

Queen yang baru saja selesai mandi, tidak mengira bila pesanan nya akan datang begitu cepat. Ia pun bergegas memakai pakaian dengan terburu-buru.

Antoni yang sedang menikmati secangkir teh, beranjak dari duduk nya dan membuka pintu kamar. Karena kamar nya dengan Queen bersebelahan, bunyi ketukan itu seolah-olah terdengar berada di depan pintunya.

Antoni membuka pintu kamarnya dan menatap seorang kurir yang membawa bungkusan bertuliskan merk salah satu toko kue, berdiri di depan pintu kamar Queen.

"Buat Queen?" Tanya Antoni.

"Betul pak, benar ini kamar nya?" Tanya kurir tersebut.

"Benar," Jawab Antoni dengan wajah yang datar.

"Dari tadi saya ketuk kok tidak ada yang membuka ya pak?" Tanya kurir itu lagi.

"Masa? Biar saya panggil," Ucap Antoni sambil hendak mengetuk pintu kamar Queen.

Saat itu juga pintu kamar Queen terbuka, Antoni pun mengurungkan niat nya untuk mengetuk pintu kamar Queen.

"Teteh Queen?" Tanya kurir itu.

"Iya, berapa ya?" Tanya Queen yang tampak belum sempat menyisir rambutnya.

"Semua dua ratus sembilan puluh ribu,"

"Ok, ini, terima kasih ya," Queen menyerahkan tiga lembar uang 100.000,- kepada kurir tersebut. Lalu, ia menerima bungkusan itu dari tangan kurir.

Ia sempat menatap Antoni yang berdiri disamping kurir tersebut. Ia hanya melemparkan senyum kepada Antoni dan kembali menutup pintu kamarnya.

"Kembalian nya teh..! Yah, sudah di tutup pintunya," Keluh kurir itu.

"Ambil saja," Ucap Antoni kepada kurir itu.

"Terima kasih a', saya permisi dulu,"

Antoni hanya mengangguk dan tersenyum kepada kurir itu. Lalu, ia beranjak masuk kedalam kamarnya kembali.

Setelah berada di dalam kamar, Antoni meraih arlojinya yang terletak di atas meja. Waktu sudah menunjukan pukul 23.40 menit. Antoni mengerutkan keningnya, ia curiga bila Queen nekat menyusul kekasihnya malam ini juga.

Ia pun menjadi tidak mengantuk, melainkan merasa khawatir dengan Queen. Ia pun berdiri di balik pintu kamarnya, hanya untuk mendengar Queen akan pergi atau tidak.

Setelah menunggu 15 menit lamanya, akhirnya terdengar pintu kamar Queen terbuka. Lalu, ia mendengar Queen melangkah meninggalkan kamarnya.

Dengan perlahan, Antoni membuka pintu kamarnya dan mengintip Queen yang berjalan menuju lift.

Antoni langsung menyambar dompetnya dan mencoba menyusul Queen. Antoni merasa Queen benar-benar polos tetapi nekat. Queen yang biasanya pergi dengan supir, kini nekat pergi sendirian dengan kendaraan umum malam-malam begini di daerah yang Queen tidak paham kondisinya.

Saat Antoni berlari menuju lift, lift itu sudah tertutup rapat. Ia terlambat, Queen sudah turun dan hampir sampai di lobby hotel.

Dengan panik, Antoni menekan tombol lift berkali-kali. Ia berharap lift itu segera naik dan ia bisa segera menyusul Queen. Tetapi, gerak lift itu sedikit lambat, lift baru tiba di lobby hotel dan Antoni harus bersabar lift mampir di lantai dua terlebih dahulu.

Dengan gelisah, Antoni terus mondar-mandir menunggu lift itu.

"Segitu sayang nya dia dengan lelaki itu? Bocah sekali Queen ini!" Gumam nya.

