Mulai Bisa Menerima

"Halo...."

"Halo Manda, lagi ngapain? Sibuk nggak?"

"Nggak Mom ... ada apa?" sahutnya mulai terbiasa memanggil Tari dengan panggilan itu.

"Nanti malem mommy mau adain makan malam buat syukuran kecil-kecilan Richard. Kamu dateng yah? Mommy udah kasih tau Ibu Amel juga tadi."

"Emang ada syukuran apaan Mom?"

"Loh, emang Richard nggak ngasih tau kamu?"

"Enggak."

"Aduh ... anak itu memang yah." sahut Tari memijit pelipisnya di ujung sana. "Jadi hari ini Richard resmi bergabung kembali dengan perusahaan, Manda. Dia gantiin daddy-nya disana sebagai direktur utama. Jadi mommy mau bikin syukuran untuk itu."

"Oh...." sahut Amanda manggut-manggut mengerti.

"Nanti kamu kesini aja langsung dari butik, ibu Amel udah mommy suruh supir jemput. Kamu bisa barengan sama Richard nanti."

"Eh, nggak usah Mom. Aku bawa mobil juga kok, nggak apa-apa ... takutnya bikin Richard kerepotan nanti."

"Ish, mana ada. Udah, kamu tunggu aja di butik. Nanti Richard jemput kamu disana, mommy udah telpon dia juga tadi." sahut wanita paruh baya itu mulai dengan mode pemaksanya.

Amanda menghembuskan nafas kasar, mulai sekarang dia harus semakin terbiasa dengan sikap wanita ini pikirnya.

"Ok Mom."

"Good girl," sahut Tari menutup panggilan itu sepihak.

Hadeh ... nggak ada sopan-sopannya nih emak-emak! Kesal Amanda meletakkan ponsel mahalnya dengan kasar ke atas meja.

Setalah kemarin sempat berdebat dengan Richard, hari ini Amanda harus bertemu lagi dengan pria itu.

Semoga saja Richard sudah mendapatkan alasan yang bagus untuk membatalkan pernikahan mereka, pikirnya.

"Manda...." panggil Monik setengah berteriak masuk ke dalam ruangannya.

"Lo nggak bisa ketuk pintu dulu baru masuk, hah?!" sentak Amanda terkejut.

"Iya ... sorry, sorry. Gue kesini karena tadi pagi Ardi telpon gue." sahutnya duduk di depan Amanda.

"Ngapain dia telpon Lo?" tanya Amanda kembali memusatkan perhatiannya pada kertas-kertas desain miliknya di atas meja.

"Dia tanyain elo, lah ... masa gue." sahutnya setengah bercanda. "Dia ngga percaya Lo katanya tunangan sama Richard, dan dia bilang kalo dia itu masih cinta sama Lo sampe sekarang. Gila yah tuh s*api, udah mau nikah masih aja nyariin mantannya. Pake ngomong masih cinta segala lagi, otaknya emang korslet beneran itu!" sambung Monik ngengas.

"Nanti kalo dia masih hubungin Lo, nggak usah di angkat! Buang-buang waktu, yang ada dia bakal terus gangguin elo nanti!" sahut Amanda santai.

"Eh, trus gimana kemarin? Dia ikutin Lo, kan sampe di parkiran?"

"Gimana apanya? yaudahlah gue tinggal. Ngapain juga gue gubris, buang-buang waktu!"

"Wihhh ... gitu dong. Kita jadi cewek kudu harus punya prinsip, yang udah jadi sampah. Nggak akan bisa di makan lagi. Buang jauh-jauh...," sahut Monik tertawa bangga dengan temannya.

"Lo kemari cuma mau ngomongin itu?" tanya Amanda tidak tertarik lagi membahas masalah masa lalunya.

"Nggak juga sih, gue udah kirim bahan buat gaunnya calon bini si s*api. Bentar lagi pasti nyampe."

Amanda mengangguk. Hari ini dia akan mulai membuat gaun rancangannya sendiri untuk wanita yang dipilih mantan calon suaminya itu menjadi istrinya.

Berusaha bersikap profesional, Amanda tidak mau berlarut-larut lagi dalam rasa sakitnya karena harus berpisah dengan Ardi.

Setelah pertemuan mereka kemarin dan dia menampar wajah Ardi, Amanda perlahan mulai bisa menerima semuanya.

Rasa amarah, benci dan sakit hatinya bisa tersalurkan dengan sangat baik juga saat itu. Harusnya dia melakukan itu sejak dulu, pikirnya.

"Yaudah kalo gitu gue ke bawah dulu, mau cek perlengkapan di gudang." sahut Amanda bangkit berdiri dari kursi kebesarannya.

"Kalo gitu gue juga pergi yah," pamit Monik mengikuti Amanda dari belakang.

"Iya, inget kata-kata gue tadi."

"Ok bos!"

Tepat jam lima sore Richard tiba di butik milik tunangan bohongannya Amanda. Memakai kacamata hitam dengan tangan yang dia sangkutkan ke saku celana. Pria blasteran itu berjalan masuk ke dalam sana.

"Selamat sore Pak Richard," sapa Vania yang lebih dulu melihat kedatangan tunangan bosnya.

"Sore. Amanda ada?"

"Ada Pak, Miss ada diruangannya."

"Ok, gue naik yah...." sahutnya ramah.

"Silahkan Pak."

Vania ikut terpesona menatap pesona pria-pria tampan yang selalu berada di sekitar bosnya sejak dulu. Ah, kalau saja dia bisa iri, pikirnya.

"Beby...." sapa Richard masuk ke dalam ruangan Amanda.

"Ngapain lo disini?" ketusnya.

"Galak banget sih Beby...." goda Richard berjalan mendekati kursi Amanda. "Jangan galak-galak, nanti gue jatuh cinta sama Lo baru nyaho Lo!"

"Ish ... Lo pikir gue juga bakal suka. Ogah!"

Richard tertawa dan menarik Amanda berdiri dari kursinya, dan duduk disana. Dengan cepat pria itu menarik lagi tangan Amanda dan mendudukkannya di atas pangkuannya.

"Lo apa-apaan sih!" sentak Amanda kesal.

"Gue kangen By, Lo nggak kangen sama gue, hm?"

"Ngapain juga gue kangen sama Lo. Minggir, awas!" sahutnya berusaha melepaskan diri dari rangkulan Richard di pinggangnya.

"Jangan banyak bergerak Manda ... Lo mau dia bangun?"

"Makanya lepasin gue!"

"Nggak, gue mau manja-manja dulu bareng sama calon bini gue."

"Siapa yang mau jadi bini Lo! Jangan GR! Minggir nggak?!" ancam Amanda.

Baru datang dan pria ini malah membuatnya kesal setengah mati? Dasar nggak ada kerjaan!

"Gue udah putusin Manda...." sahutnya masih merangkul pinggang ramping tunangannya.

"Putusin apaan?"

"Gue bakal lanjutin hubungan kita sampe nikah!"

"Apa?" kaget Amanda.

Terpopuler

Comments

Zaitun

Zaitun

manda lucu yg serius gak di gubris yg bohongan malah dipikiri

2022-07-18

1

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

🅶🆄🅲🅲🅸♌ᶥⁱᵒⁿ⚔️⃠

semongko Chad💆💪👍👍

2022-01-09

0

Siti Maimunah

Siti Maimunah

nah kan jadi jg nilah... berawal dr hubungan boongan jdian benar dech samangat can

2021-12-27

0

lihat semua
Episodes
1 Sentuhan Pertama
2 Di Pergoki
3 She's My Girlfriend
4 Gara-gara Monik
5 Tunangan
6 Syarat
7 Nikmatin
8 Sentuhan Kedua
9 Dijepit Lo Lebih Enak!
10 Pelanggan VVIP
11 Tiga Bulan lagi
12 Ibu dan Anak
13 Sepenggal Kisah Richard
14 Pria Tidak Punya Hati
15 Memori
16 Direktur Utama Baru
17 Mulai Bisa Menerima
18 Awal Yang Baik
19 Misi Di Mulai
20 Sekretaris Baru
21 Cemburu?
22 Kesempatan
23 Gangguan
24 I Love You
25 Pria Tidak Punya Hati Dua
26 Meminta Tolong
27 Rela
28 Tugas
29 Pasangan
30 Ancaman Pak Yahya
31 Calon Mertua Rempong
32 Berita
33 Kelakuan Dua Biji
34 Perlakuan Tidak Enak
35 Bodyguard
36 Bodyguard Dua
37 Nasib
38 Take Off
39 Lukisan
40 Tiga Biji
41 Jangan Nakal Lagi...
42 Sabar yah Burung...
43 Nikah
44 Nikah Dua
45 Sahabat SMA
46 Mandi Bukan Main!
47 Hari pertama Suami Istri
48 Makan Siang
49 Toilet Pesawat
50 Fantasi
51 Sehari Tanpa Main
52 Nggak Bisa Setia
53 Pria Gampangan
54 Mengikuti Kemauan Suami
55 Dibawah Sinar Bulan dan Bintang
56 Kehebohan Ibu Mertua
57 Menepati Janji
58 Rena dan Deryl
59 Kenyang Atas Bawah
60 Aku Manis, Pak...
61 Polos Atau Bego?
62 Kesal
63 Cuma Milik Gue!
64 Celin Pacar Gue Sekarang
65 Banyak Pikiran
66 Jadi Aneh
67 Teledor
68 Pergi
69 Empuk, Enak...
70 Rumah Baru
71 Berangkat
72 Zombie?
73 Tanggung Jawab
74 Tidur Seranjang
75 Melepas Rasa Penasaran
76 Curiga
77 Keluarga Mike
78 Curhat Dua Biji
79 7 Minggu
80 Kebahagiaan Keluarga
81 Ini Masalah Hati...
82 Pake Sabun Dulu
83 Teman
84 Firasat
85 Firasat Dua
86 Kesedihan Richard
87 Mimpi
88 Nggak Akan Nyerah
89 Nikah Aja...
90 Sepupu
91 Oma
92 Perdebatan
93 Paris
94 Kangen Anu Nggak?
95 Harta Karun
96 Pembawa Sial!
97 Sindrom Berdebar
98 Diantara Dua Biji
99 Ayah dan Anak
100 Kampung Manis
101 Nanaeng Hela
102 Gara-gara Pupup
103 Lamaran Double M
104 Sensasi Berbeda
105 Omongan Pria
106 Tanda-tanda
107 Pemaksa
108 Usaha Manis
109 Resahnya Donal
110 Masa Lalu
111 Bukti
112 Sudah Kembali
113 Kelakuan Mike
114 Kedatangan Sahabat
115 Drama Ditengah Berita
116 Kuat Karena Ada Kamu
117 Support
118 Teman Dua
119 Perjodohan
120 Perjodohan Dua
121 Perjodohan Tiga
122 Akhir Perjodohan
123 Pingit
124 Welcome Home
125 Undangan
126 Melepas Rindu
127 Mijit Enak
128 Digembok
129 Wanita Beracun
130 Ikat Biji
131 Air Kehidupan
132 Embat Mengembat
133 Butik Amanda
134 Belajar Merelakan
135 Udah Jadi Bapak-bapak
136 Tahan, yah...
137 Beda Rasa
138 Main
139 Pikiran Aneh
140 Benci Jadi Cinta
141 Nyenengin Istri?
142 Mengerti, Mengalah dan Menerima...
143 Bau...!
144 Gigitan (Final Part)
145 Hari Bahagia (Extra Part)
146 PENGUMUMAN
147 PENGUMUMAN KARYA BARU
148 Hello
Episodes

Updated 148 Episodes

1
Sentuhan Pertama
2
Di Pergoki
3
She's My Girlfriend
4
Gara-gara Monik
5
Tunangan
6
Syarat
7
Nikmatin
8
Sentuhan Kedua
9
Dijepit Lo Lebih Enak!
10
Pelanggan VVIP
11
Tiga Bulan lagi
12
Ibu dan Anak
13
Sepenggal Kisah Richard
14
Pria Tidak Punya Hati
15
Memori
16
Direktur Utama Baru
17
Mulai Bisa Menerima
18
Awal Yang Baik
19
Misi Di Mulai
20
Sekretaris Baru
21
Cemburu?
22
Kesempatan
23
Gangguan
24
I Love You
25
Pria Tidak Punya Hati Dua
26
Meminta Tolong
27
Rela
28
Tugas
29
Pasangan
30
Ancaman Pak Yahya
31
Calon Mertua Rempong
32
Berita
33
Kelakuan Dua Biji
34
Perlakuan Tidak Enak
35
Bodyguard
36
Bodyguard Dua
37
Nasib
38
Take Off
39
Lukisan
40
Tiga Biji
41
Jangan Nakal Lagi...
42
Sabar yah Burung...
43
Nikah
44
Nikah Dua
45
Sahabat SMA
46
Mandi Bukan Main!
47
Hari pertama Suami Istri
48
Makan Siang
49
Toilet Pesawat
50
Fantasi
51
Sehari Tanpa Main
52
Nggak Bisa Setia
53
Pria Gampangan
54
Mengikuti Kemauan Suami
55
Dibawah Sinar Bulan dan Bintang
56
Kehebohan Ibu Mertua
57
Menepati Janji
58
Rena dan Deryl
59
Kenyang Atas Bawah
60
Aku Manis, Pak...
61
Polos Atau Bego?
62
Kesal
63
Cuma Milik Gue!
64
Celin Pacar Gue Sekarang
65
Banyak Pikiran
66
Jadi Aneh
67
Teledor
68
Pergi
69
Empuk, Enak...
70
Rumah Baru
71
Berangkat
72
Zombie?
73
Tanggung Jawab
74
Tidur Seranjang
75
Melepas Rasa Penasaran
76
Curiga
77
Keluarga Mike
78
Curhat Dua Biji
79
7 Minggu
80
Kebahagiaan Keluarga
81
Ini Masalah Hati...
82
Pake Sabun Dulu
83
Teman
84
Firasat
85
Firasat Dua
86
Kesedihan Richard
87
Mimpi
88
Nggak Akan Nyerah
89
Nikah Aja...
90
Sepupu
91
Oma
92
Perdebatan
93
Paris
94
Kangen Anu Nggak?
95
Harta Karun
96
Pembawa Sial!
97
Sindrom Berdebar
98
Diantara Dua Biji
99
Ayah dan Anak
100
Kampung Manis
101
Nanaeng Hela
102
Gara-gara Pupup
103
Lamaran Double M
104
Sensasi Berbeda
105
Omongan Pria
106
Tanda-tanda
107
Pemaksa
108
Usaha Manis
109
Resahnya Donal
110
Masa Lalu
111
Bukti
112
Sudah Kembali
113
Kelakuan Mike
114
Kedatangan Sahabat
115
Drama Ditengah Berita
116
Kuat Karena Ada Kamu
117
Support
118
Teman Dua
119
Perjodohan
120
Perjodohan Dua
121
Perjodohan Tiga
122
Akhir Perjodohan
123
Pingit
124
Welcome Home
125
Undangan
126
Melepas Rindu
127
Mijit Enak
128
Digembok
129
Wanita Beracun
130
Ikat Biji
131
Air Kehidupan
132
Embat Mengembat
133
Butik Amanda
134
Belajar Merelakan
135
Udah Jadi Bapak-bapak
136
Tahan, yah...
137
Beda Rasa
138
Main
139
Pikiran Aneh
140
Benci Jadi Cinta
141
Nyenengin Istri?
142
Mengerti, Mengalah dan Menerima...
143
Bau...!
144
Gigitan (Final Part)
145
Hari Bahagia (Extra Part)
146
PENGUMUMAN
147
PENGUMUMAN KARYA BARU
148
Hello

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!