Bab 5_Penjelasan Saila

Gibran melangkah dengan senyum tipis ke arah perawat yang melemparkan sebuah senyuman untuknya. Sama seperti Mikail, dia memiliki bidangnya sendiri. Sudah hampir dua tahun dia berkuat dengan bidang kedokteran dan sudah berhasil menjadi seorang spesialis dokter penyakit dalam. Hal yang sangat dibanggakannya. Gibran memilih fokus dengan rumah sakit yang dibangun papanya dan memilih jauh dari masalah perusahaan. Dia enggan bermasalah dengan saham dan sebagainya.

“Selamat pagi dokter Gibran. Apa kabar?” tanya salah satu pasien yang saat itu tengah melangkah untuk meninggalkan rumah sakit.

“Selamat pagi juga. Bagaimana kondisinya?” tanya Gibran dengan suara lembut. Ya, dia tekenal sebagi dokter favorit untuk semua penguhuni rumah sakit. Selain tampan, Gibran juga jauh lebih meiliki hati dan juga ramah.

“Baik, dok.”

Gibran tersenyum kecil dan mengelus pelan puncak kepala gadis tersebut. “Jaga kesehatan, ya? Jangan lupa minum obatnya dan jangan telat makan. Supaya gak tidur di sini lagi,” ucap Gibran penuh kasih sayang.

Gadis kecil di depannya hanya mengangguk. Setelah berpamitan, Gibran kembali melanjutkan langkah menuju ke ruangannya. Dia ingin beristirahat meski hanya sejenak. Dia sudah datang ke rumah sakit sejak pukul tiga dini hari karena ada masalah di rumah sakitnya. Namun, belum juga dia sampai di ruangan, langkahnya terhenti, menatap gadis dengan pakaian sederhana berada di depannya dengan senyum sumringah.

“Siapa dia? Aku sering melihatnya datang ke sini,” gumam Gibran penuh tanda tanya.

“Dia itu nona Bia, dokter,” ucap serorang perawat yang kebetulan lewat, membuat Gibran menatap dengan tatapan terkejut.

“ Empat tahun yang lalu dia menjalani operasi di sini, dokter. Dia merupakan gadis dari kalangan sedehana. Setelah sembuh, dia selalu datang ke rumah sakit ini. Tujuannya hanya satu, dia akan langsung masuk ke ruangan di mana tempat para penderita skoliosis berada,” lanjut perawat tersebut dengan pandangan menatap Bia lekat.

“Kenapa dia selalu ke sana?” tanya Gibran semakin penasaran.

“Karena dia juga merupakan pasien skoliosis. Nona Bia sudah menjalani operasi dan pemasangan titanium di bagian belakang dan setelah sembuh, nona Bia sering datang dan memberikan semangat untuk mereka yang mengalami nasib yang sama,” jelas perawat tersebut membuat Gibran hanya diam.

“Eh, maaf, dok. Malah ikut campur. Kalau begitu saja permisi keluar,” ucap perawat tersebut ketika sudah sadar dan langsung berlalu meninggalkan Gibran yang hanya diam.

“Jadi namanya Bia?” gumam Gibran dengan senyum tipis. Dia baru akan melangkah mendekati Bia yang tidak jauh darinya. Namun, dering ponsel menghentikan langkahnya. Dengan nada kesal, Gibran mengambil ponsel dan menatap nama yang tertera.

“Mikail,” gumam Gibran dan memilih mengangkat panggilan tersebut.

“Halo, Mikail,” sapa Gibran yang kemudian diam, mendengarkan suara di seberang mulai berceloteh.

“Iya. Jangan kamu buat adikku takut. Sampai dia kenapa-kenapa, aku akan menghabisimu,” jawab Gibran segera mematikan panggilan. Matanya menatap ke depan, tepat di tempat Bia berdiri barusan.

“Ke mana, dia?” tanya Gibran yang segera melangkah menuju ke ruangan yang sempat dimasuki Bia. Berharap gadis tersebut ada di sana. Namun, hasilnya nihil. Bia sudah tidak ada di ruangan tersebut.

“Yah, sudah pergi,” ucap Gibran dengan tawa kecil. Matanya menatap ke ruangan, tempat di mana banyak sekali anak kecil dan melamparkan senyum tipis.

Semoga dia datang lagi, batin Gibran yang memilih melangkah kembali menuju ke ruangannya

_____

“Jadi, bisa jelaskan kenapa kamu tidak pernah mau bertemu denganku selama dia tahun ini? Apa aku membuat salah denganmu, Saila?” tanya Mikail dengan suara tegas.

Saila yang sejak tadi diam hanya menundukan kepala, tidak berai menatap Mikail yang menurutnya menakutkan. Sejak semalam dia sudah tidak bisa tidur dengan nyenyak. Pikirannya masih berkutat dengan penjelasan yang akan diberikan kepada Mikail.

“Apa sekarang kamu juga mulai tidak bisa bicara, Saila?" tegas Mikail yang mulai kehilangan kesabaran.

