NGE-GYM BARENG RANGGA

Febby sudah menduduki 'si merah' motor sport kesayangannya saat ini, dengan kedua tangannya memegangi helm yang tergeletak diantara stang motor dan posisi ia duduk.

Sedangkan Laras berdiri disampingnya.

Terlihat dari kejauhan sosok seseorang yang mereka tunggu sejak dua jam yang lalu, menghampiri mereka dengan sedikit berlari. Mungkin saja ia merasa sedikit berdosa.

"Lama banget sih lo Zal? Lo bilangnya bentar, kita nunggunya ampe berkarat tau" Larasati mengerucutkan bibirnya lucu.

"Sory, sory. Lo berdua udah pada makan?" cowok itu masih mengatur nafasnya yang sedikit terengah karena berlari.

"Telat" ucap Laras dan juga Febby berbarengan. Yang benar saja mereka bahkan menunggu cowok itu didalam kantin, dari yang posisi ramai hingga orang-orang bertukar keluar masuk dan sepi. Ia malah bertanya sesuatu yang sudah pasti ia tahu apa jawabannya.

Rizal meringis dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Sory dehh. Gue bener-bener banyak tugas minggu ini. Gak usah manyun gitu ih. Tambah jelek" Rizal merangkul Laras dan menjepitnya dibawah ketiak, dan tangan satunya lagi mencubit pipi chuby cewek itu.

"Minggir ahh, bau ketek lo"

Laras berusaha melepas rangkulan Rizal. Tapi cowok itu yang mendengar ucapannya bahwa dia bau, malah semakin menjepit leher gadis itu dengan kuat.

"Masa sih. Kaya apa coba baunya?"

Laras mendecak kesal "minggir ihh". Mereka memang selalu begini bila berdekatan. Saking hapalnya dengan tingkah mereka Febby hanya menyeringai geli melihatnya.

Febby bersiap memakai helmnya sekarang. "Gue duluan deh"

Ucapannya membuat keduanya berhenti mengusili.

"Bye. Ati-ati Fe" Laras melambaikan tangan kepada sahabatnya.

Febby yang sudah memakai helmnya hanya mengangguk tanda mengerti dan memberi tahu bahwa dirinya siap meluncur dengan si merah.

"Gak usah ngebut!" Teriak Laras ketika sahabatnya sudah hampir tenggelam dibalik gerbang kampus.

"Yuk ahh. Katanya lo mau ke toko buku?"

Laras mengalihkan pandangannya ke cowok disampingnya. Cowok itu malah terus saja memandang kosong ke arah gerbang. Laras tahu, kalau temen cowoknya yang satu ini memang menyukai sahabatnya dari dulu, sejak mereka masih duduk dibangku SMP, namun sampai saat ini ia masih belum mengungkapkannya.

"Woy. Ayuk" Laras mengibas-ngibaskan tangannya ke wajah cowok itu agar ia tersadar.

Cowok itu menyengir malu, sudah berapa kali ia ketangkap basah oleh Laras tengah memperhatikan cewek tomboy itu.

"Ayuk" Rizal merangkul Laras menuju tempat sepeda motornya terparkir. Mereka akan ke toko buku sekarang. Rizal hanya mengandalkan bea siswa untuk bisa mendapatkan gelar sajananya. Maka ia harus rajin belajar agar apa yang menjadi tujuannya tercapai. Mengingat kalau dirinya bukanlah anaknya Orang berada dan lagi ia hanya seorang anak yatim, ayahnya telah lama meninggal dunia. Pastinya ia tidak ingin mengecewakan ibunya yang sangat ia sayangi.

Febby melajukan motor sportnya dengan lihai. Anggap saja dirinya Velentino Rossi.

Seperti yang ia janjikan dengan Rangga tadi pagi. Sore ini mereka akan pergi nge-gym ke tempat biasa mereka berolahraga. Biasanya satu minggu sekali mereka melakukan rutinitas itu. Tapi karena sepupunya itu sangat sibuk. Sebulan terakhir ini mereka tidak pernah kesana.

Jam sudah menunjukan pukul tiga siang. Sekarang ia langsung menuju 'Rental Studio' milik Rangga. Karena kegemaran Rangga terhadap musik membuatnya memutuskan untuk membuka bisnis ini sejak Rangga lulus kuliah. Ia juga sempat membentuk sebuah band saat ia kuliah dulu, dan masih terbentuk hingga saat ini, sesekali mereka juga manggung ke luar kota.

"Jadi. Gimana? Tante jadi, motong uang jajan lo?"

tanya Rangga saat mereka sudah didalam honda HR-V milik Rangga. Mami Siena memang mengancam akan memotong uang jajan Febby jika ia tidak ikut kepesta kemarin malam.

Febby tertawa terbahak-bahak.

"Ya gak lah. Mami mana mungkin motong jatah gue. Gak bakal tega mami ngebiarin anak kesayangannya kelaparan" ucapnya dengan penuh percaya diri.

"Bagus deh kalo gitu mah. Gimana kuliahnya?" Serunya lagi dengan masih fokus menyetir. Selalu begini, Rangga pasti akan selalu kepo terhadap sepupunya.

Gadis itu manggut-manggut, menimang apa yang akan ia beri tahukan kepadanya.

"Lancar kok"

"Ahh. Oiya kata si Laras anaknya yang ngadain pesta tadi malem, masuk kampus gue"

Ia jadi teringat pembicaraan antara ia dengan Laras saat di kantin.

"Lah kok katanya? Emang lo gak liat orangnya kaya apa?"

Mengapa harus katanya? Bukankah ia juga mahasiswa dikampus itu.

Febby hanya menggeleng. Ia mana mahu berkepo-kepo ria untuk hal semacam itu.

Rangga menghempaskan napasnya kasar dari mulut. Ia seakan frustasi mendapati sepupunya yang selalu seperti ini. Selain merubah penampilannya yang mejadi ugal-ugalan, sifatnya juga berubah. Bukan lagi anak polos yang selalu ceria dan kepo seperti Febby beberapa tahun yang lalu.

Mereka segera keluar dari mobil setelah Rangga memarkir kan mobilnya. Febby berlari menyusul tubuh altletis yang sudah mendahuluinya dan menggandeng lengan cowok itu manja. Meski penampilannya tidak se-feminim dulu, Febby tetaplah gadis yang manja kepada Rangga. Apalagi sejak kecil mereka selalu bersama. Baginya Rangga adalah teman, sahabat, kakak dan juga pengganti sosok seorang ayah yang telah meninggalkan dirinya sejak ia berusia 5 tahun karena kecelakaan. Dan sejak saat itu Febby selalu saja menempel pada cowok itu, apalagi karena usia mereka yang terpaut 4 tahun. Membuat Febby lebih nyaman menjadikannya sesosok sandaran baginya.

Cowok itu melepaskan gandengan Febby pada lengannya dan beralih merangkulnya. Terus saja seperti itu sampai masuk kedalam. Seorang perempuan penjaga tempat gym itu tersenyum menyapa keduanya. Ia sudah sangat hapal dengan Febby dan juga Rangga karena saking seringnya mereka berkunjung.

Terpopuler

Comments

Fitriani

Fitriani

wah jadi kangen para kakak sepupu jadinya thor 😔😔

2021-03-12

0

vailea clarissa

vailea clarissa

keren

2019-11-14

3

Boo neeeem

Boo neeeem

wah up tiap Hari gk ini

2019-08-12

3

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!