Anindita membantu Bi Teti menyiapkan sarapan untuk keluarga Koh Leo. Dia memang tidak suka jika hanya diam tanpa mengerjakan apa-apa.
" Nin, sudah biar Bibi saja yang masaknya. Kamu istirahat saja. Lagipula kamu sedang hamil muda, biasanya suka mual kalau cium aroma masakan seperti ini." Bi Teti menyuruh agar Anindita tidak usah membantu pekerjaannya.
" Nggak apa-apa kok, Bi. Mual-mual nya tadi sudah." Anindita menyahuti.
" Kamu yang sabar ya, Nin. Selalu berdoa sama Gusti Allah biar selalu diberi kekuatan untuk menjalani semua cobaan yang kamu hadapi." Bi Teti memberikan nasehat yang menyemangati Anindita untuk tetap kuat dalam menghadapi setiap masalahnya.
" Aamiin, Bi. Terima kasih." Anindita kembali menyahuti. Sebenarnya Anindia sangat bersyukur, dia selalu dikelilingi orang-orang yang selalu baik terhadapnya, termasuk saat dia sedang dalam masalah besar seperti sekarang ini.
Anindita menyiapkan segala lauk pauk yang akan disantap oleh keluarga Koh Leo di atas meja makan.
" Sudah matang masakannya, Nin?" tanya Sandra seraya menarik kursi dan mendudukkan tubuhnya.
" Sudah, Ci." Anindita menjawab, dia pun membantu menarik kursi yang akan diduduki Ivone, anak bungsu dari Koh Leo dan Sandra yang berusia lima tahun.
" Kamu sudah makan, Nin?" tanya Sandra kemudian.
" Saya belum lapar, Ci." Anindita menjawab.
" Lho, sekarang ini kamu sedang hamil. Janin kamu itu perlu asupan makanan yang bergizi agar tumbuh sehat. Biarpun kamu belum lapar, kamu harus tetap sarapan kalau pagi." Sandra mencoba menasehati.
" Iya nanti saya makan di belakang saja, Ci." Anindita menyahuti perkataan Sandra. Istri bos nya itu memang benar-benar wanita luar biasa. Punya sikap yang bijaksana walaupun dirinya hanyalah seorang pelayan toko saja.
***
" Koh, Ci ... boleh saya bicara sebentar?" Anindita menghampiri Koh Leo dan istrinya, setelah bos nya itu selesai sarapan.
" Ada apa, Nin?" tanya Koh Leo seraya menyesap teh dari cangkir yang dipegangnya.
" Sini, duduk sini, Nin." Sandra menepuk tempat di sebelah dia duduk. " Ada apa? Kamu mau bicara apa?"
" Emmm, sebelumnya saya mau berterima kasih kepada Koh Leo dan Cici atas kebaikan Koko dan Cici terhadap saya. Entah saya tidak tahu harus membalas kebaikan kalian dengan cara apa? Saya hanya bisa berdoa semoga Tuhan selalu melindungi keluarga Koh Leo dan Ci Sandra."
" Amin ..." Koh Leo dan Sandra kompak menyahuti.
" Saya tahu, Koh Leo dan Cici berkenan menerima saya untuk tetap tinggal di sini. Tapi ... saya ingin kembali ke tempat kontrakan saya, Koh."
" Kamu mau balik ke kontrakan? Kenapa, Nin? Kamu tidak betah di sini?" Sandra cepat merespon perkataan Anindita.
" Bu-bukan, Ci. Bukan seperti itu. Saya senang tinggal di sini. Semua orang di sini menerima saya dengan baik tapi ..." Anindita menjeda kalimatnya.
" Tapi apa, Nin?" tanya Koh Leo penasaran.
" Saya tidak enak menumpang tinggal di sini, Koh. " Anindita mengatakan alasan yang sebenarnya selain juga karena perkataan dari dokter Cyntia kemarin yang agak mengganggu di hatinya.
" Nin, kalau kamu tinggal di kontrakan, siapa yang akan menjaga dan menemani kamu? Apalagi kamu masih mengalami morning sickness. Lalu apa kamu sudah siap menghadapi omongan tetangga tentang kehamilan kamu ini?" Semua yang dikatakan Sandra benar. Anindita tidak tahu siapa yang akan membantunya jika dia tinggal di kontrakan? Dan tentu saja yang pasti, dia tidak akan siap menghadapi kemungkinan dia akan jadi bahan omongan tetangga sekitarnya.
" Sekarang ini kamu hanya perlu fokus memikirkan bagaimana janin yang ada di perut kamu tetap sehat. Tidak usah memikirkan ingin kembali ke kontrakan atau ingin pergi ke mana atau ke mana. Kamu akan tetap di sini. Cici dan Koko akan bantu merawat anak kamu nanti jika anak kamu itu sudah lahir." Kata-kata yang keluar dari mulut Sandra terdengar sangatlah tegas seakan tak ingin ada bantahan.
Anindita mendesah, sejujurnya dia sangat senang tapi dia benar-benar tak enak hati dan tak ingin dianggap benalu dalam keluarga Koh Leo.
" Cici kamu benar, Nin. Tempat paling aman buat kamu sekarang ini adalah di sini. Sementara ini tetaplah di rumah ini. Kelak kalau kamu sudah siap mental untuk pergi dari sini silahkan saja, kami tidak akan larang kamu. Tapi untuk saat ini kamu masih rapuh dan kamu masih butuh orang-orang seperti kami yang mensupport kamu." Koh Leo pun ikut memberikan nasehat agar Anindita mengurungkan niatnya untuk kembali ke tempat kontrakannya. Membuat Anindita akhirnya hanya bisa pasrah menerima keputusan dari dua orang yang benar-benar sudah dia anggap seperti orang tua juga kakak sendiri untuknya.
***
Orang-orang yang disuruh Ricky untuk mencari sosok wanita yang dimaksud oleh Ricky benar-benar kesulitan menemukan Anindita. Sudah banyak wanita dengan kriteria yang Ricky maksud, tapi setiap foto-foto wanita itu dikirim tak ada satupun yang sesuai dengan yang Ricky cari. Hingga satu bulan kemudian saat Ricky selesai melakukan olah raga berlari di atas tredmill, ponselnya berbunyi dan orang suruhannya mengirimkan sebuah foto wanita kepada Ricky.
Ricky memperhatikan wajah foto wanita cantik di hadapannya itu sangat mirip dengan wajah wanita yang dia nodai malam itu. Seketika senyuman tercetak di bibirnya. Namun keterangan dari Deni, orang suruhannya itu spontan membuat tubuhnya melemas dan hatinya mencelos. Rasa bersalah pun langsung menghinggapi dirinya karena ternyata wanita cantik di foto itu telah tewas bunuh diri karena merasa malu hamil akibat pemer*kosaan yang dialaminya. Dan sampai saat ini pun si pemer*kosa tidak diketahui siapa orangnya dan di mana keberadaannya.
Tubuh Ricky luruh seketika dengan bola mata yang penuh dengan air mata. Dia merasa benci dengan dirinya sendiri karena dia bukan saja merenggut paksa kesucian seorang wanita tapi juga merenggut masa depan dan menghancurkan hidup seorang wanita hingga harus meregang nyawa dengan mengakhiri hidupnya sendiri.
Saat itu juga tangis Ricky seketika pecah. Dia benar-benar menjadi seorang pendosa karena menjadi penyebab nyawa seorang wanita melayang dengan percuma.
Beberapa hari setelah mendengar kabar tentang kematian wanita yang dia anggap sebagai korban pemer*kosaan yang dia lakukan. Ricky mengunjungi makam wanita itu. Sekali lagi bola mata Ricky langsung berembun menatap pusara milik wanita itu
" Maafkan saya, Nona. Saya memang laki-laki breng*sek. Saya pantas dihukum atas perbuatan yang telah saya lakukan kepadamu, Nona. Seandainya saja saya lebih cepat menemukan Nona, mungkin tidak akan seperti ini kejadiannya." Ricky membatin, sementara dadanya terasa sesak karena rasa salah yang sangat membuncah.
Setelah selesai berdoa di depan makam wanita itu, Ricky memilih untuk mengunjungi keluarga dari wanita itu. Namun dia belum berani mengakui jika dialah pria yang menyebabkan wanita itu bunuh diri.
Dari keterangan orang tua wanita itu, Ricky mengetahui jika wanita yang makamnya baru saja dia kunjungi itu adalah korban perko*saan saat pulang kerja malam hari. Dan wanita itu adalah tulang punggung keluarga mereka. Ricky pun melihat ada dua orang anak berusia di bawah sepuluh tahun yang terlihat bersedih karena kehilangan kakaknya. Saat itu juga Ricky menyerahkan uang tunai sebesar dua puluh juta sebagai uang duka. Memang uang itu bukanlah nilai yang besar untuknya juga tidak sebanding dengan nyawa yang secara tak langsung dia renggut, tapi Ricky berjanji kepada kedua orang tua wanita yang menjadi korbannya, dia akan menanggung kehidupan keluarga korban setiap bulannya sampai adik-adik korbannya itu tumbuh dewasa dan bekerja. Tanpa Ricky sadari jika sebenarnya dia itu telah keliru menyangka orang yang telah menjadi korbannya.
*
*
*
Bersambung ...
Yah, Pak Ricky salah alamat dweh ...
Jangan lupa like & komennya ya Makasih🙏
Oh ya, yg minta Othor untuk doubel up apalagi crazy up, sepertinya susah untuk bisa dikabulkan karena tiap hari harus setor masing² 1 bab di 3 novel berbeda. Jadi harap dimaklumi ya, Doakan saja Othor nya dikasih sehat biar selalu rutin up tiap hari makasih🙏🙏
Happy Reading ❤️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 150 Episodes
Comments
gia nasgia
Hitung"beramal juga pak Asisten 😄
2025-02-24
0
gia nasgia
Waduh lagunya ayu tingting rupanya 😂😂
2023-07-13
0
Matthias Von Herhardt
babang Ricky... klo laki2nya modelan kmu hmmm boleh jg nih jadi korban pemerkosaan hihihiii😁😁😁😁✌️✌️ candaa..
2023-03-20
0