Memakai kebaya modern hasil desainnya sendiri, Amanda turun menghampiri keluarga Richard yang sudah menunggunya di bawah.
Amel ibu Amanda, sempat terkejut mendengar anak perempuannya itu akan bertunangan hari ini, dengan seorang pria yang bahkan baru dia temui.
Amanda tidak menjelaskan secara rinci tentang hubungan mereka, dia hanya berkata kalau keluarga pria yang ingin bertunangan dengannya akan datang nanti malam.
Dan benar saja, keluarga yang begitu terkenal di negara mereka. Datang membawa beberapa seserahan dan juga catering, untuk makan malam bersama dirumah mereka.
Amel sampai kaget tidak percaya, pasalnya sejak putus dengan Ardi pacarnya dulu. Amanda tidak pernah terlihat bersama seorang pria, dan dia selalu saja murung setiap saat.
Itu sebabnya Amel sampai bingung dan merasa kalau anak perempuan dia itu sedang mengada-ada.
"Kamu cantik sekali Manda...," puji Tari calon mertuanya.
"Makasih Tante...," sahutnya tersenyum paksa.
Amanda duduk di samping Amel, dan berhadapan dengan Richard. Mereka hanya di pisahkan oleh satu buah meja jati, dengan bermacam-macam hadiah untuknya disana.
Richard tersenyum tipis melihat pesona Amanda yang terlihat sangat berbeda malam ini. Lekuk tubuhnya begitu terpampang jelas di mata Richard, membuat pikiran liarnya menerawang jauh.
"Jadi kedatangan kami kemari karena ingin melamar putri Anda, Amanda...." Suara dari seorang pria berkewarganegaraan asing dengan garis wajah yang sama dengan Richard, duduk di samping Tari istrinya.
Lelaki yang umurnya sudah hampir enam puluh tahun itu, duduk dengan gagah disamping Tari istrinya.
"Sebelumnya saya mau meminta maaf, kabar kedatangan keluarga Bapak dan Ibu ... baru diberitahukan Manda tadi pagi. Awalnya saya pikir dia hanya bercanda, karena selama ini Amanda tidak pernah mengatakan kalau dia punya hubungan lagi dengan orang lain. Tolong maafkan ketidaksiapan kami...," sahut Amel tidak enak menatap bergantian keluarga besar Klose.
"Iya, putra kami juga tidak pernah mengatakan pada kami tentang hubungannya dengan Manda anak Ibu. Dan tadi malam, dia menghubungi mommy-nya dan bilang kalau dia mau melamar seorang wanita. Kami juga sangat kaget, tapi bahagia karena akhirnya Richard bisa serius menjalani hubungan dengan wanita," sahut Tommy ayah Richard.
Lelaki itu tidak mengetahui cerita yang sebenarnya, karena Richard sempat memohon pada Tari untuk jangan mengatakannya pada ayahnya.
Jika sampai Tommy tahu, Richard pasti akan langsung dihukum dengan semua fasilitasnya akan ditarik.
Hidup selama bertahun-tahun dengan Tari, membuat Tommy mulai terbiasa dengan adat budaya timur negara asal istrinya. Itu sebabnya, Tommy pasti akan sangat marah jika dia mendengar Richard masih saja bermain-main diluar sana, diumurnya yang sudah kepala tiga.
"Baiklah, karena semuanya sudah disini. Richard dan Amanda bisa saling bertukar cincin," sela Tari memandang anak dan calon menantunya.
"Loh ... nggak ditanya dulu kesiapannya gimana Mom?" bisik Tommy namun masih terdengar oleh yang lain.
Biasanya yang dia tahu, mereka akan bertanya dulu pada pihak wanita apa menerima lamaran ini atau tidak.
"Nggak usah, Manda pasti terima kok ... iyakan Manda?"
Semua mata yang ada disana, langsung tertuju pada wanita cantik dengan rambut yang digulung rapi itu.
Manik mata Amanda tidak berhenti menatap Amel dan juga Richard, yang terlihat was was menunggu jawaban darinya.
Jangan sampe Lo ngomong yang enggak-enggak Manda ... bisa abis gue ditebas bokap gue!
"I-iya Tante...," jawabnya terbata penuh keraguan.
Sontak semua langsung menghembuskan nafas lega mendengar ucapan Amanda.
Amel mengusap lembut punggung tangan anaknya dan mendoakan yang terbaik untuknya. Semoga saja ini benar-benar akan menjadi jodohmu, Nak ... bunda berharap kamu akan selalu bahagia nantinya bersama pilihanmu ini.
