Bab 18

Keesokan harinya.

Rubby terbangun lebih awal, pria itu begitu semangat. Hari yang ditunggu-tunggunya kini telah tiba. Rubby menggeliat terlebih dulu sebelum beranjak. Dan, Khanza pun merasakan getaran pada tubuhnya. Karena Rubby tak sengaja menyenggol gunung kembar milik Khanza dengan sikutnya.

Khanza langsung terbangun dari tidurnya. Spontan, Khanza memukul-mukul Rubby dengan bantal.

"Dasar Tuan mesum ...," teriak Khanza.

Rubby yang tak menyadari apa yang telah dilakukannya terheran-heran. Padahal ia tak melakukan apa-apa. Apa karena ia mengingkari janjinya yang tidur disofa dan malah tidur satu ranjang? Pikir Rubby.

Tapi, kalau alasannya itu tak masuk akal sekali. Bahkan ia tak menciumnya sekali pun, hanya keadaan tidur yang memeluk tubuhnya. Hanya itu, tidak lebih.

"Apa yang kamu lakukan, Khanza?" Rubby mengambil bantal yang menjadi alat memukul tubuhnya.

Sedangkan Khanza, ia langsung melindungi gunung kembar miliknya. Ia harus menjaga extra agar tidak terjamah sebelum kata sah terucap. Rubby pun mengerutkan kedua alisnya. Khanza kenapa? Apa yang gadis itu lakukan? Kenapa ia menutup bagian dadanya?

"Awas kalau berani menyentuhnya!" ancam Khanza dengan mata mengintimidasi.

Rubby pun menggaruk kepalanya yang tidak gatal, apa wanita itu sedang pms? Bisa gawat kalau begitu, bisa gagal total nanti malam. Rubby menjadi panik seketika. Diantara mereka malah terjadi salah paham.

Hingga pada akhirnya, pintu apartemen miliknya ada yang mengetuknya.

"Siapa yang datang pagi-pagi begini?" tanya Khanza. Gadis itu seakan lupa bahwa hari ini adalah hari di mana Rubby akan mengijab kobul dirinya.

Sedangkan Rubby, pria itu mana mungkin lupa akan hari pentingnya. Padahal ini bukan yang pertama baginya, pria itu nampak antusias sekali. Khanza masih berada di posisinya. Malah ia kembali menarik selimutnya.

Namun, dengan cepat Rubby menahannya.

"Tukang rias sudah datang, cepat mandi! Saya tidak ingin terlambat," ujar Rubby pada Khanza.

"Kenapa aku sampai lupa." Khanza pun bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sedangkan Rubby, ia membuka pintu dan ternyata benar, tukang rias yang datang. Rubby pun mempersilahkan untuk masuk.

"Tunggu sebentar, ya?" kata Rubby pada mereka.

Rubby bergegas kembali ke dalam kamar, ia mendengar gemircik air yang dipastikan itu Khanza yang sedang mandi. Tak lama dari situ, Khanza pun selesai mandi dan segera keluar, ia tak tahu kalau ada Rubby di sana menunggunya.

Ketika Khanza keluar, Rubby langsung menghampiri. Sedangkan Khanza, gadis itu langsung menutup tubuhnya dengan kedua tangannnya. Ia kira, Rubby akan menemuinya. Namun, nyatanya bukan.

Pria itu pun langsung masuk ke kamar mandi tanpa menggoda Khanza. Setelah pintu ditutup, Rubby membukanya kembali. Ia menoleh ke arah Khanza.

"Kali ini kamu tidak akan bisa lepas lagi dariku," ujar Rubby di ambang pintu. "Tunggu setelah kata sah terucap, saya pastikan kamu menjadi milikku seutuhnya." Setelah kata itu terucap, Khanza segera pergi meninggalkan Rubby.

Semakin takut saja gadis itu.

***

Di ruang tamu.

Khanza yang sedang di make ofer, tak henti-hentinya gadis itu mengeluarkan keringat dari permukaan wajahnya, sampai tim perias begitu kesusahan. Bedak jadi tidak menempel dengan sempurna.

"Nona, tolong kerja samanya. Kalau begini terus make upnya tidak akan kelar," ujar Mince yang sedang merias wajah Khanza.

Mendengar kegaduhan membuat Rubby menghampiri Khanza.

"Ada apa ribut-ribut?" tanya Rubby.

"Ini, Tuan. Nonanya berkeringat terus, 'kan jadi lama selesai kalau begini terus," jawab Mince.

Rubby malah tersenyum. "Pasti gadis itu sedang ketakutan," batin Rubby.

"Rilex, jangan tegang," bisik Rubby.

Hingga Khanza langsung bergidik, karena hembusan napas Rubby begitu terasa di telinga Khanza. Karena tak mau mengganggu lagi, Rubby pun menunggu di sofa sembari memainkan ponsel.

Akhirnya, Khanza selesai di make up. Rubby begitu terpesona melihat bidadari tak bersayap itu. Bajunya begitu melekat sangat pas di tubuh Khanza, make up yang sederhana namun sangat terlihat cantik. Rubby begitu menyukainya.

Rubby juga sudah terlihat sangat tampan. Pria itu begitu serasi dengan Khanza, umur tak jadi soal baginya.

Khanza berjalan begitu anggun, gadis itu belum terbiasa menggunakan kebaya dan bawahannya. Apa lagi, ia menggunakan hak tinggi. Tingginya mengimbangi dengan tubuh Rubby.

