...****ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH****...
Jangan mencampuri urusan masing - masing.
Tidur Satu Kamar.
Menyiapkan semua kebutuhan suami.
Suami tidak akan pernah salah
Jika suami bersalah kembali ke peraturan ke empat
Tidak boleh membantah perintah suami.
Surat perjanjian nikah ini berlaku tiga puluh enam bulan atau 3 tahun setelah 3 tahun pernikahan akan berakhir.
Setelah berpisah pihak istri tidak mendapatkan sepeserpun harta milik suami karena milik suami akan diberikan oleh kekasihnya yang akan dinikahinya nanti.
Pihak Pertama
David Aliandro
Pihak Ke dua
Karen Triatmaja
Karen menatap ke dua orang tuanya kemudian ke pria tampan itu dengan tatapan sendu. Karen menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" Aku akan menambahkan 3 point saja." pinta Karen.
" Apa itu? jangan bilang kamu minta hartaku karena aku tidak setuju." ucap pria tampan itu dengan tegas
" Bukan." jawab Karen singkat
" Lalu apa?" desak pria tampan itu dengan penasaran karena biasanya semua wanita suka dengan kemewahan.
" Pertama aku masih ingin bekerja, ke dua tuan boleh menyiksaku tapi jangan pernah menyentuh apalagi sampai menyakiti ke dua orang tuaku dan yang ke tiga selama kita menikah jangan membawa kekasih tuan ke rumah terserah mau ketemu dimana aku tidak perduli." ucap Karen tegas
" Dari mana kamu tahu kalau aku akan menyiksamu?" tanya pria tampan tersebut.
" Aku tahu karena tuan menikah denganku karena benci dan dendam, benar bukan?" tanya Karen sambil menatap pria tampan itu.
" Ternyata kamu pintar juga, Ronald catat apa yang dikatakan gadis itu." ucap pria tampan itu dengan nada dingin
" Baik tuan, nona silahkan tanda tangan di sini." perintah Ronald.
Sebelum diberikan ke Karen Ronald menambahkan 3 point atas permintaan Karen dengan tulisan tangan dan dibubuhi tanda tangan untuk menyatakan kalau ke tiga tambahan itu termasuk ISI PERJANJIAN SURAT NIKAH. Setelah ditambahkan pointnya David menandatangani isi surat perjanjian pernikahan mereka. Barulah diberikan ke Karen untuk di tanda tangani.
" Baiklah." ucap Karen sambil menandatangani surat perjanjian pernikahan tersebut.
" Sayang, daddy mohon jangan tanda tangani dokumen tersebut nanti kamu akan di siksa oleh pria tersebut. Sayang tidak mendengar kalau pria itu akan menyiksamu? ." ucap daddy yang melarang putri kesayangannya menanda tangani dokumen tersebut.
" Benar kata daddymu sayang, biarlah kami yang terkena hukuman tapi kamu tidak tersiksa." pinta mommynya Karen
" Terserah putri kalian tanda tangani isi surat perjanjian atau ke dua orang tuanya mati." ucap David dengan nada mengacam.
" Aku akan menandatangani dokumen ini asalkan mommy dan daddy tidak terluka." ucap Karen lirih.
Karen menandatangani dokumen tersebut walau ke dua orang tuanya berulang kali menggelengkan kepalanya tanda tidak setuju karena mereka tahu anaknya akan menderita jika menikah dengan pria tersebut. Sedangkan Karen merelakan dirinya menderita asalkan ke dua orang tuanya tidak menderita.
" Sudah aku tanda tangani dokumennya." ucap Karen sambil memberikan dokumen tersebut ke Ronald.
Ronald menerima dokumen tersebut dan menyimpannya di tas.
" Besok pagi kita menikah dan hari ini terakhir dirimu menginap di rumah orang tuamu." ucap David dengan nada dingin.
" Baik tuan." ucap Karen dengan nada lembut
David berjalan dengan angkuh meninggalkan mansion milik orang tua Karen diikuti oleh Ronald dan beberapa bodyguardnya.
Kini tinggal ke dua orang tua Karen, Karen dan ke dua sahabatnya dokter Sandra dan dokter Clarisa. Mereka berlima saling berpelukan untuk menguatkan Karen.
" Tante dan om, kami berdua akan mengobati tante dan om ucap dokter Sandra dan dokter Clarisa bersamaan dengan nada lembut sambil melepaskan pelukannya.
Dokter Sandra dan dokter Clarisa keluar mansion menuju garasi mobil milik orang tua Karen. Mereka mengambil tas yang berisi peralatan dokternya di mobil Karen. Dokter Sandra mengobati tante atau ibunya Karen sedangkan omnya atau ayahnya Karen di obati oleh dokter Clarisa.
" Kalian berdua menginap di sini ya? besok kan aku menikah." pinta Karen.
" Baiklah." ucap ke dua sahabatnya sambil tersenyum manis.
Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa merapihkan mansion yang berantakan di bantu oleh para maid sedangkan ke dua orang tuanya beristirahat di kamarnya. Dokter Sandra dan dokter Clarisa tidur satu kamar dengan Karen.
" Aku ke kamar orang tuaku ya? ada yang ingin aku tanyakan." ucap Karen ketika ke dua sahabatnya berada di kamarnya.
