Karen Masuk Ke Rumah Sakit

David melepaskan cambukan dan berjalan cepat menuju ke arah Karen. David melepaskan tali yang mengikat ke dua kaki Karen kemudian ke dua tangannya.

Tubuh Karen hampir terjatuh kalau David tidak menahannya. David menggendong Karen dan berjalan dengan cepat.

" Ronald kita ke rumah sakit." ucap David

" Baik tuan." jawab Ronald.

David dan Ronald berjalan dengan cepat menuju garasi mobil kemudian Ronald membuka pintu mobil yang berada di belakang pengemudi kemudian menutupnya. David duduk di kursi pengemudi kemudian mengendarai dengan kecepatan penuh.

Hati David terasa berdenyut nyeri melihat wajah Karen semakin pucat dan tubuhnya mulai dingin. David mengarahkan jari telunjuknya ke hidung Karen masih ada nafasnya walau dikeluarkan secara perlahan.

" Ronald cepatlah." teriak David.

Ronald mengendarai mobil dengan kecepatan penuh sambil menyalib mobil dan motor membuat orang - orang membunyikan klakson karena kesal.

Tidak berapa lama mobilpun sampai di rumah sakit milik David. Seorang security, dua orang perawat yang membawa brangkar yang sudah siap menyambut kedatangan mereka. Untuk pertama kalinya Karen Masuk Ke Rumah Sakit karena selama ini Karen tidak pernah masuk ke rumah sakit kecuali waktu bayi. Saat ibunya melahirkan dirinya dan waktu Karen imunisasi.

Seorang security dengan sigap membuka pintu agar tuan David langsung keluar. David menggendong Karen dan membaringkan ke brangkar yang sudah disiapkan.

Kini mereka menunggu diruangan ugd menunggu Karen.

" Apakah tuan mulai mencintai nona Karen?" tanya Ronald.

" Aku tidak tahu tapi hatiku sangat sakit ketika melihat tatapan matanya yang sendu menahan rasa sakit akibat yang kulakukan. Kenapa dia menerima semuanya tanpa membalasnya?" tanya David dengan nada bingung.

" Saya merasa nona Karen adalah wanita baik, dia sangat berbeda dengan wanita di luar sana. Apakah tuan masih melanjutkan rencananya untuk membalas dendam?" tanya Ronald

" Aku tidak tahu jika aku mengingat betapa orang tuaku di siksa oleh mereka membuat darahku langsung mendidih di tambah aku melihat ke dua orang tuaku di bunuh oleh ke dua orang Karen hanya karena mereka sangat tamak menguasai semua harta orang tuaku." ucap David dengan mata mulai menggelap kembali.

Ronald yang melihat perubahan bosnya hanya diam karena Ronald tahu bosnya sedang menahan amarah yang siap meledak.

ceklek

Pintu ruang ugd mulai terbuka dan tampak seorang dokter keluar. David dan Ronald berjalan mendekati mereka.

" Bagaimana keadaan istriku dok?" tanya David tanpa sadar yang mengakui Karen sebagai istrinya.

Dokter tersebut menghembuskan nafasnya secara perlahan sambil menatap tajam ke arah sahabatnya.

" Beruntung cepat di bawa kemari kalau tidak kemungkinan tinggal nama." ucap dokter tersebut.

David menatap tajam ke arah sahabatnya tapi sahabatnya itu sama sekali tidak merasa takut.

" Satu lagi istrimu belum makan siang sampai saat ini, hal itu membuat lambungnya terluka sepertinya istrimu hanya makan roti atau cemilan untuk sarapan paginya." sambung dokter tersebut.

David terkejut mendengar penjelasan sahabatnya di hatinya yang paling dalam merasa bersalah terlebih dirinya baru ingat tadi pagi makanan yang di buat Karen sangat enak membuat David makannya nambah hingga tidak terasa semua makanan yang di meja sudah habis tanpa bersisa.

David juga bingung biasanya kalau makan tidak sebanyak itu tapi entah kenapa ketika merasakan masakan Karen membuat nafsu makannya bertambah.

" Sekarang bagaimana keadaannya?" tanya David mengalihkan pembicaraan.

" Sebentar lagi dipindahkan ke ruang icu karena istrimu dalam keadaan koma." ucap dokter tersebut sekaligus sahabatnya.

David hanya diam hatinya menjadi bimbang antara meneruskan dendam atau tidak tapi ketika mengingat siksaan yang dilakukan orangtua Karen terhadap orang tuanya membuat dirinya tetap melanjutkan dendamnya untuk menyiksa Karen.

Perut David terasa perih dan belum makan malam.

" Ronald hubungi kepala pelayan apa istriku memasak, kalau masak suruh hangatkan dan bawa kesini." pinta David sambil berjalan menuju ke ruang icu

" Baik tuan." ucap Ronald.

Dokter sekaligus sahabatnya dan Ronald terkejut mendengar ucapan David pasalnya David tidak suka kalau makanan dingin dihangatkan kembali. Ronald menghubungi kepala pelayan setelah selesai Ronald duduk di ruang tunggu icu diikuti oleh dokter tersebut

" Bosmu kenapa? setahuku tidak suka kalau makanannya dingin dihangatkan kembali." bisik dokter itu.

" Aku juga tidak tahu, sejak pagi aku sebenarnya ingin mencoba masakan nona Karen tapi tuan menatap tajam ke arahku hingga aku hanya makan dua roti pakai selai." bisik Ronald.

" Memang nona Karen memasaknya dikit?" tanya dokter itu penasaran.

" Dikit apanya banyak sampai tuan David makan habis 3 piring penuh." ucap Ronald yang mengingat betapa lahapnya bosnya.

" What??? setahuku sahabatku makan tidak sebanyak itu?" tanya dokter itu dengan nada terkejut.

" Bukan dirimu saja yang terkejut aku yang melihatnya saja sangat terkejut." ucap Ronald.

Dokter itu hanya terdiam tidak berapa lama menatap Ronald asisten sahabatnya.

" Sepertinya bosmu suka dengan nona Karen." ucap dokter itu.

" Aku rasa begitu tapi karena dendamnya terhadap orang tua nona Karen menutup mata hatinya." ucap Ronald.

" Memang apa salah orang tua nona Karen?" tanya dokter itu penasaran.

" Orang tuanya nona Clara yang menyiksa dan membunuh orang tua tuan David." ucap Ronald menjelaskan.

" Selama kami bersahabat David tidak pernah bercerita tentang masa lalunya." ucap dokter itu.

" Karena tuan David menutupi masa lalunya dari sahabatnya karena dirinya akan melakukan balas dendam ke mereka dengan tangannya sendiri." ucap Ronald

" Termasuk mencambuknya." ucap dokter itu

" Sebenarnya yang harus di cambuk adalah pelayan dan anak pelayan tapi nona Karen memohon untuk tidak melakukan itu dan bersedia menggantikannya." ucap Ronald menjelaskan.

" What???" teriak dokter itu.

Ronald langsung menutup mulut dokter itu setelah itu melepaskannya.

" Nona Karen pasti berteriak kesakitan waktu di cambuk." ucap dokter itu dengan nada lirih memikirkan betapa sakitnya ketika melihat luka - luka bekas cambukan di tubuh Karen.

" Nona Karen tidak berteriak tapi tersenyum sambil menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya dan tuan David menanyakan apa permintaan terakhirnya dan nona Karen meminta 3 hal." ucap Ronald.

" Apa yang di minta? apa minta dibebaskan dan meminta harta?" tanya dokter itu penasaran.

" Kami berpikir seperti itu tapi pikiran kami salah. Nona Karen meminta untuk tidak menyakiti ke dua orang tuanya, ke dua meminta nona Karen adalah orang yang terakhir disiksa dan meminta hukuman buat mereka dengan memotong gaji dan yang terakhir semoga tuan David berbahagia." ucap Ronald tanpa sadar ke dua sudut matanya keluar air mata tapi buru - buru dihapusnya tapi dokter tersebut melihatnya.

" Aku baru kali ini melihat seorang wanita sebaik itu sungguh bodoh sahabatku itu." ucap dokter itu

" Kamu tahu pas terakhir hukuman cambuk nona Karen mengatakan aku mencintaimu, maafkan ke dua orang tuaku, jaga dirimu baik - baik, semoga suamiku selalu bahagia. Nona Karen mengucapkan dengan terbata - bata kemudian memejamkan matanya dan di bawa ke rumah sakit." ucap Ronald sambil menahan sesak di hatinya.

" Bukan itu saja, nona Karen menyerahkan mansion, beberapa apartemen mewah, tanah, perusahaan dan semua aset milik keluarganya tapi tuan menghinanya di depan para pemegang saham. Nona Karen hanya tersenyum tapi matanya tersirat kesedihan mendalam." sambung Ronald

Dokter itu mengepalkan ke dua tangannya menahan kesal terhadap sahabatnya.

Terpopuler

Comments

Yayuk Triatmaja

Yayuk Triatmaja

Terima kasih banyak atas komentarnya

2022-01-25

0

Nuna Yoon Gi

Nuna Yoon Gi

air mata ku jatuh tanpa ku sadar sedih banget thor plas sakit

2022-01-25

0

Amrih Ledjaringtyas

Amrih Ledjaringtyas

tar w umpetin karen...biar david kelimpungan

2022-01-23

1

lihat semua
Episodes
1 Perkenalan Karakter
2 Sahabat Baikku
3 Memilih Gaun Pengantin
4 Pernikahan David dan Karen
5 Awal Penderitaan Karen
6 Dokumen Pemindahan Pemilikan
7 Hukuman
8 Karen Masuk Ke Rumah Sakit
9 Balas Dendam
10 Dendam
11 David
12 Masakan
13 Tiga Sahabat
14 Cemburu
15 Cemburu 2
16 Bantuan
17 David dan Ronald Tertembak
18 Rumah Sakit.
19 Federick dan Dokter Sandra
20 Sarapan Pagi
21 Federick dan Dokter Sandra
22 Jujur
23 Cemburu
24 Karen
25 Karen dan David
26 Karen Keracunan
27 Racun
28 Pertemuan Ronald Dengan dokter Clarisa
29 Karen Sadar
30 Federick
31 Hukuman 4 Bodyguard
32 Federick dan David
33 David dan Karen
34 Karen Senang
35 Karen dan David
36 Tuan David Cemburu
37 Kerispatih
38 Karen Dan David
39 Karen dan David 2
40 Malam Pertama
41 Stefanie
42 Kematian Stefanie
43 Cinta dan Dendam
44 Karen Ketemu
45 Karen dan David
46 Ungkapan Hati David
47 Janji
48 Senyum Bahagia
49 Sandra dan Federick
50 Mie Goreng Super Pedas
51 Rumah Sakit
52 Karen Hamil
53 Pesona Ronald
54 Memulai Dari Awal
55 Ronald dan Clarisa
56 Ronald dan dokter Clarissa
57 Ronald dan Dokter Clarissa 2
58 Aku Tidak Setuju Digugurkan
59 Rencana
60 Federick dan Dokter Sandra
61 Dokter Sandra Hamil
62 Cari Waktu
63 Karen dan dokter Clarissa
64 Karen Pendarahan dan Pingsan.
65 Pilihan Sulit
66 Karen Sadar
67 David dan Karen
68 Ronald Tertembak
69 Suapan Pertama Ronald
70 Dokter Clarissa Terluka
71 Kepergian Dokter Clarissa
72 Pesan Terakhir
73 Angelina
74 Angelina Hamil Dan Terungkapnya Identitas Angelina
75 Pernikahan
76 Pernikahan 2
77 Pernikahan 3
78 Rencana
79 Kebahagian Dokter Clarissa
80 Dokter Clarissa Melahirkan
81 Karen
82 Cavin Bautista Aliando
83 Gavin
84 Karen dan David
85 Pengorbanan Karen
86 Dokter Sandra Tidak Sadarkan Diri.
87 David Sadar Revisi
88 END
89 Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
90 Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
91 Novel Duda Casanova Terjerat Cinta Gadis Bar-Bar
92 Novel My Obsession Husband
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Perkenalan Karakter
2
Sahabat Baikku
3
Memilih Gaun Pengantin
4
Pernikahan David dan Karen
5
Awal Penderitaan Karen
6
Dokumen Pemindahan Pemilikan
7
Hukuman
8
Karen Masuk Ke Rumah Sakit
9
Balas Dendam
10
Dendam
11
David
12
Masakan
13
Tiga Sahabat
14
Cemburu
15
Cemburu 2
16
Bantuan
17
David dan Ronald Tertembak
18
Rumah Sakit.
19
Federick dan Dokter Sandra
20
Sarapan Pagi
21
Federick dan Dokter Sandra
22
Jujur
23
Cemburu
24
Karen
25
Karen dan David
26
Karen Keracunan
27
Racun
28
Pertemuan Ronald Dengan dokter Clarisa
29
Karen Sadar
30
Federick
31
Hukuman 4 Bodyguard
32
Federick dan David
33
David dan Karen
34
Karen Senang
35
Karen dan David
36
Tuan David Cemburu
37
Kerispatih
38
Karen Dan David
39
Karen dan David 2
40
Malam Pertama
41
Stefanie
42
Kematian Stefanie
43
Cinta dan Dendam
44
Karen Ketemu
45
Karen dan David
46
Ungkapan Hati David
47
Janji
48
Senyum Bahagia
49
Sandra dan Federick
50
Mie Goreng Super Pedas
51
Rumah Sakit
52
Karen Hamil
53
Pesona Ronald
54
Memulai Dari Awal
55
Ronald dan Clarisa
56
Ronald dan dokter Clarissa
57
Ronald dan Dokter Clarissa 2
58
Aku Tidak Setuju Digugurkan
59
Rencana
60
Federick dan Dokter Sandra
61
Dokter Sandra Hamil
62
Cari Waktu
63
Karen dan dokter Clarissa
64
Karen Pendarahan dan Pingsan.
65
Pilihan Sulit
66
Karen Sadar
67
David dan Karen
68
Ronald Tertembak
69
Suapan Pertama Ronald
70
Dokter Clarissa Terluka
71
Kepergian Dokter Clarissa
72
Pesan Terakhir
73
Angelina
74
Angelina Hamil Dan Terungkapnya Identitas Angelina
75
Pernikahan
76
Pernikahan 2
77
Pernikahan 3
78
Rencana
79
Kebahagian Dokter Clarissa
80
Dokter Clarissa Melahirkan
81
Karen
82
Cavin Bautista Aliando
83
Gavin
84
Karen dan David
85
Pengorbanan Karen
86
Dokter Sandra Tidak Sadarkan Diri.
87
David Sadar Revisi
88
END
89
Novel Terbaru Aku Bukan Penggoda
90
Novel : Mengubah Takdir Tokoh Antagonis
91
Novel Duda Casanova Terjerat Cinta Gadis Bar-Bar
92
Novel My Obsession Husband

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!