MOMMY BALIK

Ryan sedang menyisir rambutnya saat ini didepan cermin full body dalam kamarnya sembari bersiul kecil. Cowok itu sudah rapih dengan pakaian kasualnya. Ryan tersenyum riang pagi ini, tidak sabar ingin segera bertemu dengan gadis Cinderella nya.

Ups

Bukan bertemu tapi mencari tahu tentang gadis itu. Seperti yang cowok itu rencanakan tadi malam, pagi ini dia akan pergi ke rental studio milik Rangga. Dengan harapan dewi keberuntungan akan berpihak kepadanya hari ini.

Meskipun belum tahu apa yang akan terjadi nanti, dia tetap merasa senang bila mengingat si nona tomboy itu. Ryan yang biasanya akan bermalas-malasan dalam kamarnya jika weekend tiba,tapi hari ini berbeda. Ia mengusir semua rasa malas yang sudah tumbuh dan mengalir dalam dirinya.

Diraihnya kunci pintar mobil nya diatas nakas dan segera bergegas dengan langkah lebar meninggalkan kamarnya. Tak hentinya ia bersiul sembari menuruni anak tangga.

Jam baru menunjukkan pukul 7.30 pagi. Dirinya tidak ingin tergesa-gesa dengan pergi sepagi ini. Jadi dia memutuskan mengisi perutnya terlebih dahulu.

"Ryan"

Suara itu menghentikan gerakan tangannya yang hendak meraih roti yang memang sudah tersaji diatas meja makan. Mungkin pembantunya yang sudah menyiapkan.

Suara itu. Suara seseorang yang sangat Ryan kenali dan sangat ia rindukan. Ryan menelisik arah suara itu datang.

"Mom" Ryan beranjak dari duduknya lalu berhambur kepelukan ibunya yang sudah beberapa hari ini tidak ia temui.

Meskipun usianya sudah terhitung dewasa tapi ia tidak pernah bisa jauh dari mommy nya maklum saja dia merupakan anak tunggal. Dan setelah acara pesta kedatangan nya waktu itu kedua orang tua nya kembali lagi ke Negara Singa mengurus perusahaan mereka yang disana.

"Tumben kamu udah bangun pagi-pagi gini, hemm. Biasanya masih anteng aja dikamar??" Diva mengelus rambut anaknya, manja.

Bukan menjawab malah Ryan bertanya "Mommy kapan balik?? kok Iyan gak tahu"

"Tadi pagi jam 2 deh kayaknya. Oh iya Kebetulan kamu udah bangun,udah wangi pula. Anterin mommy ke butik temen mom ya. Ada meeting soalnya jam 9"

Perkataan Diva membuat Ryan menjatuhkan bahunya dan melepas pelukannya, dan raut wajahnya berubah masam "I have plans today, mom" (aku punya rencana hari ini ma) rengeknya seperti anak kecil.

"Emang mau kemana sih pagi-pagi gini, hmm? Kencan ya?? Sebentar aja kok. Paling satu jam. Habis itu kamu anterin mommy balik, terus kamu boleh pergi deh" rayunya sembari berjalan menuju meja makan.

Satu jam katanya. Oh tidak, menyesal dia sudah se-kece ini sengaja pagi-pagi sudah bangun. Dan, ehh, unjung nya malah disuruh nganter ibunya. Tahu akan begini biar saja dia tidur sampai puas dikamarnya,tak apalah kalau harus bertemu dengan Febby 2 hari lagi.

"Lah bukanya ini weekend. Kenapa ada meeting segala sih. Daddy mana? Kan ada pak Bambang mom??" Tidak ingin kalah segala kilahan dia lontarkan.

"Pak Bambang lagi nganter Melisa deh kayaknya. Daddy capek masih tidur tuh" Diva asik mengoles roti dengan selai stowbery.

"Anterin mommy. Oke?? meeting penting soalnya gak bisa ditunda. Masa tega mom naik taksi. Sedangkan anaknya disini, mom kan gak bisa nyetir"

Yah, mahu tidak mahu Ryan harus mengangguk setuju untuk mengantar dan menemani Diva yang katanya ada meeting di butik temannya. Kenapa harus dibutik, memangnya tidak ada tempat yang lebih asik lagi dan bisa membuatnya nyaman saat menunggu selama satu jam nanti, batin Ryan bertanya-tanya.

Setelah menyelesaikan sarapan mereka. Ryan pun dengan berat hati melajukan mobilnya, mengantar Diva menuju sebuah butik.

"Mau ikut masuk atau disini aja??" Tanya Diva setelah mobil itu berhenti di depan butik itu.

"Aku disini aja deh mom. Jangan lama-lama ya!"

"Nggak lama kok cuma satu jam. Kalo molor ya paling tambah lagi satu jam" ucap Diva sembari berjalan memasuki butik tersebut.

Mendengar itu otomatis Ryan mendengus kesal.

🌳🌳🌳

Ponsel Febby terus berdering ketika cewek itu tengah asik menonton televisi dan ditemani berbagai macam cemilan diatas meja. Ia segera menekan tombol hijau saat melihat nama yang tertera pada layar ponselnya.

Mammi calling

"Halo mam. Ada apa?"

'Berkas mammi ketinggalan Fe, diatas meja dikamar. Bisa tolong anterin kesini. Penting banget soalnya, untuk bahan meeting sekarang'

"Ok. Im coming"

'Thank you sweety'

"Hmmm"

Panggilan terputus. Segera cewek itu mematikan tv nya lalu berlari mencari berkas yang ibunya butuhkan dan kembali ke kamarnya untuk mengganti baju, karena saat ini dia hanya memakai tanktop dan celana sependek paha. Ia ganti dengan celana jeans panjang dan atasannya ia lapisi jaket kulit. Its simple batinnya. Dan segera meluncur dengan si merah kesayangannya.

Di depan butik

Tak selang waktu lama Ryan mendengar suara nyaring mesin sepeda motor memasuki area itu. Awalnya cowok itu tidak memperhatikan siapa orang tersebut. Tapi saat motor itu berhenti tepat di sebelah mobilnya dan membuka helm yang ia pakai, Ryan terkejut.

Kedua bola matanya terbuka lebar "Dia... Ngapain dia disini?" Ucapnya pada dirinya sendiri.

Ryan melihat Febby datang ke butik dimana ibunya sedang mengadakan meeting saat ini. Bukankah ini kebetulan. Dan untuk apa cewek itu datang kemari batinnya. Oh iya bukankah ini butik. Jadi siapa saja pun boleh datang kan? Tapi. Tunggu, dia melihat cewek itu hanya memberikan sesuatu kepada seorang wanita yang sudah menunggunya didepan pintu sana, dan cewek itu kembali lagi menuju motornya dan pergi menjauhi area itu lagi.

Terpopuler

Comments

Fitriani

Fitriani

nah loh nemu juga 😊😊

2021-03-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!