Papa & Mama mertua

Dewa menepuk bahu Ardi yang sudah meminta maaf padanya.

"Sudahlah Ar,semua sudah terjadi.Aku datang kemari untuk mengambil barang-barang Rania.Dia harus ke sekolah."

"Dia tidak akan sekolah Wa.Biarkan saja anak nakal itu pacaran tidak jelas." kata Ardi masih emosi.

"Dia istriku Ar." Ardi berdehem frustasi.Dia lupa jika Rania bukan hanya haknya sekarang,Rania sudah bersuami.

"Cepat ganti bajumu,om antar kamu ke sekolah." Rania segera masuk ke dalam kamarnya.

"Apa kau yakin akan tetap membiarkan Rania sekolah?" Ardi yang masih kecewa dengan tindakan Rania terlihat bersikeras menenntang keputusan Dewa.

"Sebulan lagi Rania lulus Ar,apapun kesalahan Rania,dia berhak menyelesaikan pendidikannya"

"Dan kau tetap memaafkan Rania setelah ini?" Dewa termenung.Terlalu banyak kejadian tiba-tiba dalam hidupnya.Dahulu kepergian Hafsah,sekarang kedatangan Rania.

"Kau tau aku menyayangi Rania seperti anakku sendiri Ar." Ujar Dewa lirih.Rania yang menguping dibalik pintu meneteskan air matanya.Sampai kapan Dewa akan menganggapnya begitu?Dia juga ingin Dewa memperhatikannya sebagai perempuan dewasa,bukan anak kecil apalagi sudah dia anggap anaknya.

"Baiklah Wa.Aku titip Rania."

"kau tidak perlu kawatir,aku akan tetap menjaga Rania."

"Hari ini sebaiknya kita mengurus surat nikah kalian."

"itu maksut tujuanku kemari Ar."

Belum sempat meneruskan pembicaraan,Rania muncul lengkap dengan seragam sekolahnya.

"Pa,Rania berangkat sekolah dulu." Merasa papanya masih marah,Rania berinisiatif mengambil tangan papanya lalu menciumya.Dia lalu beralih pada Dewa dan melakukan hal yang sama.

"Om antar ya."

"enggak perlu om.masih ada setengah jam lagi.Rania bisa berangkat sendiri."

Ardi merogoh saku celananya dan mengambil uang saku untuk Rania,tapi buru-buru ditahan oleh Dewa.

"Mulai sekarang Rania adalah tanggung jawabku Ar,kau tidak perlu memberinya uang saku lagi." Pria tampan itu lalu membuka dompetnya,mengambil uang lalu menyerahkannya pada Rania.

"Nanti pulangnya om jemput disekolah"

"iya om,asalamualaikum" Saat keduanya menjawab salam Rania,gadis itu sudah meningglkan pintu rumah,berjalan tergesa menyembunyikan tangis yang dari tadi ditahannya.

"Apa kau sudah mantap dengan keputusanmu Wa?Bagaimanapun Rania adalah putriku.Aku tidak ingin dia terluka nantinya."

"Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku Ar.Kalau Tuhan sudah mentakdirkan begini,kita bisa apa?"

"Baiklah,setidaknya kita bisa sarapan bersama dulu Wa.Ayo!"

"Kau selalu saja suka memaksa Papa mertua." Ardi tidak bisa menahan tawa kerasnya saat Dewa menekan kata papa mertua untuk memanggilnya.Yanti yang baru masuk menggendong Reno sampai bengong didepan pintu.

"Kalian sudah baikan?"

"lho...memangnya sejak kapan kami musuhan mama mertua?" Kali ini Yanti pun tidak bisa menahan tawanya saat sebutan aneh yang menggelikan itu ditujukan untuknya.Sangat aneh memang saat teman sekolah kita jadi menantu dadakan.

"Kenapa tertawa?sekarang aku kan menantu kalian?"

"ha..haa..ha...bahkan kami tidak pernah mimpi punya menantu setua dirimu Wa." gelak Ardi sambil berjalan ke meja makan.

"Kurasa aku tidak setua itu papa mertua.Bahkan usiaku belum genap empat puluh tahun,kau saja yang terlalu cepat menikah." Jika dilihat memang penampilan Dewa terlihat masih muda.Tubuh athletis dan wajah tampannya masih bisa disamakan dengan pria ambang tiga puluhan.

"Aku berencana menjual rumahku dan pindah ketempat baru Papa mertua."

"Kenapa?"

"Aku takut Rania tidak nyaman karena kejadian kemarin." Ardi yang menyadari perbuatannya buru-buru minta maaf.Dia tau semua kegaduhan itu karena ulahnya yang tidak bisa menahan emosi tanpa melihat fakta dan mendengar penjelasan Dewa dulu.

"Aku juga tidak ingin bayangan Hafsah menghantui kami papa mertua.Kurasa pindah rumah adalah keputusan tepat agar aku dan Rania memulai hidup baru nantinya."

