David

Tidak terasa hari sudah mulai pagi, David perlahan membuka matanya kemudian bersandar di kepala ranjang menatap pintu yang berada di depan.

" Mommy, daddy haruskah aku melanjutkan dendam ini?" ucap David lirih.

" Tidak aku tidak boleh lemah. Kematian orangtuaku harus di balas dengan penyiksaan. Apa yang aku lakukan tidak akan salah." Sambung David dengan nada dingin.

David bangun dari ranjangnya dan berjalan ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Selesai mandi dan memakai pakaian kerja karena David akan pergi ke perusahaan miliknya yang berada di cabang lain.

David memiliki banyak perusahaan di mana - mana baik dalam dan luar negri. David juga memiliki orang - orang kepercayaan untuk menjalankan dan mengawasi semua perusahaan.

David berjalan menuju ke ruangan icu dimana istrinya di rawat. David membuka pintu icu dan melihat Karen masih menutup matanya. David duduk di samping ranjang istrinya sambil menatap wajah istrinya.

" Aku bingung dengan diriku sendiri aku ingin menyiksamu habis - habissan tapi ketika matamu terpejam aku sangat takut kehilanganmu. Kenapa kamu membuat hatiku menjadi bimbang? kamu bisa bela diri kenapa tidak melawanku? kamu memberikan semua aset milik keluargaku apakah kamu mempunyai rencana jahat padaku seperti orang tuamu?" tanya David lirih

Karen membuka matanya dan menatap sendu suaminya.

" Jika tuan tidak mempercayaiku siksalah dan bunuhlah aku, aku rela hanya aku minta pada tuan aku wanita terakhir yang menerimanya." ucap Karen menatap sendu suaminya dan tidak terasa air matanya keluar.

" Kenapa kamu hanya pasrah ketika aku menyiksamu?" tanya David sambil menaikkan salah satu alis matanya dan menatap tajam ke arah mata Karen.

" Aku.." ucap Karen ragu untuk meneruskannya.

" Aku apa?... bukankah kamu bisa melawanku? kenapa kamu tidak melawanku?" tanya David penasaran.

" Aku tidak mungkin melawan suamiku sendiri walau suamiku menyiksaku habis - habissan. Aku hanya bisa pasrah karena ingin menebus dosa - dosa orang tuaku di masa lalu. Aku tahu tuan sulit untuk memaafkan ke dua orang tuaku karena itulah aku hanya bisa pasrah dan ikhlas jika seandainya tuan menyiksa dan membunuhku." ucap Karen sambil tersenyum.

David menatap mata Karen tidak ada kebohongan di matanya.

" Waktu aku mencambukmu kamu mengatakan aku mencintaimu sayang. Apa kamu mencintaiku? kenapa mencintaiku sedangkan aku menyiksamu." tanya David dengan nada bingung

" Karena tuan adalah suamiku dan sebagai istri harus setia dan mencintai suami. Walau tuan menyiksaku sampai aku mati aku rela asalkan suamiku tidak menyiksa wanita lain." ucap Karen dengan berkata lembut

" Kenapa kamu perduli dengan orang lain padahal orang lain belum tentu perduli dengan kita?" tanya David.

" Karena aku tidak bisa melihat orang lain menderita membuat hatiku terasa sakit jika tidak menolongnya." ucap Karen

" Termasuk anak pelayan dan pelayan itu makanya kamu rela di cambuk?" tanya David.

" Ya benar." ucap Clara singkat

" Apakah kamu tahu bisa saja nyawamu melayang." ucap David

" Mungkin sudah takdirku jika nyawaku melayang asalkan bukan mereka berdua." ucap Karen

deg

Jantung David berdetak kencang mendengar ucapan Karen membuat hatinya ingin belajar mencintai istrinya tapi langsung di tepis perasaan itu.

ceklek

Dokter Doddy membuka pintu dan menatap sahabat dan pasien sekaligus istri sahabatnya untuk memeriksa. David berdiri dan pindah posisi kemudian dokter Doddy mulai memeriksa. Selesai memeriksa dokter Doddy menatap wajah istri sahabatnya.

( " Sangat cantik istri sahabatku ini sayang dia sudah menikah dengan sahabatku." ucap dokter Doddy dalam hati ).

" Jangan lama menatapnya kalau tidak mau ke dua matamu lepas dari tempatnya. Kapan dia pulang?" tanya David dengan nada cemburu.

deg

Jantung Karen berdetak kencang ketika mendengar suaminya memanggil dirinya dia bukan istriku.

" 10 hari lagi lukanya belum kering." ucap dokter Doddy

" Panggilkan dokter yang terbaik dan usahakan dia besok harus sudah pulang" ucap David dengan nada dingin.

Selesai bicara David langsung berdiri meninggalkan mereka berdua tanpa menunggu jawaban, kini tinggallah mereka berdua di ruang icu.

Dokter Doddy menghembuskan nafasnya dengan kasar menatap sahabatnya yang keluar dari ruangannya.

" Nanti nona akan dipindahkan ke ruang perawatan karena sudah sadar." ucap dokter Doddy.

" Terima kasih, dokter panggil saja Karen dan maafkan suami saya dokter." ucap Karen tidak enak hati sambil tersenyum.

" Kenapa kamu bertahan dengan suami seperti itu? padahal suamimu sering menyiksamu." tanya dokter Doddy penasaran.

" Baik buruknya dia adalah suamiku, jadi aku mohon sama dokter jangan berbicara seperti itu lagi. Aku menerima siksaan itu karena aku tahu dosa orang tuaku teramat berat." ucap Karen lirih

" Kamu tidak takut mati di bunuh oleh suamimu?" tanya dokter Doddy

" Tidak, kalau pada akhirnya aku harus mati terbunuh oleh suamiku aku menerimanya karena dosa orang tuaku terlalu berat." " ucap Karen

" Kalau misalnya di balik, David yang membunuh orang tuamu apakah kamu akan membalas dendam?" tanya dokter Doddy

" Tidak?" jawab Karen singkat

" Kenapa?" tanya dokter Doddy terkejut

" Jika aku dendam padanya dan aku bunuh tuan David ataupun orang tua tuan David apakah orangtuaku akan kembali lagi ke dunia ini? tentu tidak bukan karena yang aku tahu dendam yang di simpan akan membawa penyakit. Aku hanya bisa berdoa semoga orang tuaku tenang di sana dan orang yang membunuh orang tuaku cepat sadar dan menyadari akan kesalahannya." ucap Karen tegas.

Dokter Doddy terkejut mendengar ucapan Karen yang mempunyai hati baik tidak mempunyai rasa dendam sedikitpun. Tanpa sepengetahuan mereka David mendengar semua ucapan Karen membuat hatinya semakin bimbang.

David keluar dari rumah sakit menuju ke kantor cabang perusahaan. David duduk di kursi belakang pengemudi sedangkan asisten Ronald duduk di kursi belakang. Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan sedang.

" Telephone anak buahku untuk bergantian menjaga wanita itu." ucap David dengan nada dingin.

" Maksud tuan wanita mana?" tanya Ronald bingung

" Wanita yang terluka karena aku cambuk dan sekarang berada di rumah sakit." ucap David yang enggan menyebut istriku ataupun nama istrinya.

" Baik tuan." jawab Ronald singkat.

Tidak berapa lama mereka sudah sampai, bunyi suara sepatu pantopel berbenturan di lantai marmer lobby. Banyak para wanita menatap kagum akan ketampanan bos dan asisten bosnya. Mereka menyapa bos dan asisten bosnya sambil berusaha menarik perhatian dengan berdandan menor dan seksi tapi David dan Ronald tampak acuh tanpa menjawab sapaan mereka.

David dan Ronald berjalan menuju lift khusus petinggi.

ting

Pintu lift terbuka, David dan Ronald masuk ke dalam pintu lift dan menekan tombol angka 20.

ting

Pintu lift terbuka kemudian mereka keluar dan berjalan ke ruangan pribadi milik David. David duduk di kursi kebesaran sedangkan Ronald berdiri di belakang David. David mengecek semua dokumen satu persatu dan tidak berapa lama dirinya marah.

