Demian berdiri mengajak Deby untuk bertemu dengan sang ayah. Demian berkeinginan untuk memperkenalkan Felik dan Debby.
Mereka berjalan dengan tangan Demian yang tak melepas genggaman tangan Debby. Felik masih setia dengan posisi di gendong.
Beberapa college yang melihat Demian menggendong anak kecil laki-laki pun merasa aneh. Mereka tau jika Demian adalah seorang yang sangat cuek dan susah untuk beradaptasi, apalagi dengan anak kecil, tetapi berbeda untuk saat ini.
“Papa” panggil Demin ketika Ayahnya masih berbicara dengan seseorang.
Albert yang merasa terpanggilpun akhirnya memalingkan wajahnya menatap manusia yang memanggilnya itu. Dahi Albert berkerut, mata menyipit seakan bertanya siapa yang di bawa oleh anak pertamanya itu.
“Pa… ini cucumu, anakku dan ini” ucapnya dengan menarik Agak mendekat
“Ini Debby, Mommy dari anakku” ucap Demian tegas tanpa bertele-tele.
Albert yang mendengarnya hanya terdiam, dirinya bingung ingin berkomentar bagaimana. Albert berjalan mendekar dirinya melihat Debby dari ujung kaki hingga kepala atas kemudian tersenyum remeh.
“jadi ini wanita yang kau kejar hingga Indonesia? Apa benar itu anakmu? Bisa saja dia hanya memperalat dirimu?”ucap Albert dengan tatapan remeh kearah Debby.
“Jaga ucapnmu ayah, Mereka akan tinggal di rumah ini, Felik adalah anak kandungku dan Debby akan segera menjadi istriku” jawab Demian setelah mendengar ucapan Albert.
Debby yang sedari tadi mendengar percakapan mereka berdua hanya terdiam. Dirinya sudah mati kutu semenjak di rendahkan oleh Albert. Albert memang begitu, dirinya bukan manusia yang baik, harta dan tahta adalah patokannya.
“Ayo” ajak Demian kepada Debby dengan sedikitmenariknya.
“Tunggu, biarkan wanitamu memberikan salamnya dulu kepada calon ayah mertuanya” ucap Albert mencba merusak suasana.
Debby yang mendengar itu segera tersenyum menutupi kegundahan hatinya yang mulai bimbang dengan keputusannya untuk tinggal di sana
“oh apa kau tak memperkenalkan aku pada calon cucuku juga” sambung Albert dengan senyuman licik.
Demian yang mendengarnya pun tercengan, Dirinya menatap Debby dekilas, sudah di lihatnya debby sedikit menundukkan kepala tanda hormat, kemudian Demian meminta tangan Felik untuk berjabat dengan Albert.
Setelah perkenalan yang sangat tidak di inginkan itu Demian mengjak Debby berkeliling untuk bertemu dengan beberapa coleganya dan mulai memperkenalkan Debby sebagai calon Istri Demian.
Aku ingetin lagi ya readersss kalau Demian itu suka berperilaku sesuka hatinya, Debby pun gak bisa berbuat apa-apa.
Demian masih berbicara dengan beberapa coleganya tak di pungkiri Felik masih anteng berada dalam gendongannya. Felik sepertinya udah kena jampe-jampenya Demian sampe-sampe gak mau lepas begitu. Debby yang merasa terasingkan karena tak mengerti pembicaraannya itu pun mulai menyingkir. Dirinya berjalan menuju tempat es krim.
“satu cup dua rasa ya” ucapnya pada pelayan yang mengambilkan eskrim itu.
“nona Debby” Panggil James dari belakang Debby.
Debby yang merasa terpanggilpun akhinya menoleh, dirinya kemudian tersenyum dan memberi sedikit hormat.
“Nona Debby bagaimana perasaanmu sekarang?” tanya James yang kemudian berjalan untuk berdiri di samping Debby
“Perasaan?... maaf tuan maksudnya dengan perasaan?” tanyanya sembari mengambil es krim yang di mintanya.
“Perasaanmu setelah melihat kakakku dan anakmu dekat… sepertinya mereka akan sesah untuk di pisahkan” ucapnya lanjut. James memakan eskrimnya sedikit.
“Entahlah tuan, Saya belum bisa menentukannya, tetapi selama Felik bahagia saya akan ikut bahagia” ucap Debby dengan sedikit mengaduk es krim dalam cup miliknya.
“Sepertinya Felik sudah merasa nyaman dengan Kakakku… apa kau masih belum nyaman?” pertanyaan itu bagaikan pistol, menembak sangat dalam.
“Nya..Nyaman bagaimana ya tuan?”
“ya ku lihat sepertinya anakmu itu sudah mulai nyaman dengan kakakku, buktinya sampe sekarang mereka seperti lem, sangat lekat” ejek James dengan sedikit sertawa
“Mungkin karena tuan Demian memang cepat dekat dengan anak kecil” elak Debby
“ehhh kau salah besar nona Debby, kakakku tidak pernah dekat dengan siapapun, terasuk anak kecil. Dia terlalu memperdulikan dirinya sendiri, sangat aneh karena tiba-tiba bisa dekat dengan putramu” pancing James lagi
Debby yang mendengar itu hanya tersenyum, mau bagaimana pun Demian pasti akan Dekat dengan anaknya sendiri bukan apalagi yang mengalir di dalam bada Felik adalah darah keturunan Demian.
“Mungkin tuan Demian sudah tidak seperti itu” ucap Debby yang kemudian berpamitan untuk pergi meninggalkan James yang masih dalam keadaan bingung.
*
*
*
*
*
Jangan lupa VOTE, LIKE, dan KOMENT ya guys, biar authornya tambah semangat upnya😊😊😊
Jangan lupa follow, like, coment dan vote author ya. Biar authornya tambah semangat☺️🙏🏻💪🏻
Selamat membaca semoga menghibur
Terimakasih untuk para pembaca dan salam dari FAIRUZ😚
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments