" Ayo jalan." ucap David dengan nada cemburu
David menggenggam tangan Karen sambil meremas tangan Karen membuat Karen menahan rasa sakit dipergelangan tangannya.
" Ronald." Teriak David
Ronald yang mengerti langsung menarik tangan gadis cantik itu karena memeluk lengan kekar bosnya.
" Maaf nona, saya harap nona menyingkirkan tangan nona." ucap Ronald
" Cih kamu itu hanya seorang asisten rendahan, dan miskin kalau di pecat baru tahu rasa." hina gadis cantik itu.
David menatap tajam sambil mendorong tubuh gadis cantik itu hingga hampir terjatuh untunglah Ricko menahan tubuh gadis cantik itu.
" Tuan dia ini seorang wanita kenapa tuan mendorongnya dan juga kenapa tuan meremas tangan Karen lihatlah Karen kesakitan." ucap Ricko dengan nada kesal.
David menatap tajam ke arah Ricko.
" Wanita murahan itu telah menghina asistenku dengan mengeluarkan kata -kata yang tidak pantas." ucap David dengan nada dingin.
" Ronald." panggil David kembali sambil berjalan.
Ronald yang mengerti langsung mengikuti bosnya dari belakang.
" Jangan ikut campur urusan tuan David karena nona Karen adalah istri tuan David dan gadis itu pantas diperlakukan seperti itu karena tidak bisa menjaga mulutnya." bisik Ronald ketika melewati Ricko.
Ricko terkejut mendengar ucapan asisten tersebut dan membiarkan mereka melanjutkan perjalanannya karena tidak ingin mencampur urusan rumah tangga orang lain.
" Tunggu tuan David apakah karena wanita murahan itu makanya tega mengkhianatiku." teriak gadis cantik itu berbohong dan tanpa punya rasa malu di perhatikan oleh orang - orang.
Gadis cantik itu sangat kesal dan tidak terima dengan perkataan David. David menghentikan langkahnya sambil melirik ke arah Karen yang menunduk sambil berusaha melepaskan tangan David tapi tangannya masih di genggam erat membuat Karen hanya bisa pasrah.
David menjentikkan ke dua jarinya dan dua orang anak buahnya langsung menarik tangan sambil membekap mulut gadis itu agar tidak berteriak hingga tidak berapa lama gadis cantik itu pingsan karena efek obat bius. Tidak ada satupun yang berani menolongnya karena gadis cantik itu membuat masalah terlebih Ricko yang sudah mulai kesal dengan ucapan gadis cantik itu yang menjelek - jelekkan Karen.
Kini mereka berada di parkiran mobil, Ronald membuka pintu belakang pengemudi. David langsung mendorong Karen membuat Karen terbentur pintu kaca mobil kemudian David duduk di samping Karen.
David melirik sekilas Karen yang duduk disampingnya sedang mengusap keningnya yang agak membengkak karena terbentur kaca mobil.
Hati David merasa bersalah dan ingin memberikan cream penghilang luka lebam tapi rasa kebencian terhadap orang tua Karen membuatnya berusaha mematikan rasa empatinya. David menatap ke arah depan tanpa memandang Karen.
( " Kenapa aku harus marah ketika Karen dan pria itu bersalaman apakah aku cemburu? tidak... tidak... aku tidak mungkin cemburu." ucap David dalam hati ).
" Kamu itu sudah menikah tapi kelakuanmu mirip wanita murahan. Apa dulu ibumu seperti itu karena itu kamu mengikutinya. Jangan - jangan mahkota berhargamu sudah hilang di ambil pria lain?" ucap David menghina istrinya
" Turunkan aku di sini." pinta Karen
" Ronald." panggil Ronald
citttt
" Turunlah." ucap David dengan nada dingin
Karen membuka pintu mobil kemudian menurunkan ke dua kakinya sambil menatap wajahnya ke arah David.
" Tuan maaf aku sudah sangat lelah mungkin dengan kematianku dendam tuan akan berkurang tapi jika belum hilang bunuhlah ke dua orang tuaku agar tuan merasa puas." ucap Karen lirih dengan air mata berlinang.
Karen berjalan ke arah tengah jalan raya sambil ke dua tangannya direntangkan ke samping seakan pasrah jika dirinya mati saat itu juga. Hatinya sangat sakit mendengar ucapan suaminya David yang sangat menyakitkan hatinya. Walau orang tuanya sangat bersalah tapi sebagai anak tentu tidak mau mendengar perkataan David.
Sebuah truk melaju sangat kencang sambil membunyikan klakson berulang - ulang tapi Karen hanya memejamkan matanya. Dirinya pasrah karena sudah sangat lelah karena itu nekat melakukan hal itu.
David langsung keluar dari arah samping tempat duduk yang tadi diduduki Karen dan menarik tangan Karen agar tidak tertabrak truk. Tubuh Karen berbenturan dengan tubuh kekar David.
