“Aku akan mempertimbangkannnya karena Felik meminta, entah apa yang sudah tuan katakan pada Felik hingga dia kekeh untuk tinggal di sini” ucap Debby masih dengan tatapan ke depan
Demian yang mendengar itu tercengang, dirinya tak percaya jika Felik dapat mengubah pikiran wanita di sampingnya itu.
Demian menoleh dirinya menatap Debby dengan tatapan tajam, dirinya mengamati wajah wanita di sampingnya itu.
“Percaya padaku aku akan memperbaiki keadannya” ucapnya hingga membuat Debby menoleh.
Debby menatap wajah Demian seksama, tatapan mata yang dulu pernah di tatapnya meski hanya semalam. Demian tersenyum tipis, Debby yang melihatnya pun terheran
“tuan tersenyum?” tanya Debby.
“Aku bahagia. Aku sebenarnya tak percaya dengan keputusanmu” tuturnya masih dengan senyum yang merekah
“Aku juga tak percaya dengan apa yang aku putuskan saat ini” ucap Debby lirih.
Mendengar jawaban sang wanita, Demian langsung mengambil tangan Debby. Dirinya menyakinkan sang wanita dengan keputusan itu.
“Percaya padaku, semua akan baik-baik saja, percaya juga ini adalah jalan yang sangat baik untuk kita” ucapnya panjang.
Debby tak menjawab, jujur sebenarnya dalam hatinya terdapat beberapa keraguan, dirinya takut di tinggal sendiri, Debby juga takut jika Demian mengambil Felik dari dirinya. Begitu banyak ketakutan dalam dirinya yang membuat Ragu.
“tuan sepertinya sudah sangat malam, silahkan kembali ke kamar tuan” ucap Debby
“Tidurlah yang nyenyak”
Demin berdiri dirinya berjalan santai menuju pintu, memasuki kamar kemudian berjalan kea rah Felik yang tengah tertidur pulas di atas kasur ukuran Queen.
“Jaga mommy mala mini ya sayang, kalau ada apa-apa panggil Daddy oke jagoan” ucapnya yang di susul dengan ciuman lemut di dahi Felik.
Debby yang mendengar itu samar-samar terdiam, dirinya menangis dalam diam, terlalu sakit hatinya. Dirinya takut jika berharap dengan Demian maka hal buruk akan terjadi. Apa lagi jika mengingat permintaan anaknya ketika ingin tidur.
Flassback On
“Mommy…” Felik keluar dari kamar mandi dengan berbalut handuk yang kebesaran.
Debby yang mendengar suara itu langsung menengok, Demian pun ikut menengok. Debby berjalan untuk memakaikan pakaian Felik.
“Mommy… I’m so happy today” ucap Felik dengan sedikit meloncat-loncat di atas kasur
“Iya sayang mommy tau… cepat duduk dan pakai bajunya” Debby tersenyum tipis melihat tingkah jagoan kecilnya itu.
“Mommy… Felik mau tinggal bersama Daddy” ucap Felik tiba-tiba
“Felik mau daddy… mau daddy… mau daddy” ucapnya dengan sedikit merengek
Debby yang mendengarnyapun terdiam sesaat, dirinya takut mananggapi apa yang anaknya inginkan.
“Mommy… ayo kita tinggal sama Daddy sama uncle juga… Felik mau tinggal sama Daddy”
ucap anak itu lagi. Debby masih terdiam dirinya benar-benar takut menanggapi anaknya itu.
“mommy… Felik janji akan jadi anak yang baik dan gak nakal kalau tinggal bareng daddy” ucapan terakhir Felik membuat Debby melihatnya lekat-lekat.
Anak laki-laki berumur lima tahun yang sedang duduk di dapannya dengan kaki menyila itu akhinya membuat perjanjian hanya karena ingin tinggal bersama ayah kandunganya. Ibu macam apa Debby jika tak memperbolehkan itu terjadi, batinnya dalam hati.
“baiklah.. kita akan tinggal bersama Daddy tapi besok selesai acara pernikahan onty Mona Felik sekolah lagi ya” uap Debby hati-hati, Anak itu segera menganggukan kepalanya cepat.
“Sekarang istirahat, Besok masih banyak acara” ucap Debby yang kemudian membenarkan selimut Felik
Flasback Off
Kreeeee
Suara pintu tertutup, sudah di pastikan Demian sudah keluar dari kamar Debby dan Felik. Debby berjalan pelan memasuki kamar, dirinya merebahkan badan di atas kasur empuk. Debby memejamkan matanya tetapi tidak dengan pikirannya. Otaknya berkeliaran kesana kemari, apalagi mengingat Demian dan Felik.
Debby menoleh, dirinya melihat kea rah Felik yang tengah tertidur pulas. Hatinya terus menerus mempertanyakan bagaimana kelanjutan dari nasibnya.
Pagi hari ini sudah terdengar beberapa suara yang sangat ramai, membuat mata Debby yang baru saja tertidur pulas itu membukannya kembali.
“mommy?” ucap pria kecil itu sembari menggunakan handuk yang kebesaran.
“lho.. siapa yang me..”
“hay boy… jangan berlari seperti itu” ucap Demian yang baru saja keluar dari kamar mandi
Demian mematung di depan kamar mandi melihat Debby yang baru saja bangun tidur. Felik pun juga tak bergeming, anak kecil itu hanya melihat wajah Debby yang masih setengah sadar.
“eh tu..tuan” ucap Debby terbata-bata kaget melihat Demian yang sudah dengan gulungan kemeja yang hampir basah.
“kau sudah bangun… tadi Felik bangun berjalan ke kamarku lalu minta mandi, setelah ku lihat ke kamar ternyata dirimu masih nyenyak, jadi aku memandikannya” ucapnya panjang.
“mommy… wake up…aku mau ganti baju…” rengek anak itu
“oke… oke…” Debby bangun dan berjalan
Ketika dirinya ingin berjalan kearah baju ganti, Demian mencegahnya. Tanganya menahan tangan Debby.
“tunggu, beberapa perias akan dating, kau tak perlu menyiapkan baju untuk Felik, mandilah acara pernikahan akan di adakan satu jam lagi” Jelas pria bertubuh kekar itu.
Debby yang mendengarnyapun hanya mengiyakan, kepalanya memanggut mengatakan bahwa dirinya paham.
*
*
*
*
*
Jangan lupa VOTE, LIKE, dan KOMENT ya guys, biar authornya tambah semangat upnya😊😊😊
Jangan lupa follow, like, coment dan vote author ya. Biar authornya tambah semangat☺️🙏🏻💪🏻
Selamat membaca semoga menghibur
Terimakasih untuk para pembaca dan salam dari FAIRUZ😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments