Deby sedang berdiri menikmati salju yang sedang turun malam ini, Dirinya menatap Jauh ke luar Jendela. Deby terdiam pikirannya beralih enam tahun silam, di mana dirinya sedang berada di Bali setelah kepulangannya dari Paris
Flasback on
“Kauyakin anak menetap di bali” tanya seorang wanita kepada Deby yang tengah menarik koper besarnya.
“Hem, aku akan berlibur sekitar dua hingga tiga minggu, kau bisa pualng terlebih dahulu” Ucap Deby dengan senyum yang merekah.
“Baiklah, kabari aku jika kau muali bosan di Bali, akan aku siapkan pekerjaan yang banyak untukmu” ucapnya dengan tawa yang menghiasi wajahnya, Deby yang mendengarnyapun ikut tertawa.
Saat itu Deby masih berumur belia, Dirinya yang masih berumur dua puluh tahun dapat pergi keparis hanya untuk medesign gaun untuk acara miss universe.
Deby memang terkenal sangat mahir dalam mendesign, dirinya mulai menekuini dunia fashion sejak berumur enam belas tahun, hingga saat ini umurnya berumur dua puluh tahun. Deby cukup cepat belajar dalam bidang fashion, lebih tepatnya bakat yang di milikinya memang berada di sana.
Seorang wanita cantik dengan ramput pendek seleher itu adalah teman seperjuangan Deby di paris, dirinya juga mendapatkan kesempatan untuk ikut mendesign sebuah sepatu untuk acara miss universe. Gadia itu bernama Widia.
Deby dan Widia mulai berteman semenjak mereka kenal di pesawat menuju Paris.
Terdengar panggilan untuk pesawat keberangkatan Jakarta Bali, Yup betul mereka berpisah, sepulang dari Paris, Widia memutuskan langsung kembali ke Jakarta karena dirinya telah menemukan butik untuk berkarir, sedangkan Deby memilih untuk menghirup udara Bali terlebih dahulu sebelum berkarir.
“Aku tinggal okay” ucap Deby yang kemudian berjalan menjauh.
Satu jam lebih sedikit pesawat yang di tumpngi Deby mendatat dengan selamat di pulai yang penuh dengan wisatwan asing itu. Bali tempat yang sangat tempat untuk menjernihkan mata dan pikirannya.
“Apakah sudah reservasi nona?” tanya resepsionos di salah satu hotel bintang lima yang akan di tinggali Deby dua minggu ini.
“Sudah, atas nama Deby Natasya” ucapnya Lembut.
“Baik, atas nama nona Deby Natasya, kamar nomor 43 lantai 4, ini kuncinya silahkan” ucap resepsionis itu ramah.
Deby bergegas berjalan menuju kamarnya, dirinya yang begitu lelah tak menghiraukan apapun hingga Deby terlelap dalam tidurnya.
Tak terasa ketika dirinya bangun matahari sudah condong menandakan bahwa hari hampir gelap. Deby yang tak memiliki rencana akhirnya memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir pantai.
Hari demi hari pun berlalu hari ini tepat sepuluh hari Deby berada di Bali. Cuaca yang begituindah membuat Deby yang merencanakan untuk menetap di hotel akhirnya keluar. Dirinya berjalan-jalan mengitari pinggir pantai.
“Hay...” sapa seorang pria berwajah bule.
“Halo” jawab Deby cepat
“Bisa kenalan?” ucap pria itu kemudian menjulurkan tangannya. Dedy tersenyum yang kemudian menerima tangan pria itu.
“Deby” ucapnya dengan tersenyum lebar
“Demian… Demian Lee”
Mereka kemuan terduduk di atas pasir di detiap pantai kuta. Mata Deby focus tertuju pada gelombang air pantai.
“Cantik” gumam wanita cantik itu.
“Sedang liburan?” tanya Demian kepada Deby. Demian mengalihkan pandangannya dan tertuju kepada Deby.
Cantik… sangat cantik, ucap Demian dalam hati. Bibirnya melengkung menimbulkan senyuman yang tak pernah di tunjukkannya.
“Hem” Jawabnya sambil mengangguk.
“Apa kau juga berlibur?” tanya Deby yang kemudian menatap wajah pria itu.
“Tentu… aku di sini tiga hari, besok aku harus kembali ke negaraku” ucapnya dengan menatap wajah Deby.
“Wah sayang sekali… jika lebih lama di sini mungkin aku bisa menemanimu untuk berkeliling Bali” ucapnya lagi. Deby tersenyum lebar sekilas wajahnya menatap Demian tetapi dia alihkan kembali.
“Ehmmm… sepertinya aku harus pergi, udaranya semain dingin aku juga tidak memakai pakaian tertutup” ucap Deby yang kemudian berdiri. Demian yang mengetahfui wanita di depannya ini ingin pergi pun segera ikut berdiri.
“Tunggu” tangan Demian menhan tangan Deby yang ingin melangkah pergi.
“Bisakah nanti malam kita bertamu?” tanya Demian dengan sedikit memiringkan kepalanya.
“Bertemu… kau ingin bertemu lagi denganku?” tanya Deby memastikan, Demian pun menjawab dengan senyuman.
“Ohhhh baiklah” Deby menarik tanyannya.
