Kelopak mata indah itu perlahan terbuka, dahinya menyeringit dengan bibir yang meringis, kepalanya berdenyut dengan seluruh tubuh yang perih.
Namun, matanya terbelalak kaget saat ia berada didalam ruangan besar dan luas dengan Furniture minim, warna Hitam sangat mendominasi sampai pada ranjang King Size tempat ia berbaring sekarang.
"Kau sudah bangun?"
"Eh!" Shena terbelalak kaget saat melihat kemunculan Pria yang tadi menyiksanya habis-habisan hingga membuat kesadarannya hilang, ia sungguh jengkel dengan wajah yang tertutup Topeng itu.
"Kenapa aku disini?"
"Memangnya kau mau kemana?!ketempat tadi?"
Degg..
Shena menggeleng membuat senyuman licik diwajah tampan pria itu tertera. Shena berfikir keras, bagaimana caranya ia keluar dari tempat ini? bahkan, putaran ruangan ini saja ia tak tahu.
"Jangan mencoba untuk kabur?" ucap Pria itu datar membuat Shena menelan ludahnya berat, tatapannya sangat menakutkan, suara Bariton berat itu saja membuatnya meremang.
Pria itu duduk diatas Sofa Singel sana, dengan Makanan yang ada didepan mejanya, Shena menelan ludahnya berat melihat air dan makanan itu. perutnya sangat perih dan nyeri, ia juga sangat kelaparan sekarang.
"Kau mau?"
Shena menatap sendu, ia berfikir. kalau Pria ini ternyata masih punya hati untuk menyiksa manusia.
"A..Apa boleh?"
Seringaian licik Pria itu semangkin muncul, ia mengangguk membuat Shena berbinar cerah.
Prank..
Shena terkejut melihat piring makanan itu terlempar kelantai sana, ia meneggang ditempatnya dengan mata yang kosong.
"Makanlah! bukankah kau ingin makan tadi?"
Shena diam dengan cengkraman yang menguat dke seprey ranjangnya, giginya saling mengetat erat dengan mata yang panas mengembun.
Apa aku sehina itu hingga kau tak punya hati sedikit saja untuk mengasihani aku?
Batin Shena tersayat pilu, andai saja ia tak datang ke negara ini? andai saja ia tak Menikah dengan Vian, pasti..pasti ia tak akan merasa sesakit ini.
"Kau menangis?"
Shena bertambah bungkam, air matanya terus menetes dengan tubuh yang bergetar, ia langsung masuk kedalam Selimutnya menutupi seluruh tubuhnya hingga keatas kepala.
"Ayah hiks hiks! Ma..Maafkan Shena!" lirih Shena mencengkram dadanya yang nyeri, ia menekan perutnya kuat untuk mereda rasa sakit akibat asam lambungnya yang naik.
"Buka!"
Shena hanya diam dalam selimutnya, ia mencengkram benda itu kuat menahan isakan dan tubuh yang bergetar.
"Buka! atau aku sendiri yang membukanya!" geram Pria itu setelah berdiri disamping ranjangnya, melihat Shena yang tak bergeming, Pria itu menjadi naik pitam.
Srett..
"Aaau!" pekik Shena tertahan saat kukunya tersangkut sela-sela kain itu membuat lecet di jarinya.
"Kau pembangkang!"
"Kenapa kau kesini ha?"
"Menurutmu?" gumam Pria itu menyeringai membuat Shena semangkin dilanda ketakutan, ia beringsut kekepala ranjang saat pria itu mencondongkan separuh tubuhnya.
"Ma..Mau apa?"
Pria itu terus mendekat membuat jantung Shena ingin meledak menghirup aroma Maskulin yang meruak didalam tubuh gagah itu, ia juga melihat dengan jelas Netra Elang yang begitu tajam tapi tersimpan sesuatu yang tak ia mengerti.
"Jangan!!" pekik Shena saat Pria itu seperti ingin menciumnya, tapi, ia merasa tak ada sentuhan sama sekali pada kulitnya.
"Rubahku sangat lapar hingga menghayal sedalam ini!" desis Pria itu tanpa intonasi selain datar, Shena dibuat jengkel sekaligus jijik.
"Dasar iblis!"
Pria itu hanya diam, tapi, tatapan matanya masih tak lekang dari Shena yang gagal fokus karnanya.
"Ka..Kau tadi mau apa?"
"Makanlah!"
"Kau pikir aku peliharaan-mu yang kau suruh makan dilantai!!" pekik Shena yang sangat menjunjung harga dirinya itu, ia memang wanita yang lembut, tapi ia tak sudi harga dirinya diinjak lebih.
"Bagus! kau kembali melawan hm?"
Shena tercekat, bayangan dimana ia dikurung didalam sana dengan bangkai-bangkai dan tulang belulang itu membuat tubuhnya mendesir hebat dengan ketakutan yang kembali keluar.