Acara lamaran sekaligus pertunangan Richard dan Amanda malam itupun berlangsung lancar tanpa hambatan.
Rena kakak Richard juga ikut hadir bersama suaminya. Mereka ternyata punya satu orang anak laki-laki berumur lima tahun, yang tidak banyak bicara.
Anak kecil itu hanya sesekali mengangguk dan menggeleng jika ditanya oleh kedua orangtuanya, hingga Keith panggilan anak itu mendekat ke arah Amanda.
"So ... you will be my auntie?" (Jadi ... kamu akan menjadi bibiku?), tanyanya berbicara bahasa Inggris.
Keith terbiasa berbicara dalam bahasa itu bersama kedua orangtua dan Oma Opanya dirumah.
Rena sampai kaget mendengar pertanyaan Keith yang ditujukannya untuk Amanda. Ini pertama kalinya anak sulungnya itu berbicara dengan orang yang baru dia temui.
Amanda tersenyum dan berjongkok untuk mensejajarkan dirinya dengan Keith. "Yes...." sahutnya menggantungkan ucapannya.
"Keith, my name is Keith auntie...." (Keith, nama saya Keith bibi....), sahutnya dengan mata berbinar.
"Yes Keith, nice to meet you Keith. Can i be your friends?" (Iya Keith, senang bertemu denganmu Keith. Bisakah aku menjadi temanmu?), sahut Amanda tersenyum hangat.
"Of course auntie ... i'm really happy because i have an auntie right now." (Tentu saja bibi ... aku sangat senang karena sekarang aku sudah punya seorang bibi), jawabnya bersemangat.
Amanda tertawa dan mengusap kepala Keith dengan lembut, anak kecil ini begitu tulus dan polos pikirnya. Keith bahkan memeluk dia tanpa rasa malu, dan begitu cerewet duduk disampingnya.
"Ini pertama kalinya Keith bersikap begitu pada orang yang baru dia temui, Chad ... Lo harus pertahanin Manda gimanapun caranya! Gue tau kalo Lo sama dia pasti baru kenal dan berakhir di apartemen Lo. Gue bisa liat dari cara Manda ke elo, Chad! Mata dia nggak bisa boong, dia terpaksa tunangan sama Lo pasti hari ini!"
"Sok tau Lo!" sergah Richard mencoba menepis kecurigaan kakaknya.
"Tau ... gue tau semuanya! Gue cewek, jadi gue tau gimana antusiasnya cewek kalo mau di lamar sama orang yang dia cinta! Dan Amanda nggak nunjukin itu daritadi, nanti setelah ngomong sama Keith dia baru terlihat lebih ceria."
Richard diam sambil terus menatap Amanda yang duduk tidak jauh darinya bersama keponakan kecilnya. Memang benar, sejak tadi Amanda tidak pernah tersenyum ataupun tertawa lepas bersama mereka.
Tapi setelah Keith menghampiri dia dan berbicara banyak hal dengannya, Amanda seketika berubah menjadi pribadi yang hangat dan ceria.
Richard saja sampai iri pada ponakannya itu, harusnya dia ada yang ada disamping Amanda dan tertawa lepas bersamanya.
"Gue cuma mau ingetin satu hal, Manda itu cewek yang baik. Gue sering denger omongan orang kalo Manda dulu sangat mencintai tunangannya. Makanya gue sampe kaget liat dia ada di apartemen Lo, Chad. Tapi, nggak apa-apa ... mungkin ini salah satu jalan menuju jodoh Lo ataupun dia. Gue cuma minta, Lo pertahanin Manda dan jangan sakitin dia. Karena gue tau rasanya putus cinta tuh kayak gimana, apalagi sampe ditinggal nikah kayak Amanda. Hatinya pasti masih sakit sampe detik ini...," sambung Rena panjang lebar mengingatkan adik laki-lakinya.
Benar yang dikatakan kakaknya, Amanda memang baik. Kepribadian wanita itu sangat berbeda dengan wanita-wanita lain yang dia kenal.
Meski mereka baru saja kenal dan berakhir di atas ranjang, tapi Richard tahu kalau Amanda adalah tipe seorang istri masa depan idaman semua lelaki di dunia ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 148 Episodes
Comments
putia salim
👍👍
2022-07-16
1
Anfit Annisa Fitri Tangka
🤭
2022-07-07
0
sari ariswati
melting...
2022-04-03
0