Bab 3_Mengunjungi Saila

“Paman Roy sudah mendapatkan informasinya?” tanya Mikail dengan wajah datar. Sudah sejak pagi dia duduk di bangku kebesarannya dan tidam melakukwb apa pun. Ya, sejak kembali dia memutuskan menyibukan diri dengan berbagai macam pekerjaan yang bisa dilakukannya, termasuk mulai mejalankab perusahaan baru Michael, papanya.

Mikail menatap Roy yang masih berdiri dengan wajah datar di depanya. Matanya menatap lekat pria yang sudah sejak lama menjadi orang kepercayaan keluarganya. Sampai tangan kekar tersebut mulai meraih ponsel dan meletakan di meja kerja Mikail. Dengan sigap, dia segera meriah ponsel tersebut.

“Apa-apaan ini?” desis Mikail dengan rahang mengeras. Matanya menatap foto Saila yang tenga berbalut dengan pakaian pelayan. Hal yang tidak pernah disangka sama sekali.

“Sudah dua minggu nona Saila bekerja di cafe dekat kampusnya, Mikail. Selain sibuk dengan skripsi yang tengah digarap, dia juga menyempatkan waktu untuk bekerja di dua tempat. Satu cafe dan satunya supermarket,” jelas Roy dengan wajah datar.

Jadi ini yang dikatakan banyak pekerjaan dan tidak menjemputku di bandara, batin Mikail penuh dengan kebencian.

Mikail menatap ke arah Roy dengan tatapan tajam. “Bukankah dia kuliah di kampus Aditama, Paman?”

Roy segera mengangguk dan manatap Mikail santai. “Dia merupakan mahasisiwi yang sangat berprestasi di kampus. Otaknya yang cerdas membuatnya meraih banyak sekali penghargaan dan benar-benar membat citra kampus Aditama menjadi melesat jauh.”

Mikail mengeraskan rahang dan menatap Roy lekat. Perlahan, senyum sinisnya muncul, membuat Roy bergidik seketika. Mikail jauh lebih kejam dari Michael. Setidaknya itu yang ada dalam pikrian semua karyawan. Salah melakukan tugasnya, Mikail tidak akan segan mengeluarkannya dari perusahaan. Tanpa memikirkan sebesar apa pegaruhnya untuk lingkungan sekitar.

“Aku akan ke sana, Paman. Aku ingin mengunjungi sepupu kecilku dan memberinya sedikit kejutan,” ucap Mikail dengan tatapan serius.

Roy hanya mengangguk dan menundukan kepala saat Mikail bangkit dan mulai melewatinya. Sampai tubuh tinggi tersebut mulai melangkah menjauh dan keluar dari ruangan, diikuti Roy yang masih setia berada di belakangnya.

Mikail melangkah santai dengan kedua tangan dimasukan ke dalam saku celana. Wajahnya mendongak, mengabaikan beberapa karyawan yang sudah menunduk hormat ketika dia melewatinya. Sampai kakinya mulai menapak di parkiran. Dengan segera, dia masuk ke dalam mobil, diikuti Roy yang sudah siap menjadi pengawalnya.

Aku akan membuat kejutan untukmu, Saila, batin Mikail dengan senyum sinis.

_____

Vinda masih asyik dengan bunga di sekitar taman di rumahnya. Ya, Michael memutuskan untuk membuatkan taman bunga di belakang rumah khusus untuknya, hal yang membuat Vinda merasa begitu tersanjung. Suaminya yang selalu saja memanjakannya, bahkan dari hal terkecil sekali pun.

Vinda masih asyik memotng bagian bunga yang sudah tampak layu. Sampai terdengar seseorang datang dari arah belakang, membuat Vinda menatap ke asal suara dengan pandangan lekat. Perlan senyumnya mulai merekah menyadari gadis cantik yang menjadi kekasih anaknya berdiri di belakangnya.

“Mischa, kamu di sini, Nak,” ucap Vinda sembari meletakan gunting kecil yang sejak tadi dibawa di krusi kecil sebelahnya.

Mischa masih mengumbar senyum dan melangkah mendekati Vinda yang sudah menuju ke arahnya. Perlahan, dia mulai memberikan pelukan hanhat dan kecupan kecil untuk wanita yang sudah melahirkan kekasihnya.

“Tante ngapain di sini sendiri?” tanya Mischa dengan nada lembut.

“Tante hanya merasa bosan. Itu sebabnya tante memilih membersikan kebun bunga,” jelas Vinda dan menuntun Mischa untuk kembali duduk.

Mischa hanya menrut mengikuti apa yang diinginkan wanita di hadapannya. Matanya menatap kumpulan bunga mawar yang di hadapannya dengan senyum sumringah. Rasanya begitu menenangkna ketika melihat sesuatu yang indah ada di depan kita.

“Kamu ke sini nyari Mikail, ya?” tanya Vinda mengerti maksud kedatangan Mischa ke rumahnya.

Mischa menatap Vinda dan mengangguk pelan. “Mikailnya ada, Tante?”