" Ok." jawab mereka serempak.
Karen meninggalkan ke dua sahabatnya menuju ke kamar orang tuanya. Selama setengah jam lamanya Karen mengobrol dengan ke dua orang tuanya. Kini Karen sudah berada di kamarnya. Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa sedang berbaring di ranjang sambil menatap langit di kamar Karen.
" Karen, kamu serius menikah dengan pria angkuh, dingin dan kejam seperti itu." tanya dokter Sandra
" Aku serius Sandra karena nyawa ke dua orang tuaku lebih penting dari segalanya. Walau aku tahu orang tuaku sangat bersalah tapi mereka sudah menyesali akan kesalahannya dan mansion ini akan kami jual dan perusahaan kami akan dialihkan atas nama pria tersebut karena semua ini milik ke dua orang tuanya." ucap Karen
" Apakah kamu menyesal bersahabat dengan orang jahat sepertiku?" sambung Karen
" Kamu tidak jahat Karen, apalagi itu sudah masa lalu manusia juga pernah mengalami kesalahan. Orang tuamu sudah menyesali akan kesalahan di masa lalu dan ingin bertobat itu sudah cukup." ucap dokter Clarisa bijak.
" Tidak kenapa malu, malah aku salut banget sama kamu mau menikah dengan pria yang penuh rasa dendam. Jika kamu tidak kuat bilang ke kami nanti kami akan membantumu." sambung dokter Sandra.
" Terima kasih kalian berdua memang sahabat baikku." ucap Karen sambil tangan kirinya menggenggam tangan dokter Sandra sedangkan tangan kanannya menggenggam tangan dokter Clarisa.
Dokter Sandra dan dokter Clarisa membalas genggaman Karen agar dirinya kuat dalam menjalani hari - harinya dengan menikah pria arogant tersebut.
" Apa kamu tidak takut nanti di siksa oleh suamimu?" tanya dokter Sandra.
" Tidak, jika memang takdirku harus mati di tangan pria tersebut aku rela karena setidak - tidaknya mengurangi dosa yang di perbuat oleh orang tuaku di masa lalu." ucap Karen sendu.
" Mudah - mudahhan suamimu bisa berubah menjadi baik dan tidak menyiksamu." ucap dokter Clarisa.
" Amin, doakan saja. Kita tidur yuk besokkan aku akan menikah." ucap Karen
" Hmmm... semoga kamu bahagia Karen. Kamu gadis baik dan ku harap pria itu bisa luluh akan kebaikanmu." ucap dokter Sandra tulus.
" Semoga saja suamimu bisa melupakan dendamnya." sambung dokter Clarisa tulus.
" Terima kasih atas doa kalian." ucap Karen
Merekapun berdoa bersama kemudian tidur menyambut hari esok yang lebih baik dari hari ini.
xxxx
Pagi hari seperti biasa tiga gadis cantik sudah bangun pagi dan memasak. Siapa lagi kalau bukan Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa. Kini mereka sudah mandi dan memakai pakaian santai. Mereka berdua menuruni anak tangga menuju ke arah meja makan.
" Mommy dan daddy sudah bangun?" tanya Karen lembut
cup
cup
Karen mengecup pipi mommy dan daddynya sedangkan dokter Sandra dan dokter Clarisa menyium punggung tangan mommy dan daddynya Karen.
Mereka berdoa bersama selesai berdoa mereka makan dalam diam tanpa ada bersuara. Selesai makan Karen, dokter Sandra dan dokter Clarisa membersihkan meja makan dan mencuci piring - piring dan gelas - gelas kotor. Mereka sangat rajin walau ada pelayan tapi mereka yang mengerjakannya.
Selesai membereskan mereka berjalan menuju ke ruang keluarga. Mereka mengobrol dengan serius dan terkadang tertawa bersama.
" Mommy dan daddy setelah menjual mansion ini mau tinggal di mana?" tanya Karen.
" Kami berencana tinggal di desa tempat oma dan opamu tinggal. Rumah sederhana tapi penuh kedamaian. Mommy dan daddy meminta maaf padamu karena gara - gara kami kamu mengalami ini semua." ucap mommy dengan nada sendu
" Tidak apa - apa mom, dad. Karen menerimanya dengan iklas." ucap Karen dengan nada sendu
" Kamu tidak tahu sayang kalau tuan David adalah pria yang sangat kejam, pria yang sangat senang menyiksa tidak perduli itu anak - anak atau para wanita. Kalau para pria saja daddy akan tenang tapi tuan David tidak pernah membeda - bedakan baginya menyiksa dan membunuh adalah hobbynya." ucap daddynya Karen dengan nada lirih.
" Daddy jika seandainya aku mati di tangan tuan David, Karen meminta sama mommy dan daddy juga kalian ke dua sahabatku untuk meminta jangan membalas dendam padanya." pinta Karen.
" Sayang, jangan bicara seperti itu mommy dan daddy tidak sanggup kehilanganmu." ucap mommy dan daddy dengan air mata mulai keluar.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
aselole
udah baca endingny,dan si karen meninggoy huhu
2021-11-21
1
Kaaika
David pasti nanti akhirnya bucin ya kan ya kan
2021-09-04
2
Sumawita
Awal dendam ujung" nya nnt David bucin sama keren
2021-08-28
2