Tatapan netra indah itu terlihat berair dengan bibir yang gemetar, ia tak sanggup lagi berdiri dengan kaki yang lemas, tubuh moleknya bergetar dengan isakan halus yang menghantui pernafasannya.
"Kau sudah tahu bukan?" ucap Ketty sinis menggandeng lengan Vian yang menatap sendu wajah penuh luka Shena, hatinya sakit, ia tak sanggup melihat air mata yang keluar dari netra indah itu mengalir deras.
"Kenapa?" lirih Shena menatap Vian, netra penuh luka dan rasa sakit itu, seakan menusuk jantung Vian yang ingin berteriak meluapkan rasa sesak didadanya.
"Kenapa, ha?" bentak Shena dengan isakan halus itu, ia tak tahan dibohongi begini, ia tak sanggup.
Vian hiks ! jika kau ingin membunuhku, kau bisa bunuh aku Brengse. tapi jangan menyiksaku secara perlahan begini, Jangan Vian!!!
Batin Shena berteriak pilu, ia terus menangis dengan tubuh yang rapuh, ia ingin meminta penjelasan dari pria itu.
"Apa salahku padamu ha? apa Vian hiks? aku tak pernah memintamu untuk menikahiku!! Tidak pernah!!"
"Tapi, kau mencari masalah denganku!" sambar Ketty
"Apa yang aku lakukan padamu ha? sedari pertama aku tak pernah mengusikmu Sialan hiks! Bajingan kalian semua!!!!" bentak Shena meronta-ronta dari ikatan rantai ditangannya, ia sudah persis diperlakukan seperti hewan dengan leher yang juga dirantai.
"She..Shena! Maafkan aku sayang!"
"Sayang kau bilang?" bentak Shena menyala-nyala, ia sudah terlanjur sakit dengan luka dan permainan hidup ini.
"Apa kurangnya aku bagimu selama ini ha? apa Vian ? aku berusaha menjadi istri yang baik untukmu!!! bahkan, kau melarangku keluar dari Kandang yang kau siapkan untukku ini aku tak keluar Vian .tapi kenapa kau melakukan ini ha? Kenapa ?"
"Ma..Maaf!"
"Kau tega Vian hiks! Kau Tega!!"
"Ma..Maaf!"
"Vian! sudahlah, kau itu sudah termakan hasutannya!" ucap Ketty sinis
"Kau memang bajingan!!" teriak Shena meludahi kaki Ketty membuat wanita itu naik darah.
Ketty menendang kaki Shena yang tak bisa bergerak akibat belitan rantai itu, wanita itu masih kekeh untuk meluapkan segala rasa sesaknya.
"Kau yang mencari masalah denganku! kau yang pertama mengusikku!" Ketty mencengkram pipi lembut Shena hingga memerah, Shena tak gentar akan hal itu, ia sudah lelah diakali kedua Manusia Rubah ini.
"Kau itu hanya Benalu yang mencoba hidup di naungan orang lain!" geram Shena tak ingin kalah, Vian sadar luka yang ia berikan pada Shena sangatlah besar hingga membuat wanita itu menjadi kasar begini.
Plakkk..
"Ketty!!" bentak Vian menarik Ketty kembali kesampingnya, ia tak habis pikir dengan tingkah kasar wanita ini.
"Shena!"
"Jangan menyentuhku!" ketus Shena mengelak dari sentuhan tangan Vian yang ingin membantunya berdiri karna tersungkur tadi.
"Shena! A..Aku..!"
"Apa Cinta yang aku berikan itu tak pernah menyentuh hatimu?"
Deggg..
Vian meneggang ditempatnya, hatinya sangat sakit melihat keadaan Shena yang sudah penuh luka lebam karna pukulan dan juga sangat rapuh karna kesakitan batin yang wanita itu tanggung.
"A..Aku..!"
"Aku bahkan sangat mencintaimu Vian h! aku tak pernah mencintai laki-laki selain kau, tapi..!"
Shena tak lagi bisa berkata banyak, suara bergetarnya begitu terdengar pilu dan penuh rasa sakit.
"Maaf! Maafkan aku sayang, Maaf!" ucap Vian tak lagi bisa membendung air matanya, ia mencintai Shena tapi bagaimana dengan Ketty yang menuntut balas budi darinya?
"Sayang?" gumam Shena tersenyum miris, ia mendekatkan wajahnya ke wajah Tampan Vian, bibirnya memiring dengan sangat menyakitkan.
"Apa itu benar atau hanya sekedar kepalsuan, hm?"
Vian menggeleng, ia ingin memeluk wanita ini, bahkan sangat, tapi ia tak bisa, karna Shena sudah membencinya, bahkan sorot mata wanita itu sudah tak lagi menunjukan Cinta dan kelembutan seperti biasa.
"Ma..Maaf!"
"Selamat atas kerja kerasmu selama ini!" ucap Shena pasrah saat tubuhnya ditarik paksa para Pria berbadan kekar itu, ia masih menatap penuh luka pada Vian yang menatapnya sendu.
"Masuk!!" Sehena di dorong keras ke mobil.
"Jangan melukainya!!" bentak Vian keras saat melihat kepala Shena terbentur keatas Body Mobil sana.
Shena hanya diam saat darah segar itu melewati keningnya, ia masih menatap Vian yang seperti ingin mengejarnya tapi, Ketty menahan langkah pria itu.
Apa salahku hingga kau setega ini? bahkan, sedetik saja pikiranku tak pernah lepas dari mu Vian, tapi..
Shena menunduk dengan air mata yang terus menetes, apalagi ujian yang akan ia jalani sekarang? apa semua ini tak cukup sehingga engkau masih ingin mengujiku?
Shena terus membatin, seraya kedua tangan yang dirantai, Mobil itu melaju kencang membuat Shena harus berpeggangan dikursi Mobilnya.
Grett..
"hmm!" Shena tercekat saat rantai di lehernya ditarik, ia bisa merasakan pasokan udara di dadanya mulai berkurang.
"Tu..Tuan hmm!"
"Jangan mengotori Mobil King kami dengan tangisan menjijikanmu!" desis Mereka membuat Shena gemetar.
"Jawab!!!"
"I..Iya!"
Shena berusaha kuat mengemban semua ini, tubuhnya sudah lelah sedari tadi dipukul dan mengemban luka batin yang mendalam.
"Hm! Tu..Tuan, memangnya saya mau dibawa kemana?"
"Diam!!!"
Shena langsung terperanjat kaget, ia tak biasa dibentak begitu sehingga jantungnya berdebar kuat dengan keringat dingin yang membasahi keningnya.
"Ya Allah! hamba mohon, selamatkan hamba!"
Batin Shena berdo'a, ia merasa sudah sangat jauh dari yang kuasa hingga mendapatkan Hidayah seperti ini.
"Kau menangis!!!"
"Ti..Tidak!!" jawab Shena meringkuk disudut kursi sana, ia merasa Manusia-Manusia sangar ini sangat bengis, terbukti dengan luka jahitan di dekat lengan dan leher kekar itu.
"Aauhh!!!" Shena terpekik saat kepalanya malah dibenturkan kekaca Mobil, ia tak tahu salahnya apa? kenapa mereka sangat kasar?
"Kau jangan coba melarikan diri!!"
"A..Aku..!"
Shena langsung menyembunyikan wajah cantiknya ketekukan kedua lututnya, ia tak perduli dengan rasa sakit dikepalanya yang ingin pecah.
"A..Aku kuat!" gumam Shena gemetar, ia menahan tangisan karna rasa takut yang seakan menyeret jiwanya untuk lari dari tempat terkutuk ini.
........
"Pergi!!"
"Vian! aku..!"
"Pergilah Ket! aku ingin sendiri!" ucap Vian lemah, ia melangkah lunglai kedalam Masionnya.
Ia terhenti didepan pintu utama itu, matanya kembali mengembun membayangkan siapa yang biasa menyambutnya pulang dengan senyuman cantik itu.
"*Sudah pulang sayang?"
"Apa mau makan atau mandi?"
"Vian sayang*!!"
Bibir pria itu bergetar saat melihat bayangan dimana biasa Shena menyambutnya pulang bahkan, aroma tubuh wanita itu masih kental didalam Bangunan besar ini.
"Vian!"
"Pulanglah!"
"Vian! aku..!"
"Apa kau tak mengerti bahasa manusia ha? aku bilang pergi!!!" bentak Vian menyala-nyala, Ketty gemetar dan melangkah pergi dari tempat ini.
Vian dalam keadaan marah, bisa-bisa ia yang akan menjadi pelampiasan pria itu.
"Senor!"
Vian hanya diam dengan air mata yang langsung menetes dipelupuk netranya, rasanya sangat sakit dan kosong.
"Apa aku terlalu jahat?"
"Senor! kau hanya..!"
"Dia bahkan sangat mencintaiku! tapi..tapi aku malah!"
Vian luruh didekat dinding disampingnya, ia sudah tak punya tenaga lagi untuk melangkah masuk kedalam sana.
Kenapa? Kenapa disaat dia sudah tak ada aku merasa seperti ini? kenapa saat ia ada aku malah melukainya?"
"Aaaaa ! Brengsek!!"
Teriak Vian mengacak rambutnya frustasi, ia hanya bisa menangis, seumur hidupnya, baru kali ini ia menangis.
Bahkan, para pelayan dan Asisten Roman pun hanya bisa diam.
Mereka juga merasa kehilangan, Nyonya muda Jelita yang selalu menebarkan senyuman itu, sudah pergi meninggalkan kesepian dan luka yang mendalam.
"Shena ! Aku Mencintaimu sayang ! Aku mencintaimu Shena!!!!" teriak Vian menggila membuat Asisten Roman miris.
Senor! ini yang akan terjadi jika kau tak menuruti kata hatimu, kau hanya termakan hasutan iblis satu itu.
.......
Vote and Like Sayang..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
Normila Aspul Anwar
selamat menikmati kebodohanmu vian
2024-10-28
0
hartatik hartatik
kapokkkk viaaannn
2024-06-07
0
❤️⃟Wᵃf🤎⃟ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ𝐀⃝🥀ᴳ᯳
nikmatilah penyesalanmu itu Vian. Pelan² menyakitimu dan menghancurkanmu.
Dan Aku akan menantikan karma mendatangi Ket ket itu.
2023-09-09
2