“Dia ada di kantor, sayang. Apa dia tidak mengatakan apa apun denganmu?” jawab Vinda dengan mata menatap lekat.

“Kantor?” ulang Mischa dengan pandangan bingung. “Dia tidak pernah bilang kalau sekarang sudah mulai bekerja, Tante.”

“Mungkin dia lupa,” ucap Vinda santai. “Kamu tahu sendiri, kan, dia seperti apa?"

Mischa yang mendengar hanya mengguk mengiyakan. Pikirannya masih berkutat dengan Mikail yang tetap menyembunyikan banyak hal darinya. Rasanya, saat ini hati kecilnya mulai berontak dengan tingkah Mikail yang tidak terlalu menganggapnya.

Apa yang sebenarnya dipikirkan Mikail? Kenapa dia tidak pernah mengatakan apa pun denganku. Aku merasa ragu denganmu, Mikail, batin Mischa dengan pandangan serius.

_____

Saila masih sibuk dengan tugasnya ketika sebeuah suara memangilnya. Ronald tengah melambaikan tangan ke arahnya. Dengan sigap, Saila segera berlari, melangkah ke arah pemuda yang langsung menyambutnya dengan penuh keramahan.

“Kamu catata ini dulu ya. Aku dipanggil bos,” ucap Ronald dan langsung diangguki oleh Saila.

Saila langsung mencatat pesanan pengunjung yang baru saja datang dan segera mengulanginya. Setelah dirasa sudah pas, Saila segera meletakannya di meja kasir yang nantinya akan dimasukan ke dalam celah kecil dan sampai ke dapur.

Saila kembali sibuk dengan para pengunung lain, sampai kakinya menapak di bangku dengan nomor tujuh. Seorang pengunung dengan wajah tertutup majakah. Perlahan, Saila mengulas senyum tipis ke arah pengunjung yang ada di depannya.

“Permisi, Tuan. Ada yang mau dipesan?” tanya Saila dengan nada lembut.

“Saya ingin memesan anda,” jawab pengunjung misterius dengan suara berat.

Saila mengerutkan kening mendengar ucapannya. Dengan sabar, Saila mencoba mengabikan ucapan pria di depanya dan kembali fokus dengan pekerajan. Dia enggan mendaoat surat pemecatan yang akan membuatnya menjadi susah.

Saila kembali menawarkan semua menu yang ada di cafe tempatnya bekerja. Namun, jawaban yang diberikan masih tetap sama. Saya ingin memesan waktu anda. Hingga akhirnya, Saila menyerah dan berniat pergi. Namun, bar umembalik tubuh, pergelangan tangannya sudah digenggam erat oleh pengunjung yang berada di belakangnya.

“Lepas. Jangan kuranga aj....” Saila menghentikan ucapannya ketika majalah yang sejak tadi menutupi wajah pria tersebut terbuka. Manik mata beningnya sudah membelalak menatap pria yang menatapnya datar.

“Kak Mikail,” cicit Saila dengan detak jantung yang mulai berhenti. Dia tdak pernah menyangka bahwa Mikail akan datang menemuinya.

“Apa kabar, Saila?” sapa Mikail dengan anda tegas, mengabaikan tatapan seisi cafe yang mengarah kepdanya. Sampai sebuha tataan sinis, mulai mengamati seisi cafe, membuat seluruh pengunjung segera mengalihkan fokus dan mengabaikan kehadirannya. Meski sesekali masih ada gadis yang memandangnya dengan penuh rasa kagum.

Saila menutup mulutnya rapat. Tubuhnya merasa kaku melihat Mikail ada di hadapannya.

“Sudah cukup main petak umpetnya. Sekarang kamu ikut denganku,”ujar Mikail dengan nada tegas, tidak mau diganggu gugat.

“Tetapi, Kak. Aku masih bekerja,” cicit Saoia mencoba mencari cara.

“Aku akan meratakannya kalau sampai kamu menolak ikut denganku, Saila,” desis Mikail dengan rahang mengeras.

Saila yang mendengar hanya mampu diam dengan wajah tertunduk. Tidak ada pilihan lain untuknya kali ini. Dengan berat hati, Saila mulai melangkah, mengikuti Mikail yang sudah berada di depannya. Matanya menatap ke arah karyawan yang menatapnya degan penuh rasa simpati. Sampai matanya menatap ke arah Ronald yang masih diam terpaku.

Saila hanta melemparkan sebuah senyum tipis, membuat semua rekan kerjanya mengangguk mengerti. Bagaimana pun Mikail adala kakaknya. Saila yakin, untuk menyakiti saja Mikail tidak akan bisa.

_____

Terpopuler

Comments

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

like father like son

2020-07-14

0

Mey Zhiean Fitria

Mey Zhiean Fitria

mikail kn kloningannya michael kata vinda

2020-04-16

2

Rofiatul S

Rofiatul S

mereka kan masih satu darah ya' apa mungkin mereka bisa bersatu 😭😭😭

2020-04-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!