Bab 7_Batas Kesabaran

“Kamu tidak mau menemuinya, Mikali?” tanya Roy dengan mata menatap Mikail dari arah spion. Sudah hampir dua jam dia berhenti di depan kampus dan menunggu Saila keluar dari kampus tersebut.

Mikail menarik napas dalam dan mengembuskannya secara perlahan. “Dia tidak mau aku mengurusi urusannya, Paman. Dia bilang dia sudah cukup dewasa untuk mengurusi masalahnya sendiri,” jawab Mikal tanpa mengalihkan pandangannya.

Roy hanya mengulas senyum tipis mendengar jawaban dari anak majikannya, dia memilih diam sampai matanya kembai menatap Saila yang mulai keluar dari kampus bersama dengan seorang pria dengan mata sipit dan tatananan rambut rapi. Perlahan, dia mulai kembali melirik ke arah Mikail yang terasa menahan amarah. Hal yang membuat bibirnya mulai mengulum senyum tipis.

“Antara mengurusi masalahnya dan mengunjungi itu berbeda, Mikail?” jelas Roy dengan senyum tipis, seakan mengetahui apa yang ada di hati Mikail selama ini.

Mikail menarik napas dalam dan mengembuskanya perlahan. “Jalan, Paman. Kita pergi ke kantor,” sahut Mikail tidak menanggapi ucapan Roy sama sekali.

“Kamu yakin tidak ingin menemuinya? Atau kamu butuh bantuan paman untuk mendatanginya?” tanya Roy meyakinkan.

“Tidak perlu. Aku sudah tidak memiliki urusan apa pun dengannya,” tegas Mikail dengan pandangan menahan kesal.

“Baiklah. Tetapi kalau mau mendatanginya, kamu bisa katakan dengan Paman. Paman akan dengan senang hati mengantarmu,” ujar Roy yang mulai menjalankan mobil, menatap ke arah Saila yang terlihat mengulas senyum tipis dengan seorang pria.

Apa tidak masalah jika mereka saling cinta, batin Roy mulai penuh dengan tanda tanya.

_____

Sefvirda melangkah dengan senyum manis yang mulai menghiasi wajah. Langkahnya terasa ringan memasuki cafe di mana sahabatnya mulai bekerja. Perlahan, matanya menatap satu per satu karyawan yang tengah bekerja dan langsung mengerut heran.

“Di mana, Saila?” gumam Sefvirda dengan pandangan bingng. Apa dia tidak bekerja hari ini?

“Mau cari tempat atau cuma bengong saja, Sefvirda?”

Sefvirda segera menatap ke asal suara dan terkejut karena Ronald sudah berada di belakangnya. Dengan helaan napas kasar, dia mulai berbalik dan menatap Ronald yang sudah tertawa kecil ke arahnya. “Kak Ronald,” ucap Sefvirda dengan pandangan kesal.

Ronald hanya tertawa kecil dan menatap Sefvirda lekat. “Kamu mau cari siapa? Dari tadi gak duduk malah di jalanan,” tanya Ronald.

“Apa Saila tidak masuk kerja?” tanya Sefvirda. Dia merasa khawatir dengan keadaan sahabatnya.

“Dia berangkat. Cuma masih ada yang bertemu denganya. Itu sebabnya dia tidak ada di sini,” jelas Ronald dengan penuh semangat.

Sefvirda baru akan menanyakan mengenai tamu yang dimaksud ketika Mischa mulai keluar dari ruangan pertemuannya bersama dengan Saila, membuat Sefvirda menatap dengan mata tidak berkedip. Sampai wanita yang melangkah anggun tersebut melewatinya.

“Apa itu tamunya?” tanya Sefvirda dengan pandangan lekat.

“Aku rasa iya. Aku sendiri tid....” Ronald menghentikan ucapannya ketika Sefvirda dengan tiba-tiba meninggalkannya. Matanya menatap Sefvirda yang sudah berlalu dengan ekpresi dongkol setengah mati.

Sefvirda segera membuka pintu ruang meeting dan menatap Saila yang hanya diam di salah satu kursi. Wajahnya tertunduk dengan air mata yang mulai berlinang. “Saila,” panggil Sefvirda dengan suara pelan.

Saila mendongak, menatap sahabatnya dengan tangis yang kian mengeras. Sampai akhirnya, Sefvirda mulai melangkah dan memeluknya erat, hal yang selalu dia lakukan ketika sahabatnya berada dalam masalah.

“Apa yang dikatakannya, Saila?Apa dia mengancammu lagi?” tanya Sefvirda dengan nata menatap Saila lekat.

“Dia bilang akan segera mencabut saham di perusahaan kakak,” cicit Saila dengan tangis yang kian tergugu.

Sefvirda yang mendengar menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Dengan segera, dia melepaskan pelukannya dan menatap Saila dengan pandangan serius. Dia merasa kesabarannya sudah sampai pada batasnya.

