Alexander Wright

"Fran,segera atur penerbangan ke Indonesia hari ini." ujar Dewa setelah menutup panggilan teleponnya.Ardin mengatakan jika dia baru saja memeriksakan Rania ke dokter pagi itu.Sejak kemarin badan Rania panas dan terus muntah.Sakit typus putri kesayangannya kambuh.Walau Ardin mengatakan kalau istri kecilnya itu sudah baikan,namun Dewa bersikeras akan pulang.

"Maaf presedir,kenapa mendadak?agenda hari ini sangat padat." jawab Frans kalem.Dia tau suasana hati presedirnya itu sedang tidak baik.Terlihat wajahnya yang gelisah sejak dia dipanggil dan masuk ke ruangan itu tadi.

"istriku sakit Frans dan aku harus segera pulang."

"Tapi presedir,tuan besar bilang anda tidak boleh meninggalkan Sydney sebelum genap satu tahun."

"Aku tidak peduli Frans." tukas Dewa lagi.

"Apa tidak sebaiknya anda minta ijin tuan besar dulu untuk kebaikan semua?"

"aku tidak yakin papa akan mengijinkannya.Tapi baiklah kalau kau memaksa.Aku akan telepon papa." agak geram Dewa menekan layar ponselnya,mencari nomer Alex papanya.Tersambung tapi tak diangkat.Ayahnya adalah pebisnis sibuk yang sekarang entah ada dimana.

Suara ketukan dipintu terdengar,sesaat kemudian pintu yang terbuat dari kayu jati tebal itu terbuka.Alexander Wright masuk dengan langkah gagah diikuti asistennya.Dewa berdiri spontan menghampiri sang ayah yang masih terlihat gagah diusia senjanya.Pria berdarah Inggris itu mempunyai postur tinggi,hidung mancung,dan garis wajah dan rahang kuat sepertinya.Namun mata coklat bersinar dan kulit kuning langsat itu dia warisi dari ibunya yang asli orang Indonesia.Alex memeluk putra semata wayangnya erat.

"Kapan papa pulang?" tanya Dewa saat pelukan mereka terlepas.Alex menatap putranya penuh kebanggan.Dia merasa sedikit berhasil membuat putranya menjadi pria golongan atas dalam beberapa bulan saja.

"Baru saja.Papa langsung kesini karena merindukanmu,son." Dewa mempersilahkan papanya duduk dan memerintahkan para asisten mereka keluar karena moment bapak anak yang tidak bisa diganggu.

"kenapa menghubungi papa?" Alex menatap dengan mata biru gelapnya yang mempesona.

"Aku mau minta ijin papa untuk pulang ke Indonesia hari ini."

"Apa yang terjadi Daniel?keluargamu disana baik-baik saja.Papa baru menelepon mereka tadi."

"Bukan bapak ibu,pa..tapi istriku.Dia sedang sakit." Alex menatapanya terpana.Dia bahkan tidak tahu kalau Daniel Wright atau Dewa putranya sudah menikah.

"istri?" ulang pria paruh baya itu lagi.

"iya pa.Dia putri sahabatku Ardinata himawan yang papa temui di Jakarta dulu."

"Ahh ...Himawan.Kenapa dia tidak bercerita jika kau menikahi putrinya?" desak Alex menyelidik.Putranya itu terlihat ragu-ragu.

"Kami menikah tidak sengaja pa,atas desakan warga karena salah paham." tukas Dewa kemudian.Dia menceritakan kronologi pernikahannya pada sang papa hingga alasannya meninggalkan Rania tanpa pamit padanya.Pria tua itu mengerutkan keningnya.

"Bawa gadis nakal itu kehadapan papa,atau papa akan menemuinya sendiri kesana.Beraninya dia menjebak kamu." tegas Alex seraya mengepalkan tangannya.Dewa menatap dingin.

"Semua bukan murni kesalahannya pa.Aku juga ikut bersalah dalam hal ini." bela Dewa kemudian.Papanya pria yang sangat berbahaya.Bisa-bisa dia menghancurkan keluarga Ardi dalam semalam jika kesalah pahaman ini tidak segera diluruskan.

"Kau bilang gadis itu terobsesi padamu kan?itu artinya gadis itu sangat mencintaimu.Dia juga putri sahabatmu.Lalu apa lagi yang kau tunggu?Papa ingin cucu darinya Daniel!"

Dewa terperangah.Keadaan malah makin ruwet saat seseorang meminta cucu dari putranya.Dewa menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Papanya begitu serius saat berkata-kata tadi.

"Tapi pa...hubungan kami..."

"papa tidak mau tau bagaimana hubungan kalian.Kau sudah hampir 40 tahun Daniel.Secepatnya kau harus punya anak sebagai penerus keluarga Wright.Papa hanya punya satu putra,tapi papa ingin banyak cucu darimu dan..

siapa nama gadis itu?" pungkas Alex tanpa jeda hingga Dewa diam kehilangan kata-katanya.

"Rania himawan sukma,pa."

"good.Nama yang cantik.Artinya papa tidak usah susah-susah mencarikan jodoh untukmu.Ingat son,banyak wanita diluar sana yang akan menggodamu saat kau punya segalanya..tapi hanya ada satu orang yang akan menerima dan mencintaimu dalam suka atau duka.Insting papa mengatakan,putri Himawan itu pilihan yang tepat bagimu."

Alex menepuk bahu putranya,mengelus kepalanya penuh kasih sayang dengan mata bersinar.Pria itu terlihat bahagia dengan berita pernikahan putra semata wayangnya itu.Tidak ada lagi yang akan dia kawatirkan dihari tuanya nanti.Saat dia memutuskan berhenti dari dunia bisnis yang melambungkan namanya,cita-citanya hanya ingin hidup tenang diantara putra dan cucu-cucunya nanti.Senyumnya kembali mengembang sempurna.

"Sekarang apalagi yang kau tunggu Daniel?pulang dan jemput putri papa kesini." perintahnya tegas.Dewa mengangkat kepalanya,membalas senyum sang papa.Alex berdiri dari kursinya.

"papa mau kemana?"

"pulang.pria tua ini butuh istirahat agar bisa bermain dan menimang cucunya nanti son." ujarnya lalu memeluk Dewa sekali lagi.Dewa menitikkan air matanya,terharu.Bagaimanapun dia harus banyak bersyukur karena punya papa seorang leader sejati,tegas,dan bertanggung jawab.Alex benar,dia harus banyak belajar tentang kehidupan dari papanya.

Frans masuk dengan tiket penerbangan ditangannya.Dewa heran,secepat itu sekretaris bulenya itu bekerja?bahkan dia belum sempat duduk lagi saat Frans sudah masuk lagi kesana.Tidak sia-sia jika Alex memilihnya menjadi tangan kanan putranya itu.Frans adalah pria disipilin yang punya kemampuan bela diri dan kecerdasan diatas rata-rata.

"Ini tiket ada presedir.Kita akan berangkat satu jam lagi." lapornya.Dahi Dewa berkerut.

"kita?"

"iya presedir.Tuan besar mengatakan bahwa saya akan ikut kemanapun anda pergi.Saya hanya menjalankan tugas." katanya lagi dengan nada yang sama,tegas dan lugas.Lama-lama Dewa jadi terbiasa juga menghadapi sekretaris barunya itu walau awalnya dia merasa risih dengan sikapnya yang menurut Dewa tidak ada ramah-ramahnya sedikitpun.Tapi Frans selalu melakukan tugasnya dengan baik selama bekerja ataupun menjaganya.

"Baiklah Frans.Akun akan pulang sebentar untuk bersiap,kau bisa menemuiku dirumah."

"Tidak ada waktu lagi presedir.Kita akan berangkat dari sini ke bandara.Semua kebutuhan anda sudah saya siapkan." tegasnya lagi dengan wajah datar.Dewa sedikit terkejut.

"Seharusnya kita bertukar posisi saja Frans.Disini aku bosnya,tapi kau yang mengaturku semaumu." protes Dewa keras.Kadang dia kesal juga menghadapi Frans yang bicara seperlunya dan tidak pernah tersenyum.Seperti apa wajahnya saat tersenyum ya??

"Saya melakukannya demi kebaikan anda.Jika anda tidak berkenan,maka saya akan merubahnya sesuai keinginan anda presedir." tukas Frans lagi sambil menundukkan wajahnya.

"Tidak perlu Frans.Kita berangkat saja." putus Dewa kemudian.Kalau dipikir-pikir sekretarisnya itu ada benarnya juga.Pulang kerumah akan membuang waktunya nanti.Frans mengangguk lalu kebawah untuk menyiapakan mobil.

Terpopuler

Comments

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

semangat author 💪💪🏼💪🏼

2021-12-20

2

jamiliah binti tukijan

jamiliah binti tukijan

lanjut kak...smangat🥰

2021-10-27

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!