Tumpukan berkas itu begitu banyak dengan deretan Dokumen yang membukit, bahkan, tak adalagi tempat untuk meletakan barang di meja pria itu, sedari tadi pekerjaan ini memang tak pernah berkurang, ada saja yang membuatnya tak bisa mengalihkan diri dari kefokusan lain.
"Apa mereka harus mengirimnya sekarang! lihatlah, ini sama sekali tak bisa dikerjakan hanya dalam waktu sehari!" ucap Vian memijat pelipisnya pusing, semuanya harus ia lihat satu persatu. bahkan, waktu Presentasi kerjasama ini harus selesai dalam dalam waktu sehari.
"Senor!"
"Roman!" gumam Vian tercengang melihat Asistennya kembali membawa Dokumen baru.
"Berapa Perusahaan yang mengirim laporannya hari ini?"
"12 Perusahaan Senor!"
Vian menghela nafas berat, bagaimana bisa ia secepat mungkin menemui Shena? jika pekerjaan ini tak pernah selesai.
"Berapa yang sudah selesai dan siap di Kirim?"
"7 Dokument dan 3 Berkas Modal! tapi, anda harus menandatangani Surat resmi yang tadi telah dibuat oleh Perusahaan Kita Senor!"
"Berikan!"
Roman memberikan tumpukan berkas ditangannya, Vian sedari semalam tak bisa tidur atau beristirahat, kepalanya sudah berdenyut memikirkan Masalah Persenjataan yang ada di Markasnya, dan sekarang, semua Dokument ini tambah membuatnya kualahan.
"Senor!!" panggil Roman saat melihat Tuannya melamun, pasti pria itu sedang memikirkan Nyonya-nya yang entah bagaimana keadaannya sekarang.
"Kalau Shena ada, pasti dia akan melakukan hal yang membuat pikiranku tenang!"
"Nyonya pasti ditemukan Senor! anda tenang saja!"
"Dia pasti bisa ku temukan, Tapi..!"
Tapi Vian terdiam dengan sorot mata yang terlihat sendu, ia merasa tak yakin, apa ia bisa mengambil wanita itu kembali.
"Tapi dia sudah berada ditempat yang tak mungkin bisa ku tembus!" sambung Vian berat, Roman hanya diam memikirkan kegundahan Tuannya.
..........
"King!"
"Hmm!"
Mark sedang duduk diatas kursi kerjanya, ia menatap Sang Tawanan istimewanya yang sedang membersihkan diri didalam kamarnya sana, wanita itu tak menyadari kamera yang mengawasi setiap gerak-geriknya dari sini.
"Apa anda akan melepaskannya?"
Mark diam dengan seringaian licik di bibirnya, ia memainkan belati kecil yang ada ditangannya, matanya tak lekang dari sosok yang sedang ia Permainkan itu.
"Tak ada yang bisa lepas dari Jeratan King Latina Alfonso, apa yang datang padaku, tak akan bisa pergi tanpa pengorbanan!"
"Tapi, maaf King! Kenapa anda tak memperlakukannya sama seperti Tawanan lain?"
"Karna dia berbeda!"
"Tuan besar tak mungkin membiarkan anda Jatuh Cinta!"
"Janson!!!" geram Mark mengetatkan rahangnya, Kata-Kata itu sangat haram baginya, ia sangat membenci Cinta, tak ada Cinta yang tulus dihati manusia terkutuk didunia ini.
"Maaf King!" Janson mengantisipasi kemarahan Kingnya, pria itu selalu tak bisa ia mengerti.
"Cinta itu tak pernah ada! itu hanya kiasan dari Kebohongan semata!"
"Maaf King! lalu kenapa anda membiarkannya hidup?" tak hayal Janson bertanya begitu, Paras Shena sangatlah luar biasa, ia saja tak pernah bisa menghindar dari getaran halus yang selalu menguar saat berhadapan dengan tubuh molek itu.
"Kau harus menjinakkan kancil yang ingin kau Makan! dengan memberikan Surga kau akan mendapatkan Surga yang sebenarnya, walau itu menutupi Neraka dibaliknya!"
Janson sungguh tak mengerti dengan ucapan pria itu, yang jelas, ia tahu bagaimana kejamnya Mark Sian Alfoenzo tak akan mudah melepaskan manusia begitu saja.
"Kau sudah melakukannya?"
"Sudah King! bahkan, Rencana yang anda buat termakan olehnya! sebentar lagi semua akan masuk dalam Skenario mu!"
Mark menyunggingkan senyum iblisnya, ia berdiri dari duduknya untuk kembali bermain dengan Rubah lugu itu, harinya akan semakin sempurna jika memberi Kesenagan dibalik Kepedihan yang akan datang nantinya.
"Mari bermain!"
Mark melangkah keluar dari ruangannya, seperti biasa ia selalu memakai Topeng, Janson hanya diam, seraya mengikuti langkah Kingnya.
"Sedang apa?"
"Eh!"
Shena yang sedang mengeringkan rambut panjangnya itu terhenti melihat Mark yang berdiri diambang pintu sana. Janson hanya menunduk lalu menutup pintu ruangan itu rapat.
"Ka..Kau!"
"Sudah selesai. hm?"
