Bab 2

Hati Shanum terasa amat sakit. Teriris. Terasa amat perih. Dibentak sudah biasa. Namun dibilang hanya bisa merengek minta uang saja membuat hatinya sakit.

Siapa dulu yang meminta dirinya berhenti bekerja? Siapa yang dulu dengan sombongnya mengatakan kalau Ia akan menafkahi keluarganya sendiri tanpa bantuan gaji Shanum?

Kini keadaan menjadi semakin terpuruk. Tidak ada pekerjaan berarti tidak ada pemasukan. Tidak ada pemasukan lalu bagaimana membiayai kebutuhan sehari-hari?

Apa Ia masih bisa bersandar dan menggantungkan hidupnya pada Sandy suaminya?

Dengan kesal Sandy bangun dari duduknya dan menendang kardus yang Ia bawa dari kantor lalu pergi keluar rumah.

Brukkk...

Tendangan yang kencang membuat isi di dalamnya berhamburan.

Shanum meringkuk ketakutan. Tak berani lagi berkata apapun pada suaminya. Ia menangis dalam diam.

"Mama.... Huaaa.... Mama......" bayi kecilnya menangis.

Shanum pun bangkit dan menggendong hartanya yang paling berharga. Pasti bayi kecilnya amat ketakutan. Ia saja yang sudah dewasa melihat sikap Sandy takut, apalagi Sally yang masih kecil?

"Hush... cup...cup...cup... Sayang. Tenang ya Nak. Ada Mama. Cup....cup...cup... Anak pintar." Shanum menenangkan Sally yang memeluknya dengan erat.

"Aku enggak bisa terus seperti ini. Bukan hanya dibentak, Mas Sandy pun kini sudah menghinaku. Bukan tidak mungkin Ia akan berlaku kasar padaku dan Sally nanti." batin Shanum.

Shanum pun cepat-cepat masuk ke dalam kamarnya. Meletakkan Sally di bawah dengan mainan disekelilingnya agar tidak mengganggu apa yang akan Ia lakukan.

Diambilnya sebuah tas koper. Dimasukkannya baju miliknya dan milik Sally, beserta surat penting lainnya. Ya, buku nikah. Ia harus membawa buku nikah juga!

Shanum mencari di dalam brangkas kecil tempat menaruh surat-surat berharga lainnya. Sebuah buku nikah berwarna hijau diambilnya dan dimasukkan serta ke dalam tas.

Dengan gemetar Ia memesan taksi online. Jarak rumahnya yang jauh dari jalan raya lebih mudah kalau menggunakan taksi online daripada memesan langsung.

Shanum melihat ke sekeliling rumahnya. Rumah yang dulu penuh kehangatan kini hanya tersisa penderitaan saja.

Masih terbayang di benak Shanum, saat mereka merayakan kenaikan jabatan Sandy. Sejuta impian mereka rangkai. Berharap dengan kenaikan jabatan ini akan membuat hidup mereka lebih baik. Lebih bahagia lagi.

Namun harapan hanya tinggal harapan. Semua hanyalah impian kosong yang tak pernah terwujud.

Sandy mulai berubah. Pekerjaan menjadi prioritasnya yang pertama. Keluarga pun Ia lupakan.

Sandy mulai gila kerja. Berangkat pagi dan pulang tengah malam. Ia berangkat saat Sally masih tertidur dan pulang saat Sally juga sudah tertidur lelap.

Jangankan dengan Sally, dengan Shanum saja Sandy amat dingin dan cuek. Tak ada lagi kehangatan dan tatapan mata penuh cinta di dalamnya. Hanya uang, uang dan uang. Bagaimana mendapatkan uang yang banyak, yang ada di dalam otak Sandy.

Ia pun mulai terbiasa mengurus Sally sendiri. Ia yang tahu perkembangan Sally. Sandy mana peduli. Weekend pun kadang Ia sibuk kerja. Tak ada waktu untuk keluarga.

Shanum merasa amat kesepian. Ia merindukan kehidupannya sebelum Sandy naik jabatan. Tidak berlebihan materi namun bahagia. Selalu ada waktu kumpul bersama keluarga.

Bukan hanya waktu yang tak bisa diberikan Sandy. Kehangatan dan cinta kasihnya pun hilang. Tak ada lagi canda tawa. Tak ada lagi tatapan penuh cinta. Semua seakan tenggelam dengan kesibukan Sandy dengan dunia pekerjaannya sendiri.

Kini, pekerjaan yang selama ini selalu jadi prioritas hidup Sandy sudah hilang. Tak ada lagi pemasukan. Apa yang dipertahankan?

Mempertahankan cinta yang sudah lama hilang? Mempertahankan rumah tangga yang sudah lama hambar? Mempertahankan tali kasih yang sudah lama putus?

