Tak bisa dipungkiri kalau rumah Linda sangat mewah. Linda tak pernah mengungkapkan kemewahannya pada siapapun. Tak pernah mengajak seorang teman kampus pun ke rumahnya.
Sandy yang hanya anak keluarga sederhana amat terpukau saat memasuki rumah mewah Linda. Lantainya yang terbuat dari marmer, pilar-pilar besar yang kokoh dan menambah nilai mewah rumahnya.
Lampu kristal di tengah ruangan dengan ukuran yang besar. Tak ketinggalan gucci besar dan juga lukisan karya pelukis terkenal ada di ruang tamunya.
Sandy berdecak kagum. Semua ini akan menjadi miliknya kelak jika Ia menikah dengan Linda. Ia akan memiliki perusahaan besar sendiri. Bisa memiliki banyak anak buah. Bisa jadi boss!
Sandy tersenyum dengan rencananya sendiri. Rencana yang menurutnya amat brilian, yang membuat dirinya bisa kaya tujuh turunan.
"Kamu mau minum apa Sayang?" tanya Linda.
Sandy agak terkejut dengan panggilan Sayang yang Linda tujukan padanya. "Terserah kamu aja deh. Apa yang kamu suka, pasti aku suka." Sandy membalasnya dengan sedikit gombalan.
"Tunggu sebentar, biar aku buatkan dulu."
"Loh kok kamu yang buatkan? Memangnya enggak ada asisten rumah tangga?" tanya Sandy.
"Asisten rumah tangga?" tanya Linda bingung. Sejak kapan pembantu dipanggil asisten rumah tangga?
"Maksudnya pembantu. Memangnya pembantu kamu kemana?" Sandy meralat perkatannya. Dulu belum terkenal istilah asisten rumah tangga, lebih dikenal dengan pembantu.
"Bibi baru aja pulang kampung. Ijin anaknya mau melahirkan. Pembantu penggantinya baru akan datang besok." jawab Linda yang berjalan menuju dapur.
Sandy mengikuti Linda dari belakang, sekalian melihat-lihat isi rumah Linda. Bisa dibilang dapur Linda amat mewah. Terdapat kulkas dua pintu bersebelahan, yang di tahun 2021 saja masih mahal apalagi tahun 2000an kayak gini?
Kompor gas 4 tungku dengan oven dibawahnya lalu peralatan memasak yang mahal punya. Definisi kaya sampai ke dapur-dapurnya.
Sandy terbayang penggorengan milik ibunya yang tergantung di dapur dengan belakangnya yang menghitam. Disini enggak ada yang seperti itu.
"Loh kamu malah ikutin aku. Bukannya duduk santai di ruang tamu?" tanya Linda.
Sandy tersenyum. "Sepi banget rumah kamu. Mama dan Papa kamu kemana?"
Linda mengambil gelas dan menaruh es batu di dalamnya lalu menuangkan sirup dan air. "Mereka kerja. Jarang ada di rumah."
"Kamu biasa sendirian?" tanya Sandy lagi.
"Iya. Hanya berdua sama bibi aja." Linda memberikan es sirup pada Sandy.
Sejenak mata mereka saling bertemu. Sandy sadar, Linda tak secantik Shanum. Linda tuh.... seksi.
Sandy menaruh gelas yang Linda berikan diatas meja makan. Ia menarik pinggang Linda dan langsung menciumnya.
Bagai gayung bersambut. Linda melingkarkan tangannya ke leher Sandy. Membalas ciuman yang Sandy berikan. Mereka pun saling berpagutan.
Linda ternyata amat jago berciuman. Membuat jiwa kejantanan Sandy terbangun dibuatnya. Ciuman pun berubah menjadi lebih hot. Ini yang Sandy inginkan. Hubungan yang hot, bukan yang flat.
Sambil terus mencium Linda, Sandy mendorongnya sampai ke kitchen set dan mengangkat tubuh Linda ke atas kitchen set dan mulai mencium Linda lagi dengan amat rakusnya.
Linda amat senang dengan keagresifan Sandy. Ia bahkan menarik tangan Sandy agar mau menelusuri setiap inci tubuhnya.
Bak kucing dikasih ikan, saat lampu hijau dinyalakan Sandy mengambil kesempatan dan langsung tancap gas. Ia melakukan apa yang Linda minta.
Linda amat seksi. Seluruh tubuhnya adalah impian para lelaki. Kenapa dulu Ia tak tergiur ya? Malah mengedepankan cinta bodoh.
Tiba-tiba wajah Shanum melintas di pikiran Sandy. Membuat Sandy makin ingin mengenyahkannya dan menggantikannya dengan Linda.