brak

Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Sahabat Baikku
3 Memilih Gaun Pengantin
4 Pernikahan David dan Karen
5 Awal Penderitaan Karen
6 Dokumen Pemindahan Pemilikan
7 Hukuman
8 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
9 Balas Dendam
10 Dendam
11 David
12 Masakan
13 Tiga Sahabat
14 Cemburu
15 Cemburu 2
16 Bantuan
17 David dan Ronald Tertembak
18 Rumah Sakit.
19 Federick dan Dokter Sandra
20 Sarapan Pagi
21 Federick dan Dokter Sandra
22 Jujur
23 Cemburu
24 Karen
25 Karen dan David
26 Karen Keracunan
27 Racun
28 Pertemuan Ronald Dengan dokter Clarisa
29 Karen Sadar
30 Federick
31 Hukuman 4 Bodyguard
32 Federick dan David
33 David dan Karen
34 Karen Senang
35 Karen dan David
36 Tuan David Cemburu
37 Kerispatih
38 Karen Dan David
39 Karen dan David 2
40 Malam Pertama
41 Stefanie
42 Kematian Stefanie
43 Cinta dan Dendam
44 Karen Ketemu
45 Karen dan David
46 Ungkapan Hati David
47 Janji
48 Senyum Bahagia
49 Sandra dan Federick
50 Mie Goreng Super Pedas
51 Rumah Sakit
52 Karen Hamil
53 Pesona Ronald
54 Memulai Dari Awal
55 Ronald dan Clarisa
56 Ronald dan dokter Clarissa
57 Ronald dan Dokter Clarissa 2
58 Aku Tidak Setuju Digugurkan
59 Rencana
60 Federick dan Dokter Sandra
61 Dokter Sandra Hamil
62 Cari Waktu
63 Karen dan dokter Clarissa
64 Karen Pendarahan dan Pingsan.
65 Pilihan Sulit
66 Karen Sadar
67 David dan Karen
68 Ronald Tertembak
69 Suapan Pertama Ronald
70 Dokter Clarissa Terluka
71 Kepergian Dokter Clarissa
72 Pesan Terakhir
73 Angelina
74 Angelina Hamil Dan Terungkapnya Identitas Angelina
75 Pernikahan
76 Pernikahan 2
77 Pernikahan 3
78 Rencana
79 Kebahagian Dokter Clarissa
80 Dokter Clarissa Melahirkan
81 Karen
82 Cavin Bautista Aliando
83 Gavin
84 Karen dan David
85 Pengorbanan Karen
86 Dokter Sandra Tidak Sadarkan Diri.
87 David Sadar Revisi
88 END
89 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
90 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
91 Novel Duda Casanova Terjerat Cinta Gadis Bar-Bar
92 Novel My Obsession Husband
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Sahabat Baikku
3
Memilih Gaun Pengantin
4
Pernikahan David dan Karen
5
Awal Penderitaan Karen
6
Dokumen Pemindahan Pemilikan
7
Hukuman
8
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
9
Balas Dendam
10
Dendam
11
David
12
Masakan
13
Tiga Sahabat
14
Cemburu
15
Cemburu 2
16
Bantuan
17
David dan Ronald Tertembak
18
Rumah Sakit.
19
Federick dan Dokter Sandra
20
Sarapan Pagi
21
Federick dan Dokter Sandra
22
Jujur
23
Cemburu
24
Karen
25
Karen dan David
26
Karen Keracunan
27
Racun
28
Pertemuan Ronald Dengan dokter Clarisa
29
Karen Sadar
30
Federick
31
Hukuman 4 Bodyguard
32
Federick dan David
33
David dan Karen
34
Karen Senang
35
Karen dan David
36
Tuan David Cemburu
37
Kerispatih
38
Karen Dan David
39
Karen dan David 2
40
Malam Pertama
41
Stefanie
42
Kematian Stefanie
43
Cinta dan Dendam
44
Karen Ketemu
45
Karen dan David
46
Ungkapan Hati David
47
Janji
48
Senyum Bahagia
49
Sandra dan Federick
50
Mie Goreng Super Pedas
51
Rumah Sakit
52
Karen Hamil
53
Pesona Ronald
54
Memulai Dari Awal
55
Ronald dan Clarisa
56
Ronald dan dokter Clarissa
57
Ronald dan Dokter Clarissa 2
58
Aku Tidak Setuju Digugurkan
59
Rencana
60
Federick dan Dokter Sandra
61
Dokter Sandra Hamil
62
Cari Waktu
63
Karen dan dokter Clarissa
64
Karen Pendarahan dan Pingsan.
65
Pilihan Sulit
66
Karen Sadar
67
David dan Karen
68
Ronald Tertembak
69
Suapan Pertama Ronald
70
Dokter Clarissa Terluka
71
Kepergian Dokter Clarissa
72
Pesan Terakhir
73
Angelina
74
Angelina Hamil Dan Terungkapnya Identitas Angelina
75
Pernikahan
76
Pernikahan 2
77
Pernikahan 3
78
Rencana
79
Kebahagian Dokter Clarissa
80
Dokter Clarissa Melahirkan
81
Karen
82
Cavin Bautista Aliando
83
Gavin
84
Karen dan David
85
Pengorbanan Karen
86
Dokter Sandra Tidak Sadarkan Diri.
87
David Sadar Revisi
88
END
89
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
90
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
91
Novel Duda Casanova Terjerat Cinta Gadis Bar-Bar
92
Novel My Obsession Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!