Dewa menarik nafasnya.Hafsah memang beban berat yang harus dia tinggalkan.Ardi cukup tau itu.Dia bahkan menjadi saksi betapa jalan hidup Dewa tidak mudah.Parnikahannya dengan Hafsah ditentang oleh orang tua dan seluruh keluarga besarnya karena terhalang hitungan dan adat tradisional Jawa.Saat itu hanya Ardi,yanti dan beberapa teman dekat mereka yang hadir disaat pernikahannya.Kyai Hamid yang note bane seorang yang agamis sama sekali tidak percaya pada semua takhayul itu dan tetap memilih menikahkan mereka karena dirasa sudah cocok.

Malang tak dapat ditolak,untung tak dapat diraih,Enam bulan kemudian Hafsah meninggal dalam karena kenker yang tak terdeteksi itu.Terlepas dari semua takhayul,Hafsah memang sudah dipanggil sang pencipta.Hanya penyesalan yang muncul dari diri Dewa.Kesedihan yang tidak ada ujung pangkalnya dan Ardi tau tidak mudah bagi Dewa untuk mencintai wanita lain lagi.Cintanya sudah habis untuk Hafsah.

Usai makan Ardi masuk ke kamarnya disusul Yanti,Dewa hanya duduk santai di depan televisi.Baru jam 8 nanti mereka pergi ke KUA setempat untuk mengurus suratnya.

Ardi sudah keluar dengan pakaian resmi.Dia duduk didepan Dewa yang masih serius menonton berita di televisi.Ardi mengeluarkan dua buah dokumen dari tasnya.

"Wa,ini surat-surat proyek baru.Aku ingin kamu yang mengelolanya mulai sekarang."

"hey,itu tidak perlu papa mertua.Aku masih bisa menghidupi Rania dengan tanganku sendiri.Aku tidak mau!" Ardi dan Yanti terdiam.Mereka sudah bisa menebak pasti Dewa akan menolaknya.Mereka tau pasti Dewa adalah pria penuh prinsip yang sukar diajak kompromi.

"Bukankah selama ini kau yang mengurus semua usaha propertiku Wa?lalu apa bedanya kalau sekarang aku menyerahkannya padamu?Toh aku tetap sibuk dengan pabrik tekstil dan perusahaanku.Aku juga tidak punya waktu untuk mengurusnya." Ardi memang benar.Selama ini Dewalah yang selalu mengurusi dan mengembangkan bisnis propertinya.Bisa dibilang dia hanya menanam modal saja disana.

"Terima saja Wa,aku dan mas Ardi juga sudah sepakat menyerahkannya dari dulu sebelum kau jadi menantu kami.Mas Ardi terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan tidak ada waktu untuk keluarga." timpal Yanti menyakinkan.

"Kalian seolah menyogokku untuk terus menjaga Rania." gerutu Dewa.

"ha ..ha... tanpa kami sogokpun tiap hari kau yang menjaga Rania Wa." tawa Ardi menggema diseluruh ruangan.Memang kenyataannya Dewa yang selalu menggantikan tempatnya sebagai seorang ayah bagi Rania.

"Terimalah.Anggap saja ini pemberian seorang ayah yang lupa tanggung jawabnya untuk menjaga putrinya padamu." ucap Ardi serius.Dewa hanya bisa diam dan menerima surat-surat properti itu.

"ini....''

"Apalagi?" potong Dewa saat lagi-lagi.Ardi menyerahkan sebuah dokumen padanya.

"hey..kau menantuku sekarang.Tidak sopan membentak papa mertuamu!"

"maafkan aku papa mertua.Yang ada diingatanku adalah kita teman bolos waktu sekolah ha..haa.."

"kau ini,aku serius Wa!"

"okey,lalu apa ini?"

"Surat rumah didekat proyek.Kau dan Rania bisa menempatinya mulai hari ini.Jaraknya dekat dengan sekolah Rania.Dia hanya perlu jalan kaki kesekolah."

"aku tidak mau!"

"Wa.kau harus mau!,"

"enggak bisa begini Yan,aku laki-laki lho.masih bisa nyari sendiri untuk menghidupi anak istri.Suamimu ini seolah-olah menganggapku anak kecil." protes Dewa keras.Egonya sebagai laki-laki tertantang sudah.Ardi seolah membelinya untuk menikahi Rania.

"Dengarkan dulu Wa!" pangkas Ardi yang juga mulai nyolot.

"apa?"

"Rania itu anakku,kau menantuku.Aku berhak memberi sesuatu pada kalian.Aku ini seorang ayah lho,tidak ingin kalian dalam kesulitan nantinya."

"iya Wa,ini murni pemberian kami.Anggap saja kado pernikahan dadakan kalian.Kau ini terlalu baper."

"eehh Yan,kalian ini kompak mau menyudutkan aku ya."

"eiitts yang sopan kamu ya.Sekarang aku ini mertuamu.Jadi bersikaplah sebagai menantu yang baik nak Dewa."

"Sepertinya aku bisa gila punya mertua seperti kalian." gerutu Dewa yang mau tidak mau menerima surat-surat itu.Ardi dan Yanti hanya tertawa melihat menantu barunya bersungut kesal.

Terpopuler

Comments

Prasetyani

Prasetyani

baguuuus... ceritanya lain dri yg lain

2023-05-29

1

Lheea Amelia

Lheea Amelia

xixixixi....

2022-01-31

0

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

waaaahhh asik nih

2021-12-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!