Koh Leo dan Sandra mendengarkan dengan serius cerita yang dikatakan oleh Ricky. Kedua orang suami istri itu kini saling pandang saat melihat bola mata Ricky sampai berembun. Mereka bisa merasakan jika Ricky bukanlah pria jahat seperti yang mereka duga selama ini.
" Jadi kalau Tuan dan Nyonya berkenan, bolehkah saya bertemu dengan Anindita dan anak saya?" tanya Ricky bernada penuh permohonan.
" Maaf, bukannya kami tidak mau membantu Tuan Ricky. Tapi sejak dua Minggu lalu, Anin sudah tidak tinggal di sini," ujar Sandra. " Ada orang yang memaksa Anin untuk menjadi simpanannya dan kami tidak rela jika Anin harus jatuh kepada pria breng*sek itu. Karena itu kami meminta Anindita menjauh dari tempat ini. Kami sudah membekali dia uang tunai juga perhiasan yang bisa dia jual agar dia tidak terlalu kesusahan di luar sana." Sandra menjelaskan kepada Ricky.
" Mereka sudah tidak ada di sini? Apa Nyonya tahu keberadaan mereka sekarang di mana?" Hati Ricky sedikit mencelos saat mengetahui fakta bahwa Anindita sudah tidak tinggal di rumah itu.
" Sayangnya kami tidak tahu. Ponsel Anin tidak aktif dua Minggu ini sehingga kami kesulitan melacak mereka ada di mana saat ini. Kami benar-benar kehilangan jejak mereka. Kami hanya sempat mendapat pesan dari Anin jika dia bertemu orang baik yang meminta dia bekerja di tempatnya, tapi Anindita tidak sempat memberitahu kepada kami di mana dia sekarang berada. Kami juga mengkhawatirkan mereka sebenarnya, karena kami sudah menganggap Anin seperti keluarga sendiri. Begitu juga dengan Rama, saya sudah menganggap dia seperti anak saya sendiri." Ada nada sedih dalam ucapan Sandra.
" Rama?" Ricky tertarik dengan nama Rama yang diucapkan Sandra
" Rama itu anaknya Anin, maksud saya anak kalian. Ramadhan Syahrizky namanya," lanjut Sandra.
" Maaf, apa Nyonya mempunyai foto mereka?" tanya Ricky penuh harap.
" Ada, sebentar ..." Sandra lalu bangkit dan beranjak meninggalkan ruangan tamu.
" Saya minta maaf karena perbuatan saya sudah membuat repot Tuan dan Nyonya. Dan saya berterima kasih Tuan dan Nyonya sudah memperlakukan mereka dengan baik selama ini." Ricky berucap seraya menoleh ke arah Koh Leo yang sejak tadi terdiam.
" Saya merasa kasihan terhadap Anin. Dia hidup sendirian tanpa keluarga. Malam saat kejadian itu sebenarnya saya sudah mempunyai perasaan tidak enak saat Anin ijin pulang saat tugas malam. Karena daerah yang harus dia lewati sepi dan gelap. Dan ternyata keesokan harinya saya mengetahui jika Anin telah menjadi korban perko*saan. Saya dan istri saya mendapati Anin sedang terpuruk dan menangis di rumah kontrakannya dengan suhu tubuh demam tinggi. Saya merasa bersalah karena membiarkan Anin pulang sendiri, karena teman dia yang biasa pulang samaan tidak masuk kerja. Karena itulah saya dan istri saya memutuskan untuk membawa Anin tinggal di sini." Koh Leo kembali menceritakan kejadian tiga tahun lalu.
Ricky kembali mengusap cairan bening di sudut matanya mendengar cerita Koh Leo. Bahkan dadanya pun terasa sangat sesak.
" Ini foto Anin dan Rama ..." Sandra sudah kembali ke ruang tamu dan menyerahkan dua lembar foto Anindita dan Ramadhan.
Ricky menerima lembaran kertas berwarna dari Sandra, dia kemudian memperhatikan dua foto itu. Satu foto terlihat seorang wanita cantik dengan seorang bayi munggil di pangkuannya
Satu foto lagi terlihat wanita yang sedang memeluk bocah kecil tampan dari arah belakang sambil tertawa. Jantung Ricky berdebar sangat kencang saat dia menatap wajah Anindita dan Ramadhan. Dia juga merasakan kehangatan saat dia membelai wajah Anindita dan Ramadhan di foto itu. Air mata yang sedari tadi dia hapus agar tidak terjatuh di pipinya kini luruh juga. Ricky tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya melihat wajah wanita cantik Anindita dan juga bocah cilik tampan Ramadhan yang adalah darah dagingnya sendiri.
