Terungkap

Yanti baru saja menidurkan si bontot Reno yang tampak kelelahan dikamarnya.Dia tidak mungkin menidurkan Reno dikamarnya sendiri karena kejadian tadi.Tiba-tiba dia ingin masuk kekamar Reno dan memastikan semua baik-baik saja.

Saat pintu terbuka,dia melihat tirai jendela yang berkibar ditiup angin,artinya jendela masih belum dikunci rapat.Yanti menguncinya lalu membenahi tirainya.Pandangannya tertuju pada putung rokok yang tergeletak di lantai.Dia memungutnya.

"pa...papa..sini pa!" teriaknya.Ardi yang masih selonjor di sofa menghampiri istrinya.

"ada apa?" Yanti menunjukkan putung rokok temuannya pada Ardi.

"siapa yang merokok?" tanya Ardi seperti bergumam.

"Tadi aku lihat jendela belum dikunci,juga menemukan putung rokok ini ehhh lihat pa.Ada sapu tangan kecil didekat kakimu." tunjuk Yanti.Ardi segera mengambilnya dan mencium bau menyengat.

"obat bius" desisnya.

"kita harus mencari tau pa."

"maksutmu?"

"Saat kita pulang tadi kamar ini terkunci dari dalam pa.Jadi tidak mungkin Dewa pelakunya.Aku menemukan jendeka ini tertutup asal-asalan tadi dan ini...ada bekas sepatu disini." tunjuk Yanti pada salah satu kisi jendela yang terdapat noda sepatu.Adri hanya diam,mencoba mencerna perkataan istrinya.

"Dewa tidak mungkin lewat jendela pa.Kenapa dia mau susah-susah lewat sana jika dia bisa masuk kesini kapan saja.Dia tau dimana letak kunci cadangan dirumah ini.Dewa juga bukan perokok,ingat itu pa!"

Ardi berpikir sejenak.Bayangan kejadian dirumah Dewa tadi melintas dalam pikirannya.Tapi dari bukti-bukti yang ada memang mengarah kalau bukan Dewa pelakunya.Sahabatnya itu juga sudah mati-matian menyangkal tadi,tapi Ardi yang emosi malah memukulinya tanpa ampun.

"Apa yang sudah kulakukan padanya ma?Aku bahkan menghakimi Dewa karena kesalahan yang tidak diperbuatnya.Aku terlalu mempercayai Rania.Anak itu benar-benar!!" lagi-lagi Ardi tersulut emosi karena tau sudah dibohongi oleh Rania.

"Mau kemana pa?"

"kerumah Dewa.Aku harus minta maaf ma,sekaligus menyeret anak gadismu pulang.Beraninya dia membohongi papanya."

"jangan!!" Yanti langsung menghalangi pintu.

"kenapa ma?kita sudah mendzolimi Dewa."

"Sudah hampir tengah malam pa.Jangan membuat onar lagi di kampung orang.Kita kesana besok pagi saja." nasihat yanti agar Ardi mendengarkannya.Pria itu urung berangkat karena tau perkataan istrinya benar.Dia tidak mungkin membuat keonaran lagi disana.

"Kenapa Rania tega membohongi kita?" Ardi mengeram frustasi.Anak yang dia didik dengan kebaikan sudah mempermalukan orang tuanya.Ardi mencoba tidur ditengah pikirannya yang berkecamuk.

************

"Ran..Rania...bangun!" teriak Dewa seraya mengetuk pintu intens.Dia begitu kesal karena Rania tidak kunjung membukakan pintu,padahal sudah hampir jam enam.

Rania terjaga,semalaman dia tidak bisa tidur dan hanya menangis menyesali kebodohannya.Dia bergerak membuka pintu karena Dewa seolah mau memporak porandakan pintu kamar itu jika dia tidak segera muncul.

"Astagaa Raniaaa....jam berapa ini?apa kau tidak sekolah.Cepat mandi dan sarapan!" Teriakan Dewa serasa memekakkan gendang telinganya.

"maaf om." hanya itu yang bisa dia katakan tanpa berani menatap langsung wajah Dewa yang tampak garang

"Jika kau ingin tinggal disini maka kau harus mengurus dirimu sendiri Rania."

"baik om"

"satu lagi...jangan pernah bersikap manja seperti saat kau dirumah papamu."

"iya om,tapi apa Rania harus sekolah?" tanya Rania ragu-ragu.Dewa yanh tadinya ingin pergi kedapur berbalik lagi.

"apa maksudmu?bulan depan kau ujian.Kenapa tidak sekolah?Rania tidak menjawab.Dewa yang gemas karenanya semakin menatap penuh intimidasi padanya.

" Semalam papa bilang...."

"Kamu harus sekolah!"

"Tapi om,seragamku masih dirumah papa"

"Cepat mandi,aku akan mengantarmu pulang dan mengambil pakaianmu." Ketus Dewa lalu beranjak pergi keluar memanasi mobilnya.

Rania bergegas masuk ke kamar mandi.Rumah Dewa memang tidak seperti rumahnya yang semua kamar mandinya menyatu dengan kamar,disini cuma ada satu kamar mandi,itupun terletak disamping dapur.