Shanum memejamkan matanya. Air mata tak kunjung berhenti menetes. Malang benar nasibnya.

Ia harus tegas. Ia harus membuat keputusan. Ia harus setidaknya menyelamatkan Sally dari tekanan karena memiliki Papa yang emosional dan tempramental.

Ia mengambil sebuah kertas dan mulai menuliskan pesan.

Aku dan Sally pergi dari rumah, Mas. Segera, aku akan mengurus perceraian kita. Mari kita akhiri pernikahan menyakitkan kita demi Sally anak kita.

Shanum

Dilipatnya kertas berisi pesannya dan diletakkan di atas meja riasnya. Agar Sandy bisa langsung melihatnya saat masuk ke dalam kamar.

Ponsel Shanum berbunyi, telepon dari supir taksi online yang memberitahu kalau Ia sudah sampai di depan rumahnya.

Shanum menggendong Sally yang masih asyik dengan mainannya. Dengan tangan kiri yang menarik koper bawaannya Ia pun berjalan meninggalkan rumahnya.

Shanum menatap sebentar rumahnya. Rumah yang dulu dipenuhi cinta. Air matanya kembali menetes. Berat rasanya meninggalkan rumah ini.

Shanum pun masuk ke dalam taksi online lalu mobil tersebut pergi meninggalkan rumahnya. Pergi meninggalkan serpihan hati yang terluka.

Satu jam kemudian Sandy kembali pulang ke rumah. Ia hanya butuh angin segar untuk menjernihkan pikirannya.

Sandy menyesali perkataannya yang menyakitkan pada Shanum. Pasti Shanum amat terluka dengan perkataannya.

Ia bertekad akan meminta maaf pada Shanum dan memperbaiki kesalahannya pada Shanum. Ia akan berubah.

Sandy heran dengan pintu rumahnya yang terkunci. Diketuk berkali-kali pun tak ada yang menjawab. Sandy membuka pintu dengan kunci di dalam kantongnya.

Kosong. Rumahnya sepi tak ada orang. Ia mencari keberadaan Shanum namun istrinya tidak Ia temukan.

Sandy mengambil ponsel miliknya dan mulai menelepon Shanum. Nomornya tak bisa dihubungi. Shanum sudah memblokir nomor Hp miliknya.

Perasaan tak enak mulai menguasai Sandy. Ia masuk ke dalam kamar dan mendapati mainan milik Sally bertebaran di lantai. Tidak biasanya Shanum membiarkan rumah berantakan seperti ini. Shanum tipikal istri yang cinta kerapihan.

Sandy lalu membuka lemari baju Sally, sebagian pakaiannya kosong. Ia lalu membuka lemari pakaiannya dengan Shanum. Hanya tersisa beberapa baju saja. Sisanya tak ada.

Sandy tahu ada yang tidak beres. Kemana Shanum? Ia kembali menghubungi Shanum namun tetap tidak terhubung.

Sampai akhirnya Ia melihat sebuah surat diatas meja rias istrinya. Ia pun menghampiri dan membuka apa isi surat tersebut.

Tangan Sandy bergetar saat membaca isi surat yang ditulis dengan tulisan tangan Shanum yang rapi. Ia bahkan mengulangi membaca surat tersebut, berharap kalau Ia akan salah membaca. Berharap kalau kata-kata dalam surat itu akan berubah.

Dengan penuh emosi Sandy me re mas surat itu dan melemparkannya ke sembarang arah.

Shanum mau cerai? Shanum mau pergi meninggalkanku? Shanum mau membawa Sally anakku juga?

Tubuh Sandy pun terasa lemas. Ia terduduk di lantai, di tempat yang sama saat Sally main tadi. Air mata mulai mengalir dari pelupuk matanya.

Hari ini Ia dipecat, dilempar straples, dicemooh rekan satu kantor dan kini.... kini keluarganya pun meninggalkannya. Ia seperti berada dalam jurang keterpurukan yang terdalam.

Bisakah Ia keluar dari jurang tersebut? Masih bisakah Ia memperbaiki semuanya?

