BAD MOOD

Gadis itu berjalan cepat membelah keramaian acara pesta. Ia sudah tidak sabar ingin segera pulang saat ini. Ahh persetan dengan ucapan mami yang akan memotong uang jajannya nanti. Ia benar-benar malas untuk melakukan apapun sekarang.

Ia melepas dan menggenggam jepit rambut yang terkait pada wignya dan satu tangan lainnya menarik keatas dress yang ia kenakan agar lebih leluasa ia berjalan. Lama yang ia rasakan untuk segera sampai pintu keluar.

Karena ia tidak terlalu memperhatikan depan akhirnya

Brug

Gadis itu menabrak seseorang didepannya hingga ia terhuyung kedepan karena kehilangan keseimbangan tubuhnya yang bertumpu pada high heels setinggi 7cm yang ia pakai.

Untung saja orang yang ia tabrak dengan sigap menangkap tubuhnya.

'Apa ini? Tubuh cowok' batin Febby. Ia segera mendorong tubuh cowok itu dengan kedua tangannya hingga ia menjatuhkan jepit rambut yang ia pegang tadi.

Cowok itu menatap dan memperhatikan Febby dari atas sampai bawah dan kembali melihat wajah gadis itu yang terus menunduk.

Manis batin cowok itu.

"Sory, sory gue nggak sengaja" ucap Febby dan segera keluar.

Cowok itu terus memperhatikan Febby dan menatap kepergian gadis itu sampai suara dibelakangnya menyadarkannya.

"Lo nggak pa-pa bro?"

Cowok itu menggeleng sebagai jawaban lalu mengambil jepit rambut yang Febby jatuhkan tadi.

Kedua cowok yang dibelakang cowok itu saling pandang melihat kelakuan teman nya yang tidak seperti biasa.

Satu cowok di belakangnya menepuk bahu cowok itu.

"Nggak biasanya lo begini Ryan. Sampe mungut barang yang udah jatuh segala. Kenapa? Lo tertarik sama cewek tadi?"

"Bener tuh. Salah minum kali dia Ndre!" sahut teman satunya.

"Kayaknya deh ziz"

"Lo kenal sama cewek tadi?" jawab Ryan tanpa mengalihkan pandangannya pada jepit rambut yang ia pegang.

"Kayaknya gue baru liat deh tuh cewek. Gue selalu ikut bokap gue ke acara pesta beginian tapi nggak pernah tuh liat cewek itu. Kalo lo ziz?" ucap Andre

"Sama gue juga. Nggak pernah liat"

Ryan hanya manggut-manggut tanda mengerti dan segera mengeluarkan hapenya menghubungi seseorang.

"Halo"

"---"

"Lo cek cctv. Cari tau siapa cewek yang nambrak gue tadi"

"---"

"Oke. Segera hubungi gue kalo udah ketemu"

Ryan segera memutuskan panggilannya kepada seseorang itu.

---

"Loh Mirna. Febby ke mana?" tanya mami Siena.

"Udah keluar bu. Dari 20 menit yang lalu"

"Loh kok saya nggak lihat ya. Dia juga ngga nyari saya tuh"

"Nggak tahu saya juga bu. Tadi setelah selesai saya rias dan ganti baju. Neng Febbynya langsung pamit keluar"

"Ohh ya udah. Makasih ya Mir"

"Iya bu. Sama-sama"

Mami Siena segera berlalu mencari putri semata wayangnya. Kemana anak itu batin mami khawatir.

Bola matanya mencoba menyapu para tamu yang hadir di pesta itu. Namun nihil. Ia hanya menemukan sosok yang ia kenal dan segera menghampiri nya.

"Rangga. Febby nggak sama kamu?"

"Loh. Enggak tan, bukannya tadi sama tante?"

"Iya tapi sekarang nggak tau kemana. Hapenya juga nggak aktif. Bisa tolong mami cari Febby! Mami masih ada urusan soalnya, mami takut dia kenapa-napa"

"Udah pulang kali tan. Ya udah aku coba cari dia deh"

"Makasih ya sayang"

"Its ok. Tante tenang aja. Paling dia balik duluan"

Rangga pun berlalu setelah berpamitan dengan beberapa teman yang sedang bersamanya tadi.

