Balada Cinta Belahan Jiwa

Balada Cinta Belahan Jiwa

Dewa

Teriknya matahari tidak menyurutkan langkah gadis cantik berkulit putih,berwajah ovale dan manis itu untuk berjalan menuju halte bersama teman-temannya.Canda tawa menghiasi bibir mereka saat masuk ke dalam bus yang membawa mereka kerumah masing-masing nantinya.

Dia Rania himawan sukma,putri pertama Ardinata himawan yang note bane orang yang tak kurang apapun secara materi,namun Rania lebih menikmati hidupnya yang sekarang.Dia bebas bergaul dengan teman-temannya juga beraktivitas seperti murid kebanyakan disekolahnya yang rata-rata berasal dari golongan menengah keatas,anehnya teman-teman Rania malah kebanyakan dari golongan minoritas yang kebanyakan bisa masuk sekolah itu dari jalur prestasi dan beasiswa.Jadilah dia yang sekarang...gadis sederhana yang tampil apa adanya.

Rania turun dijalan dekat rumahnya lalu melambaikan tangan pada teman-temannya.Rok abu-abunya berkibar ditiup angin.Satpam yang melihatnya datang buru-buru membuka pintu gerbang.Rania tersenyum padanya,mengucapkan terimakasih.Sebuah mobil terparkir manis didepan garansi.Nafas Rania sesak.Itu mobil om Dewa.

"Asalamualaikum"

"Walaikumsalam" sahut orang rumah bersamaan.Papanya sedang duduk santai bersama mamanya sedang dihadapannya om Dewa membolak balik kertas entah apa sambil mengerutkan dahinya.Mata Rania menatap pria tinggi athletis itu dengan penuh kekaguman.

Rania beranjak mencium punggung tangan papa,mama lalu menuju om Dewa yang dengan senang hati mengulurkan tangannya,lalu mengacak rambut Rania.Tangan om Dewa terasa sedikit kasar.Rania memaklumi hal itu karena om Dewa adalah arsitek sekaligus pengawas diproyek papanya.Kulit kecoklatan om Dewa makin membuatnya terlihat macho dan keren dimata Rania.

"Ran,cepat ganti baju.Sebentar lagi kita makan bareng sama om Dewa." teriak mamanya saat Rania.hendak naik kekamarnya.Rania mengangguk.

"Wah,tidak usah yan.Aku makan nanti saja kalau udah sampai diproyek." tolak Dewa halus.Namun Ardi dan yanti istrinya makin memaksa.

"sekarang kan kamu sendirian Wa,nggak ada yang masakin.Udah nggak usah sungkan,sekali-kali makan barengan kita ya" ujar Ardinata kekeh pada pendiriannya.Dewa hanya mengangguk pasrah.Yanti masih menidurkan si bungsu Reno lalu meletakkanya kekamar.

Rania turun dengan kaos ketat warna putih dan rok sebatas lutut yang mengekspose tubuhnya.Ardinata yang melihat putrinya langsung melayangkan teguran keras.

"Rania,kembali kekamarmu dan ganti bajumu!"

"emangnya kenapa pa?" sahut Rania kesal karena dia sengaja berdandan seperti itu untuk menarik perhatian Dewa.

"Ya papa tidak suka.Kau sudah dewasa Ran,wajib menutupi aurat"

"Tapi kan Rania cuma dirumah pa,bukannya jalan-jalan." gadia itu masih berupaya membela diri.Dewa yang tadinya diam langsung bereaksi.

"Ganti bajumu atau aku akan memaksamu!" nada dingin itu lebih menakutkan dibanding amukan sang papa.Kadang Dewa malah lebih protective padanya dari pada papanya.Rania menundukkan wajahnya lalu berjalan lesu kekamarnya.Dia mengganti kaosnya dengan kaos agak kendur sebatas siku yang lebih sopan lalu turun lagi kebawah.

Makanan yang ada dimeja sama sekali tidak mengugah selera makan Rania.Gadis itu lebih banyak diam sambil sesekali mencuri pandangang pada om Dewa yang duduk didepannya.Pria bermata elang yang sudah membuatnya jatuh cinta.

Apa Rania salah jika jatuh cinta dengan pria di depannya?Dia masih terlihat keren diusianya.Dia juga duda tanpa anak yang yang sudah dua tahun ditinggal istrinya meninggal dunia karena Leukimia.

