Bab 19_Panggilan Sayang

“Hai,” sapa Gibran ketika dia baru saja datang. Pandangannya menatap ke arah Bia, gadis yang sudah beberapa hari dekat dengannya. Gadis dengan penampilan sederhana yang benar-benar mampu meraih perhatiannya.

Bia yang baru saja kelar dari ruangan menatap ke arah Gibran dan mengulas senyum tipis. “Hai,” jawab Bia dengan suara lembut.

“Kamu datang?” tanya Gibran dengan wajah seperti orang bodoh. Ini pertama kalinya dia dekat dengan seorang wanita. Biasanya dia hanya dekat dengan Keysha, sahabat yang sudah sejak kecil bersama dengannya.

“Bukannya aku selalu datang ke rumah sakit ini?” Bia yang mendengar mencoba membalikan pertanyaan yang langsung disapa tawa oleh Gibran.

Gibran menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali dan menatap Bia bingung. Keduanya bahkan hanya diam, menutup mulut rapat dan menatap sekeliling dengan tatapan cangung. Belum lagi, banyak perawat dan dokter lain yang melewati keduanya dan menyapa Gibra dengan suara ramah.

Kali ini aku benar mengutuk diriku karena terlalu kaku di depannya, batin Gibran sembari menatap Bia yang hanya menunduk dan sesekali menatapnya.

Gibran menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Dia baru akan membuka mulut ketika seseorang memanggilnya dari belakang. Membuat keduanya menatap ke asal suara.

“Gibran, kamu di sini rupanya,” ucap Keysha tidak memperhatikan jika ada Bia di dekatnya. Pandangannya terlalu fokus menatap ke arah Gibran yang juga menatapnya dengan pandangan lekat.

“Ada apa?” tanya Gibran dengan wajah bingung. Pasalnya, saat ini Keysha datang dengan wajah tergesa.

“Cepat ke ruangan. Ada yang mencarimu,” jawab Keysha mencoba santai. Dia masih mencoba menormalkan napas terengah karena mencari Gibran. Bahkan, dia sampai mengelilingi rumah sakit untuk menemukan sahabatnya.

“Siapa?” tanya Gibran dengan mata menyipit.

Bia yang mendengar percakapan keduanya hanya tersenyum tipis dan mulai mundur, melangkah meninggalkan Gibran yang terlihat bingung. Bia bahkan tidak beniat berpamitan sama sekali. Baginya, itu bukanlah hal yang perlu dilakukan.

Sedangkan Gibran, dia masih asyik menatap Keysha yang tengah mengatur napas. Namun, tiba-tiba Keysha menepuk keras lengannya, membuat Gibran mengaduh seketika.

“Kenapa masih di sini? Cepat ke ruangan dan temui Mikail. Dia mencarimu sejak tdi,” ucap Keysha membuat Gibran membelalakan mata. Gibran segera menatap ke arah Bia berada, tetapi pandangannya ksoong. Sudah tidak ada Bia di sana, membut Gibran berdecak kesal. Lagi, batin Gibran yang langsung pergi ke ruangan. Dia enggan membuat Mikail terlalu lama di dalam ruangannya.

_____

“Apa kamu benar ingin ruanganmu ini hancur, Gibran?” celetuk Mikail ketika Gibran baru saja membuka pintu. Bahkan, pria tersebut belum duduk di singgahsananya.

Gibran yang mendengar bedecih kesal dan melangkah ke arah kursi kerjanya. Matanya menatap wajah dingin Mikail yang sudah terlihat biasa baginya. “Apa yang membawamu kemari? Aku rasa seseorang Mikail Aditama tidak akan pernah datang ke rumah sakit ini jika tidak ada hal yang penting,” ujar Gibran dengan suara yang tidak kalah tegas.

“Jangan jemput Saila,” sahut Mikail membuat Gibran mengerutkan kening heran.

“Apa?”

“Apa selain lambat kamu juga sekarang mengalami masalah dengan indra pendengaran, Gibran?” sindir Mikail membuat Gibran lagi-lagi berdecih kesal.

“Aku tidak tuli, Mik. Aku hanya shock, kenapa kamu melarangku menjemput adikku sendiri,” jelas Gibran dengan wajah menahan kesal setengah mati.

“Karena aku yang akan menjemputnya,” jawab Mikail dengan santai. “Aku akan mengantarnya ke rumahmu.”

“Kenapa?” Gibran menyipitkan mata menatap ke arah Mikail yang ada di depannya. Rasanya aneh ketika mendengar hal tersebut dari Mikail. Bukankah keduanya tidak akur sejak lama?

“Jangan terlalu banyak bertanya, Gibran. Aku mau menjemput Saila dan menggantikan tugasmu. Kamu paham?”

Gibran terkekeh kecil dan menatap Mikail lekat. “Memangnya aku anak kecil yang gampang kamu bodohi, Mikail? Aku bahkan tidak mengatakannya kepada siapa pun mengenai hal ini. Lalu, kamu tahu darimana?”

“Saila,” jawab Mikail. “Dia yang mengatakan padaku bahwa kamu akan menjemputnya sore ini.”

“Aku merasa kalian menyembunyikan sesuatu dariku,” ucap Gibran dengan penuh rasa curiga. “Apa yang aku tidak ketahui kali ini?”

Mikail menarik napas dalam dan mengembuskannya perlahan. Pandangannya tertuju ke arah Gibran berada dan menatap dengan pandangan dingin. Hal yang biasa di lakukan kepada orang yang ditemuinya. Mikail mulai menegakan badan dan menarik napas dalam, mengembuskannya perlahan.

“Aku dan Saila resmi berpacaran,” tegas Mikail membaut Gibran menatap dengan mata melebar.

“Apa?”Gibran menatap Mikail dengan tatapan tidak percaya. Awalnya dia berpikir jika Mikail hanya mengagumi adiknya dan tidak pernah berpikir sampai sejauh ini.

“Bagaimana jika papa dan paman Michael tahu? Kalian pasti akan mendapat masalah besar,” ucap Gibran masih tidak percaya dengan keputusan bodoh Mikail.

“Kalau begitu kamu cukup diam dan aku yang bekerja,” sahut Mikial sembari bangkit dan menatap Gibran lekat. “Aku datang hanya untuk mengatakannya. Jadi, sekarang aku pergi dan jangan jemput Saila. Aku yang akan mengantarnya nanti.”

Gibran hanya diam dan menatap kepergian Mikail dari ruangannya. Pikirannya masih berkutat dengan Mikail dan Saila yang sudah menjalin hubungan. “Apa tidak masalah aku membiarkan mereka berpacaran,” batin Gibran meragu.

_____

“Jadi, kamu sekarang resmi berpacaran dengan kakakmu sendiri?” tanya Sefvirda dengan wajah tidak percaya.

Saila yang mendengar mengangguk kecil dan mengulum senyum tipis. Rasanya dia sangat bahagia dengan hubungannya dan Mikail saat ini. Sampai dia mendengar decakan kecil dari arah sahabatnya, membuat Saila segera menatap Sefvirda lekat.

“Apa wanita yang baru saja memiliki kekasih selalu saja sepertimu? Tersenyum seperti orang gila,” ucap Sefvirda tanpa perasaan sama sekali.

Saila berdecak kesal dan menyikut sahabatnya, membuat Sefvirda tertawa keras. Keduanya masih asyik berbincang ketika melewati lorong menuju ke arah gerbang depan. Namun, langkahnyw terhenti ketika kakinya baru saja menapak di pelataran gedung universitas. Matanya menatap Mikail yang sudah berdiri dan bersandar dengan mobil miliknya.

“Aku rasa aku harus pergi sekarang,” ucap Sefvirda membuat lamunan Saila langsung buyar. Pandangannya langsung teralih menatap gadis yang ada di dekatnya.

“Pergilah sebelum dia mengamuk. Kamu tahu dia eperti apa, kan?” ujar Sefvirda mengingatkan.

Saila mengangguk dengan senyum tipis. “Teirma kasih,” ucapnya dan langsung berlari ke arah Mikail berada. Sampai kakinya berhenti, tepat di depan pria jangkung yang sudah menatapnya dengan wajah datar.

“Kenapa Kakak di sini?” tanya Saila dengan pandangan lekat.

“Menjemput kekasi keciku. Apa itu salah?”

“Tetapi, hari ini....”

“Gibran sudah menyuruhku datang dan menjemputmu,” potong Mikail tegas. “Ayo masuk.”

Saila sebenarnya masih bingung, tetapi dia memilih masuk sebelum Mikail kembali memakinya. Ada rasa takut karena sifat Mikail yang tidak sabaran dan terkesan kasar. Sampai matanya menatap ke arah Mikail yang duduk disebelahnya, membuat senyumnya langsung mengembang dengan sendirinya.

“Kamu suka aku yang menjemput?” tanya Mikail dengan rasa percaya diri.

“Sangat,” jawab Saila jujur. Matanya masih menatap ke arah Mikail lekat. “Bagaimana jika aku rindu dengan Kakak?”

“Kamu bisa menghubungiku dan aku akan datang, Saila.”

“Kakak janji?” ujar Saila memastikan.

Mikail yang baru akan menjalankan mobil menatap ke arah Saila dan menangguk. “Iya, sayang,” jawab Mikail membuat wajah Saila memerah.

Kak Mikail memanggilku sayang, batin Saila mencoba menenangkan jantungnya yang sudah berdetak kencang.