“Temui aku di Lv 8 Resort Hotel, ada pesta kecil-kecilan di rooftopnya. Datanglah aku menunggumu” ucap Demian yang kemudian meninggalkan Deby terlebih dahulu.
Malam hari di rooftop Lv 8 Resort Hotel, bergemuruh music dan alunan lagu terdengar, beberapa orang-orang penting juga terlihat di sana.
Deby berjalan memasuki lift dengan setelan dress berwarna hitam, dress dengan lengan tali itu menunjukkan bagian bahu Deby.
TINGGGGG
Lift berhenti kemudian terbuka, Deby berjalan pelan matanya sedikit mengedarkan pandangan. Deby mencari seseorang yang mengundangnya ke sini.
Hufffttt kan bener, aku sendirian, tau gini aku gak jadi datang, ucapnya dalam hati.
Deby berjalan sebentar menikmati alunan music yang tersedia di sana, tetapi taka da beberapa menit kemudian dirinya merasa bosan. Deby pun memutuskan untuk meninggalkan tempat itu.
“Kau ingin pergi…” tanya seseorang yang berada di belakang Deby.
“Eh… aku kira aku tak akan melihatmu” Wajab deby yang sudah membalikkan badannya.
“Jangan pergi, bersenang-senanglah denganku terlebih dahulu” ucap Demian dengan menggenggam tangan gadis itu.
Deby pun hanya mengangguk, lalu mengikuti langkah Demian menuju salah satu sofa di sana. Di sofa itu sudh terdpat beberapa teman-teman bisnis Demian, beberapa dari mereka sempat melirik Deby yang memang terlihat cantik mala mini, tetapi Demian dengan secepat kilat segera meraih pinggang gadis itu menandakan bahwa gadis itu miliknya.
Malam cepat berlarut, saat ini jam menunjukkan pukul set sebelas, saat ini deby sedang duduk di samping Demian dan beberapa temannya. Deby hanya diam karena tak mengerti apa yang mereka bahas, dirinya sesekali meminum wine yang ada di tanganya.
“Kuat juga” tanya Demian dengan mata yang sedikit memerah.
“Hemmm… aku biasa meminum ini di Paris” jawab Deby tersenyum. Deby memang benar, dirinya memang sering meminum wine ketika di paris. Ya bagaimana dirinya designer artis, setiap selesai acara pasti di adakan parti dan ya pasti minuman yang ada di pesta itu wine.
“Good job” ucap Demian sembari mengelus rambut Deby.
Acara semakin malam semakin ramai, Deby yang mulai merasa mengantuk, entah karena wine yang di minumnya tau memang badannya sangat lelah.
“Kau ingin pulang?” tanya Demian
“Iya sepertinya aku harus istirahat” ucap sang gadis.
“ayok aku antar… ikut bersama ku dulu, ada sesuatu yang ingin ku berikan” ucap Demian dengan tangan yang sudh menarik tangan Deby.
Sepeninggal Demian beberapa temannya pun melihat dan saling bertanya-tanya.
“Baru tiga hari dah dapet dia” ucap Alex seorang invertor asing di salah satu BUMN
“Ya biasalah… dia memang sering tebar pesona” ucap Giraldo seorang pembisnis resto dan café.
“Bodynya lumanyan juga sih untuk selera Demian” ucap ember, gadis Australia pemilik banyak saham.
Demian yang meninggalkan pesta itu ternyata membawa Deby menuju kamarnnya. Kamar 45 L4. Demian meminta Deby untuk duduk di birai kasur.
“Tunggu akan ku ambilkan sesuatu untukmu” ucapnya yang kemudian menghilang. Tak lama dirinya kemudian keluar.
“Ini cocok untukmu” ucap Demian yang tengah bersimpuh di depan Deby dengan membuka sebuah kotak berwarna emas yang di dalamnya terdapat kalung kupu-kupu.
“Untukku” tanya Deby
“Iya, sini aku pasangkan” Demian memasangkan kalung itu di leher Deby.
Setelah memasang kalung itu, entah setan apa yang membuat mereka menjadi bergairah.
Demian mendekatkan bibirnya, benda kenyal itu menyentuh benda kenal milik Deby dengan sangat lembut, hal ini membuat Deby terhanyut.
Tak lama kemudian bibir mereka jadi sama-sama *******, setelah itu Demian mulai melepas satu demi satu pakaian yang menanggal di tubuh Deby.
“Ashhhhhh” Deby mulai mendesah dengan sentuhan yang di berikan oleh demian.
Tak butuh waktu lama kahirnya demian mersakan juga lembah lembab milik Deby. Mereka berdua sama-sama merasakan nikmat yang tiada tara, meskipun awalnya terasa sakit tepi lama-kelamaan menjadi nikmat.
Desahan demi desahan terus keluar dari dalam kamar resort tersebut. Demian yang yang sedang menikmati santapannya itu tak ingin malam itu cepat berlalu.
*
*
*
*
*
Jangan lupa follow, like, coment dan vote author ya. Biar authornya tambah semangat☺️🙏🏻💪🏻
Selamat membaca semoga menghibur
Terimakasih untuk para pembaca dan salam dari FAIRUZ😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
Alya Yuni
Makanya jdi prmpuan jngn minm mabok
2022-10-16
0