Cerita ini hanyalah fiksi dan karangan sang Author, apabila dalam cerita terdapat kesamaan baik dalam nama tokoh, tempat, atau kejadian tolong di maafkan.
“Sayang ada apa” tanyanya sangat lembut, tanganya mengusap rambut Felik, badanya sedikit menunduk mensejejerkan tingginya dengan sang anak.
“Heh… jadi anak nakal ini anakmu?” tanya ibu yang ada di sampng teman Felik.
“Maaf sebelumnya, ini ada apa ya. kenapa tiba-tiba putra saya di banggil ke ruang guru?”
“Begini nyonya Deby, Felik tadi memukul Kris tanpa sengaja” ucap guru itu lembut.
“Apanya yang tanpa sengaja, coba liat ini wajah Kris memar-memar begini” ucap wanita itu tak ingin kalah.
Aku yang melihat Felik semakin menundukpun kemudian memeluknya erat, Aku tahu jika anakku ini sedang ketakutan.
“Bukankah hal wajar jika anak-anak seusia berkelahi, mungkin mereka hanya merebutkan mainan” jawab Deby yang semakin memeluk Felik.
Felik yang mendengar jawaban sang ibu pun langsung menengok melihat sang momy.
“Momy…” Felik menatap Deby.
“Gak papa sayang” kata Deby masih menenangkan sang anak.
“Miss. Cattie, saya minta izin untuk membawa pulang anak saya, jika anak yang di lukai anak saya masih meminta ganti rugi saya akan bertanggung jawab dan mengirim ganti rugi seperti apa yang di inginkannya. Perlu di ketahui ya Miss Cattie, saya tidak pernah mengajarkan anak saya untuk berbuat nakal terhadap temannya, Jika anak saya memuluk berarti anak saya telah di nakali lebih dulu” jelas Deby panjang lebar.
Deby dan felik sudah berada di dalam mobilnya, kini focus Deby ada dapa perkerjaannya, tetapi sesekali matanya melirik sang anak.
“Are you okay” tanya Deby dengan senyum di wajahnya.
“Hikkksss….Hiikkkkssss…Momyyyyyy” tangis anak itu pecah, Deby yang mengerti keadaannya langsung meminggirkan mobilnya.
“Gak papa sayang kamu gak salah kok… Momy ada di sini… tenang ya”
“Kenapa hemmm… kau bisa cerita ke momy, momy tidak akan memarahimu” ucap Deby sembari memeluk Felik erat.
“Mom… Kris mengatakan kalau aku tidak punya daddy… dia memngatakan kalau aku anak yang di buang daddy… hikkkksss…. Hikksssss….” Ucapnya di sela-sela tangisnya.
“No… kamu punya daddy sayang, Cuma saat ini daddy sedang pergi jauh. Siatu saat kau akan bertemu dengan daddy” jawab Kiara pelan.
Terdengar nada panggilan dari Hp Deby, dirinya yang masih memeluk Felik kemudian mengalihkannya mencari benda pipih itu. Setelah di temukannya, Deby langsung memencet tombol untuk menjawabnya.
“……...”
“APA?”
“……..”
“Ya aku ke sana, bentar lagi sampai kok” jawab Deby dengan orang yang ada di balik telephone tersebut.
“Sayang Kita ke butik momy ya, nanti kamu main sama kak Madona okey” rayu Deby.
Mobil berjalan dengan kencang menuju Butik milik Lea, di dalam butk sudah ada tuan Jelius yang membentak-bentak par karyawan di butik itu. Dirinya masih tidak terima dengan kesalahan sang designer karena salah nya ukuran di tuxedonya.
Beberapa karyawan sudah terdiam, mereka tak dapat berkata-kata, madona yang biasanya lihai menenangkan karyawan saja saat ini diam tak mampu membuka mulutny.
“Maaf saya terlambat” ucap Deby yang masuk dengan menggandeng Felik.
“Miss Deby” ucap Madona pelan setelah melihat Felik yang menggenggam tanganya erat.