Rubby menarik tangan Khanza dan melingkarkan tangan itu di tangannya. Berjalan berbarengan bagai raja dan ratu. Bayu pun sudah datang, pria itu menunggunya di luar apartemen.

Acara ijab kobul akan dilaksanakan di Masjid terbesar di ibu kota. Namun secara tertutup, tidak ada yang tahu pernikahan mereka kecuali orang tua Khanza dan penghulu serta Bayu tangan kanan Rubby.

Rubby dan Khanza pun keluar dari apartemen. Bayu yang melihatnya sangat takjub akan kecantikan gadis kecil itu, Rubby juga terlihat sangat berbeda di mata Bayu.Tak terasa, mereka pun sampai di mobil, mobil langsung melaju ketika mereka sudah duduk di tempat masing-masing. Rubby duduk di kursi belakang dengan Khanza, pria itu sedari tadi menggenggam tangan calon istrinya.

"Tanganmu dingin sekali, Za," kata Rubby.

Khanza tak menjawab, ia hanya mengulum senyum pada calon suaminya itu. Padahal hatinya begitu dag, dig, dug tak karuan. Kanza merasa mimpi bisa bersanding dengan pria yang umurnya terpaut cukup jauh. Tapi sebisa mungkin ia berusaha untuk tenang.

Sedangkan orang tua Khanza sudah menunggu di masjid. Bu Seno nampak bahagia, ibu paruh baya itu sangat memimpikan memiliki menantu orang kaya, walau Khanza bukan anaknya tentu dia sangat memimpikan itu.

"Pa, Khanza menikah itu karena Mama, loh. Mama yang menyuruh Khanza bernegoisasi dengan Tuan Rubby," ucap bu Seno.

Seno nampak terkejut, jadi anaknya rela mengorbankan kebahagiaannya. Seno berpikir bahwa Khanza menikah karena terpaksa, semoga saja Khanza bahagia, doa Seno pada anaknya.

Tak lama kemudian, Rubby dan Khanza pun tiba di masjid. Bu Seno langsung menyambut kedatangan mereka. Semoga saja apa yang dilakukan bu Seno kali ini tulus pada Khanza.

Secara, Khanza pasti mengangkat derajat orang tuanya.

***

Sepasangan pengantin itu sudah duduk berdampingan. Pak penghulu pun sudah siap.

"Apa sudah siap?" tanya pak pengulu pada Rubby.

"Saya sudah siap," jawab Rubby mantap.

Seno menjabat tangan Rubby. Rubby menghela napas sebelum mengucapkan ijab, sebenarnya pria itu juga deg-degan padahal ini bukan yang pertama kali baginya.

Dengan sekali tarikan napas, Rubby berhasil mengucapkan di mana ia menyebut nama Khanza di hadapan Seno juga penghulu. Disaat itu pula terdengar kata 'SAH' dari para saksi, yang tak lain adalah Bayu dan bu Seno.

Khanza mencium tangan suaminya, setelah itu Rubby mencium kening Khanza.

Hingga pada akhirnya acara pun selesai.

"Bayu, kamu tahu apa yang harus kamu lakukan 'kan?" kata Rubby. Bayu pun mengangguk.

Khanza pamit kepada kedua orang tuanya, Seno menitikkan air matanya. Baru serasa kemarin anaknya itu masih kecil, sering ia gendong. Sekarang, gadisnya sudah menjadi milik orang.

"Berbahagialah dengan suamimu, ingat pesan Papa, jangan ikut campur jika suami sedang ada masalah dengan istri pertamanya." Seno selalu mengajarkan Khanza akan kebaikan.

"Iya, Pa." Khanza memeluk Seno terlebih dulu

Bersambung.

Terpopuler

Comments

Puji Hartati Soetarno

Puji Hartati Soetarno

maaf,,othornya harus banyak belajar lagi tentang syarat sahnya sebuah pernikahan, walaupun ini cuma novel..tp syarat sah nikah itu tidak bisa buat mainan...
pak Seno tidak boleh jadi wali Khanza,,trus saksi nikah jg tidak memenuhi syarat...
hmmm
agak ngawur sih ini,pdhl cerita nya bagus

2024-01-27

1

Satriawanty Meitridwi Irwansyah

Satriawanty Meitridwi Irwansyah

setahu yg ku pelajari..pak seno tdk punya hak menikah kan khanza krna tdk ada ikatan darah..klw walix khanza tdk ada maka dia akan mnggunakan wali hakim..

2022-10-13

1

Layung Fatiha

Layung Fatiha

jgn ikut cmpur soal istri prtma jd 😭😭

2022-04-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Ban 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Bab 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 PENGUMUMAN
113 Novel baru
114 Novel Baru
115 Promo Novel Baru
116 RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
117 GADIS BAYARAN TEEJERAT CINTA TUAN MUDA
118 Promo novel baru KETULUSAN CINTA ALUNA
119 Promo Novel Bibit Miliarde Sang Mafia
120 Promo Mengandung Anak Mantan Suami
121 JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Ban 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Bab 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
PENGUMUMAN
113
Novel baru
114
Novel Baru
115
Promo Novel Baru
116
RANJANG PENGKHIANTAN (balas dendam)
117
GADIS BAYARAN TEEJERAT CINTA TUAN MUDA
118
Promo novel baru KETULUSAN CINTA ALUNA
119
Promo Novel Bibit Miliarde Sang Mafia
120
Promo Mengandung Anak Mantan Suami
121
JANGAN JADIKAN ISTRIMU PENGEMIS

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!