Sejak mengetahui kenyataan jika selama ini dia telah salah menduga orang yang menjadi korbannya, Ricky kembali menyuruh orang untuk mulai mencari kembali wanita yang dimaksud. Ricky menyuruh orangnya menyusuri rumah sakit dan juga bidan yang membantu persalinan seorang wanita yang melahirkan dua tahun lalu.
Dua minggu berlalu ...
" Bagaimana, apa sudah ada kabar, Den?" tanya Ricky saat Deni, orang suruhannya yang dia tugaskan mencari wanita yang menjadi korbannya itu menghubunginya.
" Semua sudah saya selidiki, Pak Ricky. Sudah ada data beberapa wanita yang melahirkan sekitar dua tahun lalu. Semua ada identitasnya baik yang melahirkan dengan selamat, ataupun yang saat ini sudah meninggal. Hanya ada satu orang yang belum bisa terdeteksi, Pak. Pernah ada wanita muda melahirkan ditolong oleh seorang bidan di rumah seorang pemilik mini market. Tapi saat kami tanya tentang wanita itu pada warga sekitar, mereka tidak pernah mengetahui jika ada wanita hamil yang tinggal di rumah itu. Dan saat kami datangi rumah orang yang dimaksud, sepertinya mereka menutupi informasi tentang wanita itu." Deni melaporkan hasil temuannya kepada Ricky.
" Kami juga mencoba menyelidiki ke pegawai di mini market milik orang tersebut, mereka tidak pernah tahu jika ada wanita hamil yang tinggal di rumah bosnya, Pak. Tapi ..." Deni menjeda kalimatnya.
" Tapi apa, Den?"
" Kata salah satu pegawai di sana, dulu pernah ada pegawai wanita cantik mini market itu yang tinggal di rumah bosnya. Dia tidak bilang jika wanita itu hamil. Namun dia bilang, sebulan setelah tinggal di rumah bosnya, wanita itu tidak bekerja lagi di mini market, dan tidak tahu lagi keberadaan wanita itu di mana?" ungkap Deni.
" Saya sudah kirimkan foto pegawai wanita itu ke Pak Ricky," lanjut Deni.
" Kau sudah kirim fotonya?" tanya Ricky.
" Sudah, Pak." Deni menjawab.
Ricky pun langsung membuka pesan gambar yang dikirimkan Deni ke ponselnya.
Hati Ricky seketika berdesir saat menatap foto sosok wanita berparas cantik berambut panjang yang sedang tersenyum. Wanita di foto itu, paras wajahnya benar-benar wanita yang dia jumpai malam itu. Ricky memejamkan matanya, bayangan wanita itu kembali berkelebat dalam ingatannya.
Bagaikan terkena tetesan air di tengah kegersangan, Ricky merasa bahagia tiada terhingga demi mengetahui jika dia telah berhasil menemukan wanita yang tiga tahun lalu dia nodai.
Ricky menerima notif pesan kembali di ponselnya, lalu membuka pesan itu.
" Namanya Anindita Purbaningrum, usia dia saat ini sekitar dua puluh enam tahun." Itu pesan dari Deni seanjutnya.
" Oke, Den. Tolong kamu kirim alamat orang yang pernah memberikan tempat untuk wanita itu tinggal," perintah Ricky.
" Baik, Pak Ricky. Nanti saya akan kirim alamat rumah juga mini market orang tersebut."
" Oke ... Thanks, Den." Ricky menyahuti.
" Semoga tidak salah orang lagi, Pak." harap Deni.
" Tidak. Untuk kali ini saya yakin, jika wanita ini benar wanita yang saya cari," sahut Ricky.
" Good luck, Pak." Deni menyemangati.
" Thanks, Den."
***
Susi berlari menuju ruang tamu saat terdengar suara bel berbunyi. Dua hari setelah kepergian Anindita, Johan benar-benar datang membawa anak buahnya untuk mengambil Anindita. Dan Johan sangat marah saat mengetahui jika wanita incarannya itu telah kabur. Johan yang emosi bersama anak buahnya menghancurkan beberapa perabotan di rumah Koh Leo.
Susi berani membukakan pintu karena menurut Sandra berdasarkan apa yang disampaikan oleh security di luar, tamunya ini bukan anak buah Johan yang biasanya bertampang sangar seperti preman.
Susi terkesima saat mendapati pria tinggi bertubuh atletis dan sangat tampan kini berdiri di hadapannya setelah dia membukakan pintu. Susi mengerjap, dia mencoba meyakinkan apakah sosok bak artis itu nyata atau tidak.
