Bopeng benar-benar memecahkan celengan ayamnya yang Ia tabung sejak setahun lalu. Rencananya mau beli PS-One yang Ia baca di berita akan keluar tahun ini.
Bopeng memberikan uang di celengannya untuk modal usaha. Pulang sekolah, Bopeng dan Sandy naik kereta menuju stasiun Kota atau terkenal dengan nama Stasiun Beos lalu dilanjutkan dengan berjalan kaki.
Untuk menghemat biaya, mereka bahkan melewati pagar stasiun diam-diam dan naik kereta tanpa bayar. Kalau ada kondektur yang menagih tiket, mereka akan ngumpet, bahkan kadang naik ke atas kereta.
Mereka mencari DVD bajakan ke daerah Glodok. Banyak penjual DVD disana. Mereka membeli DVD drama Korea dan film-film box office terbaru. Bukan DVD porno, tenang saja.
Sandy yang raganya sudah dewasa tak mau merusak generasi muda dengan tontonan yang tidak mendidik, meskipun jiwa penasaran anak muda tak ada habisnya. Ia bisa saja meraup cuan dari hal yang mudah, tapi Ia adalah orang tua, tam mau merusak generasi muda bangsa.
Sesuai prediksi Sandy, bisnisnya diminati banyak orang. Ia menyimpan DVD dengan aman dan selalu lolos saat pemeriksaan.
Sandy sadar bisnis DVD tak akan berlangsung lama. Ia mengajak Bopeng mulai berbisnis rental PS. Mereka makin semangat mengumpulkan uang untuk modal usaha. Hasil penjualan DVD lumayan untuk membeli PS-One yang harganya masih mahal saat itu.
Mereka berhasil membeli PS-One dan sebuah TV tabung berukuran 21 Inch dari berjualan DVD selama hampir setahun. Bisnis PS-One jalan, mereka juga mulai bisnis kuliner.
Sandy berjualan Pop Ice dengan toping bubble. Bukan Boba, tahun 2000 mulai ramai minuman toping bubble tapi penjualannya masih di dalam mall. Ia menjual minuman dengan harga terjangkau namun dengan nilai jual yang lebih lagi.
Lagi-lagi bisnisnya berhasil. Sandy benar-benar memanfaatkan ingatannya tentang tahun 2000 dan menerapkannya dalam dunia bisnis.
Saat kelas 3 SMA, Sandy dan Bopeng sudah berhasil membuat tempat tongkrongan berisi rental PS, rental DVD dan aneka jajanan kekinian.
Bapak dan Ibu Sandy juga kedua orang tua Bopeng amat bangga dengan prospek bisnis anak mereka. Namun bagi Sandy itu hanya awal saja dari kerajaan bisnisnya.
Setelah merubah takdir keuangannya. Ia juga akan merubah takdir asmaranya. Ia akan kembali lagi ke tahun 2021 dengan segala kesuksesan di tangannya.
****
Tahun 2003
Sandy kuliah dan mengambil jurusan komputer, sementara teman-temannya memilih jurusan ekonomi. Dulu Sandy kuliah di jurusan ekonomi dan Ia hendak menambah ilmu dengan kuliah di jurusan komputer. Cita-cita Sandy kelak adalah membuat perusahaan ecommerce.
Di kampus inilah Ia mengenal Shanum dan juga Linda. Tepatnya saat Sandy semester satu dan belum ada pembagian jurusan.
Setelah mengalami masa ospek yang membosankan, masa perkuliahan yang sebenarnya pun dimulai.
Shanum di kampus lebih terkenal dibanding Linda. Dulu Sandy menyukai Linda pertama kali namun hatinya bertolak saat mengenal Shanum.
Dahulu, pesona Shanum mampu mengalihkan perhatiannya dari cinta pertamanya Linda. Kini Sandy tak akan membiarkan dirinya jatuh cinta pada Shanum.
"Em... Linda kan?" tanya Sandy sok akrab.
"Iya. Lo... Sandy kan?" tanya balik Linda. Sebenarnya Linda sudah mengenal siapa Sandy. Nama Sandy begitu popular saat di ospek. Banyak kakak senior cewek yang terpesona akan ketampanannya sampai membuat senior cowok iri dan ingin mengerjainya terus.
Yang bikin Sandy populer bukan karena tampan saja, namun karena berhasil membuat senior cowok yang awalnya mau mengerjai berbalik dan malah berteman akrab dengan Sandy. Apalagi kalau bukan dengan cara menyogok?
