Jawaban

Adzan subuh berkumandang,saat ponsel Rania berbunyi nyaring.Gadis itu sampai terlonjak kaget karena lupa menurunkan suara nada dering ponselnya.Setengah terjaga dia meraba-raba ponselnya,melihat siapa yang menelepon pagi buta begini.Ahhhh....nomer tidak dikenal.Malas,dia lemparkan kembali ponselnya keatas bantal,lalu mulai mencoba kembali terlelap.

Lagi-lagi ponselnya berdering.Rania sudah sedikit emosi saat menekan tombol hijau dan ingin melihat siapa yang menelepon dengan mata yang redup.Semalam dia sulit tidur karena mengerjakan tugas kuliah yang menumpuk.

"Asalamualaikum."

deg...deg...deg....

suara Dewa.Aahh...pasti hanya mimpi.mungkin dia yang terlalu merindukan Dewa hingga terbawa mimpi.Mungkin dia yang begitu ingin ditelepon atau diperhatikan olehnya.Rania menutup matanya lagi,berbaring miring.Ponselnya masih ia genggam ditangan.

"dhek...kok masih tidur?nggak mau siap-siap shalat?" Rania mengucek matanya.Melihat ke arah ponselnya dan dengan segera dia melonjak duduk dan membenarkan pakaian atasnya yang tersibak kemana-mana karena berbentuk seperti piyama.

"oom..ehh..mas...ohh..ehhh..maaf." ujarnya salah tingkah.Dari ponselnya,Rania melihat Dewa yang sudah rapi dengan jas hitam mengkilat,dasi warna merah bermotif garis-garis hitam dan senyum menawan.Hari itu Dewa terlihat sangat gagah,maskulin dan dewasa sekali.

"Maaf ya dhek,semalam aku ketiduran.Capek,jadi nggak sempat telepon kamu." ujar Dewa lagi.Rania hanya bengong,bingung harus bicara apa.Pesona Dewa sudah menyihirnya.

"Dhek,kamu baik-baik saja?"

"ehh..i...iya m...mas.”

" Ya udh,kamu mandi trus sholat sana!"

"hmmmm...m..mas Dewa mau berangkat?" tanya Rania memberanikan diri.Rasa penasaran begitu menghantui pikirannya.Ada banya pertanyaan yang bergelayut dalam benaknya.Kenapa Dewa bisa sampai disana?bukankah orang tuanya ada di surabaya?lalu siapa yang disebut papany sebagai orang tua Dewa yang ada di Sydney?

"Iya sebentar lagi,nunggu Frans datang."

"Frans?" ulang Rania membeo.

"sekretarisku." potong Dewa lagi sambil tersenyum.Ingin saat itu Rania tenggelam saja di lautan lepas.Semakin tua Dewa semakin tampan saja.

Terdengar langkah kaki di seberang sana.Sepertinya saat itu suaminya berada diruangan besar yang sepi sehingga langkah kaki saja terdengar jelas ditelinganya.

"Selamat pagi presedir,jadwal anda pagi ini adalah mengunjungi bagian produksi.Lalu meeting dengan Riff crop selepas makan siang diakhiri kunjungan di Greenhill mall jam 4 sore." kata suara disana.Rania membisu,mendengarkan jadwal kesibukan suaminya hari ini.Tapi hal yang paling menggelitik benaknya adalah kata 'presedir' yang dia dengar barusan.Siapa suaminya hingga bisa jadi presedir semudah itu?

"Apa papa sudah berangkat?"

"sudah presedir.Tuan besar berangkat dengan penerbangan pertama pagi ini."

"hmmm baiklah.Biar aku bicara dengan istriku sebentar." tukasnya lagi.Rania menahan nafas.Istri??Dewa bahkan mengatakannya dengan tegas tadi setelah semua yang sudah dia lakukan.

"Baik presedir.Saya permisi." ujar orang yang bernama Frans itu lalu melangkah menjauh.Tatapan Dewa kembali fokus padanya.Rania kembali salah tingkah.

"Dhek,cepat bangun ya.Jangan lupa sarapan,jangan telat makan,tidak usah tutup toko malam-malam,minta papa antar jemput kamu kalau perlu." nah...inilah Dewa yang sebenarnya.Dia sudah kembali.Dewa yang selalu cerewet mengingatkannya ini itu,Dewa yang over protektif padanya,Dewa yang selalu ada untuknya.Dia bahkan lupa kapan saat terakhir Dewa memperhatikannya.Bahkan saat dia pergi dari rumah,pria itu bahkan hanya menatapnya...tanpa ekspresi.

"iya mas." hanya itu yang bisa Rania katakan.Selepas itu lidahnya kembali kelu.Dia sudah larut dalam jerat pesona Dewa.Sambungan telepon terputus setelah Dewa mengucapkan salam.