_____

Terpopuler

Comments

❣️y@ni❣️

❣️y@ni❣️

aduh"""" yg LG jatuh cinta sampai segitunu
ya 🥰💖💖💖💖🥰🥰💖💖💖

2020-08-02

1

Idha Winarsih

Idha Winarsih

hembz.....
senengnya saila

2020-04-18

3

Cik Gu Comel

Cik Gu Comel

wew....ati2 Mischa mulai beraksi

2020-04-13

2

lihat semua
Episodes
1 Bab 1_Saila
2 Bab 2_Mikail Aditama
3 Bab 3_Mengunjungi Saila
4 Bab 4_Kemurkaan Mikail
5 Bab 5_Penjelasan Saila
6 Bab 6_Mischa Ronike
7 Bab 7_Batas Kesabaran
8 Bab 8_Katakan, Mischa!
9 Bab 9_Jangan Takut
10 Bab 10_Larangan Pergi
11 Bab 11_Kamu Mencintainya?
12 Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13 Bab 13_Rencana Pertunangan
14 Bab 14_Tetaplah di sisiku
15 Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16 Bab 16_Because, I Love You
17 Bab 17_Mau Jadian?
18 Bab 18_Pagi Membahagiakan
19 Bab 19_Panggilan Sayang
20 Bab 20_Aku Menerimanya
21 Bab 21_Kumohon Percayalah
22 Bab 22_Persiapan Pertunangan
23 Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24 Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25 Bab 25_Peringatan Pertama
26 Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27 Bab 27_Perjodohan?
28 Bab 28_Kemurkaan Mikail
29 Bab 29_Permintaan Maaf
30 Bab 30_Wedding Day
31 Bab 31_Takut Kehilangan
32 Bab 32_ Mencoba Percaya
33 Bab 33_Kerja Sama
34 Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35 Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36 Bab 36_Gagal Honyemoon
37 Bab 37_Keluarga Baru
38 Bagian 38_Only You
39 Bab 39_Kecemasan Mikail
40 Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41 Bab 41_Rencana Keysha
42 Bab 42_Mulai Waspada
43 Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44 Bab 44_Mau Punya Anak?
45 Bab 45_Marahkah?
46 Bab 46_Patah
47 Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48 Bab 48_Mulai Bergerak
49 Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50 Bab 50_Mau Kamu Hamil
51 Bab 51_Sosok Lain
52 Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53 Bab 53_Malaikat Misterius
54 Bab 54_Bertemu Pembeli
55 Bab 55_Cinta atau Tidak?
56 Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57 Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58 Bab 58_Jangan Menyesal
59 Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60 Bab 60_Mencoba Mencintai
61 Bab 61_Tawaran Michael
62 Bab 62_Hari Pertunangan
63 Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64 Bab 64_Akan Menjaga
65 Bab 65_Wanita Murahan
66 Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67 Bab 67_Because, I Love You
68 Bab 68_Satu Syarat
69 Bab 69_Masih Tidak Percaya
70 Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71 Bab 71_Merindukanmu
72 Bab 72_Aku Suka
73 Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74 Bab 74_Kamu Kapan?
75 Bab 75_Untuk Apa?
76 SEKILAS INFO
77 Bab 76_Entah Sejak Kapan
78 Bab 77_Satu Minggu Lagi
79 Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80 Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81 Bab 79_Tertangkap Basah
82 Bab 80_Jangan Lagi
83 Bab 81_Benar-benar Gila
84 Bab 82_Ngidam
85 Bab 83_Tidak Ada Tempat
86 Bab 84_Menceritakan Semua
87 Bab 85_Aku Takut
88 Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89 Bab 87_Banyak Aturan
90 Bab 88_Dipercepat
91 Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92 PENGUMUMAN
93 Bab 90_Pernikahan Sederhana
94 Bab 91_Hanya Sejenak
95 Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96 Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97 Bab 94_Kabar Mengejutkan
98 Bagian 95_Lepas Kendali
99 Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100 Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101 Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102 PERMOHONAN MAAF
103 Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104 Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105 Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106 Bab 102_Baby Junior
107 Bab 103_Bertemu Mantan
108 SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109 Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110 Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111 Bab 106_Cepatlah Datang
112 Bab 107_Keluarga Baru
113 EXTRA PART 1
114 EXTRA PART 2
115 EXTRA PART 3
116 EXTRA PART 4
117 EXTRA PART 5
Episodes

