Berdua di rumah

Sebuah mobil Avanza putih sudah terparkir didepan pagar sekolah saat Rania pulang sekolah.Ia tau itu mobil Dewa.Rania mencari alasan agar bisa pulang belakangan agar tidak ada temannya yang melihat dia pulang dijemput Dewa.

Saat keadaan sudah sepi,barulah Rania keluar dari kelasnya dan menghampiri Dewa.Gadis itu bergegas masuk lalu menutup pintu.Dewa segera mematikan hpnya dan melesat meninggalkan area sekolah.

"kita makan dulu ya."

"nggak usah om,mama udah nyiapin makan siang dirumah." Mereka terdiam lagi.Yanti memang tidak begitu suka makanan diluar,jadi dia sudah menyiapkan keperluan makan Rania untuk siang harinya pagi itu sebelum berangkat.

Memasuki pekarangan rumah,Rania segera turun lebih dulu untuk membuka pagar,lalu membiarkan mobil Dewa masuk sesuai instruksi papanya yang menyuruh dia tidak balik ke proyek untuk menemani Rania.Padahal Rania bukan anak kecil,sebentar lagi lulus SMA.Tapi papanya selalu saja bersikap seperti Dewa.Menganggapnya anak kecil.

Dewa berjalan mengekori Rania masuk.Ia memilih menyandarkan diri di sofa ruang keluarga.Tangannya masih sibuk dengan beberapa pesan yang masuk di ponselnya.Rania masuk ke kamarnya untuk berganti pakaian lalu menyiapkan makan dan segelas teh untuk Dewa.

"om,makan dulu ya." Dewa beranjak ke meja makan,Ada menu sayur sop dan potongan ayam goreng serta perkedel kentang favoritnya.Yanti memang sudah tau makanan favoritnya.Mereka makan dalam keheningan.Rania sama sekali tidak berani menatap Dewa yang duduk di depannya.

Selepas acara makan dan cuci piring dan gelas bekas makan mereka,Rania memilih mengurung diri di kamar Reno yang letaknya di kamar depan.Dia malas kelantai atas karena tidak nyaman denga keberadaan Dewa.Alternatif yang tepat hanya mengurung diri disitu agar dia tau apa saja yang dilakukan Dewa tanpa bertatap muka.

Hari beranjak gelap,Dewa mengetuk pintu kamar Reno agar Rania keluar untuk makan malam.Dia sudah memesan masakan online untuk mereka berdua.Malas-malasan Rania bangun dan membuka pintu.

"Astaga Rania!kenapa kau belum mandi?ini sudah malam.Anak perempuan kok jorok.Sekarang cepetan mandi.Habis itu kita makan malam." ujar Dewa dengan mata berkilat marah.Rania yang tersinggung hanya melengos lalu menutup pintu kembali untuk mandi.Berbagai makian keluar dari mulut mungilnya.Entah kenapa dia sebal dengan kecerewetan Dewa yang melebihi papanya.

Saat dia keluar,Dewa baru saja selesai sholat maghrib.Dia menyerahkan sekotak makanan pada Rania dan satu lagi untuknya.Karena agak kesal dengan Dewa dia memilih makan di dalam kamar.

Beberapa pesan Mario masuk ke hpnya.Pemuda tampan itu tau papa mamanya tidak ada dirumah karena dia mendengar perkataan Rania pada Mela waktu mereka di kantin tadi siang.

ting!

'Ran,aku main kesitu ya.' pesan pertama Mario

'mau apa Yo?'

'ya main aja,masak nggak boleh.aku kangen sama kamu Ran'

Hati Rania berdebar.Mario memang idola sekolah dan terkenal play boy cap kadal yang selalu berganti-ganti pacar.Wajah tampan,anak orang kaya dan penampilannya memang meyihir siapa saja,termasuk Rania yang begitu bangga karena sekarang Mario berbalik mengejarnya.

'ada bodyguard papa dirumah'

'emangnya dia dimana?'

'nonton Tv,aku dikamar depan'

'ahh...mudah itu,kamu tinggal buka jendela depan,dia nggak akan tau aku datang.'

'Tapi aku takut Yo.kalau sampai dia tau dan lapor papa,habislah aku!'

'enggak akan tau.Aku ini tukang nyelinao terbaik Ran.'

'aku otewe ya.Lima belas menit lagi nyampe situ.'

Belum sempat dibalas,Mario sudah offline.Rania segera merapikan dirinya agar tidak terlihat kucel saat bertemu Mario nanti.Dia sedikit membuka pintu kamar dengan hati-hati untuk mengetahui keberadaan Dewa.Dia sedikit bernafas lega mendengar Dewa menelepon seseorang diteras belakang rumah.

Ketukan lirih pada jendela terdengar.Rania sudah memastikan Dewa belum masuk kerumah saat ia membuka jendela dan menyuruh Mario masuk.Rania terpana pada penampilan Mario malam itu.

