Bab 6

Khanza pun akhirnya pulang, sebelum pulang ia mampir ke supermarket, belanja sesuai kebutuhan. Selesai belanja ia buru-buru pulang. Setibanya di apartemen, Khanza langsung bergelut di dapur ia menyiapkan bahan makanan yang akan dimasaknya.

Sebelum memasak, Khanza membersihkan tubuhnya terlebih dulu karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.40, ia cepat-cepat menyudahi ritual mandinya. Selesai mandi dan memakai pakaian, ia kembali ke dapur dan mulai memasak.

Cukup satu jam setengah ia menyelesaikan masakannya, selesai itu akhirnya Khanza bisa mengistirahatkan tubuhnya yang terasa pegal-pegal. Ia meregangkan otot-ototnya, lalu mulai menyalakan televisi, ia menonton acara kesayangannya.

Entah cape atau memang mengantuk Khanza ketiduran, ia sampai tidak tahu bahwa Rubby sudah pulang dari kantor. Rubby masuk ke dalam apartemennya, ia mendengar suara TV lalu melihat kearah Khanza, gadis itu tertidur di sofa.

Sedangkan Rubby hanya menggelengkan kepalanya.

"Dasar bocah," ucap Rubby, Rubby pun mematikan tv yang masih menyala itu. Membiarkan Khanza tertidur di sana, karena ia akan masuk ke kamar. Apartemen itu terdapat hanya satu kamar.

Rubby membersihkan tubuhnya terlebih dulu, selesai mandi dan memakai baju, baru ia membangunkan Khanza. Namun Rubby tidak tega membangunkannya, ia melihat wajah itu lekat-lekat. Tidak cantik, tapi manis.

Khanza menggeliat, sambil menguap. Tiba-tiba ia terbangun begitu saja, Khanza tidak menyadari adanya Rubby yang duduk di kursi sebelahnya.

"Jam berapa ini?" tanya Khanza pada dirinya sendiri, ia pun melihat jam yang menempel di dinding, entah masih pusing atau apa, Khanza oleng dan untung ada Rubby. Jadi Rubby menangkap tubuh mungil itu.

"Hati-hati, Khanza."

Khanza terkejut adanya Rubby tiba-tiba, apa lagi dengan posisi mereka. Khanza berada di pangkuan Rubby, sadar akan hal itu, Khanza buru-buru turun.

"Maaf, Tuan. Aku sedikit pusing mungkin terbangun secara mendadak, maaf aku ketiduran," ucap Khanza.

"Sudah hampir magrib, harusnya kamu tidak tidur."

"Iya, maaf," sesal Khanza. Padahal ia tak berniat tidur.

"Saya permisi dulu, Tuan." Khanza pun berlalu, gadis itu pergi ke kamar, mengeluarkan baju yang ada di kamar itu. Khanza tidak mungkin tidur satu kamar dengan Rubby bukan?

Dan Rubby melihat Khanza sambil membawa tas besar miliknya yang dipastikan isinya itu pasti baju-baju Khanza.

"Mau kemana kamu?" tanya Rubby.

"Tidak kemana-mana, aku hanya akan menyimpannya di sini," jawab Khanza sambil meletakan tas besar itu di sudut sofa.

"Apa mau makan sekarang? Aku akan hangatkan makanannya."

Rubby pun mengangguk, mendapat anggukan dari Rubby, Khanza pergi ke dapur. Sedangkan Rubby, pria itu memainkan poselnya, ia menatap poto istrinya yang ada di layar ponsel.

"Sedang apa kamu, Jihan? Kenapa ponselmu tidak aktif." Beberapa kali Rubby menghubungi istrinya namun selalu di luar jangkauan.

"Tuan, makanannya sudah siap," kata Khanza. Namun sepertinya Rubby tak mendengarnya, ia terlalu sibuk menatap poto istrinya.

"Tuan," panggil Khanza untuk kedua kalinya, panggilan kedua, baru Rubby mendengarnya.

"Ah iya, Khanza."

"Makanannya sudah siap."

Rubby pun beranjak dari sofa lalu menuju dapur, ia duduk di kursi meja makan dan mulai menikmati makanannya.

"Sini, temani saya makan, kamu pasti belum makan 'kan." Entah kenapa Rubby mulai baik pada Khanza padahal ia benci dengan Seno. Apa karena Khanza bukan anak kandung Seno ia jadi bersikap baik padanya?

"Sini cepat! Makanan ini tidak mungkin habis jika dimakan sendiri."

Akhirnya Khanza pun mendudukkan tubunya di kursi, posisi mereka saling berhadapan. Rubby melihat ke arah Khanza, andai gadis itu adalah Jihan, tentu Rubby pasti sangat senang. Makan bersama ditemani istri tercinta, namun itu hanya angan-angan. Jihan sudah tidak lagi peduli dengannya.

"Tuan mau makan sama apa? Biar saya siapkan?" tanya Khanza, tapi Rubby malah bengong, tatapannya ke arah Khanza namun terlihat kosong.

"Tuan."

"Iya, Khanza. Saya hanya ingat pada-," ucapnya terputus, ia tak mungkin mengatakan bahwa rumah tangganya sedang tidak baik apa lagi pada bocah ingusan seperti Khanza. Mana mengerti gadis itu akan masalah rumah tangganya.

"Pada istri, Tuan," tebak Khanza.

Rubby menggeleng, ia tak mungkin mengiyakan walau pada kenyataannya memang benar.

"Sudahlah, kita makan. Mana piringnya?" Rubby tak melihat piring di atas meja.

"Ini, Tuan." Khanza memberikan piringnya yang sudah ada nasi serta lauk pauknya.

"Terimakasih."

Mereka pun makan bersama. Selesai makan, Khanza membereskan piring kotor lalu mencucinya. Selesai itu, Khanza tidak tahu lagi harus berbuat apa, merasa canggung ada Rubby pemilik apartemen. Inginnya Khanza rebahan di kasur, tapi itu tidak mungkin. Jadi yang Khanza lakukan, ia pergi ke balkon menatap bintang yang mulai muncul dipermukaan langit.

Rubby melihat keberadaan Khanza di sana, ia pun menghampirinya.

"Udara di sini tidak baik, masuklah," titah Rubby.

"Udaranya sejuk, Tuan. Di dalam aku kegerahan," kelit Khanza. Padahal itu hanya akal-akalan saja.

"Apa dia terganggu dengan keberadaanku?" batin Rubby. Selang beberapa menit, ponsel Rubby berdering. Ia melihat siapa yang sudah memanggilnya, dan ternyata Wira yang menghubunginya.

"Ya ada apa, Ra?" jawab Rubby pada sambungan itu. Rubby melirik sebentar ke arah Khanza, lalu ia pun pergi ke dalam mengobrol dengan Wira.

"Aku mau ke club, kamu ikut tidak?" ajak Wira.

Merasa bosan, Rubby pun mengiyakan ajakan Wira. Tak lama sambungan pun berakhir, ia pamit terlebih dulu pada Khanza.

"Khanza, saya akan pergi. Kamu baik-baik di sini," pesan Rubby. Dan diangguki oleh Khanza.

Rubby oun keluar dari apartemen, sedangkan Khanza, gadis itu bernapas lega. Ia pun bisa ke kamar dan merebahkan tubuhnya di sana, sudah terbiasa sendirian, Khanza tidak lagi merasa takut.

"Untung dia tidak bermalam di sini," ucap Khanza sambil merebahkan tubuhnya di kasur, rebahan sambil memainkan ponsel miliknya. Ia melihat sosial medianya, dalam medosos miliknya ada postingan seorang model cantik yang tengah naik daun, dan model cantik itu adalah Jihan. Khanza tidak tahu bahwa model itu adalah istri dari Rubby, penasaran dengan postingan yang lain. Khanza menekan propil milik model itu, ia melihat beberapa poto di sana.

Matanya terbelalak ketika melihat poto Rubby di sana. Begitu mesra dengan model itu.

"Apa ini istri Tuan Rubby? Bukankah model ini sedang naik daun? Sekarang saja ada di luar kota." Khanza jadi tahu kenapa Rubby memintanya untuk masak, ternyata pria itu tengah sendirian dan tak ada yang memperhatikannya. Jadi Khanza sedikit kasihan pada pria itu.

Tapi ya sudahlah, itu bukan urusannya. Khanza menyudahi memaikan ponselnya itu, karena ngantuk gadis itu memilih untuk tidur. Khanza mulai pergi ke alam mimpi. Beberapa jam kemudian seseorang masuk ke dalam apartemen, dengan sempoyongan orang itu masuk ke dalam kamar.

Dan, brak. Tubuhnya langsung mendarat di atas kasur.

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Arin

Arin

hemm Rubby kan orng kaya,knp ngga sruh orng sldkin istrinya...dan nanti sprtny si Rubby ini mbok trs khnza jdi lampiasa'nya dech

2022-05-17

2

Justme

Justme

Wahh main brak2 aja

2022-03-11

1

Nila

Nila

lanjuut

2022-02-28

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Ban 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 PENGUMUMAN
113 Novel baru
114 Novel Baru
115 Promo Novel Baru
116 RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
117 GADIS BAYARAN TEEJERAT CINTA TUAN MUDA
118 Promo novel baru KETULUSAN CINTA ALUNA
119 Promo Novel Bibit Miliarde Sang Mafia
120 Promo Mengandung Anak Mantan Suami
121 JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Ban 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
PENGUMUMAN
113
Novel baru
114
Novel Baru
115
Promo Novel Baru
116
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
117
GADIS BAYARAN TEEJERAT CINTA TUAN MUDA
118
Promo novel baru KETULUSAN CINTA ALUNA
119
Promo Novel Bibit Miliarde Sang Mafia
120
Promo Mengandung Anak Mantan Suami
121
JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!