Hati Rania menghangat mengiringi debaran jantungnya yang bertalu bagaikan genderang perang.Mencintai Dewa dalam diam sejak dia beranjak dewasa membuat berbagai gejolak muncul di dadanya.Menjadi istri Dewa adalah impiannya.Mimpi yang sudah kandas saat dia memutuskan keluar dari rumah suaminya.Entah bagaimana Dewa bisa mengarang cerita sesempurna itu untuk menutupi aib pernikahan mereka.Apa yang sesunguhnya Dewa inginkan dari semua ini?Tergesa Rania turun dari ranjang besarnya dan menuju kamar mandi.

Hujan mengguyur semesta saat Rania akan keluar rumah menuju kampusnya.Beberapa hari lalu memang panas begitu menyengat,namun hujan belum juga membasahi bumi.Baru hari ini saja hawa dingin begitu terasa.Papanya yang baru keluar dari kamar setelah berganti baju menghampirinya yang masih mematung di dekat jendela.Tempat favoritnya sedari kecil saat hujan turun.

"Ran,kamu kekampus nggak?"

"iya pa,tapi berangkatnya nanti aja kalau hujannya udah reda." jawab Rania sambil tetap menatap keluar jendela.

"Bareng papa aja."

"nggak usah pa.Aku bisa sendiri." Ardi menghela nafas.Rania memang anak yang sederhana.Dia jarang mau diantar pakai mobil kemana-mana.Teman-teman sekolahnya juga anak orang biasa,tidak sekaya keluarga mereka.

"Ran,apa tidak sebaiknya kamu papa belikan mobil?bulan-bulan ini akan sering datang hujan.Akan repot kalau kamu terus mengandalkan ojol atau motor."

"nggak usah pa,Rania udah biasa begini."

"Ran,kamu itu sekarang sudah bersuami lho.Dewa itu bukan orang biasa lagi.Dia presedir kaya raya yang punya banyak cabang bisnis.Anehkan kalau orang sampai tau kalau istrinya begini aja?ntr orang mengira Dewa bukan suami yang baik." tutur sang papa panjang lebar.Ardi duduk disampingnya.Bapak anak itu memang sangat dekat.

"memangnya om ehh..mas Dewa dapat kekayaan itu dari mana pa?"

"Papanya,Alexander Wright adalah pemilik Delavega yang terkenal itu.Perusahaan retail terbesar yang cabangnya dimana-mana.Disini juga adakan?"

"bukanya orang tua mas Dewa di Surabaya ya pa?"

"Mereka orang tua angkat Dewa Ran.Papa saja sangat kaget saat Mr.Alex datang langsung dari Aussie ke kantor papa untuk mencari Dewa.Dia banyak cerita tentang Dewa.Almarhum Ibu Dewa yang membawanya pulang ke Indonesia saat Alex dijebloskan ke penjara oleh saudaranya karena perebutan hak waris.Dewa adalah putra Alex satu-satunya,penerus garis keturunan Wright makanya ibunya menyembunyikan dia dan menghapus identitasnya." cerita papanya panjang lebar.Rania hanya terpekur mendengarkan sang papa.

"kok Mr Wright tau kalau mas Dewa putranya sih pa?jangan-jangan ntar salah orang."

"Salah orang bagaimana?Selama ini Mr.Alex melalui asistennya yang menyokong keluarga baru Dewa di Surabaya,membiayai Dewa dan adik-adik angkatnya yang jumlahnya hampir setengah lusin itu dan menguliahkan mereka semua hingga jadi sarjana."

"Tapi anehnya kenapa baru sekarang papany mas Dewa mencari anaknya sih pa?secara mas Dewa udah jatuh bangun kerja sana sini sendiri.Kenapa nggak dari dulu?" tukas Rania setengah emosi.Dia tahu betul kalau selama ini Dewa berjuang sendiri hingga bisa membeli rumah yang dulu dia tinggalkan.

"Dewa yang tidak mau Ran.Kata Dewa dia sudah tau jika Mr.Alex itu papanya dari SMA tapi dia tetap tidak mau diajak pulang ke Australia."

"memangnya kenapa pa?karena mas Dewa jatuh cinta dengan bibi Hafsyah?"

"Dia jatuh cinta padamu Rania." ujar Ardi sambi tersenyum jenaka.Rania mencubit lengan papanya gemas.Dari dulu papanya itu memang hobi bercanda,klop dengan mamanya yang sangat suka menggodanya.Tawa mereka berderai.Tanpa terasa hujan deras telah berlalu.l'

Terpopuler

Comments

Heryta Herman

Heryta Herman

jln ceritanya muter",bingung baca...persaan rania juga si bikin terombang ambing di hempas seenaknya..kemaren di rmpr hera,di bilang anak kecil,dewa bilang dia terpaksa dgn rania krna di jebak,dan mentakiti hati rania...aah..bingung...thor biarkan rania hidup sendiri mandiri,biarkan dewa yg mengejar rania...

2024-08-09

0

Chandra Ponsel

Chandra Ponsel

ga ngerti aq dri jalan crtanya,,,
dri tu si hera nampar,kebencian dewa,la skrng kya ga ada apa apa

2021-12-20

2

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

Eni Trisnawati Mmhe Winvan

ea kalo dia cinta sama Rania gak mungkin menyakiti

2021-12-20

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!