Lincahan tangan lentik wanita itu terlihat lihai menggoreskan Pensil khusus yang ia gunakan untuk Membuat Desain, senyuman diwajah cantiknya tak berhenti mekar ketika Goresan pensil itu membentuk sebuah rangkaian gambar yang perlahan menunjukan ilustrasi.
Beberapa kali ia melenturkan persendian pinggang dan tangannya lalu kembali memberi Pernik tambahan untuk menciptakan Kesan Mewah namun tak rumit.
"Yah!!!!" teriak Shena senang melihat rancangan Jas yang ia buat untuk suaminya, ia akan membuat Pakaian ini dan memberikannya sebagai kado pernikahan mereka sebentar lagi.
"Aku yakin ini cocok untuk suamiku. Vian suka warna gelap, jadi aku harus membuatnya sedetail mungkin!" gumam Shena yang sudah memesan Kain berbahan rayon untuk Gaunnya dan Berbahan Satin untuk menambah Pernik Jas suaminya.
"Nyonya!" panggilan Pelayan dari arah pintu sana, Shena kembali menyimpan Desainnya di dalam laci mejanya, lalu melangkah keluar Ruang Bajunya.
Ceklekk..
"Iya Nani!!"
"ada yang mencari Nyonya!"
"Ah Benarkah? hmm, baiklah! aku akan segera turun!"
"Baik Nyonya!"
Shena memperbaiki tatanan Pakaiannya yang tadi hanya memakai Mini Dress sepaha tanpa lengan-pun menambahnya dengan Blazer senada, ia masih terkesan Santai namun sangat Elegan dan memukau.
"Mungkin itu Pengirimnya!" gumam Shena tanpa ragu melangkah turun, ia menggerai rambut panjangnya karna tak ingin lehernya menjadi objek pandangan mata.
Setelah beberapa lama, ia sampai dilantai bawah, senyuman diwajah cantik itu selalu mekar membuat mereka terpanah.
Kuasa paras Shena memanglah tak bisa dibantah, bahkan, Deretan orang berbadan kekar sana juga terpanah akan lesung pipi dan kulit putih segar itu.
"Nyonya!"
"Apa kainnya sudah datang?" tanya Shena berdiri dengan sangat anggun, ia bahkan tak gentar atau berburuk sangka melihat 5 pria berbadan kekar yang menatapnya nyalang.
"Nyonya! mereka tak membawa Kain, tapi kami melihat mereka membawa rantai kecil!" bisik para Pelayan itu ketelinga Shena yang mengerutkan dahinya.
Rantai? apa aku salah pesan? tapi yang tertera disana memang Kain, lalu kenapa mereka seakan ingin melahap-ku?
batin Shena berucap bingung, ia tak takut, tapi ia penasaran dengan gerangan para Manusia serupa Algojo ini.
"Maaf, Tuan-Tuan! ada apa kalian kesini?"
"Menarik Hewan yang sudah Tuan kami beli!"
Hewan? sekali lagi Shena saling pandang bersama para Pelayannya yang gemetar takut, Kenapa Nyonya-nya tak lari saja? bahkan, dari mata mereka saja kami sudah tahu kalau mereka manusia iblis!
"Maaf Tuan! aku rasa kami tak ada menjual Hewan, mungkin anda salah alamat!" tegur Shena lembut dan sopan, ia juga terlihat mengecek Ponselnya untuk melihat jalur pengiriman.
"Hewan itu adalah Kau!!"
Mereka semua langsung menatap seorang wanita yang hanya dibaluti Rok mini dan Bera itu saja, kacamata hitam yang ada diatas kepalanya tampak menuai kesan Sexsi yang mendalam.
"Ketty!" gumam Shena bingung, kenapa wanita itu kesini? bukankah seharusnya Ketty sudah masuk dalam Show tahun ini?
"Kau terkejut hm?"
"Memangnya ada yang kau cari Ket?" tanya Shena lembut membuat wanita itu tertawa licik.
"Kau sangat polos Shena sayang, kau itu sangat lugu!" kekeh Ketty duduk bersila diatas Sofa Singel sana, ia menatap para Manusia berbadan kekar itu dengan sangat puas.
"Tunggu! maksudmu apa? aku tak mengerti Ket!" tanya Shena yang juga tak kunjung paham, ia tak ada masalah dengan kedatangan Ketty, bahkan ia senang karna Partner Sefashionnya itu mau mengunjunginya.
"Mereka menginginkanmu!"
Duarrr..
Shena seakan tersambar petir dengan kalimat itu, jantungnya bergetar dengan kedua tangan yang meremas ujung dressnya.
"Ka..Kau bercandakan Ket?" lirih Shena tak bisa menerima, ia menatap para pria berbadan kekar itu dengan ngeri.
"Aku tak bercanda, Kalian, bisa bawa dia!"
"Heyy! Tidak, Ketty apa yang kau lakukan.ha?" teriak Shena mundur saat 5 pria itu mendekatinya, para Maid disana-pun berusaha melindungi Nyonyanya.