Pintu lift pun terbuka, dengan cepat, Antoni memasuki lift tersebut dan menekan tombol menuju lobby. Tetapi, karena ada orang yang berada di dalam lift itu. Antoni harus bersabar untuk naik kelantai atas terlebih dahulu.

Ia terus tampak gelisah, ia berharap Queen masih berada di lobby hotel itu.

Setelah dari lantai atas, lift itu pun beranjak turun ke lobby hotel. Beberapa saat kemudian, tibalah Antoni di lobby hotel itu. Matanya terus menyapu kesegala penjuru. Setelah memastikan Queen tidak ada di lobby hotel, ia pun segera melangkah keluar.

Di luar, Antoni sudah tidak menemukan Queen. Ia pun merasa kesal dengan dirinya sendiri, hingga ia mengumpat tidak jelas. Antoni tidak bisa tenang, mau menyusul pun ia tidak tahu akan kemana. Akhirnya, Antoni memutuskan untuk menunggu Queen di lobby hotel itu sambil memesan kopi untuk membantu dirinya yang lelah, untuk tetap terjaga.

..

Di dalam sebuah taksi, Queen tersenyum menatap bungkus kado dan tart yang ia bawa untuk Langit. Beruntung, ia sempat diberikan langit alamat kost-kostan yang Langit tempati selama di Bandung.

Jarak antara hotel dan kost-kostan Langit tidak begitu jauh. Hanya memakan waktu kurang lebih 7 menit saja. Tetapi, karena Queen tidak tahu jalan, ia lebih memilih untuk menggunakan taksi.

Malam hari di Bandung, masih terlihat sedikit ramai. Banyak para wisatawan yang memang sengaja keluar pada malam hari untuk menjejaki kota Bandung dengan berjalan kaki. Walaupun ini bukan pertama kalinya Queen ke Bandung. Tetapi, ini adalah pengalaman pertamanya berlibur ke Bandung seorang diri.

Taksi yang di tumpangi Queen, tiba disebuah rumah kost-kostan yang tampak mewah. Ia pun mengeluarkan uang 20.000,- rupiah untuk membayar jasa taksi yang ia tumpangi.

Queen melangkah keluar setelah memastikan alamat yang tersebut sama dengan alamat yang pernah diberikan oleh Langit.

Dengan bersemangat, ia beranjak ke gerbang kost-kostan itu dan meminta izin kepada satpam yang berjaga. Satpam itu membiarkan Queen untuk masuk dan mengatakan nomor pintu kamar milik Langit.

Sebelum mencari kamar Langit, Queen meminta izin untuk membuka tart nya di pos satpam. Lalu, ia meminjam korek api pak satpam untuk menyalakan lilin yang ia tancapkan di tengah-tengah kue tart tersebut. Lalu, dengan percaya diri, Queen melangkah masuk kedalam kost-kostan itu.

Queen semakin bersemangat saat hampir sampai di depan pintu kamar Langit. Tetapi, ia terdiam saat melihat sepasang sepatu perempuan tergeletak di depan pintu kamar Langit.

Queen mengerutkan keningnya ia memperhatikan sepatu itu. Seperti tidak asing baginya. Dengan ragu, Queen mengetuk pintu kamar Langit.

Agak lama Queen mengetuk pintu kamar itu, Akhirnya Langit membuka pintu kamar kost nya. Ia terkejut saat melihat Queen lah yang berdiri di depan kamarnya.

"Siapa yank?" Terdengar suara yang tidak asing ditelinga Queen.

Dengan emosi, Queen mendorong pintu kamar Langit, hingga pintu itu terbuka lebar.

Queen tidak percaya dengan apa yang ia lihat, hingga kue tart terjatuh dari genggaman nya.

"Amira?" Ucap Queen tak percaya.

Pantas saja Amira tidak masuk sekolah tadi pagi. Ternyata Amira berada di Bandung bersama dengan Langit.

"Kalian? Bagaimana bisa?" Air mata mulai mengalir di pipi Queen.

"Queen, aku bisa jelaskan...."