Sandy berjanji akan memberikan voucher makan gratis kalau seniornya datang ke tempat tongkrongannya. Siapa yang tidak tergoda? Apalagi mahasiswa yang masih mengandalkan uang saku dari orang tuanya.
"Yoi. Wah merasa tersanjung nih gue, lo sampai inget nama gue loh!" gombalan receh pun Sandy keluarkan. Membuat Linda tersipu malu dibuatnya. Tanpa permisi Sandy pun duduk di samping Linda.
"Inget dong. Kamu kan terkenal banget saat ospek. Kamu di kelas ini juga?" tanya Linda.
"Iya. Eh gue boleh kan duduk disini?" tanya Sandy berbasa-basi padahal Ia sudah merencanakan untuk duduk di samping Linda dan mendekatinya mulai sekarang.
"Oh... Boleh.... Boleh. Duduk aja. Kosong kok." bak gayung bersambut, Sandy tau Linda sudah mulai sedikit menerima kehadirannya.
Tak lama kelas agak gaduh. Sandy masih ingat apa yang terjadi. Ini adalah pertama kalinya Sandy bertemu dengan Shanum.
Cowok-cowok pun mulai gaduh berebut ingin duduk di dekat Shanum. Tak bisa dipungkiri, dulu memang Sandy amat memuja Shanum.
Shanum adalah gadis cantik dan lembut dengan rambut panjang yang indah. Kulitnya putih bersih, mulus, bening bercahaya.
Shanum adalah idola teman-teman di kelasnya. Sikapnya yang pemalu dan penyabar membuat para cowok langsung jatuh hati, tak terkecuali Sandy.
Kini, Sandy menatap Shanum penuh dengan kebencian. Shanum telah meninggalkannya disaat Ia terpuruk. Jangan harap Sandy mau jatuh cinta dengan Shanum!
"Lin, istirahat kita makan Indomie di warkop yuk!" ajak Sandy. Bagi mahasiswa, selain ke mall tempat tongkrongan lain adalah di warkop. Ini next project Sandy. Membuat rental komputer sekaligus cafe murah meriah di sekitar kampus.
"Kita berdua aja?" tanya Linda memastikan.
"Iya dong. Kalau rame-rame namanya mau demo!" gurau Sandy.
Linda tersenyum dengan gurauan receh Sandy. "Kamu lucu banget ya. Pantas saja jadi idola senior dan anak-anak seangkatan." puji Linda.
"Masa sih? Biasa aja ah." kata Sandy merendah. "Rumah kamu di daerah mana?"
"Di Pondok Gede." jawab Linda.
"Wah dekat dong."
"Rumah kamu di dekat Pondok Gede juga?" Linda agak kaget.
"Rumah aku di Condet." jawab Sandy.
"Ih itu mah enggak dekat tau namanya." kata Linda sambil memanyunkan bibirnya.
"Beneran deket kok."
"Dekat apanya?"
"Dekat di hatiku he...he...he..." gombal Sandy.
Linda memukul bahu Sandy malu-malu. "Dasar gombal!"
"Tapi suka kan?"
Linda tersipu malu. Sandy merasa langkah pertamanya lumayan berhasil. Ia sama sekali tak peduli dengan Shanum. Mau Shanum banyak yang godain juga bodo amat. Baginya kisah cinta Sandy dan Shanum sudah usai.
Sandy sedang menunggu Linda di perpustakaan sepulang kuliah. Linda ada kelas lain yang berbeda dengannya. Sedang asyik membuat laporan keuangan bisnisnya Sandy tak menyadari kalau ada seseorang yang duduk di sampingnya.
Laki-laki itu mengenakan baju serba hitam. Wajahnya bak anak mahasiswa biasa, namun memiliki sisi misterius tersendiri.
Awalnya Sandy tak menggubris dan asyik dengan laporannya, namun perhatiannya terusik ketika laki-laki itu mulai berbicara sambil menatap lurus ke depan.
"Gimana? Enak hidup di dunia ini?" tanya laki-laki itu.
"Lo nanya gue?" tanya Sandy yang kini mengangkat wajahnya dan melihat langsung laki-laki tersebut.
"Ternyata lebih memilih merubah masa depan ya? Bukan memperbaiki masa depan?"
Mata Sandy terbelalak kaget. Laki-laki ini yang telah memberikannya minuman yang membuat Ia kembali ke tahun milenium. Siapakah laki-laki ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 119 Episodes
Comments
Ranie
malaikat kali tuh san
2024-01-07
0
Mari Anah
tambah seru nih thor,,lanjut thor
2023-11-28
0
Fatah Liverpooldlian
hal hal
2023-06-13
2