Dinginnya malam itu begitu menusuk tulang dengan suara desiran angin yang perlahan menguat, bahkan, salju yang turun dari atas sana mulai turun membuat jejak untuk keesokannya.
Lampu-Lampu Neon di Taman dan Benteng kokoh Kematian Kota Alfonso itu masih menyala dengan rintikan embun yang membeku.
Gumpalan serbuk yang jatuh dari atas langit sana membasahi kerah pakaian, manusia-manusia yang sedang menyeret Bangkai berserakan di luar sana.
Bahkan, darah segar itu tak berhenti mengalir menyusuri dinginnya es yang mulai membeku itu.
"Masuk!!"
"Ja..Jangan!"
Brugh..
"Aaaa!"
Kandang muara didekat perairan berlumut itu terbuka, hempasan manusia-manusia itu jatuh kedalam sana, suara ceburan dan perseokan tulang-pun berbunyi nyaring.
Semua itu disaksikan Netra cantik seorang wanita dari atas sana, Tungkainya sudah mengigil dengan bibir yang gemetar.
tangan yang memeggang Tralli jendela kamarnya itu berkeringat dicuaca yang dingin ini.
Ia tersentak saat suara ketukan pintu dari arah luar sana, bahkan itu terdengar seperti pukulan keras.
Barrr...Brakk..
Suara pintu dipukul dengan besi berbunyi nyaring, Shena yang yang sudah siap dengan Pakaian cantiknya itu terlihat gemetar.
Yah! ia dipaksa memakai Mini Dress dengan panjang hingga lutut membuat kaki jenjang itu terekspos sempurna, Shena tak ingin mengikat rambut panjangnya, ia takut, lehernya malah mengundang kejahatan lain.
"Apa kau sudah mati ha?" bentakan dari luar sana semangkin keras, Shena menormalkan pernafasannya yang sungguh sesak berada ditempat terkutuk ini.
"Keluar kau!!!"
"I..Iya!"
Saat pintu itu terbuka.
Lengan Shena langsung ditarik paksa hingga terjatuh kedepan sana, para berbadan kekar yang tadi membawanya, kembali memasang Rantai di leher dan tangannya.
"Tu..Tuan!"
"Jalan!!"
Shena memaksakan kaki jenjangnya untuk melangkah, sedari tadi ia tak makan atau minum setetes-pun, kepalanya juga pusing dan tak bertenaga sama sekali.
Bugh..
Shena terjatuh beberapa kali, ia juga tak bisa menyamakan langkah kaki nya dengan langkah besar para manusia iblis ini.
"Tu..Tuan!"
"Lemah!!"
Shena terpekik tertahan saat lehernya langsung ditarik menuju ruangan diatas sana, ia ingin berteriak, tapi siapa yang akan menolongnya ditempat ini?
"Le..Lepass!"
Shena meronta-ronta dari cekikan pria itu, air matanya lolos diperlakukan seperti Binatang begini, bahkan, tubuhnya sudah remuk redam sedari tadi diperlakukan kasar.
"Diam!!"
"Sa..Sakit!" lirih Shena memeggang tangan pria yang mencengkram lehernya itu, ia sulit bernafas membuat pasokan udara di dadanya berkurang hingga wajah cantiknya sangat pucat.
"King!" suara sopan mereka terdengar ketika sampai didepan pintu ruangan sana, Shena memukul-mukul tangan pria itu keras, tapi tak ada yang mau berbelas kasih padanya.
"Masuklah!"
Brugh..
Pintu itu dibuka dan Shena langsung didorong masuk kedalam sana membuat Tubuh Molek wanita itu langsung terbentur kelantai dingin itu.
Kulit Shena yang dipenuhi memar dan pukulan sangat terlihat nyata di Netra pria yang sedang duduk diatas kursi Kekuasaannya , Kaki pria itu tumpang tindih angkuh dengan tatapan yang tak biasa.
"Kalian pergilah!"
"Baik King!"
Mereka melangkah pergi menutup rapat kembali pintu ruangan itu, Shena semangkin gemetar merasakan aura tak biasa yang menusuk kulitnya itu.
"Angkat kepalamu!"
Shena diam, ia sudah mendengar, bagaimana kejamnya pria ini mengambil organ setiap wanita yang dibawa tadi siang, ia tak sanggup dengan hal itu.