“Sayang kamu main sama kak Madona ya, momy masih ada urusan” ucap Deby dengan mengantar sang buah hati ke arah Madona.
Madona yang paham akan ucapan Deby segera mengambil alih Felik, Felik memang sedikit dengan dengan Madona karena sejak umur dua tahun dirinya sering di ajak ke butik dan bermin bersama Madona masih menjadi pegawai baru.
“Semuanya bisa pergi, biar masalah ini saya yang menangani” ucap Deby pada para pegawai yang sempat di bentak-bentak oleh Jelius.
“Maafka atas keteledoran saya tuan, semua kesalahan ini adalah salah saya, saya benar-benar meminta maaf atas apa yang telah terjadi” ucap Deby dengan sangat sopan.
Madona dan Lea yang ada di elakang melihatnya pun terkesima, tidak seperti biasanya Deby dpat bersikat serendah ini.
“KAU…KAU tau jika ini kesalahan besar, tetapi kau tidak mencoba memperbaikinya” bentak Jelius dengan mata melotot, matanya memerah rahanya mengeras tangnnya mengepal.
“Bukankah kau tau jika aku akan menggunaknnya akhir minggu ini, Jika aku tidak memeriksanya pasti hal ini akan terjadi di hari H pesta”ucapnya lagi dirinya menatap Deby dengan tatapan berapi-api.
“Maafkan kesalahan saya pak… Saya benar-benar tidak sengaja” jawab Deby dengan wajah mulai tertunduk.
“Sepertinya kau sudah mulai bosan kerja di Butik ini ya… apa perlu saya mengajukan keluhan sehingga kau di pecat” ucap Jelius secara terang-terangan.
Lea, Madona dan para pegawai yang mendengarkannyapun terbelalak tidk percaya dengan ucapan Jelius.
“Tidak pak…tidak”ucap Deby yang kemudian berlutut di hadapan Jelius.
Felik yang melihat kajadian ini langsung berlari kearah Deby, Madona yang sedari tdi menggengam tangan Felik saja tidak dapat menghentikan anak itu. Felik berlari memeluk sang ibu.
“Momy…”ucapnya dengan melihat wajah Deby.
“Oh… jadi ini anakmu, apakah ini contoh yang baik untuk anakmu, melihat ibunya berlutut di depan seorang pria” ucapnya dengan senyum sinisnya.
“Tuan maafkan aku, aku akan memperbaiki kesalahan itu” ucap Deby
“Apa yang ingin kau perbaiki… tuxedoku? Hey bukankh aku sudah mengatakan JIKA PAGI INI AKU MAU TUXEDOKU” ucapnya dengan nada membentak.
Deby yang mendengarnya pun terdiam, dirinya sangat tau akan permintaan Jelius kemarin, tetapi apalah daya dirinya tidak bertemu langsung dengan James dan ini memperburuk.
“Maafkan saya tuan, tuxedo tuan akan saya antar nanti sore” ucap Deby yang masih memeluk sang putra.
Felik yang merasa sang ibu gemetar mulai melihatnya kembali, Felik tiba-tiba menoleh melihat kearah Julius.
“Om… tidak boleh kasar sama momy” ucap anak kecil itu.
“ehhh kau tau apa anak kecil” ucap jelius dengan tangan yang hmpir mencekal tangan mungil Felik.
Deby sekuat tenaga memeluk Felik untuk tidak berbuat hal-hal yang tidak di inginkannya.
Di luar butik yang sedang mencekap itu, sebuah mobil Porsche 911 berhenti dan terparkir rapi. Tak lama kemudian seseorang keluar dari mobil tersebut berjalan memasuki pintu butik Shopea.
“Permisi… apakah nona Deby ada… aku ingin menukar tuxedo”ucapnya setelah masuk dalam butik.
Orang-orang yang mendengarnya pun segera melihat ke arahnya.
*
*
*
*
*
Jangan lupa follow, like, coment dan vote author ya. Biar authornya tambah semangat☺️🙏🏻💪🏻
Selamat membaca semoga menghibur
Terimakasih untuk para pembaca dan salam dari FAIRUZ😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments