Wedding Drama 2

Wedding Drama 2

Bab 1_Saila

Seorang gadis dengan rambut sebahu tengah melangkah menuruni tangga asrama dengan senyum sumringah. Sejak tiga tahun yang lalu dia memutuskan untuk tinggal di asrama kampus dan menjalani kehidupan jauh dari keluarga. Ada hal yang membuatnya melakukan hal demikian. Dia ingin melupakan dan mengubur masa lalu yang terasa memuakan untuknya.

“Saila,” panggil seorang gadis dengan kemeja kotak-kotak dan rambut dikuncir kuda di belakangnya, membuat Saila mengehentikan langkah.

Daila menatap Sefvirda, sahahabatnya dengan tatapan lembut. Tangannya sudah mendekap buku tebal dengan erat. Ya, dia merupakan Saila Aditama, putri dari pasangan Randy dan juga Rika. Seorang gadis yang terlahir dengan paras ayu dan juga sifat lembut. Kecantikannya membuat semua pria yang ada di kampus bertekuk lutut dengannya. Namun, sangat disayangkan, tidak ada yang mampu meraih hati Saila.

“Aku tadi ke kamarmu, tetapi kamu gak ada di kamar,” ucap Sefvirda dengan napas terengah.

Saila hanya tersenyum kecil melihat sahabatnya. “Kamu gak telfon kalau mau datang, Sef. Jadi, aku berangkat lebih dulu,” jawab Saila dengan pandangan lekat.

Sefvirda mendengus kesal dan mulai melangkah bersama dengan Saila yang sudah lebih dulu. “Kamu mau pulang liburan semester kali ini, Saila?” tanya Sefvirda dengan mata menatap Saila lekat.

Saila menghentikan langkah, mentap ke arah Sefvirda dengan pandangan lembut. Perlahan, dia mulai menggelengkan kepala dan tersenyum ke arah gadis di dekatnya. “Aku rasa aku ingin bekerja sampingan saja, Sef. Lagi pula aku sudah pulang liburan kemarin,” jawab Saila sembari melangkah.

“Kamu mau bekerja? Kerja apa?” tanya Sefvirda dengan pandangan bingung.

“Mungkin aku bisa menjadi pelayan di cafe dekat kampus. Beberapa hari yang lalu aku mendapat tawaran dari kakak tingkat dan aku menjawab akan memikirkannya terlebih dahulu,” ucap Saila sembari membuka loker miliknya.

Sefvirda menatap sahabatnya lekat. “Kamu yakin?” tanyanya dengan tatapan tidak percaya

Saila yang mendengar tersenyum kecil dan kembali menutup loker miliknya. “Apa aku tidak begitu meyakinkan, Sef?” Saila balik bertanya dengan tawa kecil.

“Bukan begitu, Saila. Aku hanya merasa aneh jika kamu yang bekerja. Kita semua tahu, kan, kalau kamu adaah anak dari keluarga Aditama yang cukup terkenal. Mana mungkin kamu sampai kekura....”

“Orang tuaku yang kaya, Sef,” potong Saila membuat Sefvirda diam seketika. “Mereka yang memiliki harta, bukan aku. Jadi, kalau kalian berpatokan dengan orang tuaku, itu salah besar. Aku bahkan tidak memiliki apa pun untuk bisa dibanggakan,” lanjut Saila dengan kedipan mata tipis.

Sefvirda yang mendengar menghela napas perlahan dan menatap ke arah sahabatnya lekat. “Baiklah. Aku mengalah. Berdebat denganmu bukanlah hal yang benar karena bagaimana pun aku akan tetap kalah,” celetuk Sefvirda dengan suara kesal.

Saila yang mendengar hanya tertawa kecil dan mulai menggiring sahabatnya untuk masuk kelas. Mata kuliah akan dimulai tiga puluh menit lagi dan seperti kebiasaanya, dia akan datang lebih awal untuk mempelajari mata kuliah yang akan diajar. Pasalnya, dia tidak bisa belajar ketika berada di asrama.

_____

Saila menghala napas perlahan ketika pelajaran kuliahnya sudah berakhir satu jam yang lalu. Bahkan, dia sudah berada di depan cefe dekat kampus. Matanya menatap ke arah jalanan ramai meski panas terik mulai melanda seisi bumi. Sampai terdengar suara pelan yang mulai duduk di dekatnya.

“Minumlah,” ucap Ronal,d pria dengan hidung bangir dan mata sipit.

Saila yang mendnegar menatap ke asal suara dan tersenyum tipis. Jemarinya meraih segelas es yang sudah diambilkan Ronald dari dalam cafe. “Terima kasih,” ucap Saila yang kembali melanjutkan lamunanya.

Ronald hanya diam dan menyeruput minuman lain yang juga dibawanya. "Kamu yakin akan kerja di cafe ini?”

Saila mengangguk mantap. “Aku serius ingin bekerja di sini, Kak,” jawab Saila tanpa menatap Ronald sama sekali.

“Kanu sudah meminta izin orang tuamu?” tanya Ronald dengan pandangan lekat.

Saila diam sejenak dan mengangguk. “Aku sudah berbicara dan mendapat izin. Kakak tenang saja.”

Ronald menghela napas pelahan dan menatap Saila penuh keyakinan. “Baiklah jika memang kamu sudah mendapat izin. Aku akan mengatakan kepada atasanku dan merekomendasikanmu untuk kerja di cafe ini selama masa liburan. Ada kemungkinan kalau kamu bagus dalam bekerja, kamu akan dipertahakan di sini,” jelas Ronald dengan wajah manis.

Saila yang mendnegar mengangguk dengan semangat. Dia bertekad akan bekerja dengan sangat baik. Sampai pemuda yang sejak tadi menemaninya kembali ke dalam, meninggalkannya seorang diri.

“Akhirnya, aku bisa kerja,” gumam Saila dengan wajah bahagia. Dia tidak mau menyusahkan orang tuanya terus-menerus. Kali ini, dia ingin mencari uang untuk keperluannya sendiri.

Masih hanyut dalam kebahagiaan, Saila dikagetkan dengan suara ponsel yang terdengarbdari dalam tasnya. Dengan cepat dia mulai mengambil ponsel tersebut dan menatap nama yang tertera di layar.

“Mama,” gumam Saila dengan wajah bingung. Pasalnya, mamanya tidak pernah menghubunginya di jam siang seperti saat ini.

Saila mulai menggeser gambar berawarna hijau dan meletakan ponselnya di dekat telinga. “Halo, Ma,” sapa Saila dengan suara lembut.

“Halo, sayang. Apa mama mengganggumu?” tanya Rika dengan penuh perhatian.

“Tidak. Ada apa, Ma?” tanya Saila sembari mengaduk minumannnya.

“Sayang, kamu pulangkan liburan kali ini? Mama merindukanmu, Nak. Lagi pula nanti Mikail juga datang. Dia akan menetap di sini. Apa kamu tidak merindukannya?”

Saila yang mendengar nama Mikail diam seketika. Sangat. Kata-kata itu hanya mampu ditelan tanpa dapat dikatakan.

“Mama harap kamu mau ikut menjemputnya di bandara, sayang,” kata Rika menambahkan.

Saila menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. “Saila tidak janji ya, Ma. Jika nanti Saila tidak banyak tugas, Saila akan pulang.”

“Mama menunggumu, sayang. Sampai ketemu nanti. Bye baby, jaga kesehatan ya.”

Saila hanya bergumam pelan dan menyandarkan tubuhnya di punggung kursi kayu. Matanya menatap lurus ke depan dan tersenyum kecut. “Aku juga ingin menemuinya, Ma. Tetapi, aku merasa lebih baik untuk tidak bertemu dengannya lagi. Saila tidak mau jika nanti hanya akan membuat masalah dengan kak Mikail,” gumam Saila dengan mata menatap nanar.

_____

Terpopuler

Comments

Vera Mahardika

Vera Mahardika

tr3

2020-08-20

0

Winwinaddict

Winwinaddict

es apaan yg dikasih Ronald ke Saila?

2020-07-22

0

Winwinaddict

Winwinaddict

Aku juga sering gak pulang pas liburan sekolah

2020-07-22

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!