Bukan Rahim Pengganti
Pagi hari, di sebuah kamar. Seorang lelaki yang masih tertidur, ia hanya seorang diri. Tak lama kemudian, ia mengerjapkan matanya.
"Jam berapa ini?" Pria itu mencari ponselnya, setelah menemukan ponselnya, ia hanya ingin melihat jam.
Lalu, ia pun terbangun. Melihat ke arah samping di mana seharusnya ada istrinya di sana. Namun, ia tak melihat keberadaan istrinya. Pikirnya mungkin sang istri berada di kamar mandi.
Ia pun beranjak, dan langsung mengecek ke kamar mandi. Kamar mandi terlihat kosong, ia pun beralih dari sana. Mencari keberadaan istrinya. Dan sekarang tepat berada di dapur, diliriknya ke atas meja makan. Di sana sudah ada masakan yang mungkin hasil masakan istrinya.
Pria itu pun langsung menghampiri meja, dan langsung duduk di sana. Dilihatnya, ada selembar kertas yang sudah ada tulisan.
"Sayang ... Maaf, ya? Aku berangkat pagi-pagi, ada pemotretan pagi ini. Aku sudah siapkan makanan kesukaanmu. I LOVE YOU."
Itulah isi suratnya.
Pria yang bernama Rubby itu meremas kertasnya, lalu membuangnya secara asal. Pria itu nampak kesal. Sang istri sudah biasa meninggalkan dirinya, namun kali ini Rubby benar-benar marah. Semakin hari, ia semakin tak mendapatkan perhatian dari istrinya.
Istri Rubby yang bernama Jihan itu seorang model. Rubby sempat menyuruh Jihan berhenti dari pekerjaannya. Kurang apa bagi Jihan? Segala kebutuhannya sudah ia penuhi, pikir Rubby apa lagi yang kurang?
Akhirnya Rubby sarapan seorang diri. Selesai sarapan, ia pun langsung bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri, hari ini ia akan ke kantor seperti biasa.
Di kantor.
Semua karyawan memberi hormat pada Rubby. Rubby pemilik perusahaan ANGGORO GROUP perusahaan yang terbilang cukup besar. Setibanya di sana, Rubby langsung ke ruangannya. Namun ketika akan masuk ke ruangan, di sana sudah ada Bayu sang sekretaris sekaligus tangan kanan Rubby.
"Ada apa?" tanya Rubby, ia melihat ada seorang perempuan di meja kerja Bayu.
"Dia anak Pak Seno," bisik Bayu pada atasannya.
Wajah Rubby langsung masam ketika melihat perempuan itu.
"Mau apa dia kesini?"
"Katanya ingin bertemu denganmu, Tuan."
"Suruh saja dia pulang, saya tidak menerima tamu hari ini!" Rubby pun langsung masuk ke dalam ruangannya tanpa melihat ke arah si gadis.
Gadis itu masih terdiam bahkan menundukkan wajahnya, sebenarnya ia begitu malu dengan kedatangannya ke perusahaan itu. Apa lagi dengan niatnya.
Bayu pun menghampiri Khanza, ya gadis itu bernama Khanza.
"Sebaiknya Nona pulang saja, sepertinya Tuan Rubby tidak ingin diganggu!"
Mau tak mau, Khanza pun pergi. Kedatangannya kemari dipaksa oleh ibunya. Menyuruhnya untuk bernegosiasi perihal kasus sang ayah.
"Lalu, kapan saya bisa bertemu?" tanya Khanza. Khanza berharap bisa bertemu dengan Rubby secepatnya. "Kalau begitu ini nomor ponsel saya." Khanza pun memberikan nomor ponselnya. Dan Bayu pun mengambilnya.
Sepulangnya Khanza, Bayu menemui Rubby di ruangannya.
"Mau apa perempuan itu kemari?" tanya Rubby setibanya Bayu di hadapannya.
"Dia tidak bilang apa-apa, Tuan. Dia hanya bilang ingin bertemu, dan ini." Bayu memberikan nomor ponsel Khanza.
"Nomor siapa ini?"
"Nomor ponsel Nona tadi."
"Buang saja, saya tidak butuh," cetus Rubby. Ia sudah malas berhubungan dengan Seno. Seno adalah ayah dari Khanza, orang yang sudah berani menggelapkan uang perusahaannya. Dan terpaksa Seno di masukkan ke dalam penjara.
Bayu tidak langsung membuangnya, ia memasukkan nomor ponsel itu ke dalam sakunya. Siapa tahu suatu saat nanti nomor itu dibutuhkan.
"Apa jadwalku hari ini?" Bertanya pada Bayu tanpa menoleh, ia mulai membuka laptopnya. Dan di layar itu terdapat gambar Jihan. Melihat poto Jihan, Rubby langsung menutup laptopnya kembali. Moodnya langsung berubah.
Melihat Tuannya seperti itu, Bayu jadi segan untuk memberitahukan jadwal pekerjaannya hari ini. Karena Bayu sudah tahu kenapa bosnya begitu. Apa lagi kalau bukan dengan istrinya. Bayu tahu betul akan kehidupan Rubby.
Karena Rubby terbuka pada Bayu, Bayu bukan sekedar sekretaris bagi Rubby.
"Batalkan semua jadwalku sekarang!" Rubby benar-benar terlihat sangat frustrasi.
"Ta-tapi ... Klien yang ini cukup penting, Tuan." ujar Bayu. "Kalau ini dibatalkan akan berdampak buruk dengan perusahaan," jelas Bayu kembali.
Rubby menghembuskan napasnya dengan kasar, akhirnya ia pun menuruti jadwal yang telah Bayu rencanakan.
"Sebentar lagi kita berangkat, Tuan." Bayu berucap seolah menyuruh bosnya bersiap-siap. Karena Rubby sejak tadi hanya memainkan balpoinnya sambil mengetuk-ngetuknya di atas meja.
Rubby pun bersiap-siap, ia akan menemui klien yang kata Bayu sangat penting.
Di dalam mobil, Rubby terus melamun. Sampai kapan istrinya bekerja menjadi model? Makin hari, ia makin bosan. Di rumah sudah jarang bersendau gurau dengan istrinya. Bertemu hanya di ranjang, dan itu pun hanya tidur. Rubby sering meminta jatah pada istrinya, namun, Jihan selalu menolak. Dengan alasan capek, dan itu membuat Rubby langsung lemas. Ketika larut dalam lamunan.
Tiba-tiba mobil yang ditumpangi mobil Rubby berhenti mendadak. Dan itu membuat Rubby dan Bayu langsung tersungkur ke depan.
"Hati-hati, Pak Jono!" ujar Bayu memperingati supirnya.
"Maaf, Pak. Itu ada wanita menyebrang sembarangan," kata sang supir.
Bayu dan Rubby langsung melihat ke arah depan, dan benar saja ada seorang gadis yang masih berdiri di sana.
"Itukan ...," ucap Bayu terputus kala Rubby lebih dulu bersuara.
"Suruh saja orangnya minggir. Dia tidak ketabrakkan, Pak?" kata Rubby.
Sang supir pun turun dari mobil.
"Tidak ada yang luka 'kan?" tanya Jono pada gadis itu. Gadis itu menggeleng, wajahnya terlihat merah. Matanya sudah menggenang gadis itu seperti ingin menangis
Dan Bayu melihatnya.
"Gadis itu terlihat tertekan," batin Bayu.
"Coba kamu selesaikan," cetus Rubby pada Bayu. Pria itu sejak tadi uringan-uringan tidak jelas.
Dan Bayu pun turun. Bayu langsung menarik tangan gadis itu.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Bayu pada gadis itu.
Gadis itu tidak menjawab, bahkan menoleh ke arah Bayu saja tidak. Wanita itu langsung pergi begitu saja. Bayu melihat kepergian wanitu itu, sampai terdengar bunyi klakson dari mobil yang lain, akibat kejadian barusan membuat jalanan menjadi macet.
Buru-buru, Bayu pun masuk kembali ke dalam mobil. Bayu masih kepikiran soal barusan. Gadis itu tadi sempat ke kantor dan meminta bertemu dengan Rubby, dan sekarang ia melihat kembali dengan keadaan seperti sedang ada masalah.
"Mikirin apa?" tanya Rubby, walau sedang pusing, pria itu masih sempat memperhatikan sekretarisnya.
"Gadis yang barusan hampir tertabrak adalah anaknya Pak Seno," jawab Bayu.
Mungkin ini ada hubungannya dengan kasus ayahnya. Ya, gadis itu adalah Khanza. Gadis yang sedang tertekan karena keinginan ibunya. Gadis yang tidak tahu apa-apa harus ikut mengurus masalah orang tuanya.
Bersambung.
Mampir di sini juga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
Angelbwi Angelbwi
sejenak q salfok sma nma rubby, q celalu mengira itu nma prempuan soalnya nmnya cantik,
2024-01-17
0
❤️MOMMY JEJE💋💋💋
yg ini Kekny lebih berasa deh bawangnya,
siapin daster dulu yak sebelum lanjut😁
2022-11-18
0
@InunAnwar
semoga bisa baca sampai tamat...
2022-11-17
0