Si Nona Tomboy
"Lo beneran mau ke pesta dengan penampilan begini?"
Rangga masih sibuk menyetir dan sesekali tertawa melihat penampilan gadis yang duduk disampingnya.
Gadis itu berdecak kesal "menurut lo?" ketusnya.
"Lagian mami apaan sih pake nyuruh ikut dateng ke pesta segala lagi" gerutunya dalam hati.
Gadis itu memang tidak pernah mau ikut menghadiri acara pesta sebelumnya. Dan kali ini maminya memaksanya dengan mengancam akan memotong uang jajan gadis itu jika ia tidak mahu datang.
Pesta penyambutan penerus sebuah perusahaan teman maminya, yang diselenggarakan di sebuah hotel mewah berbintang lima di Jakarta.
"Ya elah febby sayang. Kita tuh pergi ke pesta bukan ke tempat les. Tante bakalan marah liat penampilan lo yang kaya begini nggak ada cantik-cantiknya sama sekali"
"Ck. Lo nggak lihat apa? Liat nih gue udah dandan. Pake bedak, pake lipstik, pake apa ini namanya, ck ahh ini di alis gue, kurang apa lagi coba" jelasnya sembari menunjuk anggota wajah yang sudah di poles tipis, atas bantuan sahabatnya tadi.
"Lagian yah gue masih mau pake high heels nih, Daripada gue pake sepatu bola, itu lebih nggak pantes" gadis itu mengangkat kakinya ke atas agar Rangga dapat melihat bahwa ia memakai heels untuk mempercantik kakinya.
"Dimana-mana cewek tuh kalo kepesta pake nya dress. Mana ada yang make kemeja kayak begini" Rangga mendesah geram "pake celana jeans pula. Pulang aja dah lo. Tidur aja dirumah"
"Ini juga terpaksa Ga... kalo bukan mami ngancem gue. Mana mau gue kesini. Pokoknya ntar lo harus sama gue terus gak boleh jauh-jauh"
"Dih ogah gue. Malu tau gak. Banyak temen gue disana pasti"
"Oke. Kalo lo gak mau... Ya gue yang bakalan ngintilin lo nanti" saking tidak pernahnya mahu tiap kali di ajak maminya, pasti akan sangat canggung disana.
Rangga hanya menggeleng menanggapi ucapan adik sepupunya itu. Lihat saja, menghadiri acara pesta dengan mengenakan kemeja berwarna vanila dan celana jeans. Apalagi melihat rambutnya, yang gadis itu potong pendek seperti laki-laki. Bayangkan saja. Astaga.
"Ya ampun my sweet heart. Pakai kamu ini? . Kan mami udah bilang pake dress yang udah mami siapin" gerutu mami saat menghampiri keduanya yang turun dari mobil.
Mami nya memang sudah berada disana sejak tadi sebab ia di minta secara khusus untuk koordinasi acara bagian busana yaitu dengan membawa pasukan alias karyawan butiknya untuk bagian penyewaan dress ataupun perlengkapan pesta. Yang memang sudah menjadi kebiasaan si pemilik acara pesta yang selalu memberikan sesuatu yang terbaik untuk perlengkapan acaranya.
Gadis itu meringis menampilkan deretan giginya mendengar ucapan sang mami. Dan melotot ke arah Rangga seolah berkata 'Ga tolongin gue' dengan bahasa matanya.
Rangga pun membalas melotot dengan gimik muka yang seolah berkata 'rasain lu. Gue bilang juga apa'
"Ayo ikut mami. Kamu tuh bandel kalo dibilangin. Apa-apaan kamu pake baju begini"
Ucapnya sembari menarik tanga gadis itu.
"Rangga masuk aja dulu yah. Tante mau ngurusin Febby dulu"
"Iya tante mami. Siap"
Febby terseok-seok mengikuti langkah mami Siena yang menuntunnya dengan langkah cepat. Sampai disebuah ruangan yang sudah banyak orang didalam sana yang akan menyewa dress atau yang lainnya yang mereka perlukan.
Mami mendudukkan Febby sebuah kursi yang didepannya terdapat sebuah cermin.
"Mirna, tolong di make up dulu ya. Bikin gadisnya mami secantik mungkin" ucapnya kepada salah satu karyawannya.
"Siap bu"
"Nanti suruh pake dress yang ini ya Mir. Oh iya pakein wig juga yah! " tuturnya lagi, kemudian dibalas anggukan oleh wanita yang bernama Mirna itu.
"Sayang mami keluar dulu ya. Nanti kamu nyusul aja. Nanti mami mau kenalin kamu sama temen-temen mami."
"hmmm" jawabnya malas
Mami Siena pun berlalu meninggalkan putri semata wayangnya agar dirias terlebih dulu.
"Tumben si neng ikut. Biasanya nggak pernah." tanya Mirna.
Mereka memang sudah akrab sebab Febby sering datang ke butik maminya dan bertemu disana. Termasuk dengan karyawan yang lain juga tentunya.
"Terpaksa kak. Dipaksa sama mami. Kalo nggak mah males gue"
Mirna tersenyum mendengar penuturan anak dari bosnya itu. Dia tahu betul gadis itu tidak akan mahu kalau diajak menghadiri acara seperti ini.
"Nah selesai. Cantik nya"
Febby mengerjap-ngerjap bola matanya berulang kali melihat pantulan dirinya dari cermin. Cantik, itulah kata yang pantas untuknya. Dengan gaun dewasa berwarna putih sepanjang betis yang membalut body goals nya. Memperlihatkan sedikit belahannya dengan dress berbentuk V bagian depan, membuatnya terlihat lebih seksi dan feminim. Makeup yang di tata ulang oleh Mirna tadi serta wig panjang berwarna hitam pekat yang menutupi rambut pendeknya. Mirna mengaitkan sebuah jepit berwarna putih disana agar terlihat elegan dan senada dengan dress gadis itu.
"I ini beneran gue?" batin Febby. Sudah hampir satu setengah tahun ia membuang kenangan bersama rambut panjangnya dulu dan hingga saat ini ia selalu enggan untuk memanjangkan rambutnya.
Selalu saja merinding bila gadis itu mengingat semua kenangan itu.
"Makasih kak Mirna. Aku keluar dulu ya"
Gadis itu keluar dari ruangan tersebut dengan mengendap-endap, takut kalau maminya tiba-tiba muncul. Semua itu membuatnya muak. Dan seketika ia menggaruk-garuk lengannya, lehernya
"Ishh gatel" ingatannya membuatnya geli dan enggan memakai pakaian wanita seperti itu. Maksudnya pakaian yang terlalu feminim.
Gadis itu segera berjalan cepat membelah keramaian acara pesta yang memang akan segera dimulai. Ia hanya ingin pulang saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 53 Episodes
Comments
Fitriani
nyimak dulu gaes.....😊😊
2021-03-12
0
Adela Halim
✨
2020-02-27
1
Carolline Azzahra
wow
2020-02-05
2