Mata Dewa memincing saat Rania tetap memakai baju yang sama.Dia masuk ke kamarnya lalu mengambil baju dari lemarinya.Milik almarhum istrinya,Hafsah.

"Ganti pakaianmu,pakai ini." katanya sambil mengulurkan baju itu.Rania tidak segera menerimanya karena tau itu pasti baju Hafsah.Bulu kuduknya merinding.

"Kenapa?baju itu baru.Bibimu belum pernah memakainya.Kau tidak perlu takut.Orang yang sudah meninggal tidak akan kembali lagi jadi hantu Rania." tegas Dewa seolah tau isi hatinya.Rania bergegas masuk ke kamar dan mengganti bajunya.

Berulang kali dia mengeluh karena model baju Hafsah yang panjang dan wajib pakai hijab.Kenapa sih masih ada orang pakai baju seperti ini?kampungan sekali.Rania lupa jika Hafsah jauh berumur diatasnya karena hanya adik tingkat Dewa di sekolah dulu.Jadi ya wajar saja kalau gaya pakaian mereka berbeda.

"Rania,cepat.Hampir jam enam." teriak Dewa dari luar.Rania setengah berlari membuka pintu.

"ayo cepat!"

"iya om" lalu Rania melompat masuk kedalam mobil Dewa yang memandangnya dengan tatapan aneh.

"kenapa om?"

"keman kain hijabnya?" kenapa tidak dipakai?" Rania menunjukkan tangannya yang masih mengenggam hijab itu.

"Aku tidak bisa memakainya om." runtuknya sedih.Dewa meraihnya lalu memasangkannya menyerupai kerudung biasa tanpa dijepit.

"begini saja dulu.Nanti kau belajar bagaimana memakai hijab.Om tidak suka ada wanita yang mengumbar auratnya."

"iya om." lalu mereka diam.Lima belas menit perjalanan serasa setahun saking lamanya.Rania benar -benar tersiksa.

Mobil CRV putih Ardi baru keluar dari pagar rumah saat mereka sampai.Ardi yang tau kedatangan mereka menghentikan mobilnya dan menghampiri mereka disusul Yanti yang menggendong Reno.

"masuk!" bentaknya pada Rania yang langsung pucat pasi.Dadanya berdegup kencang dibarengi tubuhnya yang gemetar.Dia melihat papanya sangat emosi.Pelan dia masuk ke rumah mengikuti papanya.Sedang mamanya memberi isyarat Dewa untuk ikut masuk kerumah.

"Apa maksutmu membohongi papa!" teriak Ardi kencang hingga Rania berjengkit kaget.

"a..apa maksud papa?"

"owh...masih tidak mau mengaku kamu?lihat ini!juga ini!" teriaknya lagi sambil membanting sapu tangan dan putung rokok yang sudah dia masukkan dalam kantong plastik.

"Lihat juga jejak dijendelan kamarmu.Katakan yang sebenarnya Rania!" Kali ini Ardi yang emosi menendang meja hingga hancur berantakan.Dewa yang baru menyusul mereka hanya diam,mengamati apa yang terjadi diantara bapak dan anak itu.Sedangkan Yanti,buru-buru mengajak si kecil Reno kehalaman belakang agar tidak ketakutan.

Rania masih berdiri ketakutan.Sekarang dia sudah tidak punya pilihan lain selain berterus terang.Rania merasa dunianya sudah hancur sekarang.Semua orang akan membencinya.

"ma..maafkan Rania pa." ujarnya kemudian sambil menangis terisak.

"lalu siapa yang melakukannya padamu Rania.jawab!"

"Ma..Mario pa" jawaban terbata yang makin menyulut emosi papanya.Pria itu malah sudah mendekat dan akan menampar anak perempuannya jika Dewa tidak menangkap tangannya.

"Biar aku memukul anak kurang ajar ini Wa.Dia tidak hanya tukang bohong,tapi juga tukang fitnah!"

"Sabar Ar.Istighfar." ujar Dewa.

"Sungguh aku malu padamu Wa."

"Semua sudah terjadi Ar."

"Kau bisa menceraikan dia kapanpun kau mau Wa.Kau tidak ada hubungannya dengan semua ini.Anak nakal bernama Mario itu harus bertanggung jawab Wa!"

"Apa kau yakin anak itu mau mengakui dan bisa menjaga Rania Ar? tanya Dewa sangat lirih,tapi masih bisa didengar oleh Ardi.

" Semua sudah terjadi Ar,aku tidak pernah main-main dengan pernikahan.Jadi biarkan waktu yang akan menjawab nanti."

"Apa itu artinya kau akan tetap menerima Rania Wa?"

"Rania sudah kuanggap anakku sendiri Ar.Anggaplah aku membantumu menjaga Rania dengan status suaminya." Ardi begitu terharu hingga memeluk Dewa erat

"maafkan aku Wa."

Terpopuler

Comments

nana

nana

konfliknya jangan berat" ya

2023-02-13

1

Lheea Amelia

Lheea Amelia

ank jmn now rania tuh, berani2nya dìa mskkan tmn cwok nya. hedehhhh....

2022-01-31

1

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

hedeeeh hedeeeh menjengkelkan 😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😠😡😡😡

2021-12-19

2

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!