SAHABAT RESE

Setelah dosen mengucapkan salam perpisahan yang pertanda kelas telah usai, dengan buru-buru Ryan memasukkan buku dan alat tulisnya kedalam tas, lalu meraih kunci pintar mobil sportnya dan segera meninggalkan ruangan itu. Dirinya masih ingat dengan pesan singkat dari Melisa

**Ryan

Gimana auntie? Apa sudah ada kabar baru soal cewek itu?

Auntie cantik

Of course. Pulanglah setelah kuliahmu selesai**

Melisa memang berjanji akan menemukan gadis Cinderella nya setelah ia pulang menimba ilmu. Ya walaupun cowok itu tidak fokus sama sekali bahkan sampai melupakan perutnya yang keroncongan karena tidak diisi saat siang tadi. Tidak sabar, ia melangkahkan kakinya dengan lebar.

Namun sayang nya. Sebuah lengan panjang dan kekar melingkar dibahu sebelah kirinya sehingga cowok itu menghentikan langkahnya.

"Eits buru-buru amat bro. Mau kemana lo?"

Andre, Aziz dan tiga orang lagi yang memang satu kelas dengan mereka, menghampiri Ryan.

"Apaan sih lo ndre. Gue lagi buru-buru nih" Ryan berdecak kesal dan mencoba menyingkirkan tangan andre dari bahunya.

Namun sayangnya Andre kembali meraih bahunya dan semakin mengeratkan rangkulannya.

"Ngapain sih buru-buru. Gue ajak lo ketempat yang bakalan bikin hati lo happy deh. Dari tadi gue liat lo murung aja"

"Nggak, nggak. Apaan sih lo, gue mau balik ndre"

Andre malah merebut kunci mobil Ryan dari tangannya. Dan melemparkannya kepada Aziz.

Hap

"Lo yang nyetir Ziz"

"Siap"

"Ehh balikin kunci gue. Gue mau balik. Rese banget sih lo pada" Ryan mulai kesal dibuatnya. Andre menarik tubuh Ryan menuju area parkir. Meski ia meronta tapi sialnya ia tetap kalah, karena ada Aziz yang memegangi tangan Ryan satunya lagi. Sangat persis seperti Ryan sedang diculik.

Jadi mereka berenam bergerak meninggalkan kampus. Ryan, Andre dan juga Aziz menggunakan mobil Ryan sedangkan ketiga teman lainnya memakai mobil Andre.

Aziz fokus menyetir sedangkan Andre masih memegangi lengan Ryan yang masih asik meronta.

"Kita mau kemana sih?? Rese banget lo pada tau gak?? ini penculikan namanya. Gue buru-buru mau balik."

"Diem aja deh. Ikut kita. Di rumah juga ngapain. Paling juga main PS doang lo. Dijamin bakal lupa deh ama masalah lo"

Mereka tidak tahu saja kalau Ryan sedang dalam proses mencari Cinderellanya. Dengan se-enaknya mereka asal berasumsi kalau Ryan hanya akan bermain PS dirumahnya.

"Lo gak ngerti sih. Gue mau..."

"Mau apa? Udah diem bentar lagi nyampe kok"

Tunggu. Tunggu otak Ryan semakin berputar. Mereka benar-benar kurang ajar kali ini.

"Ehh lo lupa yah siapa gue... gue pewaris tunggal perusahaan terkenal. Bisa-bisa lo pada gak takut sama gue. Malah pake culik-culikan segala begini. Minggir deh. Stop disini"

Bukan malah takut Andre dan Aziz malah tertawa terbahak-bahak. Apa peduli mereka. Mahu anak pengusaha terkenal kek, mahu anak DPR kek. Ryan ya tetap Ryan. Teman mereka. Apa lagi saat ini cowok itu belum memegang kuasa apapun di perusahaan ayahnya. Masihlah seorang pelajar, seorang mahasiswa yang tidak perlu ditakuti.

Ryan makin kesal. Karena lelah berontak namun tidak ada hasilnya, akhirnya dia diam saja tanpa perlawanan. Lihat, akan dibawa kemana dirinya pergi oleh teman-teman nya itu.

Mobil mereka berhenti diarea parkir sebuah bangunan yang terlihat ada beberapa lantai dan pintu masuknya semua terbuat dari kaca.

Entah tempat apa itu, Ryan tidak terlalu memperhatikan papan nama yang tertera didepan bangunan itu. Sebab setelah keluar dari mobil ia terus saja ditarik paksa oleh teman-teman nya hingga ia berjalan terseok-seok. Sungguh teman kurang dihajar mereka ini. Tunggu saja pembalasan Ryan nanti.

Setelah bertanya pada cewek cantik penjaga tempat itu. Mereka bergegas memasuki sebuah ruangan. Ruangan yang penuh dengan alat-alat musik. Yapp, Andre dan teman-temannya membawa Ryan menuju studio musik.

Kening Ryan semakin berkerut. Tidak habis pikir mereka akan membawanya kesana. "Gila ya lo pada??? Ngapain sih kesini?"

Mereka menempatkan diri mereka masing-masing pada alat musik yang mereka kuasai. Satu orang sebagai drumer, satu sebagai bassis, satu sebagai pianist satu sebagai gitaris dan dua orang lagi sebagai vokalist. Atau lebih tepatnya kalau Ryan juga mau bergabung akan ada dua vokalist nantinya.

"Main musik lah bro. Masa di studio musik mau main PS. Ini keren bisa bikin cewek-cewek makin nempel sama kita"

"Bulshit lo pada, Gue gak bisa main beginian" ungkap Ryan, emosinya sudah diubun-ubun saat ini. Yang benar saja, teman-teman nya malah mengajaknya bermain-main sedangkan Melisa mungkin sudah menunggunya dirumah.

"Tenang aja ada kita-kita. Gue ajarin deh"

"Bener tuh. Kapan lagi bisa ngumpul gini"

"Ayo lah bro. Kita bisa buat grup band biar makin di kagumi ama cewek-cewek dikampus kita"

Mereka bersahutan, mencoba meyakinkan Ryan agar mahu bergabung. Untuk apa semua ini? Toh seorang Ryan tidak butuh semua ini, tanpa ia harus bersusah-susah dan berkeringat dengan bermain alat-alat yang ia bahkan sama sekali tidak tahu bagaimana cara memainkannya. Dirinya pun sudah banyak yang mahu mengantri untuk dijadikan seorang pacar.

Ryan tersenyum sinis menanggapi ucapan teman-temannya. Dengan segera ia merebut kembali kunci mobil nya dari tangan Andre.

"Ogah gue. Gue cabut dah. Have fun aja lo semua"

Ryan segera berlalu meninggalkan ruangan kedap suara itu dan tak menghiraukan teman-temannya yang terus saja memanggil namanya berulang kali.

Tapi saat baru saja menutup pintu

DEG

Mata Ryan membulat melihat dua orang keluar dari ruangan sebelahnya berjalan dengan mesra menuju kearahnya. Oh bukan, menuju pintu keluar mungkin, karena kebetulan ruangan Ryan dan teman-temannya tadi, agak dekat dengan exit door.

🐞penasaran siapa yang dilihat Ryan??

To be continue....

Terpopuler

Comments

Nor

Nor

Febby sama Rangga,,,

2020-02-08

5

Boo neeeem

Boo neeeem

Ea febyyy

2019-08-20

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!