"Jelaskan apa?" Ucap Queen sambil menatap Langit yang terlihat merasa bersalah kepada dirinya.

Queen melihat koper kecil milik Amira di sudut kamar itu. Queen juga melihat, tisu yang berantakan, kue tart yang mungkin dari Amira untuk Langit. Lalu, matanya tertuju kepada Amira yang terdiam di atas ranjang sambil menutupi tubuhnya dengan selimut.

Queen beranjak menghampiri Amira dan menarik selimut itu. Amira mencoba mempertahankan selimut itu. Tetapi, Queen tampak nya mulai menggila, ia menarik selimut itu dengan sekuat tenaga. Walaupun Langit menahan dirinya, tetapi entah dari mana kekuatan itu hinggap di tubuh Queen.

Selimut pun tersingkap, Queen menatap tubuh polos Amira yang berusaha gadis itu tutupi dengan kedua tangan nya.

"Kalian!" Tubuh Queen gemetar, ia berbalik badan dan hendak pergi meninggalkan Amira dan Langit.

Tetapi, langit mencoba mencegahnya.

"Aku bisa menjelaskan Queen," Ucap Langit sambil mencoba memeluk Queen.

Plakkkkk!!!!.

Sebuah tamparan mendarat di pipi Langit. Langit terdiam dan menatap Queen dengan tak percaya.

"Gue mencintai elu, tapi apa balasan elu! Gue jauh-jauh datang kesini hanya demi elu! Tapi, lihat apa yang elu lakukan dengan Amira! Bajingan!"

Queen memukuli tubuh Langit. Sedangkan Langit hanya bisa melindungi tubuhnya dengan kedua tangan nya.

"Kita putus!"

"Dan elu Mir, elu bukan teman gue lagi!" Ucap Queen dengan hati yang hancur.

Queen pun berlari meninggalkan kost-kostan itu.

"Queen!" Panggil Langit.

Tetapi, Queen sudah tidak peduli dengan lelaki yang pernah sangat ia cintai itu. Queen terus berlari sambil menangis, mengeluarkan segala rasa sakit di hatinya. Queen pun berjalan kaki untuk kembali ke hotel nya.

Sepanjang jalan, Queen terus menangis, hingga setiap orang yang berpapasan dengan dirinya, melihat Queen dengan tatapan bingung.

Di tangan Queen masih ada bungkus kado yang harusnya untuk Langit. Ia terus berjalan di keramaian, dengan air mata yang tak kunjung mampu ia hentikan.

Hati nya hancur, cinta pertamanya harus berakhir. Penghianatan mungkin tidak begitu sakit bila gadis itu bukanlah Amira, tetapi ini Amira! Gadis yang selama ini mensupport hubungan nya dengan Langit. Queen tidak pernah menyangka bila Amira mampu melakukan itu semua. Terlebih ia melihat Amira dengan tubuh polosnya di atas ranjang Langit.

"Sia-sia perjuangan gue untuk elu Langit! Ternyata lu lelaki bajingan! Kenapa haus Amira! Kenapa!" Keluh Queen dengan suara yang lantang.

Semua orang yang berada disekitarnya hanya bisa menatap Queen dengan tatapan yang menganggap Queen bukanlah orang waras. Queen benar-benar merasa gila malam ini.

