Dijepit Lo Lebih Enak!

"Morning baby...." sapa Richard memeluk wanita tanpa sehelai benangpun itu.

Amanda menggeliat geli saat tangan Richard menyentuh perut ratanya, dan naik hingga keatas.

"Chad! Udah, gue ada meeting hari ini dengan pelanggan VVIP."

"Sekali aja Manda, punya aku udah minta di sayang lagi. Lo nggak kasian apa liat dia berdiri terus seharian nanti?"

"Ogah! Udah minggir, gue masih capek!" sentak Cici mendorong dada bidang Richard.

"Yaudah ... gesek aja boleh, kan? Nanggung nih Manda."

Amanda berdecak namun tidak menolak dengan gerakan lambat yang dilakukan Richard padanya.

Hampir satu jam menunggu dan lelaki itu menyemburkan miliknya di balik benda tipis elastis yang menutupinya, membuat Richard menarik nafas lega.

Terhitung sudah lima kali mereka bergelut di atas ranjang sejak tadi malam. Rasa candu dan sentuhan lembut kulit mulus Amanda, selalu bisa membuat Richard ingin dan ingin lagi.

"Gue pergi dulu," ujar wanita yang sudah wangi aroma parfum mahal khusus untuknya.

"Gue anter yah."

"Nggak usah, gue bawa mobil juga kok."

"Eh, tunggu...." tahan Richard. "Pokoknya hari ini gue anter! Nggak ada bantahan, gue nggak mau mommy nanyain gue lagi kenapa gak pernah anterin Lo ke butik! Tunggu sini, gue ambil kunci mobil dulu." sambungnya masuk ke dalam kamar yang masih berantakan bak kapal pecah itu.

Amanda tidak bisa menolak mendengar kata 'mommy' dari mulut Richard. Emak-emak rempong dengan gaya sosialitanya yang tinggi itu, bisa sangat cerewet memberondongi mereka dengan beribu pertanyaan jika tidak terlihat bersama seperti orang yang bertunangan pada umumnya.

"Mau sarapan dulu gak?" tanya Richard dari balik kursi kemudi.

"Gak usah, gue bisa sarapan di butik. Eh, Lo cuma nganter doang, kan?"

"Kenapa emangnya?"

"Ya nggak apa-apa sih, gue cuma nggak nyaman aja kalo Lo juga mau ikut turun nanti. Masih banyak wartawan di depan butik yang kepo dengan hubungan kita. Gue males ngadepin mereka, jawab satu maunya di jawab semuanya! Kesel gue...."

"Yaudah, kalo gitu biar gue yang jawab kalo mereka masih nungguin Lo disana. Kasian ... mereka juga nyari duit buat hidup mereka. Kalo kita nggak kasih mereka berita, yang ada atasannya marah-marah dan bonus mereka bisa tersendat. Selama kita bisa bantu orang kenapa enggak, kan...." sahut Richard bijak.

Amanda sampai menatap wow seorang pria yang meski terlihat manja dan slengean tapi bisa berpikir begitu dewasa, hingga sejauh itu.

"Tumben otak Lo bagus, gue pikir otak Lo isinya cuma ranjang doang!" cibir Amanda.

"Emang, kalo deket sama Lo. Pikiran gue cuma itu doang. Eh, kapan-kapan kita cobain di mobil yah ... bosen kalo cuma di ranjang mulu!"

"Ish ... ogah! Jepit aja sono punya Lo di pintu. Dijamin bakal curah banyak lo disana!" sahut Amanda tertawa geli.

Ini pertama kalinya Amanda tertawa tulus dari hati setelah patah hatinya sebulan lalu. Kehadiran lelaki asing ini mampu membuat Amanda menegang sekaligus terhibur karenanya.

Mungkin benar kata orang, kita harus cari pelampiasan biar bisa lupa dengan kesedihan yang kita alami.

"Dijepit Lo aja lebih enak."

Amanda mencebik dan mengecek ponsel mahalnya. Dia harus memastikan janji temu meeting dengan klien VVIP-nya hari ini jadi atau tidak.

"Biasanya Lo pulang jam berapa Manda?"

"Tergantung, kalo lagi banyak pesanan kayak kemarin yah biasanya gue tidur di butik." sahutnya masih sibuk dengan ponsel di tangan.

"Sendiri tidur disana?"

"Iya."

"Nggak takut?"

Amanda mengernyit dan mengalihkan pandangannya pada Richard. "Takut? Nggaklah. Gue bukan cewek penakut. Lagian butik gue paling aman sejauh ini. Selama gue lima tahun disana, nggak pernah sekalipun di bobol maling."