"Hm! Tidak jadi!"
"Tidak jadi?" tanya Pria itu agak ambigu.
"Tidak jadi melawan!"
Pria itu menghela nafas halus nyaris tak terdengar, Wanita ini memang sangat menguji kesabarannya.
"Kau makanlah, aku membutuhkan Kulit kotor mu itu!"
"Untuk apa?"
"Pistol-ku!"
"Ha?" pekik Shena terkejut, ia terlihat pucat menatap kesemua Furniture kamar yang hanya dihiasi Miniatur-Miniatur Hewan itu.
Apa semua benda disini juga dari kulit Hewan atau manusia?
"Kau ingin mencobanya?"
"Ti..Tidak!"
"Cihh!"
Pria itu melangkah menuju Meja disamping sana, Shena mengerutkan dahinya melihat dua Nampan itu, ia semangkin gugup karna Tempat ini sangat Misterius, bisa saja isi didalam sana itu Jantung manusia atau sesuatu yang lebih.
"I..Itu apa?"
"Ambilah!" Pria itu menyerahkan satu Nampan kepada Shena, Wanita itu sedikit ragu dan Was-Was.
"Ambil!"
"I..Iya!"
Shena akhirnya mengambil benda itu, ia merasa ini sangat ringan, memangnya apa isi didalamnya?
"Buka!"
Shena membukanya dan...
"Aaaa!!!"
Shena melempar piring yang berisi dua bola mata manusia itu, ia langsung turun dari ranjang sana dan mundur ke pintu kamar.
"Kau Gila!!!" pekik Shena dengan keringat dingin yang muncul dikeningnya, ia sangat gemetar melihat Kelakuan Pria ini.
"Wajahmu sangat Unik!"
"Kau jangan macam-macam!"
"Hanya satu Macam!"
Shena berusaha membuka pintu kamar besar ini. tapi tidak bisa, ini terlalu keras dan kuat.
"Ja..Jangan mendekat!"
"Kau tak mau makan?" tawar Pria itu lagi menyodorkan Nampan ditangannya, Shena menggeleng dengan bibir yang gemetar.
ia tak ingin melihat organ manusia lagi, ia ingin pulang.
"Tuan! aku mohon, lepaskan aku!" pinta Shena mengatupkan tangannya pada Pria itu, ia sangat takut berada ditempat ini, semuanya tak selayaknya manusia biasa.
"Kau takut?"
"Aku..Aku hanya ingin pulang. aku Mohon! aku akan mengganti uangmu yang keluar karna membeliku!"
"Aku tak butuh uang!"
"La..Lalu apa? a..aku akan lakukan!" ucap Shena bergetar, ia tak ingin lagi menginjak Negara Meksiko, ia tak akan pernah kembali kemari.
"Aku butuh kau!"
"Kau jangan bercanda Tuan hiks! kau tahu, aku sedari kecil sudah hidup keras, jadi jangan menambah bebanku lagi aku mohon!"
Pria itu tampak bungkam, ia menatap wajah cantik Shena yang terlihat sangat lelah dan letih.
"Kemarilah!"
"A..Aku?"
Pria itu kembali menggeram, ia tak pernah merasa sejengkel ini berhadapan dengan tawanan sendiri.
"Sekali lagi kau bicara seperti itu! maka aku akan mengulitimu sekarang juga!!"
Shena langsung berlari menuju pria itu, ia memberi jarak 2 meter pada rubuh mereka, ia tak ingin berdekatan lebih intim.
"Tu..Tuan!"
"Makanlah!"
"Tapi..!"
"Kau jangan memancing emosiku!"
"Tapi ini apa?"
Pria itu meletakan nampan itu diatas ranjang sana, ia memiliki pekerjaan penting setiap malam, ia tak akan punya waktu bermain dengan Tawanannya ini.
"Habiskan! Kulitmu harus sehat untuk membalut Pistolku!"
Ucap pria itu membuat Shena ingin menghilang, ia ingin pergi dengan cepat, tapi kemana? oh shitt..ini terlalu mengurung.
"Hm! Tuan?"
"Hmm!"
"Kau siapa?"
Pria itu hanya diam seraya keluar dari kamar itu, Shena semangkin dilanda kebingungan dibuatnya.
"Bahkan Dia lebih dingin dari Vian!"
Shena membuka nampan itu dengan hati-hati, ia bernafas lega saat melihat makanan Sandwich dan yang lainnya.
........
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
hartatik hartatik
saat mli bucin mark
2024-06-07
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
merinding aku euiii.. 🤣🤣
2023-09-09
1
💥💚 Sany ❤💕
Awal yg lunayan. Paling tidak King gak menyakiti fisik Shena.
2023-08-06
0