Tanpa sadar Karen memeluk David sambil menangis.
" Hiks... hiks.. kenapa membiarkanku hidup? bukankah tuan sangat membenciku?" tanya Karen sambil menangis membuat jas dan kemeja David terkena air mata Karen.
David terdiam hatinya menjadi bimbang antara berhenti membalas dendam atau meneruskannya. Lagi - lagi mata hatinya tertutup kemudian melepaskan pelukan Karen.
" Kamu ingat perjanjian pernikahan kita selama tiga tahun bukan? sekarang masuk." perintah David sambil berjalan ke arah mobil dan masuk ke dalam sambil menggeser tubuhnya agar Karen duduk di sebelahnya.
Karen hanya menghembuskan nafas dengan kasar dan masuk ke dalam mobil. Karen menghapus air matanya dan diam.
" Aku akan selalu menyiksamu agar orang tuamu merasakan sakit hati karena putri kesayangannya tersiksa." sambung David.
" Tapi aku mohon jangan menghina ke dua orang tuaku. Tuan boleh menyiksaku sampai matipun aku rela." pinta Karen tanpa terasa air matanya keluar.
" Baiklah kalau itu maumu." ucap David dengan nada dingin.
Tidak berapa lama mereka pun sudah sampai di mansion milk David.
" Sekarang turun dan masak." perintah David.
" Baik." jawab Karen singkat sambil membuka pintu mobil.
Ronald membuka pintu mobil kemudian membuka pintu bosnya agar turun dari mobil. David berjalan memasuki pintu dan seorang penjaga membukakan pintu utama.
Bunyi suara sepatu pantopel berbenturan dengan lantai marmer membuat suaranya menggema di mansion tersebut.
David melirik Karen sedang memakai celemek dan mengikat rambutnya ke atas menampakkan leher putih yang mulus membuat David berkali - kali menelan saliva terlebih adik kecilnya meronta - ronta ingin keluar.
( " Sial kenapa aku jadi mesum begini sih!" omel David dalam hati ).
David langsung menatap ke depan dan melanjutkan ke kamarnya. Karen sibuk memasak hingga tidak terasa Karen sudah menyelesaikan pekerjaan memasaknya.
Karen berjalan menuju ke lantai atas dengan menaiki anak tangga bertepatan dengan kedatangan David yang sudah berpakaian santai.
" Mandi dan temani aku makan." ucap David sambil menuruni anak tangga.
" Baik tuan." ucap Karen sambil tersenyum bahagia karena suaminya minta ditemani makan bersama.
Karen masuk ke dalam kamarnya untuk mandi. Karen membuka pintu lemari dan mengambil pakaian santai. Kaos yang memperlihatkan bentuk tubuh Karen dan celana pendek.
Selesai mandi dan memakai bedak dan lipstik Karen keluar dari kamar dan menuruni anak tangga menuju ke ruang meja makan. Karen berjalan menuju ke kursi yang berhadapan dengan suaminya.
" Duduk di sampingku." perintah David
Karen pun menghentikan langkahnya dan membalikkan badannya dan berjalan kemudian duduk di samping suaminya. Jantung David dan Karen sama - sama saling berdetak kencang terlebih adik kecilnya kembali meronta - ronta melihat Karen memakai pakaian seperti itu.
" Lain kali pakaiannya ganti." printah David.
" Tapi aku suka dengan pakaian seperti ini." ucap Karen lirih.
" Kamu ingat peraturan nomer 6?" tanya David sambil menaikan salah satu alis matanya.
" Jangan membantah perintah suami." ucap Karen
" Nah lakukanlah." ucap David
" Baiklah mulai besok pakaian ini sudah tidak ada lagi." ucap Karen pasrah.
( " Haduh.. semua pakaian santaiku seperti ini celana pendek dan kaos ketat. Hanya satu dres saja buat pergi masa memakai pakaian dres seperti orang mau pergi. Sisanya pakaian kantor dan lingernie. Besok aku akan pergi membeli beberapa potong baju santai dan juga baju tidur nanti kalau dapat kerjaan baru beli lagi." ucap Karen dalam hati).
Karen mengambil piring David dan mengisi nasi dan lauk pauk kemudian dirinya. Karen mengangkat sendoknya yang berisi nasi berserta teman - temannya dan dimasukkan ke mulut tapi Karen merasa dirinya diperhatikan dan melirik suaminya yang sedang menatapnya.
" Ada apa tuan? kenapa tuan tidak makan? tanya Karen bingung sambil meletakkan kembali sendoknya ke piring.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
nur afnyar
ku mau santet di David boleh ngk sihhh..😡😡😤😤
2021-11-16
0
Yayuk Triatmaja
Maaf
2021-09-13
2
Endah Safitri
Tulisan nama masih belum rapi....
2021-09-13
1