Terpopuler

Comments

Andien Zahro

Andien Zahro

tuh kan bener kejutan kebalik sabar Queeennn,sungguh bertabur bumbu bawang😭😭😭

2021-11-07

1

sahabat syurga

sahabat syurga

niat Queen mw ngasi kjutan, eh mlah dia yg di buat trkejut..nasib nasib

2021-10-22

1

dwi alfiah

dwi alfiah

nyesek bngt rasanya

2021-09-06

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 01# Cerita indah masa SMA
3 02# Janji Langit
4 03# Persiapan menuju ke Bandung
5 04# Pertemuan dengan Antoni
6 05# Mengapa?
7 06# It's time to move on
8 07# Cinta kedua
9 08# Akhir kisah cinta kedua
10 09# Tantangan diterima!
11 10# Perkenalan yang enggak banget
12 11# Kekasih baru, lembaran baru.
13 12# Ajakan berlibur
14 13# Pertemuan yang tidak sengaja
15 14# Hati nya.. Hati kamu.. Hati ku..
16 15# Raka
17 16# Janji bertemu
18 17# Hanya bisa sebatas mengagumi
19 18# Rahasia Ricky
20 19# 365 hari, mulai dari sekarang
21 20# Khayalan tengah malam
22 21# Merasa di teror bayangan Ricky
23 22# Berkenalan dengan Tasya
24 23# Liburan ( 358HMH )
25 24# Berpisah di Bandara
26 25# Tujuan ke Korea
27 26# 2 menjadi 3
28 27# Cerita tentang nya
29 28# Tentang Naysilla
30 29# 357HMH
31 30# Saranghaeyo
32 31# Tentang apa yang ada di hati
33 32# Queen, kamu dimana?
34 33# Ok, aku akan bercerita
35 34# Tentang Raka
36 35# Berpisah
37 36# 344HMH
38 37# Kemarahan Raka
39 38# Tasya
40 39# Antoni dan Tasya
41 40# Kembalilah kepadaku..
42 41# Ayah
43 42# 332HMH
44 43# 330HMH
45 44# Cinta adalah tujuan
46 45# Can't help falling in love
47 46# 328HMH (Drama di butik)
48 47# Ungkapan Hati
49 48# 327HMH (Keputusan)
50 49# Kembalinya masa lalu Raka
51 50# Pengakuan
52 51# Raka, tolong aku...
53 52# Terciduk
54 53# Keangkuhan yang tidak ada manfaatnya
55 54# Dia pacar kamu?
56 55# 326HMH
57 56# Test untuk pendonor
58 57# Curahan hati Queen dan Ayah
59 58# 325HMH
60 59# Rencana Lala
61 60# Pertemuan Lala dan nyonya Amara
62 61# Pantai
63 62# Kesepakatan
64 63# Pemberontakan
65 64# 318HMH
66 65# Sandiwara
67 66# Sahabat
68 67# 317HMH
69 68# Permintaan maaf
70 69# 316HMH (Permohonan yang dikabulkan)
71 70# Complicated
72 71# 310HMH ( Kepergian Jonathan)
73 72# 309HMH (Pemakaman)
74 73# 308HMH (Pernikahan Tika)
75 74# Ta'aruf?
76 75# Maaf dari Amira
77 76# Makna cinta
78 77# Self Healing
79 78# 307HMH
80 79# Pertemuan dengan Tika
81 80# 306HMH (Maldives)
82 81# Putra
83 82# 305HMH
84 83# Karena kamu tidak mau berjuang
85 84# 304HMH
86 85# Bunda dan nyonya Amara
87 86# Pertemuan dengan dia
88 87# 303HMH ( tersesat )
89 88# Kasihan, tapi lucu.. gimana dong?
90 89# 301HMH (Baper yang sangat menyiksa)
91 90# Makan malam
92 91# 300HMH
93 92# India
94 93# Makanan yang menggugah selera
95 94# Kunjungan kedua Putra
96 95# Perubahan sikap
97 96# Cinta di Taj Mahal
98 97# 297HMH (Kembali ke Indonesia)
99 98# 290HMH
100 99# Hotel itu milik Raka
101 100# 288HMH
102 101# 287HMH ( Siapa takut? )
103 102# 286HMH
104 103# Kunjungan pertama
105 104# Duaaaarrrrr..!
106 105# Restu
107 106# Tamu kedua
108 107# Raka vs Putra
109 108# 282HMH
110 109# Pertemuan dengan Lala
111 110# Ngomong gak ya?
112 111# Cukup Lala!
113 112# 281HMH
114 113# Permainan di mulai
115 114# Harapan
116 115# 280HMH ( Ulang tahun)
117 116# Janji Tika
118 117# Kejutan dari Raka
119 118# Tikaaaaaa!
120 119# Duka
121 120# 279HMH ( Pemakaman Tika )
122 121# 276HMH (Mencari kebenaran)
123 122# 275HMH
124 123# 273HMH
125 124# 272HMH ( Pernikahan Athar)
126 125# Are you ok?
127 126# Siapa mereka?
128 127# Semoga
129 128# Ternyata....
130 129# Jangan pergi!
131 130# 271HMH
132 131# Target sudah dijinakkan
133 132# Horor
134 133# Harus putih!
135 134# Hidup yang positif
136 135# 270HMH (Dua-duanya)
137 136# 269HMH ( Yes, I do )
138 137# Dari hati ke hati
139 138# 267HMH
140 139# Kemeja putih
141 140# 266HMH (Kita harus bisa)
142 141# Bertunangan
143 142# 266 hari, mulai dari sekarang
144 143# 230HMH
145 144# Bersahabat
146 145# 200HMH
147 146# Tatapan yang aneh
148 147# Pastikan
149 148# 60HMH
150 149# 59HMH
151 150# 30HMH ( I love you kekasihku)
152 151# H-1
153 152# Hari H
154 153# Sah!
155 154# Banyu dan Putra
156 155# Buket bunga
157 156# Berdua saja
158 157# MP
159 158# Indahnya hubungan Halal
160 159# Temani aku, hingga akhir hayat ku
161 160# Calon anggota keluarga
162 161# Rencana bulan madu
163 162# Semua berbahagia
164 163# Segera melahirkan
165 164# Bayang-bayang hidup
166 165# Rumah tangga yang bahagia
167 166# Epilog (end)
168 Terima kasih
169 Pengumuman
170 Pengumuman
Episodes