Saila yang mendengar berdecak kesal dan mulai mendongak, menatap Mikail yang masih menatapnya lekat. “Memangnya kenapa kalau aku tidak menemuimu, Kak. Bukannya tidak ada masalah sama sekali aku menemui atau tidak,” celetuk Saila dengan tatapan kesal.

“Apa begitu menurutmu?” tanya Mikail dengan sebelah alis dinaikan.

Saila yang mendengar menghela napas perlahan dan menatap Mikail tanpa minat. “Apa kalau aku mengatakannya, Kakak akan melepaskanku? Aku ingin kembali ke asrama,” cicit Saila dengan mata menatap lekat.

“Memangya kenapa kalau kamu di sini?” Mikail mengabaikan tatapan memohon Saila yang terlihat meneduhkan. Hatinya masih terasa mengeras karena ulah Saila yang menguji kesabarannya.

“Aku hanya membutuhkan penjelasanmu, Saila. Apa susahnya?” tanya Mikail dengan nada meninggi. Rasanya dia sendiri sudah tidak sabar menghadapi keterdiaman Saila yang mulai terasa menyebalkan.

“Karena aku tidak mau bertemu denganmu, Kak. Aku tidak mau bertemu denganmu dan harusnya kamu sadar dengan itu,” teriak Saila merasa bingung harus beralasan apa. Dia masih ingat jelas dengan apa yang dialaminya dua tahun yang lalu. Tepat saat dia masih menjalin hubungan baik dengan Mikail.

“Aku hanya ingin hidup sendiri. Aku sudah cukup dewasa untuk menjaga diri. Aku minta Kak Mikail juga mulai fokus dengan kehidupan Kakak. Jangan selalu memikirkanku dan jangan pedulikan aku,” lanjut Saila dengan mata menatap serius, berusaha menenangkan hatinya sendiri.

Karena jika kita selalu dekat, akan ada hati yang sakit nantinya, batin Saila tidak berani mengatakanya.

“Jadi itu menurutmu?” tanya Mikail dengan suara tegas. Matanya menatap Saila dengan pandangan datar. “Jadi kamu sudah cukup dewasa dan tidak membutuhkan pembelaan dariku lagi?”

Saila memejamkan mata, menahan air mata yang udah menggenang di pelupuk mata. “Iya,” jawab Saila lirih.

Mikail hanya tertawa kecil dan menatap Saila. “Baiklah jika itu maumu, Saila. Mulai sekarang aku akan membiarkanmu hidup sendiri. Aku tidak akan mencampuri urusanmu apa pun itu. Sekarang aku membiarkanmu pergi. Silahkan pergi,” ucap Mikail dengan nada suara datar.

“Kak,” lirih Saila dengan mata menatap lekat. Dia merasa aneh dengan tatapan Mikail yang tidak memiliki kehangan sama sekali.

Tidak ada jawaban dari arah Mikail. Saila hanya tersenyum kecil dan mulai bangkit. Matanya menatap Mikal yang tidak berkomentar apa pun.

“Aku pergi, Kak,” ucap Saila sembari melangkah ke arah pintu rumah sederhana milik Mikail. Sesekali menatap ke arah kakak sepupunya yang tidak mencegah sama sekali.

Maafkan aku, Kak. Aku hanya tidak mau hubunganmu dengan kak Mischa hancur karena aku. Aku tidak memiliki alasan lain agar kamu tidak terus-menerus mendatangiku. Aku tidak mau jika nantinya aku melihat wajah penuh kekecewaan Kak Mischa seperti dua tahun yang lalu, batin Saila sembari meremas pakaiannnya erat. Merasakan sakit yang terasa kembali menjalar sampai akhirnya, dia keluar dengan tubuh lemah.

“Saila,” panggil Sefvirda yang saat itu memang sengaja lewat. Dia berniat melihat keadaan sahabatnya.

Saila mendongak, menatap sahabatnya dengan air mata mengalir. “Sef, kak Mikail marah,” gumam Saila dengan tangis tergugu.

Sefvirda hanya melangkah dan mendekap Saila erat. Merasakan sakit hati yang dirasakan sahabatnya. Seharusnya kamu mengatakan semuanya kepada kak Mikail, Saila, batin Sefvirda.

_____

Ada yang penasaran dengan dua tahun lalu? Ikuti terus kisahnya sayangkuh 😉😉

Selamat membaca sayangkuh. Jangan lupa tinggalkan like, comment dan tambah ke favorit kalian. 😘😘

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

wajar sih mischa cemburu,mikail kn pacarnya,yg harus bertindak nih mikail sebenarnya hatinya tuh g bisa d tebak

2021-02-07

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

penasaran ada dengan 2th lalu thor...

2020-07-15

1

Ana Permata Sarlia Eryanan

Ana Permata Sarlia Eryanan

next,, bkin panasaran sja thor

2020-03-27

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!