"Sudah!" jawab Shena lembut, tadinya ia mencurahkan segalanya pada Mark yang mengerti akan apa yang melandanya, ia tak segan lagi untuk berbicara dengan pria itu karna ia percaya pada Mark yang tak seperti Vian.
"Berikan padaku!"
Mark ingin mengambil handuk kecil ditangan Shena, tapi wanita itu langsung menolaknya lembut.
"Tidak usah, aku bisa melakukannya sendiri!"
"Tapi aku ingin melakukannya!"
"Tapi..!"
"Shena! bukankah kita sudah berteman.hm?"
Shena tertegun diam, kenapa hatinya masih ragu dengan pria ini? tapi tadi Mark sangat baik padanya.
"Hm, Ta..Tapi kita tidak baik jika terlalu berdekatan!" ucap Shena yang tak nyaman jika mendiami kamar pria ini, walau bagaimanapun, ia masih berstatus istri orang.
"Kau tak ingin berteman denganku?"
"Bukan begitu! A..Aku terbiasa melakukan semuanya sendiri, aku..!"
Srett..
Mark menyambar handuk yang ada ditangan Shena, ia tak punya kesabaran lebih untuk meyakinkan Wanita cantik ini.
"Duduk!"
"Mark aku..!"
"Shena!!"
"Hm Baiklah!"
Shena duduk diatas kursi riasnya, kamar ini seketika berubah menjadi kamar wanita dengan Lemari besar yang sudah berada didalam sana, Shena hanya berfikir kalau Mark itu pria yang tulus, sedari kemaren memang terlihat menakutkan, tapi sekarang, Mark lebih lembut padanya.
"Mark!"
"Hmm!"
"Sian!"
Mark menghentikan tangannya yang sedang mengeringkan rambut wanita itu, darahnya mendesir hebat menghirup aroma wangi yang tercium dari surai panjang ini, bahkan, ia bisa merasakan, bagaimana aura kecantikan Shena bisa memikat seluruh aliran darahnya.
"Ada apa?"
"Apa aku boleh memanggilmu Sian?"
"Terserah kau saja!"
"Terimakasih!"
"Hmm!"
Mark kembali melanjutkan kegiatanya, Shena memakai pakaian yang tertutup, Long Dress selutut dengan lengan yang panjang, pita didekat dadanya itu terlihat menambah kesan anggun karna leher jenjangnya tampak mengundang tatapan liar siapa saja.
"Si..Sian!" gumam Shena sedikit mengelak kan bahunya karna jari pria itu menyentuh leher jenjangnya sensual.
Mark merutuki dirinya yang kelepasan menyentuh kulit segar dan bening wanita ini, ia tak bisa menahan diri, bahkan sedari tadi jakunnya naik turun menatap pulennya kulit putih khas seorang Shena itu.
"Ada sisa sabun mu!"
"Benarkah?" Shena terkejut, ia meraba bagian samping dan tengkuknya, ia rasa mandinya sudah bersih, tapi kenapa benda itu masih menempel? shitt.. membuatku malu saja.
"Biarku bantu!"
Shena mencengkram pinggir Dressnya saat lehernya malah disentuh Mark yang juga terlena dengan kelembutan kulit Shena.
Kenapa tubuh wanita ini seakan mengundangku untuk berbuat lebih? aku tak bisa terus berdekatan seperti ini
Mark berkecamuk dengan dirinya sendiri, ia tak akan pernah jatuh dalam pesona wanita ini, ia harus tetap pada rencananya untuk menghancurkan hidup Musuh bebuyutannya itu.
"Su..Sudah!" Shena berdiri dari duduknya, ia berbalik menatap Wajah tersembunyi Mark yang ditutupi benda itu, ia tak tahu siapa Mark karna nama itu banyak dimuka bumi ini.
"Mendekatlah!"
Shena meneggang ditempatnya saat tangannya malah digengam pria itu, jantung keduanya berdetak kencang dengan netra yang saling tatap dalam. Shena merasa rasa ini sangat besar, tapi, ia masih belum bisa melupakan Vian.
"Vian!"
Mark mengetatkan rahangnya erat, ia sangat mauk mendengar nama pria itu, hatinya panas dengan gelombang yang membara.
"Sudahku bilang jangan menyebut namanya didepanku!!!" bentak Mark lepas membuat Shena langsung menyentak tangannya kasar, ia terkejut dan tentunya gemetar.
"Ma..Maaf, ta..tapi i..ini salah!" ucap Shena menelan ludahnya kasar merasakan aura yang dikobarkan tubuh pria itu sangatlah menakutkan.
"Kita lihat! apa kau masih tetap dengan Prinsipmu yang tak ingin ku sentuh, atau kau sendiri yang menyerahkan tubuhmu padaku?"
Batin Mark geram, sedari kemaren Shena sangat menjaga tubuhnya, ia semakin tertantang untuk menaklukan harga diri wanita ini.
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
mama yuhu
semangat meluluhkan hati shena mark😁😁
siapa kah yg akan d pilih oleh shena? ☺
2022-09-17
2
putia salim
aq tk nyimak ae lah
2022-08-22
0
Sweet Girl
bakalan tunduk kamu sama Shena, Sian....
2022-07-17
0