Sekilas Rania melirik kearah papanya juga.Ardinata yang menikah muda dengan ibunya karena kecelakaan saat kuliah semester pertama tetap awet muda meski punya anak dua.Pria tiga puluh tiga puluh delapan tahun itu masih terlihat bugar walau kalah gagah dari om Dewa yang berpostur athletis.

Acara makan selesai.Om Dewa segera pamitan untuk kembali ke proyek karena ada sesuatu yang direvisi.Sedang Rania?dia malah duduk sedih dibelakang rumah.Kenapa waktu bertemu om Dewa sangat pendek?

Smartphone dalam gengamannya berbunyi nyaring memutuskan lamunan Rania tentang Dewa.Mario teman sekelasnya menelepon mengajaknya bertemu di mall sore nanti.Rania tau Mario tertarik padanya dan ngebet mendekatinya.Tak jarang pemuda itu malah nekat main kerumah saat Rania tidak masuk sekolah.

"gimana Ran?kamu ada waktukan?kita nonton nanti"

"berdua saja?"

"iya memangnya sama siapa lagi?" jawab Mario dari seberang sana.

"ehh..kalau aku ngajak Mela gimana?"

"aduhh kamu nggak seru amat sih Ran.Aku tuh maunya berdua aja sama kamu" ujarnya masih ngeyel.

"tapi ntar aku dimarahin papa Yo"

"ya jangan bilang mau nontonlah.Kamu bilang aja kalau mau belajar kelompok kemana gitu" Rania masih diam dan berpikir.

"baiklah"

"oke,aku tunggu jam empat ya." nada girang terdengar dari mulut Mario saat akan menutup telephon.Mungkin akan lebih baik jika Rania membuka hati untuk Mario,teman sebayanya.Diantara gengnya disekolah memang dia satu-satunya yang jomblo,bukan karena tidak ada yang mau,tapi karena seluruh perasaanya sudah tertuju pada Dewa yang tidak mau tau.

Dewa selalu saja mengangapnya anak kecil.Kalaupun mereka dekat,itu juga karena Dewa dimintai tolong papanya disaat-saat tertentu.Rania mengeluh dalam hati...kenapa jatuh cinta segini amat ya Tuhaaann???

Pukul empat sore Rania sudah sampai didepan mall dengan ojek online yang dipesannya lewat aplikasi.Saat dia masih celingak celinguk kanan kiri,bahunya ditepuk seseorang.

"ehh Rio.Kamu bikin kaget aja" pekiknya.Pemuda itu malah tertawa ngakak.Andai saja Rania tidak jatuh hati pada Dewa,Mario pasti masuk kriterianya.Sayangnya,hati ini sudah berlabuh pada om-om duda teman papanya.

"masuk yuk" Mario menggandeng tangan Rania memasuki mall lalu menuju tempat pembelian tiket.Dia juga membeli beberapa cemilan untuk nanti.

Mereka duduk berdampingan saat menonton adegan demi adegan film action romantis terbaru itu.Saat Rania sangat fokus pada filmnya,tangan Mario mulai meraba-raba tubuhnya.Saat adegan romantis pemuda itu malah sudah memanyunkan bibirnya kedepan,mau nekat mencium Rania.

"ehm...ehm.." deheman keras dari belakang kursi mereka membuat Mario berjingkat.Dia dan Rania sontak menoleh kebelakang.

Dewa dengan wajah menyeramkan memelototi mereka berdua.

"pulang" sentaknya.Rania masih diam.

"pulang atau om seret kamu dari sini" bentak Dewa lagi.Rania masih diam.Antara tidak enak pada Mario juga takut jadi pusat perhatian.Melihat itu Dewa bergerak cepat melompati kursi penonton dan menarik paksa Rania keluar dari tempat itu.

"om lepasin om..sakit" teriak Rania tertahan.Untunglah suasana ruangan gelap gulita hingga tidak ada orang yang mengenalinya.Tapi tak urung Rania merasa malu juga.Dia meruntuk dalam hati,kenapa bertemu lagi dengan pria yang ingin dihindarinya?

Terpopuler

Comments

nana

nana

awal nyimak dulu sambil nunngu update nya si mbak sofia sama mas suami

2023-02-13

0

Lheea Amelia

Lheea Amelia

hadirrr

2022-01-31

1

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

semangat author 💪💪🏼💪🏼💪

2021-12-19

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!