Bab 17_Mau Jadian?

Iya, Saila. Aku tidak mau kamu dengannya karena aku memang mencintaimu. Because i love you, little girls.

Kalimat itu terus saja terngiang dalam benak pikiran Saila. Dia merasa bingung dengan apa yan harus dikatakan dengan Mikail. Semua seperti terasa mimpi. Ucapan Mikail seakan menjadi candu dalam ingatannya. Dia ingin mendengar lagi dan lagi.

Saila menghela napas kasar dan mendongak, menatap bintang yang ada di langit lepas. Perlahan, tangannya mulai menunjuk satu per satu bintang tersebut dengan senyum tipis. Mencoba mengusir pikirannya jauh-jauh.

“Kamu belum tidur?”

Saila yang mendengar suara Mikail segera membalik badan dan menatap ke asal suara. Di sana, dia menatap Mikail dengan pakaian santai yang semakin membuatnya merasa tidak karuan. Jantungnya berdetak tidak karuan.

Kenapa kakak harus mengatakan hal semacam itu, batin Saila ingin sekali memaki Mikail. Namun, dia merasa nyalinya tidak sebesar keinginannya. Dia hanya bisa memendam dan mencoba menghilangkan sendiri perasaannya.

“Ada yang kamu pikrikan?” tanya Mikial yang sudah melangkah masuk dan berhenti tepat di sebelah Saila. Pandangannya masih mengarah ke langit yang sama dengan Saila.

Saila melirik ke arah Mikail sekilas. Dia tidak terlalu berani menatap Mikail dengan waktu yang lama. Rasanya ada yang aneh, berbeda ketika dia masih berada di bangku Sekolah Dasar atau pun saat dia memasuki bangku SMP. Dia begtiu nyaman dalam dekapan Mikail yang selau terasa hangat untuknya.

“Kamu masih tetap sama, Saila. Kamu selalu saja diam dan menatap bintang ketika kamu sedang banyak pikiran,” celetuk Mikail yang langsung menatap Saila lekat. “Benar begitu, bukan?”

“Kakak mengingatnya?” tanya Saila dengan pandangan tidak percaya. Apa benar Kak Mikail masih mengingat semua kebiasaannya.

Mikial mengangguk pelan. “Dan tidak pernah melupakannya,” tegas Mikail seakan menyindir Saila yang selalu saja menjauhinya.

“Jadi, apa yang kamu pikirkan? Aku ingin mendengarnya,” ucap Mikail memecah keheningan yang sempat tercipta.

Saila kembali diam. Ada rasa ragu untuk mengatakan apa yang ada dalam benaknya saat ini. Pasalnya, ada rasa takut yang terus saja menghantui. Dia masih ingat bagaimana seorang Mikail mengamuk tepat di depan matanya.

“Saila, apa aku pernah mengatakan kalau aku sangat benci ketika diabikan?" tegur Miail dengan nada suara datar dan mendapat anggukan kecil dari gadis di depannya.

“Lalu, kenapa kamu hanya diam dan tidak menjawab?” tegas Mikail yang tiak memiliki kesabaran sama sekali. Matanya menatap ke arah Saila yang hanya diam dengan pandangan lekat. “Jangan menguji kesabaranku, Saila,” desis Mikail membuat Saila mendongak dan menatapnya.

Saila menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. “Apa kalau aku katakan Kakak akan memarahiku?” tanya Saila dengan pandangan ragu.

“Kamu bahkan belum mengatakannya, Saila,” jawab Mikail santai.

Saila menundukan kepala dan meremas ujung pakaiannya. Masih ada keraguan dalam hati, sampai sebuah deheman keras membuat lamunannya buyar. Saila mulai meneguk salivanya perlahan dan menatap Mikail.

“Saila mau bertanya mengenai ucapan Kak Mikail yang....”

“Aku mencintaimu,” potong Mikail tidak sabar. Matanya mengamati Saila yang mengangguk pelan di depannya.

“Itu memang benar. Aku mencintaimu,” ujar Mikail dengan santai.

Saila yang mendengar segera mendongak dan menatap Mikail lekat. Ada rasa aneh yang tiba-tiba menjalar dalam hatinya. Seperti bahagia, tetapi tetap ada rasa bimbang. Dia kakakku, apa tidak masalah jika aku menjadi kekasihnya?, batin Saila dengan rasa ragu.

Mikail yang melihat keterdiaman Saila mulai melangkah, mengikis jarak diantara keduanya. Sampai ketika Mikail menyentuh pelan pinggangnya dan menarik Saila agar mendekat ke arahnya. Saat itu Saila baru mulai tersadar.