"Tuan! anda salah orang, jangan usik Nyonya kami!"
Bugh..
Mereka semua terhempas akibat seretan lengan-lengan berotot itu, Shena semangkin pucat ditempatnya melihat bagaimana para Manusia iblis itu memporak-porandakan Masionnya.
"Ikut kami!!"
"Tidak!!" Shena menggeleng seraya memundurkan langkahnya, ia terus mengelak dari tangan-tangan pria itu.
Namun. ia tetap terkena serangan.
Shena terhuyung akibat tarikan keras pria itu, ia tersungkur ke lantai sana dengan memar yang langsung terbentuk di kedua lututnya.
"Jangan melawan Kau!"
"Tidak, aku tak ingin ikut kalian!!" bentak Shena lalu bangkit, ia terus mengelak dari kepungan para Manusia liar ini.
Namun, Shena berbinar saat mendengar deru Mobil suaminya sudah masuk ke bagasi sana.
"Vian!!" teriak Shena berlari keluar. ia yakin, suaminya pasti datang untuk menyelamatkannya.
"Shena!!"
"Vian hiks!" isak Shena menuruni tangga terasnya seraya kaki yang lecet akibat lantai yang kasar itu.
Tubuh kedua manusia itu berbenturan, Shena menangis meluapkan rasa takutnya yang tadi memuncak saat para iblis itu ingin membawanya pergi.
"Sayang hiks! Tolong aku!" isak Shena bergetar seraya pelukan yang mengerat. Asisten Roman yang melihat itupun tak sanggup, ia hanya bisa memalingkan wajahnya ketempat yang lain.
Kau akan menyesal Senor! dia berlian yang kau tukar dengan lumpur kotor!
batin Asisten Roman miris, siapa lagi yang mau menyia-nyiakan, Wanita sesempurna Shena yang bahkan membuat ia iri, seandainya, Wanita rubah itu tak mempengaruhi otak Senornya, maka kehidupan rumah tangga pria ini akan baik-baik saja.
"Sayang! hiks, ada..ada yang datang kesini!" isak Shena mengadah menatap wajah sendu suaminya, ia merasa sedari tadi Vian hanya diam seakan sudah tahu semuanya.
"Vian! ada apa denganmu?" lirih Shena mencari-cari kebenaran dari netra elang pria itu, namun, ia kembali histeris saat melihat para Manusia iblis itu keluar bersama dengan Ketty.
"I..Itu dia! Mereka sayang, hiks!" isak Shena langsung bersembunyi dibalik tubuh gagah Vian yang bergetar merasakan rasa takut istrinya.
"Vian sayang!!"
Degg..
Shena meneggang ditempatnya mendengar panggilan itu, belitan tangannya ke pinggang kekar Vian menguat dengan rasa takut yang mendalam.
"Dia..Dia suamiku brengsek!" teriak Shena yang masih tak ingin keluar dari persembunyiannya, ia terbakar panas dengan panggilan gila itu.
"Hahahah, Shena! Shena..sudah kubilang bukan, kau itu bodoh!"
"Sudahlah Ket!" lirih Vian tak sanggup, ia sudah mencoba bernegosiasi dengan wanita itu, tapi Ketty malah mengungkit tentang balas budi dan pengorbanan, ia bisa apa jika semua itu sudah bicara.
"Sayang!!"
"Jangan sentuh suamiku!" geram Shena menepis kasar tangan Ketty yang ingin menyentuh dada bidang suaminya.
"Dia itu kekasihku!!"
"Kau jangan membual! Vian-ku tak mungkin mengkhianati aku!" kekeh Shena dengan pendirian-nya, ia tak percaya sama sekali, entah ia buta karna Cinta? atau memang ia menolak ingin tahu.
"Lalu bagaimana dengan ini?"
Deggg..
Jantung Shena seakan mau pecah melihat Foto-Foto kemesraan Vian dan Ketty, belitan tangannya terlepas dari pinggang Vian.
Tubuh molek itu luruh dengan lemparan Semua Foto yang langsung jatuh kedepan mata Shena.
"Vi..Vian!" lirih Shena dengan bergetar mengambil satu lembar Foto, dimana Vian sedang tidur tanpa pakaian didalam kamar wanita itu.
Sakit? Shena ingin berteriak akan rasa sakit dan luka yang selama ini ia sembunyikan kembali terkoyak lebar.
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Denzo_sian_alfoenzo
ntah knp meski para tokoh terkesan lebay tp aq suka
2024-02-08
0
💥💚 Sany ❤💕
sedih banget hidup Shena 😭😭😭😭. Seharusnya kamu bisa tegas Vian. Wlo kamu gak cinta tp Shena tetap istrimu n dia manusia bukan binatang yg bisa dijual belikan.
2023-08-06
0
💥💚 Sany ❤💕
Ntah napa bikin nyesak. Dasar Vian bodoh... pingin ku lempar pala mu pakek baru. Biar kamu sadar mana berlian mana baru kali. Kau pasti akan menyesal Vian.
2023-08-06
0