Updated 117 Episodes

1
Bab 1_Saila
2
Bab 2_Mikail Aditama
3
Bab 3_Mengunjungi Saila
4
Bab 4_Kemurkaan Mikail
5
Bab 5_Penjelasan Saila
6
Bab 6_Mischa Ronike
7
Bab 7_Batas Kesabaran
8
Bab 8_Katakan, Mischa!
9
Bab 9_Jangan Takut
10
Bab 10_Larangan Pergi
11
Bab 11_Kamu Mencintainya?
12
Bab 12_Aku tidak Mencintainya
13
Bab 13_Rencana Pertunangan
14
Bab 14_Tetaplah di sisiku
15
Bab 15_Temukan Dia, Mikail
16
Bab 16_Because, I Love You
17
Bab 17_Mau Jadian?
18
Bab 18_Pagi Membahagiakan
19
Bab 19_Panggilan Sayang
20
Bab 20_Aku Menerimanya
21
Bab 21_Kumohon Percayalah
22
Bab 22_Persiapan Pertunangan
23
Bab 23_Pertunangan Sesungguhnya
24
Bab 24_Jaga Diri Baik-baik
25
Bab 25_Peringatan Pertama
26
Bab 26_Kenalkan Aku Dengannya
27
Bab 27_Perjodohan?
28
Bab 28_Kemurkaan Mikail
29
Bab 29_Permintaan Maaf
30
Bab 30_Wedding Day
31
Bab 31_Takut Kehilangan
32
Bab 32_ Mencoba Percaya
33
Bab 33_Kerja Sama
34
Bab 34_Sifat Berbeda Mikail
35
Bab 35_Berkunjung Ke Rumah Mertua
36
Bab 36_Gagal Honyemoon
37
Bab 37_Keluarga Baru
38
Bagian 38_Only You
39
Bab 39_Kecemasan Mikail
40
Bab 40_Bukan Karena Hamil, kan?
41
Bab 41_Rencana Keysha
42
Bab 42_Mulai Waspada
43
Bab 43_Mulai Sedikit Berubah
44
Bab 44_Mau Punya Anak?
45
Bab 45_Marahkah?
46
Bab 46_Patah
47
Bab 47_Apakah Sebuah Perpisahan?
48
Bab 48_Mulai Bergerak
49
Bab 49_Dia Suamiku, kan?
50
Bab 50_Mau Kamu Hamil
51
Bab 51_Sosok Lain
52
Bab 52_Ketabahan Hati Sefvirda
53
Bab 53_Malaikat Misterius
54
Bab 54_Bertemu Pembeli
55
Bab 55_Cinta atau Tidak?
56
Bab 56_Masih Ada Kesempatan?
57
Bab 57_Jawaban Sebenarnya
58
Bab 58_Jangan Menyesal
59
Bab 59_Tentukan Pilihanmu
60
Bab 60_Mencoba Mencintai
61
Bab 61_Tawaran Michael
62
Bab 62_Hari Pertunangan
63
Bab 63_Penolakan dan Pemaksaan
64
Bab 64_Akan Menjaga
65
Bab 65_Wanita Murahan
66
Bab 66_Jangan Mencari Masalah
67
Bab 67_Because, I Love You
68
Bab 68_Satu Syarat
69
Bab 69_Masih Tidak Percaya
70
Bab 70_Bahagia atau Tidak?
71
Bab 71_Merindukanmu
72
Bab 72_Aku Suka
73
Bab 73_Mempertemukanmu Dengannya
74
Bab 74_Kamu Kapan?
75
Bab 75_Untuk Apa?
76
SEKILAS INFO
77
Bab 76_Entah Sejak Kapan
78
Bab 77_Satu Minggu Lagi
79
Bab 78_Akan Mencintaimu Selamanya
80
Bab 79_Kenapa Tidak Jujur?
81
Bab 79_Tertangkap Basah
82
Bab 80_Jangan Lagi
83
Bab 81_Benar-benar Gila
84
Bab 82_Ngidam
85
Bab 83_Tidak Ada Tempat
86
Bab 84_Menceritakan Semua
87
Bab 85_Aku Takut
88
Bab 86_Kamu Bisa Tinggalkan Dia
89
Bab 87_Banyak Aturan
90
Bab 88_Dipercepat
91
Bab 89_Seharusnya Malam Ini
92
PENGUMUMAN
93
Bab 90_Pernikahan Sederhana
94
Bab 91_Hanya Sejenak
95
Bab 92_Pagi Pertama Dengannya
96
Bab 93_Manjanya Ibu Hamil
97
Bab 94_Kabar Mengejutkan
98
Bagian 95_Lepas Kendali
99
Bagian 96_Masih Merasa Sakit
100
Bab 97_Apa Ada yang Terjadi?
101
Bab 98_Jemput Dia Secepatnya
102
PERMOHONAN MAAF
103
Bab 99_Temui Di Rumah Sakit
104
Bab 100_Merasakan Sebuah Kehilangan
105
Bab 101_Bicarakan dengan Baik
106
Bab 102_Baby Junior
107
Bab 103_Bertemu Mantan
108
SEDIKIT INFORMASI DAN BUKAN UPDATE
109
Bab 104_Sudah Ikhlas Melepas
110
Bab 105_Jangan Kabur-kaburan Lagi
111
Bab 106_Cepatlah Datang
112
Bab 107_Keluarga Baru
113
EXTRA PART 1
114
EXTRA PART 2
115
EXTRA PART 3
116
EXTRA PART 4
117
EXTRA PART 5

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!