Bab 12_Aku tidak Mencintainya

Gibran melangkah memasuki rumah sakit tempatnya bekerja. Sesekali matanya menatap ke arah para pegawai rumah sakit yang menyapanya. Mengumbar senyum indah di pagi yang cukup cerah. Tujuannya satu, dia harus ke arah ruang pasien skolosiosis. Dia ingin menemui Bia, gadis yang mempu memberikan semangat kepada para pasien di rumah sakitnya.

“Aku rasa aku belum terlambat,” gumam Gibran dengan senyum tipis.

Namun, langkahnya terhenti ketika seorag gadis dengan snelli berhenti tepat di depannya dengan tangan disedekapkan. Pandangannya tersa mengamati tingkah Gibran yang terlalu terburu-buru.

“Kamu berangkat sepagi ini, Gibran? Apa ada pasien darurat sampai harus berangkat sepagi ini?” tanya gadis di depannya dengan tatapan mengejek. Mata beloknya menatap dengan pandangan penuh tanya.

Gibran berdecak keras dan menatapnya santai. “Keysha, bisa kamu minggir sebentar? Aku sedang memiliki urusan lain,” ujar Gibran denga wajah penuh permohonan.

Keysha yang mendengar langsung tertawa kecil dan menutup mulut. Dia masih ingin tertawa mendengar ucapan Gibran. Pasalnya, dia selalu mengatakan apa pun yang menjadi masalahnya.

“Kamu mau mengurusi masalah tanpa mengatakannya denganku? Sejak kapan kamu memiliki rahasia dariku?” tanya Keysha dengan tatapan lekat.

“Aku rasa mulai sekarang,” jawab Gibran santai. Bibirnya menyunggingkan senyum tipis dan mengerdipkan sebelah mata.

Gibran kembali melanjutkan langkah dan meninggalkan Keysha yang yang masih terdiam di tempatnya. Dia hanya merasa biasa melihat ekpresi terkejut sahabatnya. Mungkin karena aku terlalu sering mengatakan masalahku dengannya, batin Gibran tanpa banyak pikiran.

Gibran terus melangkah ke arah ruangan yang dituju, sampai matanya menatap gadis tinggi berkulit putih yang sudah menutup pintu dan siap pergi. Dengan segera dia melangkah mendekat, mengikis jarak yang terasa begitu jauh. Bahkan, kakinya mulai setengah berlari ke arah gadis tersebut agar tidak pergi dari hadapannnya.

Gibran berhentu tepat di sebelah Bia dengan napas terengah. Membuat gadis yang ada di depannya menatap dengan pandangan bingung.

“Dokter baik?” tanya Bia dengan suara lembut.

Gibran mengangguk dan mengulum senyum termanisnya. “Hai, aku Gibran, dokter spesialis penyakit dalam di rumah sakit ini,” ucap Gibran sembari mengulurkan tangan.

Bia yang mendengar hanya diam dengan pandangan aneh. Namun, sedetik kemudian dan mengulas senyum dan membalas uluran tangan Gibran lembut. “Saya Bia. Salam kenal, dokter.

Gibran yang mendengar hanya mengulas senyum tipis dan mengangguk. Membuat Keysha yang ada di belakangnya hanya menunduk dengan ulasan tipis.

Kamu menemukan wanita yang mampu meraih hatimu, batin Keysha pilu.

_____

“Apa Mikail membuat masalah, Roy?” tanya Michael dengan nada tegas. Matanya menatap Roy dengan pandangan lekat. Lebih manusiawi dari pada Mikail yang selalu saja bertingkah dingin dari pada papanya.

Roy yang mendengar mengangguk dengan tatapan tegas. Mulutya terkunci rapat dan tidak ada yang dikatakannya sama sekali. Sampai deheman keras membuat fokusnya teralihkan. Menatap Michael yang juga tengah duduk dengan pandangan lekat.

“Ada yang menganggu pikiranmu?” tebak Michael dengan mata mengamati lekat.

“Tidak ada, Tuan,” jawab Roy singkat.

“Baik. Aku percaya denganmu, Roy. Aku tahu kamu adalah orang paling setia yang sampai saat ini sudah ikut denganku. Jadi, aku harap kamu tidak akan membuang kepercayaanku,” tegas Michael dengan pandangan mengamati.

Roy kembali mengangguk patuh. Sebisa mungkin menyembunyikan apa yang baru saja didapatnya dari Saila. fakta bahwa Saila juga mencintai tuannya. Michael yang melihat pandangan gelisah dari wajah Roy hanya mengulas senyum tipis. Dia yakin ada yang disembunyikan pria di depannya. Pasalnya, dia cukup paham dengan apa yang menjadi kebiasaan Roy.

Michael hendak membuka mulut dan mengatakan sesuatu kepada Roy, tetapi terhenti karena ketukan pintu ruangannya terdengar. Matanya menatap ke asal suara dan memandang lekat tamu yang akan datang. Sampai akhirnya, senyumnya terukir sinis menatap pria di depan pintu.

Michael segera memberikan kode dengan Roy yang langsung dimengerti. Membiarkan anak buahnya pergi dan hanya meninggalkan Michael dan Roby yang sudah saling pandang.

“Selamat siang, Tuan Micahel. Senang bisa bertemu anda hari ini,” ucap Roby dengan suara ramah.

Michael hanya mengangguk, membiarkannya duduk di kursi tepat di depanya. Matanya menatap santai, menyembunyikan tatapan mengamati yang biasa ditunjukannya. “Senang bisa bertemu anda, Tuan Roby. Angin apa yang membawa anda sampai di perusahaan saya ini?” tanya Micahel dengan suara ramah.

Roby hanya mengulas senyum dan menatap Micahel tanpa ada beban sama sekali. “Aku datang ingin membahas mengenai hubungan anak kita, Michael.”

Michael yang mendengar langsung diam dengan mata mengamati. Sampai senyum sinisnya mulai terlihat dan menatap Roby licik. “Aku tahu apa yang ingin kamu katakan, Tuan Roby,” gumam Michael dengan satu sudut bibir terangkat.

_____

Sebenarnya kamu itu mencintai aku atau tidak, hah?

Atau kamu malah mencintai dia? Mencintai sepupunya sendiri?

Sejak kepergian Mischa dari kantornya, Mikial hanya diam. Otaknya masih berpikir, mencerna apa yang dikatakan kekasihnya. Bahkan, sejak pagi dia tidak mengerjakan apa pun dan memilih diam. Apa aku mencintai Saila?

“No. Aku hanya menganggpanya adik dan tidak lebih dari itu,” gumam Mikail dengan penuh keyakinan.

Terdengar ketukan dari pintu ruangannya, membuat Mikal berhenti sejenak dan menatap ke asal suara. Sampai pandangannya melihat Michael yang ada di pintu dengan pandangan lekat.

“Kamu sibuk?” tanya Michael.

“Tidak, Dad,” jawab Mikail singkat. Matanya masih menatap sang papa yang sudah mulai masuk dan duduk di bangku berseberangan dengannya.

“Ada apa, Dad?” tanya Mikail dengan pandangan serius.

Michael mengulas senyum tipis ke arah Mikail dan menatap anaknya lekat. “Jangan tegang, Mikail. Daddy hanya mau berbicara santai saja denganmu. Sudah beberapa hari kamu tidak pulang. Kamu juga tidak di apartemen. Jadi, wajar jika daddy merindukanmu, boy,” ujar Micahel mencairkan suasana.

Mikail hanya diam. Dia ingat bawa beberapa hari tidak di rumah dan memberi kabar kepada orang tuanya. Dia sibuk mengurus Saila yang ada di rumah miliknya. Rumah yang secara khusus dibelinya tanpa sepengetahuan siapa pun, kecuali Roy.

“Bagaimana kabar Mischa?” tanya Michael dengan senyum tipis.

“Baik dan tetap sama. Suka membuat masalah,” jawab Mikai tanpa menutupi tingkahnya kepada Misha dari papanya.

Michael yang mendengar hanya tertawa kecil dan menatap anaknya. Dia merasa senang karena Mikail masih saja sama. Mengatakan apa yang ada di pikirannya tanpa harus mengubah menajdi hal baik.

“Jangan begitu, Mikail. Bagaimana pun dia adalah kekasihmu. Dia wanita yang kamu pilih, bukan?” ujar Micahel santai.

“Bukan Mikail yang memilih Dad, tetapi grand pa yang memilihnya,” sahut Mikail dengan pandangan lekat.

Michael yang mendengar hanya tersenyum tipis dan menatap Mikail serius. “Apa pun yang kamu pikirkan, Mikail. Daddy hanya mau kamu datang ke rumah malam ini. Ada hal penting yang harus kita bicarakan,” tegas Michael sembari bangkit dan menatap Mikail lekat.

“Jangan lupa bawa Saila,” celetuk Michael membuat Mikail menatap papanya lekat. “Daddy tahu kamu membawanya pergi dari asrama. Jadi, bawa dia dalam pertemuan kali ini.”

Mikail yang mendengar hanya diam dan menatap kepergian papanya. Tangannya segera meraih ponsel di dekatnya dan menatap lekat. Bukan hal biasa jika papanya selalu mengetahui apa yang sedang dikerjakan.

“Persiapkan Saila untuk malam ini,” perintah Mikail ketika panggilannya sudah tersambung.

_____

Terpopuler

Comments

maura shi

maura shi

padahal nenek mikail baik ya,np milih keluarga yg licik bt jd cucu menantunya

2021-02-08

0

Idha Winarsih

Idha Winarsih

michael sama mikail bacanya hampir sama
lama2 jdi bingung thor 😂😂

2020-04-18

6

Wartini Kienwa

Wartini Kienwa

cintanya mikail lebih rumit dari daddynya....

2020-04-13

7

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!