"Ran,aku kangen kamu" ujar Mario lalu memeluk Rania tanpa ijin.Dia juga mendaratkan ciuman dibibir Rania.Ciuman pertama Rania sudah diambilnya.Anehnya Rania sama sekali tidak menolak.Dia terbuai dengan sensasi baru yang diberikan Mario padanya.

Saat tangan Mario menyentuh payudaranya,Rania tersentak dan mencoba melepaskan diri.Dia tidak suka diperlakukan lebih jauh lagi oleh Mario,tapi sayang dia kalah tenaga.Pemuda itu sudah mendorongnya ketempat tidur Reno dan menindihnya.Saat akan berteriak,Mario mengeluarkan sapu tangan dari saku pakaiannya dan langsung menempel di hidung Rania.Gadis itu tidak sadarkan diri.Mario menyeringai penuh nafsu dan mulai melakukan aksinya membuka pakaian Rania.

Belum sempat melakukan lebih jauh,pemuda itu mendengar deru mobil memasuki pekarangan rumah.Mengintip dari balik tirai dan tau mama papa Rania sudah pulang."ahhhh sialll!!" umpatnya lirih.Dia tidak mau ambil resiko.Segera dipungutinya kaos dan celananya lalu cepat-cepat meninggalkan rumah melalui jendela,lalu menutupnya kembali dengan hati-hati.

"Assalamualaiku"

"Walaikum salam" Dewa yang bergegas membuka pintu saat mendengar bel berbunyi.

"Kalian udah pulang?katanya mau sampai malam?"

"Reno nangis terus disana Wa.mungkin kecapekan.Tapi begitu dijalan,ehhh..dia ceria lagi." jawab Yanti sambil mencubiti pipi Reno yang tertawa riang.

"Rania mana?" tanya Ardi.Dewa menunjuk kamar Reno.

"Dari pulang sekolah tadi dia mengurung diri di kamar Reno,agak marah tadi waktu kusuruh mandi Ar." Ardin tersenyum.Dia hafal kebiasaan Rania yang malas mandi sore hari kalau tidak diperintah atau dimarahi.Anak gadisnya itu memang tergolong bebal.

"Kalau gitu aku pulang dulu ya Ar,ada janji dengan Malik."

"nggak makan dulu Wa."

"udah makan sama Rania tadi."

"hey...bawa pulang ini untuk dirumah nanti." Teriak Yanti sambil memasukkan paksa sesuatu di kantong besar.

"ini dari yang punya hajat tadi Wa.makasih ya udah jaga Rania." ucap yanti.Dewa mengacungkan jempolnya lalu masuk mobil.

Ardi dan yanti memasuki rumah saat mobil Dewa sudah hilang ditikungan.Mereka melepas penat sebentar sambil ngobrol dan bercanda dengan Reno.

"Pa,panggil gih.Biasanya dia paling heboh kalau ada orang pulang kondangan.Kok ini adem ayem saja di kamar."

Ardin mengetuk pintu dan memanggil nama Rania berkali- kali tapi tetap tidak ada sahutan.

"ma,mana kunci cadangan kamarnya Reno.Papa takut Rania kenapa-napa ini." Yanti bergegas mengambilkan kunci dan membuka pintu kamar Reno untuk suaminya.

"astaga Raniaaa!!!!" teriak Yanti lalu.Ardi yang penasaran masuk ke kamar dan melihat putrinya telanjang bulat ditutupi selimut dengan asal-asalan.Beberapa kissmark terpampang dileher putihnya.Rania yang mendengar teriakan mamanya terbangun dan memegangi kepalanya yang terasa berat.

"Pakai pakaianmu dan temui papa diluar!" sentak ardin dengan emosi.Yanti masih menangis pilu.Dia begitu terluka melihat perbuatan Rania.Gadis masih tampak bingung.Ingatannya berputar pada kejadian Mario tadi.yah...dia yakin Mario menjebaknya.

"Siapa yang melakukan ini padamu Rania!!" tanya Ardin menahan amarahnya.Matanya sampai memerah dan jari-jarinya mengepal erat.Rania berpikir cepat.Dia tidak mungkin mengatakan kalau sudah memasukkan Mario dengan sembunyi-sembunyi kerumah.Bisa habis dia.

"Rania katakan!!" teriak Ardin sambil menggebrak meja hingga Reno kaget dan menangis.

"o...om Dewa pa."

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

fitnah aja tu rania gak kasihan ma dewa

2021-12-19

1

𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂

𝑽𝒆𝒂𝒏 𝑽𝒆𝒓𝒐𝒏𝒊𝒌𝒂

aku mau nabung bab dulu lah thor,, ntar kalo dah banyak baru baca 😁✌️

2021-08-11

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!