Terpopuler

Comments

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Lanjutkan Thor 😝😄💪👍👍👍

2023-06-11

2

Eros Hariyadi

Eros Hariyadi

Itu namanya udah jatuh ketimpa tangga, yaaaa... namanya emisi lageee...labil, wajarlah namanya lelaki biasa mendapatkan uang, tiba² harus dipecat dengan tidak hormat lageee....gw udah pernah ngerasain, jadi bisa memahami perasaan Sandy...🤔🙄😫😫😢😠💪👍👍

2023-06-11

2

Eka Nurmila

Eka Nurmila

sikap yang salah sebagai istri.
langsung mengecam dengan pertanyaan begitu suami pulang dalam keadaan kacau.

akhirnya

salah suami

berkata kasar terhadap istri

2023-05-19

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 4
6 Bab 5
7 Bab 6
8 Bab 7
9 Bab 8
10 Bab 9
11 Bab 10
12 Bab 11
13 Bab 12
14 Bab 13
15 Bab 14
16 Bab 15
17 Bab 16
18 Bab 17
19 Bab 18
20 Bab 19
21 Bab 20
22 Bab 21
23 Bab 22
24 Bab 23
25 Bab 24
26 Bab 25
27 Bab 26
28 Bab 27
29 Bab 28
30 Bab 29
31 Bab 30
32 Bab 30
33 Bab 31
34 Bab 32
35 Bab 33
36 Bab 34
37 Bab 35
38 Bab 36
39 Bab 37
40 Bab 38
41 Bab 39
42 Bab 40
43 Bab 41
44 Bab 42
45 Bab 43
46 Bab 44
47 Bab 45
48 Bab 45
49 Bab 46
50 Bab 47
51 Bab 47
52 Bab 48
53 Bab 49
54 Bab 50
55 Bab 51
56 Bab 51
57 Bab 52
58 Bab 53
59 Bab 54
60 Bab 55
61 Bab 56
62 Bab 57
63 Bab 58
64 Bab 59
65 Bab 60
66 Bab 61
67 Bab 62
68 Bab 63
69 Bab 64
70 Bab 65
71 Bab 66
72 Bab 67
73 Bab 68
74 Bab 69
75 Bab 70
76 Bab 71
77 Bab 72
78 Bab 73
79 Bab 74
80 Bab 75
81 Bab 76
82 Bab 77
83 Bab 78
84 Bab 79
85 Bab 80
86 Bab 81
87 Bab 82
88 Bab 83
89 Bab 84
90 Bab 85
91 Bab 86
92 Bab 87
93 Bab 88
94 Bab 89
95 Bab 90
96 Bab 91
97 Bab 92
98 Bab 93
99 Bab 94
100 Bab 95
101 Bab 96
102 Bab 97
103 Bab 98
104 Bab 99
105 Bab 100
106 Bab 101
107 Bab 102
108 Bab 103
109 Bab 104
110 Bab 105
111 Bab 106
112 Bab 107
113 Bab 108
114 Bab 109
115 Bab 110
116 Bab 111
117 Bab 112
118 Bab 113
119 Bab 114
Episodes

Updated 119 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 4
6
Bab 5
7
Bab 6
8
Bab 7
9
Bab 8
10
Bab 9
11
Bab 10
12
Bab 11
13
Bab 12
14
Bab 13
15
Bab 14
16
Bab 15
17
Bab 16
18
Bab 17
19
Bab 18
20
Bab 19
21
Bab 20
22
Bab 21
23
Bab 22
24
Bab 23
25
Bab 24
26
Bab 25
27
Bab 26
28
Bab 27
29
Bab 28
30
Bab 29
31
Bab 30
32
Bab 30
33
Bab 31
34
Bab 32
35
Bab 33
36
Bab 34
37
Bab 35
38
Bab 36
39
Bab 37
40
Bab 38
41
Bab 39
42
Bab 40
43
Bab 41
44
Bab 42
45
Bab 43
46
Bab 44
47
Bab 45
48
Bab 45
49
Bab 46
50
Bab 47
51
Bab 47
52
Bab 48
53
Bab 49
54
Bab 50
55
Bab 51
56
Bab 51
57
Bab 52
58
Bab 53
59
Bab 54
60
Bab 55
61
Bab 56
62
Bab 57
63
Bab 58
64
Bab 59
65
Bab 60
66
Bab 61
67
Bab 62
68
Bab 63
69
Bab 64
70
Bab 65
71
Bab 66
72
Bab 67
73
Bab 68
74
Bab 69
75
Bab 70
76
Bab 71
77
Bab 72
78
Bab 73
79
Bab 74
80
Bab 75
81
Bab 76
82
Bab 77
83
Bab 78
84
Bab 79
85
Bab 80
86
Bab 81
87
Bab 82
88
Bab 83
89
Bab 84
90
Bab 85
91
Bab 86
92
Bab 87
93
Bab 88
94
Bab 89
95
Bab 90
96
Bab 91
97
Bab 92
98
Bab 93
99
Bab 94
100
Bab 95
101
Bab 96
102
Bab 97
103
Bab 98
104
Bab 99
105
Bab 100
106
Bab 101
107
Bab 102
108
Bab 103
109
Bab 104
110
Bab 105
111
Bab 106
112
Bab 107
113
Bab 108
114
Bab 109
115
Bab 110
116
Bab 111
117
Bab 112
118
Bab 113
119
Bab 114

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!