“Kak, nanti dilihat orang,” ucap Saila sembari mendorong tubuh Mikail. Namun, usahanya gagal karena Mikail yang sudah menghentikan tangannya dan menatap dengan tatapan yang membuat Saila mengkerut takut.

“Aku tidak peduli dengan mereka, Saila. Aku hanya peduli dengan kamu. Aku mau kamu menjadi kekasihku mulai malam ini,” ujar Mikail enggan memikrikan status keduanya yang masih bersaudara.

“Kak, mana mungkin. Kakak sudah memili....”

“Aku akan memutuskannya,” sela Mikail dengan wajah tanpa dosa sama sekali.

“Apa? Kak, jangan aneh-aneh. Aku tidak mau jika nanti kak Mischa berpikir aku merebutmu darinya. Lagi pula kita saudara,” ucap Saila masih kekeh dengan pikirannya.

“Jangan pikirkan mereka, Saila. Kita hanya perlu menjalani apa yang seharusnya kita jalani. Lupakan status kita dan mulailah melangkah berama denganku,” tegas Mikail dengan tatapan serius.

“Tetapi, Kak. Nanti pa....” Saila menghentikan ucapan ketika Mikail mencium bibirnya dalam.

Mikail mulai memasukan lidahnya, mengabsen deretan gigi milik Saila dan mengulum bibir merah milik Saila. Tangannya yang satu dia gunakan untuk menekan kepala Saila, membuat ciuman keduanya semakin memanas.

Mikail mulai menghentikan ciumannya ketika Saila memukul pelan lengannya dan mulai kehabisan napas. Matanya menatap wajah memerah Saila yang sedang mengatur napas. Rasanya dia benar-benar akan merindukan bibir lembut milik gadis kecilnya.

“Kak, kamu mencuri ciuman pertamaku,” gerutu Saila dengan tatapan memprotes ulah Mikail.

“Dan aku akan terus mencurinya,” tegas Mikail dengan pandangan datar. Matanya menatap Saila yang juga mulai menatapnya lekat.

“Kak, ini salah,” ucap Saila bingung dengan pikirannya.

“Dan aku yang akan membenarkannya, Saila. Aku mau mulai memalam ini kamu menjadi kekasihku,” putus Mikail enteng.

Saila baru akan membuka mulut dan memprotes tindakan Mikail. Namun, niatnya terhenti ketika Mikail lagi-lagi membungkam mulutnya dengan bibir manisnya. Mengulum dan mulai menyesap dalam. Tidak membiarkan Saila menghentikannya sama sekali.

Aku tidak akan menyerahkanmu kepada siapa pun, Saila. Mulai malam ini dan seterusnya, kamu akan menjadi milikku. Siapa saja yang berani menyentuhmu, akan berurusan denganku, batin Mikal terasa seperti ancaman.

_____

Sefvirda baru membuka pintu mobil dan siap menjemput Saila di tempat kerja. Dia berniat mengajak sahabatnya untuk menginap di rumahnya. Setidaknya, itu bisa membuat Saila melupakan masalahnya.

Sefvirda baru melangkahkan kaki ketika melihat Ronald tengah melangkah lunglai di depannya. Dengan cepat dia segera melangkah mendekati Ronald dan menatapnya lekat.

“Hai, Kak,” sapa Sefvirda dengan wajah sumrigah. Namun, senyumnya menghilang ketika melihat wajah tanpa semangat Ronald yang terlihat jelas.

“Ada masalah?” tanya Sefvrida penasaran.

Ronald yang mendengar hanya terkekeh kecil dan menatap Sefvirda lekat. “Dia sudah menemukan pemilik hatinya, Sef,” ucap Ronald membuat Sefvirda mengerutkan kening bingung.

“Maksud Kak Ronald apa, ya?” tanya Sefvirda.

Ronald terkekeh kecil dan kembali menatap Sefvirda lekat. “Aku baru saja mengatakan perasaanku dan dia hanya diam. Saila memilih pulang dengan Mikail dan tidak menghiraukanku sama sekali,” jelas Ronald dengan tatapan lelah.

“Dan Mikail juga sudah mengatakan perasaannnya. Dia mencintai Saila,” imbuh Ronald membuat Sefvirda membelalak tidak percaya.

Apa? Oh Tuhan, apa yang akan terjadi selanjutnya, batin Sefvirda takut jika nantinya Saila akan terluka lagi.

_____

Terpopuler

Comments

Francisca Listiara

Francisca Listiara

sukaaa sama mikail, tegas dan to the point, pokoknya mikail kerennn deh

2020-11-07

0

❣️y@ni❣️

❣️y@ni❣️

pkokknya milkil kerennn.....

2020-08-02

0

Eni Supriyono

Eni Supriyono

keren nih mikail...
.daddy nya kalah....

2020-05-23

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!