" Selamat sore, Mbak. Bisa saya bertemu dengan Tuan Leo atau Nyonya Sandra?" tanya Pria yang ternyata adalah Ricky pada Susi yang masih terpesona melihat dirinya.
" Mbak? Mbak dengar saya?" Ricky melambaikan tangannya persis di depan wajah Susi.
" Ah, i-iya ... maaf, Tuan ini tadi ngomong apa, toh?"
Ricky tersenyum seraya menggelengkan kepala menghadapi Susi yang dia rasa terpana melihatnya.
" Tuan Leo atau Nyonya Sandra ada?" Ricky mengulang pertanyaannya.
" Oh, ada-ada, Tuan. Silahkan duduk dulu, saya panggilkan ke dalam." Susi kemudian berlari ke dalam rumah, sementara Ricky menuruti Susi yang memintanya untuk duduk di sofa ruang tamu.
Ricky memperhatikan ruangan tamu yang terlihat cukup besar, dengan aquarium besar yang terletak di salah satu sisi ruangan tersebut.
Tak lama Koh Leo dan Sandra pun muncul di ruangan tamu. Koh Leo dan Sandra memperhatikan Ricky begitu juga sebaliknya.
" Maaf, Tuan ini siapa, ya?" tanya Koh Leo yang memang tak mengenal sosok Ricky.
" Oh, Tuan dan Nyonya Leo?" Ricky langsung bangkit saat melihat kemunculan Koh Leo dan Sandra.
" Iya, saya Leo dan ini Sandra istri saya. Anda ini siapa dan ada perlu apa datang kemari?" selidik Koh Leo curiga.
" Saya Ricky, Ricky Pratama." Ricky mengulurkan tangannya memperkenalkan diri.
Koh Leo dan Sandra bergantian menerima uluran tangan Ricky.
" Silahkan duduk." Koh Leo menyuruh Ricky untuk duduk kembali.
" Jadi apa tujuan Tuan Ricky ini kemari?" Koh Leo kembali bertanya kepada Ricky.
" Maaf sebelumnya jika kedatangan saya ini mengganggu Tuan dan Nyonya Leo. Tujuan saya kemari adalah ingin bertanya soal seorang wanita yang tinggal di sini, Anindita Purbaningrum."
Koh Leo dan Sandra terkesiap saat Ricky menyebut nama Anindita.
" Ada apa Anda mencari Anin dan ada hubungan apa Anda dengan Anin?" selidik Koh Leo.
" Saya ingin bertemu dengan Anindita, karena saya adalah ... saya adalah ayah dari anak yang dilahirkan oleh Anindita," ungkap Ricky.
Koh Leo dan Sandra langsung terbelalak mendengar pengakuan yang ucapkan Ricky.
" Jadi Anda pelakunya? Dasar baji*ngan!!" Leo bangkit hendak menyerang Ricky namun tangan Sandra menghalangi niatnya.
" Pi, sabar ..." Sandra mencoba menenangkan suaminya.
" Lelaki breng*sek!! Ke mana saja kau selama ini?!" geram Koh Leo dengan wajah merah padam.
" Sebelumnya saya minta maaf, saya memang breng*sek, karena membuat Anindita ternoda. Tapi semua itu tidak pernah saya rencanakan. Malam itu saya berada dalam pengaruh obat perangsang karena seseorang menjebak saya." Ricky pun menceritakan dari awal kejadian sampai akhirnya dia salah mengira orang yang menjadi korbannya.
" Kalau Tuan dan Nyonya mengira saya lepas tanggung jawab dan melupakan kejadian itu begitu saja, itu sama sekali tidak benar. Sejak kejadian malam itu saya terus berusaha mencari wanita yang menjadi korban saya sampai saya salah mengira orang. Saya menghentikan pencarian karena saya berpikir wanita yang sudah saya nodai itu sudah meninggal. Sampai kenyataan yang sesungguhnya terkuak jika makam wanita yang sering saya kunjungi bukanlah korban saya malam itu." Kata-kata yang terucap dari mulut Ricky bernada getir, bahkan terlihat Ricky menghapus cairan bening dari sudut matanya.
*
*
*
Bersambung ...
Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komennya, makasih🙏
Happy Reading❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
gia nasgia
Setidaknya ada titik terang untuk hubungan Ricky dan Anin 🥺
2023-07-13
0
ᰔᩚ 𝙼𝚊𝚖 𝚄𝚖𝚎𝚢𝚜 ♡ᰔᩚ
401
2021-11-09
0
Sukarmi Iskandar
kok sedih ya....
2021-11-05
0