Richard mengangguk mengerti. "Kalo gitu, nanti kalo Lo nggak bisa pulang. Kabari gue ... tar gue temenin disana sekalian main."

"Otak Lo tuh yah, heran gue sama Lo!"

Richard tertawa puas menggoda wanita yang seminggu ini baru dia kenal, dan kini sudah jadi tunangannya.

Entah akan bagaimana nanti hubungan mereka, tapi Richard berharap agar mereka bisa lebih dekat nantinya.

Dia nyaman dengan Amanda, dari awal saja rasa ketertarikan itu ada untuk desainer muda ini. Tapi, untuk memulihkan hati Amanda yang terluka. Richard tahu nggak akan mudah, dan dia berharap dia bisa jadi penyembuh luka itu.

"Lo yakin mau ikut turun?" tanya Amanda ketika mobil mereka tiba di parkiran depan butik.

"Iya, kenapa emangnya?"

"Pasti pemburu-pemburu berita itu akan langsung nyosor deketin kita berdua. Liat aja mereka banyak banget di depan sana. Udah kayak lagi antri bantuan aja."

"Nggak apa-apa, kitakan emang mau bantuin mereka ngasih berita. Udah, nanti biar gue aja yang jawab. Lo cukup senyum sama deket-deket gue aja nanti. Yuk turun," ajaknya membuka pintu mobil.

Ish, nggak ada romantis-romantisnya tuh cowok. Udah tau lagi diliatin banyak orang, bukain pintu kek! Kesal Amanda dalam hati.

Dia membayangkan kalau Richard akan bertindak manis seperti pria-pria lain yang biasa dia tonton TV.

Tapi ternyata tidak, Richard malah sibuk tebar pesona dengan memakai kacamata hitam dan sedikit mengatur rambutnya yang berantakan di depan semua wartawan, yang menunggu kedatangan pasangan paling dicari minggu ini.

"Sini By...," panggil Richard dari pintu sebelah mobil.

Dengan kesal Amanda berjalan menuju pintu sebelah yang memang mengarah masuk ke dalam butik.

Bukannya berjalan bersama sambil berpegangan tangan, Amanda malah lebih dulu pergi meninggalkan Richard.

"Manda ... pelan-pelan dong Baby," panggil Richard menahan tangan Amanda.

"Males. Lo kalo mau tebar pesona ke mereka silahkan aja, gue nggak tertarik. Gue kesini buat kerja, bukan mau tebar-tebar pesona sama semua wartawan itu!" sentak Amanda melepaskan tangannya dari genggaman Richard.

"Loh, kok jadi marah-marah gini sih. Perasaan tadi baik-baik aja deh."

"Bodo!"

Amanda langsung masuk ke dalam butik begitu wartawan datang menyerbu mereka berdua, meninggalkan Richard yang kelimpungan sendiri.

"Jam berapa pelanggan VVIP kita datang Va?" tanya Amanda setelah masuk ke ruangannya.

"Sejam lagi Miss, mereka katanya dari bandara langsung kesini."

"Ok, nanti kabari aku kalo mereka udah dateng yah..."

"Iya Miss." jawab Vania asisten Amanda di butik. "Mm ... Miss," panggilnya ragu.

"Ada apa? Apa yang ingin kamu bilang?" sahut Amanda sambil mengecek kertas desainnya di atas meja.

"Itu ... apa nggak apa-apa ninggalin Pak Richard di luar hadepin wartawan-wartawan itu?"

"Nggak apa-apa. Nanti kalo dia udah selesai, suruh masuk aja kesini!" sahut Amanda santai.

"I-iya Miss."

Hampir tiga puluh menit Richard harus menghadapi awak media yang haus akan berita tentang pertunangan dia dan Amanda.

Bahkan panasnya sinar matahari yang mulai terasa menyengat di kulit, tidak membuat pemburu berita itu lelah dan capek karenanya.

Richard tidak terbiasa dengan itu, hingga sampai di ruangan Amanda. Pria dengan dada bidang dan perut kotak-kotaknya membuka hampir seluruh kancing kemeja yang dia pakai.

"Enakkan ngomong sama mereka? Udah dibilangin, mereka itu dijawab satu maunya seribu. Bandel sih dibilangin!"

"Nggak apa-apa, anggap aja lagi berbuat kebajikan. Jam berapa pelanggan Lo dateng?" sahut Richard mengipasi wajah sampai ke dadanya yang terbuka.

Meski sudah ada pendingin ruangan, tapi tidak membuat pria itu seketika dingin karenanya.

"Bentar lagi, kata asisten gue mereka udah ada dibawah."

Selesai berkata begitu, bunyi ketukan di pintu menghentikan pembicaraan keduanya.

Vania masuk bersama seorang wanita yang masih terlihat sangat muda, bersama seorang pria tampan dengan mata yang sedikit cipit dan rambut yang digunting cepak itu.

Nafas Amanda seakan tercekat, dengan rasa sakit yang luar biasa di dalam sana saat pandangan mata mereka bertemu.

Ardi....

.

.

.

.

.

.

Jangan lupa jejak-jejak cintanya yah guyss

Salam gesek dari Richard Klose 🤭😂

Terpopuler

Comments

Zaitun

Zaitun

mantan go

2022-07-18

1

putia salim

putia salim

cowok g setia tk patut diharapkan,apalagi untuk dikenang,buang aja ke got

2022-07-16

0

AYSHE

AYSHE

sengaja tuh ardi dtg biar makin nyesekin amanda..hehe

2022-05-25

0

lihat semua
Episodes
1 Sentuhan Pertama
2 Di Pergoki
3 She's My Girlfriend
4 Gara-gara Monik
5 Tunangan
6 Syarat
7 Nikmatin
8 Sentuhan Kedua
9 Dijepit Lo Lebih Enak!
10 Pelanggan VVIP
11 Tiga Bulan lagi
12 Ibu dan Anak
13 Sepenggal Kisah Richard
14 Pria Tidak Punya Hati
15 Memori
16 Direktur Utama Baru
17 Mulai Bisa Menerima
18 Awal Yang Baik
19 Misi Di Mulai
20 Sekretaris Baru
21 Cemburu?
22 Kesempatan
23 Gangguan
24 I Love You
25 Pria Tidak Punya Hati Dua
26 Meminta Tolong
27 Rela
28 Tugas
29 Pasangan
30 Ancaman Pak Yahya
31 Calon Mertua Rempong
32 Berita
33 Kelakuan Dua Biji
34 Perlakuan Tidak Enak
35 Bodyguard
36 Bodyguard Dua
37 Nasib
38 Take Off
39 Lukisan
40 Tiga Biji
41 Jangan Nakal Lagi...
42 Sabar yah Burung...
43 Nikah
44 Nikah Dua
45 Sahabat SMA
46 Mandi Bukan Main!
47 Hari pertama Suami Istri
48 Makan Siang
49 Toilet Pesawat
50 Fantasi
51 Sehari Tanpa Main
52 Nggak Bisa Setia
53 Pria Gampangan
54 Mengikuti Kemauan Suami
55 Dibawah Sinar Bulan dan Bintang
56 Kehebohan Ibu Mertua
57 Menepati Janji
58 Rena dan Deryl
59 Kenyang Atas Bawah
60 Aku Manis, Pak...
61 Polos Atau Bego?
62 Kesal
63 Cuma Milik Gue!
64 Celin Pacar Gue Sekarang
65 Banyak Pikiran
66 Jadi Aneh
67 Teledor
68 Pergi
69 Empuk, Enak...
70 Rumah Baru
71 Berangkat
72 Zombie?
73 Tanggung Jawab
74 Tidur Seranjang
75 Melepas Rasa Penasaran
76 Curiga
77 Keluarga Mike
78 Curhat Dua Biji
79 7 Minggu
80 Kebahagiaan Keluarga
81 Ini Masalah Hati...
82 Pake Sabun Dulu
83 Teman
84 Firasat
85 Firasat Dua
86 Kesedihan Richard
87 Mimpi
88 Nggak Akan Nyerah
89 Nikah Aja...
90 Sepupu
91 Oma
92 Perdebatan
93 Paris
94 Kangen Anu Nggak?
95 Harta Karun
96 Pembawa Sial!
97 Sindrom Berdebar
98 Diantara Dua Biji
99 Ayah dan Anak
100 Kampung Manis
101 Nanaeng Hela
102 Gara-gara Pupup
103 Lamaran Double M
104 Sensasi Berbeda
105 Omongan Pria
106 Tanda-tanda
107 Pemaksa
108 Usaha Manis
109 Resahnya Donal
110 Masa Lalu
111 Bukti
112 Sudah Kembali
113 Kelakuan Mike
114 Kedatangan Sahabat
115 Drama Ditengah Berita
116 Kuat Karena Ada Kamu
117 Support
118 Teman Dua
119 Perjodohan
120 Perjodohan Dua
121 Perjodohan Tiga
122 Akhir Perjodohan
123 Pingit
124 Welcome Home
125 Undangan
126 Melepas Rindu
127 Mijit Enak
128 Digembok
129 Wanita Beracun
130 Ikat Biji
131 Air Kehidupan
132 Embat Mengembat
133 Butik Amanda
134 Belajar Merelakan
135 Udah Jadi Bapak-bapak
136 Tahan, yah...
137 Beda Rasa
138 Main
139 Pikiran Aneh
140 Benci Jadi Cinta
141 Nyenengin Istri?
142 Mengerti, Mengalah dan Menerima...
143 Bau...!
144 Gigitan (Final Part)
145 Hari Bahagia (Extra Part)
146 PENGUMUMAN
147 PENGUMUMAN KARYA BARU
148 Hello
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Sentuhan Pertama
2
Di Pergoki
3
She's My Girlfriend
4
Gara-gara Monik
5
Tunangan
6
Syarat
7
Nikmatin
8
Sentuhan Kedua
9
Dijepit Lo Lebih Enak!
10
Pelanggan VVIP
11
Tiga Bulan lagi
12
Ibu dan Anak
13
Sepenggal Kisah Richard
14
Pria Tidak Punya Hati
15
Memori
16
Direktur Utama Baru
17
Mulai Bisa Menerima
18
Awal Yang Baik
19
Misi Di Mulai
20
Sekretaris Baru
21
Cemburu?
22
Kesempatan
23
Gangguan
24
I Love You
25
Pria Tidak Punya Hati Dua
26
Meminta Tolong
27
Rela
28
Tugas
29
Pasangan
30
Ancaman Pak Yahya
31
Calon Mertua Rempong
32
Berita
33
Kelakuan Dua Biji
34
Perlakuan Tidak Enak
35
Bodyguard
36
Bodyguard Dua
37
Nasib
38
Take Off
39
Lukisan
40
Tiga Biji
41
Jangan Nakal Lagi...
42
Sabar yah Burung...
43
Nikah
44
Nikah Dua
45
Sahabat SMA
46
Mandi Bukan Main!
47
Hari pertama Suami Istri
48
Makan Siang
49
Toilet Pesawat
50
Fantasi
51
Sehari Tanpa Main
52
Nggak Bisa Setia
53
Pria Gampangan
54
Mengikuti Kemauan Suami
55
Dibawah Sinar Bulan dan Bintang
56
Kehebohan Ibu Mertua
57
Menepati Janji
58
Rena dan Deryl
59
Kenyang Atas Bawah
60
Aku Manis, Pak...
61
Polos Atau Bego?
62
Kesal
63
Cuma Milik Gue!
64
Celin Pacar Gue Sekarang
65
Banyak Pikiran
66
Jadi Aneh
67
Teledor
68
Pergi
69
Empuk, Enak...
70
Rumah Baru
71
Berangkat
72
Zombie?
73
Tanggung Jawab
74
Tidur Seranjang
75
Melepas Rasa Penasaran
76
Curiga
77
Keluarga Mike
78
Curhat Dua Biji
79
7 Minggu
80
Kebahagiaan Keluarga
81
Ini Masalah Hati...
82
Pake Sabun Dulu
83
Teman
84
Firasat
85
Firasat Dua
86
Kesedihan Richard
87
Mimpi
88
Nggak Akan Nyerah
89
Nikah Aja...
90
Sepupu
91
Oma
92
Perdebatan
93
Paris
94
Kangen Anu Nggak?
95
Harta Karun
96
Pembawa Sial!
97
Sindrom Berdebar
98
Diantara Dua Biji
99
Ayah dan Anak
100
Kampung Manis
101
Nanaeng Hela
102
Gara-gara Pupup
103
Lamaran Double M
104
Sensasi Berbeda
105
Omongan Pria
106
Tanda-tanda
107
Pemaksa
108
Usaha Manis
109
Resahnya Donal
110
Masa Lalu
111
Bukti
112
Sudah Kembali
113
Kelakuan Mike
114
Kedatangan Sahabat
115
Drama Ditengah Berita
116
Kuat Karena Ada Kamu
117
Support
118
Teman Dua
119
Perjodohan
120
Perjodohan Dua
121
Perjodohan Tiga
122
Akhir Perjodohan
123
Pingit
124
Welcome Home
125
Undangan
126
Melepas Rindu
127
Mijit Enak
128
Digembok
129
Wanita Beracun
130
Ikat Biji
131
Air Kehidupan
132
Embat Mengembat
133
Butik Amanda
134
Belajar Merelakan
135
Udah Jadi Bapak-bapak
136
Tahan, yah...
137
Beda Rasa
138
Main
139
Pikiran Aneh
140
Benci Jadi Cinta
141
Nyenengin Istri?
142
Mengerti, Mengalah dan Menerima...
143
Bau...!
144
Gigitan (Final Part)
145
Hari Bahagia (Extra Part)
146
PENGUMUMAN
147
PENGUMUMAN KARYA BARU
148
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!