“Apa kamu yakin dengan yang dikatakannya, Saila? Kamu yakin dia punya saham sebesar itu di perusahaan keluarga Mikail? Aku bahkan tidak yakin dengan itu. Kamu tahu? Bahkan penghasilan perusahaan Mikail itu jauh lebih besar dari perusahaan lain. Aku mulai ragu dengan apa yang dikatakan Mischa kali ini. Aku merasa dia hanya membohongimu saja,” jelas Sefvirda dengan emosi menggebu.

“Dan kamu tidak mau mengatakannya kepada Mikail?”

Saila menggeleng pelan dan menatap Sefvirda lemah. “Aku tidak mau mengatakan apa pun dengan Kakak, Sefvirda. Aku mau dia tetap bahagia dengan wanta yang menjadi pilihannya. Aku mau tidak ada penyesalan dalam hidupnya.”

Sefvirda berdecak kesal dan menegakan badan. Pandangannya menatap Saila dengan tatapan penuh ketegasan. “Kalau kamu tidak mau menemui dan mengatakannya, maka aku yang akan mengatakan semuanya. Aku juga tahu semua kejadiannya, kan? Aku sudah lelah melihat kamu menanggung semuany sendiri, Saila. Kamu bahkan tidsk sekuat itu untuk menahannya.”

Saila membelalak mendengar ucapan Sefvirda yang seakan mengancamnya. “Sefvirda,” teriak Saila ketika sahabatnya sudah berlalu pergi dari hadapannya. Air matanya semakin deras ketika menyadari Sefvirda sudah berlalu meninggalkannya.

“Kamu membuat posisiku semakin sulit, Sefvirda. Kamu tidak mengerti. Dengan atau tanpanya paksaan, aku harus mulai menjauhi kak Mikail. Aku harus mulai menghilangkan perasaan cintaku dengannya,” ujar Saila dengan air mata yang terus mengalir.

_____

“Sayang,” panggil Mischa dengan senyum ramah.

Mikal yang menatap wanita di depannya dengan pandangan acuh. Dia baru saja sampai ketika Mischa sudah mendatanginya, Hal yang membuatnya merasa tidak nyaman. Kakinya terus melangkah sampai sebuah tarikan keras membuatnya menghentikan langkah, menatap ke arah Mischa yang sudah menatap dengan tatapan manja.

“Sayang, aku itu mau bicara sama kamu,” ujar Mischa dengan tatapan lembut. “Sejak pulang, kamu bahan tidak menemuiku sama sekali. Mama dan papa menanyakanmu. Mereka mau kamu datang ke rumah malam ini. Kamu bisa, kan?”

Mikail yang mendengar menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. “Aku sibuk, Mischa. Kamu katakan kepada orangtuamu, aku akan datang jika sudah waktunya.”

“Hanya sebentar,” rengek Mischa dengan pandangan memohon.

Mikail yang sejak tadi hanya memiliki kesabaran setipis kertas menatao ke arah Mischa lekat. Dengan tanpa perasaan, tangannya menyentak genggaman tangan Mischa dengan pandangan tidak menunjukan keramahan sama sekali. Hal yang membuat Mischa langsung kehilangan nyali.

“Bukankah aku pernah mengatakannya kepadamu, Mischa. Jangan pernah ganggu aku atau memaksaku. Apa kamu lupa dengan hal itu? Apa kamu lupa bahwa aku bahkan tidak suka dibantah dan diatur?” tanya Mikail debgan suara ditekan. Matanya menujukan dominasinya di antara semuanya.

“Tetapi oran....”

“Dan aku tidak menerima alasan apa pun, termasuk mengenai orang tuamu,” desis Mikal yang mulai menunjukan keseriusan di wajahnya.

Mischa hanya diam dengan mulut terkunci rapat. Dengan terpaksa dia menganguk, berusaha meredam ketakutan karena tatapan Mikial. Hal yang sangat dibecinya karena tidak bisa mengalahkan ego Mikail sama sekali.

Hinga tedengar gaduh di bagian pintu masuk, membuat Mikail menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Matanya menatap ke arah kegaduhan dengan pandangan tidak suka. “Usir dia jika memang tidak ada hubungan dengan perusahaan ini,” perintah Mikail yag langsung diikuti oleh para satpam di kantornya.

“Kak Mikail, aku mau bicara sesuatu,” teriak Sefvirda yang sudah melihat Mikail pergi, diikuti Mischa yang menatapnya acuh.

Sefvirda mulai melemahkan rontaannya dan menatap ke arah Mikail yang sudah pergi dengan tatapan kesal. “Sial!” desis Sefvirda dengan tangan mengepal sempurna. Aku tidak berpikir jika untuk masuk saja aku begitu sulit, batin Sefvirda.

______

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

paklek q malah nikah sm cucu dr bude nya

2021-02-07

0

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

☠⏤͟͟͞R⚜🍾⃝ ὶʀαͩyᷞαͧyᷠυᷧͣ🏘⃝Aⁿᵘ

semoga segera terbongkar

2020-07-21

0

Puji Ningsih Ar-Rasyiid

Puji Ningsih Ar-Rasyiid

nasib saila sama dgn mamanya dulu 🥺🥺🥺

2020-06-07

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!