Updated 170 Episodes

1
Prolog
2
01# Cerita indah masa SMA
3
02# Janji Langit
4
03# Persiapan menuju ke Bandung
5
04# Pertemuan dengan Antoni
6
05# Mengapa?
7
06# It's time to move on
8
07# Cinta kedua
9
08# Akhir kisah cinta kedua
10
09# Tantangan diterima!
11
10# Perkenalan yang enggak banget
12
11# Kekasih baru, lembaran baru.
13
12# Ajakan berlibur
14
13# Pertemuan yang tidak sengaja
15
14# Hati nya.. Hati kamu.. Hati ku..
16
15# Raka
17
16# Janji bertemu
18
17# Hanya bisa sebatas mengagumi
19
18# Rahasia Ricky
20
19# 365 hari, mulai dari sekarang
21
20# Khayalan tengah malam
22
21# Merasa di teror bayangan Ricky
23
22# Berkenalan dengan Tasya
24
23# Liburan ( 358HMH )
25
24# Berpisah di Bandara
26
25# Tujuan ke Korea
27
26# 2 menjadi 3
28
27# Cerita tentang nya
29
28# Tentang Naysilla
30
29# 357HMH
31
30# Saranghaeyo
32
31# Tentang apa yang ada di hati
33
32# Queen, kamu dimana?
34
33# Ok, aku akan bercerita
35
34# Tentang Raka
36
35# Berpisah
37
36# 344HMH
38
37# Kemarahan Raka
39
38# Tasya
40
39# Antoni dan Tasya
41
40# Kembalilah kepadaku..
42
41# Ayah
43
42# 332HMH
44
43# 330HMH
45
44# Cinta adalah tujuan
46
45# Can't help falling in love
47
46# 328HMH (Drama di butik)
48
47# Ungkapan Hati
49
48# 327HMH (Keputusan)
50
49# Kembalinya masa lalu Raka
51
50# Pengakuan
52
51# Raka, tolong aku...
53
52# Terciduk
54
53# Keangkuhan yang tidak ada manfaatnya
55
54# Dia pacar kamu?
56
55# 326HMH
57
56# Test untuk pendonor
58
57# Curahan hati Queen dan Ayah
59
58# 325HMH
60
59# Rencana Lala
61
60# Pertemuan Lala dan nyonya Amara
62
61# Pantai
63
62# Kesepakatan
64
63# Pemberontakan
65
64# 318HMH
66
65# Sandiwara
67
66# Sahabat
68
67# 317HMH
69
68# Permintaan maaf
70
69# 316HMH (Permohonan yang dikabulkan)
71
70# Complicated
72
71# 310HMH ( Kepergian Jonathan)
73
72# 309HMH (Pemakaman)
74
73# 308HMH (Pernikahan Tika)
75
74# Ta'aruf?
76
75# Maaf dari Amira
77
76# Makna cinta
78
77# Self Healing
79
78# 307HMH
80
79# Pertemuan dengan Tika
81
80# 306HMH (Maldives)
82
81# Putra
83
82# 305HMH
84
83# Karena kamu tidak mau berjuang
85
84# 304HMH
86
85# Bunda dan nyonya Amara
87
86# Pertemuan dengan dia
88
87# 303HMH ( tersesat )
89
88# Kasihan, tapi lucu.. gimana dong?
90
89# 301HMH (Baper yang sangat menyiksa)
91
90# Makan malam
92
91# 300HMH
93
92# India
94
93# Makanan yang menggugah selera
95
94# Kunjungan kedua Putra
96
95# Perubahan sikap
97
96# Cinta di Taj Mahal
98
97# 297HMH (Kembali ke Indonesia)
99
98# 290HMH
100
99# Hotel itu milik Raka
101
100# 288HMH
102
101# 287HMH ( Siapa takut? )
103
102# 286HMH
104
103# Kunjungan pertama
105
104# Duaaaarrrrr..!
106
105# Restu
107
106# Tamu kedua
108
107# Raka vs Putra
109
108# 282HMH
110
109# Pertemuan dengan Lala
111
110# Ngomong gak ya?
112
111# Cukup Lala!
113
112# 281HMH
114
113# Permainan di mulai
115
114# Harapan
116
115# 280HMH ( Ulang tahun)
117
116# Janji Tika
118
117# Kejutan dari Raka
119
118# Tikaaaaaa!
120
119# Duka
121
120# 279HMH ( Pemakaman Tika )
122
121# 276HMH (Mencari kebenaran)
123
122# 275HMH
124
123# 273HMH
125
124# 272HMH ( Pernikahan Athar)
126
125# Are you ok?
127
126# Siapa mereka?
128
127# Semoga
129
128# Ternyata....
130
129# Jangan pergi!
131
130# 271HMH
132
131# Target sudah dijinakkan
133
132# Horor
134
133# Harus putih!
135
134# Hidup yang positif
136
135# 270HMH (Dua-duanya)
137
136# 269HMH ( Yes, I do )
138
137# Dari hati ke hati
139
138# 267HMH
140
139# Kemeja putih
141
140# 266HMH (Kita harus bisa)
142
141# Bertunangan
143
142# 266 hari, mulai dari sekarang
144
143# 230HMH
145
144# Bersahabat
146
145# 200HMH
147
146# Tatapan yang aneh
148
147# Pastikan
149
148# 60HMH
150
149# 59HMH
151
150# 30HMH ( I love you kekasihku)
152
151# H-1
153
152# Hari H
154
153# Sah!
155
154# Banyu dan Putra
156
155# Buket bunga
157
156# Berdua saja
158
157# MP
159
158# Indahnya hubungan Halal
160
159# Temani aku, hingga akhir hayat ku
161
160# Calon anggota keluarga
162
161# Rencana bulan madu
163
162# Semua berbahagia
164
163# Segera melahirkan
165
164# Bayang-bayang hidup
166
165# Rumah tangga yang bahagia
167
166# Epilog (end)
168
Terima kasih
169
Pengumuman
170
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!