Terima kasih untuk yang sudah Vote yah 🤗
***********************
"Selamat pagi Pak, ini jadwal Bapak hari ini...."
Richard menerima sebuah berkas dari tangan Celin.
"Jam sembilan nanti Bapak akan bertemu dengan semua karyawan di ruang pertemuan sekaligus perkenalan pertama sebagai Direktur Utama yang baru." terang Celin.
Richard masih diam sampai wanita yang hari ini sengaja berpakaian cukup seksi itu selesai membacakan kegiatannya di hari pertamanya bekerja.
"Apa ada lagi jadwal yang ingin Bapak rubah atau tambahi?"
"Tidak ada. Tapi, ada satu hal yang perlu aku sampaikan padamu."
Celin tersenyum manis se manis madu, berharap pria ini mulai tertarik ataupun ingin menghabiskan waktu khusus bersamanya.
"Silahkan Pak," jawabnya tidak sabar.
"Aku akan memindahkan mu di bagian accounting hari ini juga. Aku sudah menghubungi pak Bagas untuk mengatur posisimu disana."
"A-apa Pak?" sahut Celin terbata.
"Aku tidak bisa bekerja dengan wanita, maaf. Aku tidak ingin tunanganku berpikiran macam-macam nantinya." sahutnya beralasan.
"Tapi Pak, aku sudah lama bekerja di posisi ini. Selama bersama dengan pak Tommy sebelumnya aku tidak pernah berbuat kesalahan sedikitpun. Aku-"
"Keputusanku sudah bulat Celin," potong Richard cepat. "Kamu bisa mulai mengatur barang-barangmu sekarang." sambungnya kembali menatap berkas di tangan.
Celin marah namun tidak bisa berbuat apa-apa, atasan barunya ini bersikap seenaknya dengan memindahkan dia ke bagian lain tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Sialan! Gue diusir gitu aja sama ni bengek! Kesalnya dalam hati dan berlalu dari ruang petinggi perusahaan tanpa berpamitan.
Richard membuang nafas lega, akhirnya dia bisa mulai bekerja dengan baik tanpa harus resah dengan kehadiran wanita penggoda macam Celin pikirnya.
Setidaknya untuk mendekati Amanda, dia harus memastikan agar tidak ada satu orangpun yang akan membuat usahanya gagal. Termasuk menyingkirkan wanita-wanita lain dari hidupnya.
Bunyi ketukan di pintu ruang kerja Richard membuyarkan konsentrasi pria yang sedang sibuk memeriksa berkas-berkas yang dibawa Celin tadi.
"Masuk."
Seorang pria bersetelan rapi dengan kacamata hitam bertengger di hidungnya berjalan masuk ke dalam ruangan Richard.
"Kemana aja sih Lo?"
"Sorry, tadi gue singgah ke toilet dulu." jawabnya membuka kacamata yang dia pakai.
"Lo udah telat sepuluh menit tau! Baru mau mulai kerja udah telat aja Lo!"
"Iya sorry ... tadi gue ke belet. Dimana ruangan gue?" tanyanya dengan santainya.
"Eh, Lo disini bawahan gue yah Nal. Panggil gue Pak, jangan seenaknya manggil Lo gue disini!"
"Iya, iya ... bawel amat sih Lo! Nggak dapet jatah yah semalem?" kekehnya menggoda sahabatnya Richard.
Donal, pria asli negara ini terhitung hari ini akan bekerja menggantikan Celin sebagai sekretaris pribadi Richard.
Sengaja pergi dari rumah karena tidak mau di paksa menikah oleh orang tuanya, membuat Donal memilih bekerja pada pria blasteran itu untuk menyambung hidup.
Semua fasilitas yang selama ini dia dapat sudah dicabut oleh kedua orang tuanya. Mereka ingin memberikan efek jera untuk pria pemain yang hobi mencari angsa berbau pandan itu.
"Udah sana ke ruangan Lo. Di samping kiri ruangan gue, ada ruangan Lo disana!"
"Ok siap Pak Bos." sahutnya memberi hormat.
Richard berdecak menatap Donal yang berjalan santai keluar dari ruangannya.
Meski terlihat manja namun sebenarnya sahabatnya itu sangat ulet dalam bekerja. Donal bisa selalu diandalkan dalam segala hal, itu sebabnya Richard mengajaknya bekerja bersamanya karena yakin dengan kemampuan pria berkulit sawo matang tersebut.
"Lo siapa?" kaget Celin menatap seorang pria berpostur tubuh tinggi sedang berdiri di belakangnya.
"Hai ... gue Donal. Lo pasti mantan sekretarisnya Richard, yah?" ujarnya mengulurkan tangan.
Celin membalas salaman tangan Richard dan mengangguk. Sayang banget ini ... bening begini malah dibiarin gitu aja, gumam pria pemain itu dalam hati.
"Elo yang bakal gantiin gue disini?"
"Iya, maaf yah. Abisnya Richard lagi bucin akut sama tunangannya, dia nggak mau tunangannya mikir yang enggak-enggak kalo punya sekretaris cewek. Yah Lo tau sendiri gimana sensitif-nya cewek kalo liat do'i-nya deket-deket sama cewek lain." sahut Donal asik memindai tubuh Celin.
Lumayan, pasti zise 36 cup D pikirnya meneliti sesuatu di balik kemeja putih transparan yang dia pakai.
Celin mengangguk lemah, dasar cowok ... emang paling pinter ngeles gumamnya.
"Eh, Lo dipindahin kemana?"
"Bagian accounting," sahut Celin kembali menyibukkan diri mengambil barangnya yang tersisa.
"Oh, jauh nggak dari sini?"
"Nggak juga, lantainya dibawah lantai ini."
"Oh, berarti kita masih bisa ketemu dong...."
"Hah? Maksudnya?"
"Eh, enggak. Maksud gue ... lo anterin gue keliling kantor mau nggak? Gue, kan masih baru disini. Jadi nggak tau seluk beluk kantor ini." sahut Donal gelagapan.
"Boleh, tapi gue selesein ini dulu...." tunjuknya pada dua buah karton berisi barang miliknya.
"Mana, biar gue bantuin angkat."
"Eh, nggak usah...." sahut Celin tidak enak.
"Nggak apa-apa, anggap aja balas budi karena Lo mau anterin gue keliling kantor nanti."
Celin tersenyum dan mengangguk senang, setidaknya pria ini bisa berguna juga saat dia di depak oleh Richard, pikirnya.
Setelah membantu mengantarkan barang-barang milik Celin, Donal bersama wanita berambut panjang dengan cat blonde-nya berjalan berdampingan menyusuri setiap sudut perusahaan.
Baik Celin maupun Donal sama-sama mulai merasa nyambung satu sama lain. Keduanya lebih banyak bercanda dengan hal-hal yang receh.
Hingga tiba di basemen, Donal menarik Celin masuk ke mobilnya dan mengunci wanita itu di dalam sana.
"Temenin gue bentar yah Cel...." ujarnya menunjukkan sebuah pembungkus berwarna biru bertuliskan Dur*ex.
.
.
.
.
.
.
.
.
Ada yang masih inget gak dengan sebutan Angsa Berbau Pandan? 🤭
Coba di cek lagi apa artinya di Part 'Nikmatin' biar fresh lagi otaknya 😆
Btw
Selamat hari Kemerdekaan semua 🤗
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
EkaYulianti
ada udang di atas bakwan 😂
2023-06-19
1
Zaitun
pria selakangan. iya lah gak nika juga bisa gesek
2022-07-18
1
Anfit Annisa Fitri Tangka
Semm
2022-07-07
0