Koh Leo dan Sandra yang melihat Ricky yang seperti begitu emosional menatap foto Anindita dan Ramdahan ikut merasa terharu, Sandra malah ikut meneteskan air matanya. Karena dia juga memang merasa sangat kehilangan Anindita dan Ramadhan.
***
Sementara Anindita tidak pernah membayangkan jika dia akan hidup di Jakarta. Tapi nyatanya di sini dia berada sekarang. Sudah satu bulan ini dia tinggal di Jakarta dan bekerja di toko bunga milik Lucy, orang baik yang dia temui di mall saat dia ingin menjual perhiasan pemberian Sandra.
Sayangnya saat tiba di Jakarta, Anindita kehilangan ponselnya. Setelah memberi kabar kepada Lucy dia sudah sampai di Jakarta dan menghubungi orang suruhan Lucy yang menjemputnya, Anindita langsung menaruh ponselnya itu di saku belakang celananya. Dan tanpa dia sadari ada pencopet yang berhasil mengambil ponselnya itu. Anindita baru menyadari itu saat dia ingin memberitahukan Lucy jika dia sudah bertemu dengan orang suruhan Lucy.
Anindita juga sangat menyesal karena dia kehilangan kontak nomer Koh Leo dan Sandra. Karena dia tidak pernah mengingat nomer-nomer telepon orang karena sudah ada di dalam ponsel, pikirnya. Sebelumnya Anindita hanya sempat mengirimkan pesan kepada Sandra bahwa dia bertemu orang baik yang mengajaknya kerja di tempat orang itu tanpa menyebutkan kalau saat ini dia di Jakarta.
Anindita sendiri tinggal di bangunan yang awalnya gudang di bagian belakang toko bunga bernama Alabama Florist itu. Bangunan yang awalnya kosong tanpa sekat kini sudah dirombak menjadi bangunan layak pakai dengan kamar tidur, dapur juga kamar mandi. Bangunan yang awalnya tak berventilasi kini sudah dibuatkan jendela untuk keluar masuknya udara.
Anindita merasa sangat bersyukur dengan apa yang dia dapatkan sekarang ini. Dia tidak perlu repot-repot mencari pekerjaan dan tempat tinggal. Dalam derita yang dia rasakan harus menanggung malu hamil di luar nikah tapi dia selalu didekatkan dengan orang-orang yang baik.
Lucy sendiri membiarkan Anindita mengasuh anaknya sambil bekerja. Karena kebetulan Ramadhan itu selain berwajah tampan dengan kulit putih bersih, dia juga tidaklah rewel sehingga dia sangat disukai oleh pegawai-pegawai Lucy yang lain. Tak jarang juga Lucy membawa membawa Ramadhan pergi keluar di waktu jam kerja, sehingga Anindita bisa bekerja dengan fokus.
" Mama ..."
Anindita menoleh saat terdengar Ramadhan meneriakkan namanya. Anaknya itu terlihat sedang menggandeng tangan Lucy.
" Nin, saya mau ajak Rama ya, mau cari baju buat Florence," ucap Lucy kepada Anindita saat dia sedang merangkai buket baby breath untuk pesanan wedding pelanggan Alabama Flofist.
" Oh ... iya, Ci. Rama jangan nakal ya diajak sama Mommy Lucy." Anindita menasehati Ramadhan agar tidak rewel saat diajak Lucy pergi.
" Iya, Mama." Ramadhan berlari ke arah mamanya mencium tangan dan pipi Anindita, sebelum akhirnya kembali menggandeng tangan Lucy dan mereka berdua melangkah menjauh dari Anindita.
" Anakmu ganteng banget deh, Nin. Pasti Papanya ganteng juga," ucap Yeti yang saat itu sedang merangkai buket Hydrangea berwarna pink dan blue .
Anindita hanya tersenyum samar menanggapi ucapan Yeti. Anindita memang bercerita sejujurnya kepada Lucy tentang apa yang terjadi kepadanya karena sebagai orang yang telah menolongnya apalagi sekarang dirinya bekerja pada Lucy, Anindita memilih terbuka tentang masa lalunya kepada Lucy. Sementara pegawai Alabama Florist lainnya mengetahui jika Anindita adalah single parent dan pernah menikah siri tapi sudah berpisah dengan suaminya. Itulah yang dikatakan Lucy kepada pegawainya untuk melindungi Anindita dan Ramadhan.
*
*
*
Bersambung ...
Happy Reading ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
gia nasgia
Anin sangat beruntung karena di kelilingi orang yang berhati malaikat 😍😍
2023-07-13
1
Alyn azzis
aquh juga ikut nangiis thoor😭😭😭😭😭
2021-11-29
0
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
394
beruntung Anin sellu dikelilingi orang2 baik
2021-11-09
0