Ia segera mengambil kunci pintar untuk mengunlock mobilnya dan segera mengendarai mobil kesayangannya. Ia yakin sepupunya itu tidak akan pergi kemana-mana selain pulang. Apalagi yang ia tahu gadis itu hanya memiliki satu teman dekat saja dan sangat tidak mungkin gadis itu kesana malam-malam begini. Sesekali ia mencoba menghubungi nomor gadis itu tapi nihil seperti yang mami Siena katakan tadi ponselnya tidak aktif.

Rangga segera berlari setelah menutup pintu mobilnya. Ia segera memencet bel rumah mami Siena.

"Den Rangga" bi Inah yang menyambutnya.

"Febby udah pulang belum bi?"

Tanpa menunggu jawaban dari bi Inah dia langsung nyelonong masuk dan berlari menuju kamar gadis itu yang berada dilantai dua.

Dan benar saja, bahkan tanpa rasa berdosa gadis itu sudah tertidur dengan wig yang masih ia pegang.

Rangga mendesah lega. Dan segera memberi kabar tantenya agar tidak khawatir.

To Tante mami

Tenang aja tan. Febby udah tidur dirumah

From Tante mami

Oke sayang. Terimakasih

Rangga duduk disamping gadis itu tidur dan segera melepas wig yang ada ditangan gadis itu dengan hati-hati agar tidak terbangun. Dan melepaskan high heels yang masih melekat pada kaki cantiknya.

---

"Maaf ya jeng. Febby nya nggak bisa ikut jadi nggak bisa ngenalin deh" alasan Mami Siena kepada temannya yang akan dikenalkan dengan Febby tadi.

"Iya nggak pa-pa bisa lain kali. Maklum anak-anak emang suka gitu. Kadang susah di ajak ke acar begini. Sama anak aku juga begitu"

"Iyya bener. Apalagi si Febby. Duhh susahnya kebangetan"

"Mom" seseorang mendekati kerumunan ibu-ibu yang sedang bergosip itu.

"Hei sini Ryan mommy kenalin sama temen mommy"

"Ini jeng anak ku Ryan"

"Hallo tante"

"Hallo... Ryan ganteng yah seperti papanya. Duh sayang banget Febby nggak bisa ikut jadi nggak bisa kenalan dehh"

Ryan hanya tersenyum menanggapi ucapan mami Siena. Mami Siena dengan maminya Ryan adalah teman, sewaktu mereka kuliah dulu. Selama beberapa tahun ini mereka tinggal di Singapura tetapi karena suatu hal akhirnya mereka kembali lagi ke Indonesia dan dengan pesta ini adalah pesta kepulangan mereka sekaligus pesta memperkenalkan Ryan sebagai penerus perusahaan mereka nantinya.

Dan banyak lagi yang mereka bicarakan sampai acara selesai.

"Kalo udah beres langsung pulang aja ya Mir. Sama yang lain juga. Nanti biar mang Udin yang anter barang-barang nya ke butik"

"Baik bu"

"Saya duluan ya"

"Iya bu. Hati-hati" jawab karyawan mami Siena serempak.

Mami dengan buru-buru ingin segera bertemu dengan anak semata wayang nya. Anak itu benar-benar membuatnya kalang kabut hari ini.

Ia membuka pintu kamar yang bertuliskan febby angela itu dengan pelan. Dilihatnya anak itu sudah tertidur pulas.

"Kamu bikin mami khawatir sayang" mami mengecup sayang pelipis gadis itu. Gadis yang selalu saja membuatnya khawatir dan gelisah sepanjang hari. Gadis yang selalu menemani dan mengusik hari-hari wanita itu.

Terpopuler

Comments

^3^Arfiee/~♡

^3^Arfiee/~♡

waahh karya author bener bener buat aku terpanah..
aku sudah tinggal beberapa jejak di sini..
jika tidak keberatan mampirlah di karya ku..

"NIKAH SMA"
TERIMAKASIH author yang baik hati

2021-08-05

0

Fitriani

Fitriani

ceritanya lumayan seru nih ...

2021-03-12

0

Boo neeeem

Boo neeeem

top

2019-08-12

6

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!