Tangan Sandy pun mulai bergerilya ke aset berharga milik Linda. Membuat Linda semakin diburu *****. Mencium Sandy semakin dalam.
Sandy semakin menjelajah jauh. Membuka kancing kemeja Linda satu persatu. Melihat dada Linda yang membuatnya makin terbuai *****.
Tak ingin ciuman Sandy berakhir, Linda kembali mencium Sandy dan membiarkan Sandy menyentuh dadanya. Linda mulai terbakar ***** dengan setiap sentuhan Sandy.
Ia siap menerima apapun yang akan Sandy lakukan. Suaranya terdengar sedikit mendesah. Sandy suka itu. Sangat seksi di mata Sandy.
Tangan Sandy pun mulai masuk ke dalam Bra milik Linda, mendapati sesuatu yang terasa lembut dan kenyal. Linda makin mendesah. Sandy pun membuat adik kecilnya terbangun.
Namun saat hendak mencium yang tangannya pegang, sebuah bayangan melintas di pikiran Sandy. Bukan bayangan Shanum, jika bayangan Shanum maka Ia akan meneruskan perbuatan bejatnya.
Kini bayangan Sally puteri kecilnya yang melintas di pikirannya. Wajah Sally saat pertama kali dilahirkan melintas. Bagaimana Ia sampai meneteskan air mata dikala mendengar Sally menangis untuk pertama kalinya.
Sandy pun menghentikan apa yang Ia lakukan pada Linda. Membuat Linda merasa sedikit kecewa. Linda merasa nafsunya sudah diubun-ubun dan butuh dipuaskan, namun Sandy yang tiba-tiba menghentikan perbuatannya membuat Linda heran. Apa yang telah terjadi?
"Sorry." Sandy mengangkat tangannya dari aset berharga milik Linda dan menutupinya kembali kancing kemeja Linda.
"Kenapa? Tadi kamu begitu terbakar *****?" tanya Linda penuh kekecewaan.
"Aku enggak bisa. Kita belum menikah." jawab Sandy.
"No Problem. Selama kita melakukannya atas dasar cinta dan suka sama suka, enggak masalah bagiku." kata Linda.
Sandy agak terkejut dengan jawaban Linda. Kalau dari apa yang Linda katakan, sudah jelas kalau Sandy bukan yang pertama melakukannya. Linda pernah dengan yang lain sebelum Sandy. Dan itu membuat Sandy kecewa.
Sandy teringat dengan Shanum. Bagaimana dulu Ia mengambil mahkota yang selama ini selalu dijaga Shanum.
"Enggak. Shanum udah masa lalu. Pilihanku adalah Linda, mau apapun keadaannya." gumam Sandy dalam hati.
Sandy memasang senyum terbaiknya. "Aku yang belum siap. Kita kan belum lama berpacaran." alasan yang paling masuk akal.
"Tapi adik kamu udah bereaksi tuh. Mau aku bantu?" tanya Linda.
Wow... Sandy kembali terkejut dengan apa yang Linda tawarkan. Tawaran yang amat sulit ditolak. Tapi lagi-lagi bayangan Sally kembali melintas.
"Eng... Enggak usah Lin. Aku.... Aku malu. Belum siap. Er... Next time maybe." tolak Sandy agak tergagap.
"It's ok. Aku suka dengan keluguan kamu. Aku akan menunggu sampai kamu siap. Dan kalau kamu siap, maka aku pun siap." kata Linda lalu mencium pipi Sandy.
Sandy membantu Linda turun dari kitchen set. Linda mengancingkan kembali kancingnya sementara Sandy meminum es sirup yang Linda buatkan. Menenangkan debaran jantungnya yang berdegup amat kencang.
Saat Linda pergi ke kamar mandi, Sandy membuka dompetnya dan melihat wajah Sally putri cantiknya. Sandy mengeluarkan foto dari dompetnya.
Deg.... Sandy kaget saat mendapati dalam foto Sally kaki sebelah kirinya menghilang. Bukan karena pudar. Tapi benar-benar menghilang. Apakah karena perbuatannya barusan dengan Linda?
****
Jangan lupa like, favorit dan komen ya 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Riaa Imutt
sandy... sadar sand.....
2024-03-12
0
Hades Riyadi
ternyata si Linda cuman perempuan pereks, sering gonta-ganti pasangan ngencuk... payaaahh, pilihan si MC koplaaakk...🤔🙄😩😩👎
2022-10-04
0
ETERNITYID™
waduhh gimana yak.
2021-11-16
0