Cerita ini hanyalah fiksi dan karangan sang Author, apabila dalam cerita terdapat kesamaan baik dalam nama tokoh, tempat, atau kejadian tolong di maafkan.
“Permisi… apakah nona Deby ada… aku ingin menukar tuxedo”ucapnya setelah masuk dalam butik.
Orang-orang yang mendengarnya pun segera melihat ke arahnya. Terlihat di sana seorang pria dengan kemeja coklat serasi dengan dasinya berjalan memasuki butik, di samping pria itu terdapat seorang CEO terkenal siapa lagi kalau bukan Damian Lee.
Cukup di ketahui, Damian Lee merupakan seorang CEO terkenal yang perusahaannnya telah merajai pasaran Eropa. Tak hanya itu dirinya juga sempat di nobatkan sebagai pembisnis sukses termuda.
Para pegawai dan orang-orang yang melihatnya pun melongo, bagaimana mungkin seorang CEO perusahaan fashion memasuki sebuah butik yang di katakan tak sebanding dengan produk nya.
“Maaf, apakah saya dapat bertemu dengan nona Deby?” tanyanya sekali lagi.
Deby yang merasa dirinya di panggilpun segera berdiri, Deby menggenggam tangan sang putra sangat erat dirinya sangat takut jika sewaktu-waktu Jelius akan berbuat hal-hal yang tak diinginkannya.
“Sa…Saya tuan” jawab Deby dengan mengangkat tangannya.
“Oh… ini dia, ini tuxedo yang saya salah ambil kemarin, maafkan saya. Saya tidak bermaksud untuk….”
“Tidak apa-apa tuan, ini memang kesalahan kami” Lea segera mendekati dan mengambil seperangkat tuxedo yang di berikan oleh pria tersebut.
“Ehhhmmm dengan tuan ….”
“James, saya James Lee” ucapnya sembari memberikan tuxedo kepada Lea.
“Saya ambil ya tuan, mari duduk di dalam” kata Lea.
James berjalan mengikuti Lea di belakangnya Demian juga ikut berjalan mengikuti sang adik. Ketika Demian berjalan menuju tempat yang di persilahkan oleh Lea, dirinya berpapasan dengan Deby, tak di sengaja mata mereka bertemu kemudian saling tatap untuk waktu yang cukup lama.
“Nona Deby… jadi bagaimana? Apakah kau benar-benar sudah bosan dengan pekerjaanmu?” tanya tuan Jelius dengan nada kasarnya, matanya tetap melotot menatap tatap kearah Deby.
“eh..eh… maksudnya tuan?”
“Tuxedoku atau karirmu?” tekannya dengan tatapan tajam ke Deby.
“Madona…” panggil Deby sembri menoleh ke belakang.
“Iya nona… Kau bawa Felik biar aku urus ini dulu” ucap Deby yang kemudian menyerahkan Felik kepada madona. Madona yang mengertipun segera membawanya.
“Tuan mari duduk terlebih daluhu, saya akan ambilkan tuxedonya” jawab yang kemudian mempersilahkan Jelius duduk.
Jelius duduk, Deby kemudian masuk ke dalam ruangan, sebelum masuk ke ruangan tunggu James, Deby meminta kepada salah satu pegawai untuk mengantarkan minum kepada Jelius untuk sembari menunggunya.
“Miss Lea…” panggil Deby sembari berjalan mendekat.
Orang-orang yang ada dalam ruangan itu segera menoleh melihatnya termasuk Demian. Demian melihat Deby dari atas hingga bawah, dirinya menatap Deby dengan seksama.
“Maaf tuan James, atas keteledoran saya” ucap Deby lembut sembari menundukkan kepalanya.
“Hahaha… tak apa, itu juga salahku karena kemarin memintamu mengambilkannya dengan terburu-buru” jawabnya dengan tawa renyahnya.
Lea segera mendekati Deby, dirinya sedikit berbisik meskipun jarak mereka sangat dekat bahkan dapat di katakan menempel.
“Bagaimana tuan Jelius” bisik Lea.
“mana tuxedonya, akan ku berikan agar di cepat menghilang” jawab Deby yang masih dengan adegan bisik-bisik tetangga.
“ada di ruang pakaian sedang di kemas ulang dan di rapikan, ambil saja”
“thank you miss” ucap Deby yang kemudian berlari meninggalkan tempat itu.
“Dia pegawai sini” tanya Demian dengan wajah kakunya.
Lea yang sedang berjalan mendekat, tiba-tiba mendengat itupun langsung berhenti, dirinya menoleh menatap Demian. Bukankah sangat di ragukan jika seorang demian bertanya mengenai orang lain. Dirinya sangat terkenal cuek dan dingin dan juga kejam.
“Maaf tuan ma…maksudnya Deby?” tanya Lea memastikan.
“hem” jawabnya dengan anggukan. Lea tak mampu menatap matanya karena tatapannya yang sangat tajam.
“Iya tuan, dia merupakan salah satu designer kami, dia juga yang telah mendesigner tuxedo untuk tuan James” jelas Lea. Panjang setelah berhasil mendaratkan bokong nya di atas sofa dengan mulus.
“Dia wagra Indonesia?” tanya Demian to the point.
“ehhh… iya…iya tuan, bagaimana tuan mengetahuinya?” tanya Lea mulai bingung dengan perkataan Demian.
“Bagaimana kau tau dia dari Indonesia?” tanya James.
“Aku ingin bertemu dengannya” ucap Demian yang kemudian berdiri.
Lea yang merasa bingung itu segera berdiri juga, mencoba menghentikan clientnya yang ini, ohhh maksudnya kakak dari kliennya.
*
*
*
*
*
Jangan lupa follow, like, coment dan vote author ya. Biar authornya tambah semangat☺️🙏🏻💪🏻
Selamat membaca semoga menghibur
Terimakasih untuk para pembaca dan salam dari FAIRUZ😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
kanaya naura atmaja
apa damian ayah nya felix
2021-10-18
1