"Janson!"
Shena langsung gemetar saat melirik sepatu hitam Janson yang sedang melangkah mendekatinya, kakinya bertekuk dengan tubuh yang gemetar.
"Tu..Tuan!"
Langkah Janson terhenti karna tatapan dari Kingnya, ia juga merasa meremang dengan suara lembut Shena yang seakan mengundang sesuatu dari dalam diri King nya.
"Angkat kepalamu!" titahan kedua itu terdengar sangat dingin, Shena berusaha untuk tetap pada pendiriannya, ia takut, jika ia mendongakkan wajah, maka pria itu akan mencongkel matanya.
"Aaaa!" Shena terpekik saat rambut panjangnya ditarik pria itu keras hingga ia mendekat tepat di kaki pria itu.
Seketika wajah keduanya saling berbenturan, Wajah cantik Shena yang terlihat pilu terkadah menatap Topeng yang membaluti wajah pria itu.
Bulu mata lentik, netra coklat yang sendu dengan bibir mungil yang sexsi dengan bentuk Porsi wajah yang pas, kuasa pesona Shena meruak membuat jantung Janson bergetar.
ia mengalihkan tatapannya kearah yang lain, Shena seperti kucing cantik yang butuh perlindungan.
"Tu..Tuan!"
"Siapa namamu?"
"She..Shena!"
"Buka Pakaianmu!"
Plakkk..
Janson terkejut saat melihat Shena berani menampar wajah Kingnya, ia gemetar merasakan aura yang dikobarkan tubuh gagah pria itu.
"Jaga bicaramu sialan!!" bentak Shena menyala-nyala, ia tak perduli dengan rantai yang melukai tangannya, ia tak bisa mendiami manusia cabul seperti pria ini.
"Kau begitu berani hm?"
"Dasar iblis!!"
Rambut Shena langsung ditarik menuju ruangan dibelakang sana, Janson hanya diam menatap kemarahan Kingnya.
"Lepas !Lepass!!!"
"Kau begitu berani bukan?"
Shena membulatkan matanya melihat apa yang ada diruangan itu, ia meronta-ronta untuk dilepaskan, namun, tarikan tangan pria itu sangat kuat.
"Tidak!! lepas !"
"Hiduplah bersama mereka!
Tubuh Shena di lempar masuk kedalam sebuah Bak besar dimana disana terdapat tumpukan mayat yang diawetkan dengan Balok es besar yang dingin.
"Aaaaa!" Shena berteriak takut, ia ingin lari tapi tangannya diikat di dekat Bak Mayat ini.
"Tolong hiks! Tolong!!!" Teriak Shena serasa ingin mati, perutnya bergejolak melihat Tubuh tanpa kepala dan usus yang berserakan, ia begitu pusing dan lemas.
"To..Tolong ! Keluarkan aku !"
"Dimana keberanian mu tadi hm?"
"To..Tolong!" lirih Shena dengan mata yang sayu-sayu, bau darah ini sangat menusuk bahkan amis yang diciptakan es-es balok ini membuat Shena begitu beku.
"Kalau begitu, buka pakaianmu?"
Shena menggeleng lemah, air matanya terus menetes dengan batin yang merutuki semua ini.
Vian!!! .aku membencimu brengsek hiks hiks, Aku membencimu".
Shena menangis pilu, kenapa takdir begitu buruk mempermainkan hidupnya? bahkan, ia tak pernah melakukan hal yang bahkan merusak kehidupan orang lain, lalu kenapa malah jadi begini?
.........
"Ketty!!!"
Bentakan pria itu tampak menggelegar dengan sorot mata yang tajam, genggaman tangannya menguat diamplop yang tadi Asisten Roman berikan padanya.
"Apa sayang?"
Pintu Apartemen itu terbuka, Vian langsung masuk dengan amarah yang telah membuncah didalam dadanya.
Bugh..
Vian meninju telak wajah cantik Ketty yang langsung terpelanting keatas ranjang sana, tubuh wanita itu terhenyak keras.
"Vian!! apa yang kau lakukan ha?" bentak Ketty tak menyangka, bukannya mengerti, Vian malah mengambil Pot disampingnya.
Brakk..
Kepala Ketty terbentur benda keras itu hingga berdarah, wanita itu terlihat sangat kesakitan dengan sikap kasar Vian.
"Apa yang kau lakukan ha? kau ini kenapa?"
"Kau masih ingin bicara!" geram Vian melempar Amplop ditangannya, ia tahu segalanya, Bahwa, selama ini Ketty-lah yang mengusik kehidupan Shena, bahkan, wanita itu pernah merencanakan pemerkosaan terhadap Shena istrinya.
Degg..
Ketty meneggang ditempatnya melihat Bukti Foto dimana ia mengambil Desain Gaun Show tahun lalu dan kecurangan yang ia lakukan.
"Vi..Vian! sayang, aku..!"
Vian kembali melempar Lampu Kamar membuat Ketty memang dilukai oleh barang-barang Apartemennya sendiri.
"Kau memang Ular!! aku begitu bodoh bisa bersimpati padamu!!"
"Tapi nyatanya kau melakukannya-bukan?" bentak Ketty yang tak lagi menutupi semua jati dirinya, ia bangkit dengan luka disekujur kepala dan lengannya.
Vian mengepalkan tangannya erat, Sumpah demi apapun, ia ingin sekali menguliti tubuh menjijikan ini.
"Shena benar! kau hanya Benalu yang bernaung dalam lindungan seseorang!"
"Vian!!!"
"Apa ha? dia bahkan tak pernah berniat mengusikmu Ket!! tidak pernah!!" bentak Vian dengan mata yang mengembun.
hatinya sakit, betapa kejamnya seorang suami yang membiarkan istrinya dijual oleh wanita lain, ia sangat bodoh dan mudah diakali.
"Kau sudah mencintainya ha? kau mencintai ****** itu?"
Plakk..
Tangan besar Vian menyambar pipi Ketty keras membuat wanita itu tersungkur kelantai sana, darah terus mengalir dihidung dan sudut bibir wanita itu.
"Istriku bukan ******! bahkan, dia lebih suci dari manusia bedebah sepertimu!!"
"Istrimu? hahahah Vian! kau baru sadar hm? kau baru sadar kalau dia itu istrimu!!"
Vian diam dengan dada yang naik turun menahan emosi.
"Kemana kau saat dia kesepian? kemana kau saat dia membutuhkan dirimu Vian? kemana, kau jangan sok Suci!"
Vian menggeram, ia memang sangat menyesali semua yang pernah ia lakukan, tapi, sekarang tidak lagi, ia akan mencari istrinya sampai kembali ia dapatkan.
"Kemana kau menjualnya?"
"Kau kan juga ikut me..!"
Dorrr..
Ketty langsung tumbang saat perutnya terkena tembakan timah panas pria itu, ia menggeram sakit.
"Vi..Vian!"
"Dimana kau menjual istriku?"
"Alfonso!"
Deggg..
Vian meneggang ditempatnya, Alfonso? itu adalah Klan kejam yang sangat ia ketahui asal usulnya.
"Kau memang sialan Ketty!!" bentak Vian ingin menghabisi wanita itu, tapi, Ketty sekali lagi mengungkit sesuatu.
"Aku telah menolongmu Vian!!"
"Aku tak perduli!"
"Kau bisa saja mati dibunuh Pria Tua itu, kau tak akan hidup tanpa aku!!" bentak Ketty menyala-nyala.
"Pergilah sejauh yang kau bisa! ingatlah, Baik aku atau tidak yang mendapatkan-mu keesokannya, Kematianmu akan tetap Kejam dari yang kau lakukan pada istriku!" geram Vian lalu melangkah pergi.
Roman mengikuti langkah Tuannya, ia hanya tersenyum misterius menatap Ketty yang terlihat senang karna Vian melepaskannya.
"Kau tak tahu! Musuh barumu Nona!" gumam Roman menyeringai, walau bukan Senornya yang akan membalas, tapi ada seseorang yang lebih kejam dari pria itu,
.......
Vote and Like Sayang....
ini cerita nya Novel romantis ko say, cuman tinggal tunggu waktunya aja😊
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 167 Episodes
Comments
💥💚 Sany ❤💕
Kira2 siapa ya yg lebih kejam dari Vian?. Apa yg disebut King?
2023-08-06
0
Samsia Chia Bahir
emangx kw akn dpt kembali shena vian 😫😫😫😫😫
2023-02-27
0
R
jangan membicarakan takdir, itu nggak boleh dosa tahu
2022-09-23
0